Sistem Pneumatik
Sistem Pneumatik
Persiapan berupa:
•Jenis kompresor , tekanan cukup, stabil
•Tangki penyimpanan yang memadai, tekanan cukup, stabil
•Mengurangi tingkat kelembaban udara,
•Karena Udara lembab penyebab korosi
Tekanan kerja sistem pneumatik
Tekanan udara :
· Desain sistem pneumatik :
· Mampu untuk tekanan operasi 8-10 bar (800 – 1000 kPa)
· Operasional kerja sistem pada tekanan 5-6 bar (500 – 600
kPa)
· Kompresor menyalurkan udara, tekanan 6,5 – 7 bar
· Tangki udara(reservoir) agar catu udara stabil
· Kompresor tidak selalu bekerja terus jika tekanan tangki
cukup untuk memasok udara
Karakteristik udara bertekanan:
1. ketersediaan(availability)
2. transportasi
3. penimpanan mudah
4. temperatur
5. tahan ledakan
6. bersih
7. kecepatan
8. pengaturan
9. beban berlebih
Hukum Boyle:
Hasil kali volume gas pada ruang tertutup dengan
tekanannya adalah konstan.
P.V = konstan
Sifat2 udara:
udara di permukaan bumi:
78% Nitrogen
21% oksigen
1% gas lainnya (CO2, Ar, H2, Helium, Kripton, Xenon)
Hukum Newton:
Gaya = massa x percepatan
Karakteristik udara:
•Seperti gas pada umumnya tidak punya bentuk khusus
•Bentuk mudah berubah karena tahanannya kecil
•Bentuk sesuai dengan tempatnya
•Udara dapat dimampatkan dan
•Selalu berusaha untuk mengembang
Pengadaan udara tekan dan distribusinya
Perlu disediakan udara dengan tekanan cukup dengan kualitas yang memadai.
Udara bersih, kering dan tekanan tepat untuk tekanan kerja sistem
Udara tekan dari kompresor
Disimpan di tangki udara
Perlu penyaring udara untuk membersihkan kotoran, debu dsb
Perlu pengering udara agar uap air terpisah tidak masuk sistem
Perlu pengatur tekanan udara agar diketahui tekanan untuk sistem
Perlunya pelumas pada sistem atau komponen pneumatik
Kompresor udara
Tangki udara
Tangki udara digunakan untuk menyimpan udara tekan sebagai reservoir catu energi.
Penyedia udara darurat ke sistem bila terjadi kompresor tiba2 off.
Volume simpan tangki udara
Volume udara tergantung pada pemakaian, ukuran saluran, siklus kerja kompresor, penurunan tekanan pada
jaringan.
Pengering adsorbsi
Pengering absorbsi
· Adalah proses kimia secara murni
· Embun di udara bertekanan bersenyawa dengan elemen pengering
dalam tangki
· Persenyawaan masuk dalam dasar tangki
· Jenis pengering ini jarang digunakan karena mahal
· Efisiensi rendah
· Pemasangan sederhana, mudah
· Tidak ada keausan mekanik
· Tidak membutuhkan energi dari luar
Unit Pemeliharaan
•Udara tekan pada sistem pneumatik harus kering dan bebas dari
minyak. Bbrp komponen perlu pelumasan (misal komponen daya)
sedang komponen lain minyak dapat merusak.
•Pelumasan jangan berlebihan
•Pelumasan perlu untuk maksud:
Gerakan bolak balik silinder yang cepat
Silinder diameter besar ( > 125 mm) pelumasan langsung dari
dekat silinder
Pengatur tekanan udara:
· Udara yang keluar dari kompresor berfluktusi tekanannya.
· Perlu pengatur tekanan terpusat untuk menjamin agar udara
bertekanan
stabil tekanannya dan telah di saring (bersih)
· Perubahan tekanan pada sistem pipa dapat berdampak negatif pada :
· sifat kontak katup
· Langkah silinder
· Sifat waktu dari katup aliran dan
sifat katup memori
tekanan udara yang konstan adalah prasyarat sistem pneumatik agar bebas
kesalahan.
Perlu dipasang filter pada arah alirannya
Tekanan udara disesuaikan dengan kebutuhan
Secara praktis tekanan udara:
4 bar pada bagian kontrol
6 bar pada bagian power (tenaga)
tekanan yang terlalu tinggi :
boros dan tidak efisien
tekanan terlalu rendah:
efisiensi rendah pada bagian tenaga
Lubrikator
Udara bertekanan lewat lubrikator, akan turun tekanannya antara
gelas minyak dan ruang tetes yang terletak di atasnya.
Perbedaan tekanan tsb cukup untuk menekan minyak ke atas
lewat saluran naik dan menetes ke pipa semprot. Minyak
dikabutkan dan diteruskan.
· Memeriksa takaran minyak
· Pemisahan oli
Penyaring udara bertekanan
Sistem transmisi pneumatik
Saluran transmisi merupakan penghubung antara transmitter
dengan receiver.
Asumsi analogi rangkaian listrik bahwa saluran hanya terdiri dari
kapasitor tunggal saja adalah over simplification.
Analogi yang akurat adalah dengan penggunaan komponen
listrik resistor , induktor dan kapasitor.
Hal itu karena fluida bersifat resistance dan inertance serta
capacitance.
Tak dapat hanya menggunakan 1 rangkaian tunggal R,L dan C.
Karena rangkaian transmisi bersifat “distributed” sepanjang
saluran transmisi. Tidak dapat dibuat dalam “lumped” menjadi
nilai tunggal .
Rangkaian ekivalen yang akurat pendekatannya dengan L, R
dan C setiap 1 meter terpasang seri setiap 1 meter R,L,C dst
Fungsi Alih dari sistem transmisi adalah:
PR e D s
Pout 1 L s
Dengan:
D = time delay dari panjang saluran
L = transfer lag sistem orde 1