Anda di halaman 1dari 17

CURRENCY Ine Yunikawati

Karina Puspa Dewi


Noviyanti
1406932
1401595
1406933
TRANSLATION Rachma Indah Pertiwi
Rofingah Dewi Kuswanti
1403186
1405653
A. DEFINISI TRANSLASI MATA UANG
Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan menyusun laporan
keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan untuk
mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan
luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak perusahaan luar negeri
yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang dengan mata uang
pelaporan induk perusahaan.
Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata
uang lainnya disebut sebagai translasi.
B. JENIS-JENIS NILAI TUKAR
1. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Kurs tetap merupakan sistem nilai tukar dimana pemegang otoritas moneter
tertinggi suatu negara (Central Bank) menetapkan nilai tukar dalam negeri terhadap
negara lain yang ditetapkan pada tingkat tertentu tanpa melihat aktivitas
penawaran dan permintaan di pasar uang. Jika dalam perjalanannya penetapan
kurs tetap mengalami masalah, misalnya terjadi fluktuasi penawaran maupun
permintaan yang cukup tinggi maka pemerintah bisa mengendalikannya dengan
membeli atau menjual kurs mata uang yang berada dalam devisa negara untuk
menjaga agar nilai tukar stabil dan kembali ke kurs tetap nya.
B. JENIS-JENIS NILAI TUKAR
2. Kurs Mengambang Terkendali (Managed Floating Exchange Rate)
Penetapan kurs ini tidak sepenuhnya terjadi dari aktivitas pasar valuta. Dalam pasar
ini masih ada campur tangan pemerintah melalui alat ekonomi moneter dan fiskal
yang ada. Jadi dalam pasar valuta ini tidak murni berasal dari penawaran dan
permintaan uang.
3. Kurs Mengambang Bebas (Free Floating Rate)
Kurs mengambang bebas merupakan suatu sistem ekonomi yang ditujukan
bagi suatu negara yang sistem perekonomiannya sudah mapan. Sistem nilai tukar ini
akan menyerahkan sleuruhnya kepada pasar untuk mencapai kondisi equilibrium yang
sesuai dengan kondisi internal dan eksternal. Jadi dalam sistem nilai tukar ini hampir
tidak ada campur tangan pemerintah.
B. JENIS-JENIS NILAI TUKAR
Kurs yang sering kita temui di bank atau tempat penukaran uang asing (money
changer), di antaranya sebagai berikut:
1. Kurs beli, yaitu kurs yang digunakan apabila bank atau money changer
membeli valuta asing atau apabila kita akan menukarkan valuta asing yang kita
miliki dengan rupiah.
2. Kurs jual, yaitu kurs yang digunakan apabila bank atau money changer
menjual valuta asing atau apabila kita akan menukarkan rupiah dengan valuta asing
yang kita butuhkan.
3. Kurs tengah, yaitu kurs antara kurs jual dan kurs beli (penjumlahan kurs beli
dan kurs jual yang dibagi dua)
C. PERUBAHAN NILAI TUKAR
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang antara dua negara:
1. Perbedaan Tingkat Inflasi Antara Dua Negara
Suatu negara dengan tingkat inflasi konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar mata
uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi. Daya beli (purchasing power) mata
uang tersebut relatif lebih besar dari negara lain. Nilai tukar mata uang negara-negara yang
inflasinya lebih tinggi akan mengalami depresiasi dibandingkan negara partner dagangnya.
2. Perbedaan Tingkat Suku Bunga Antara Dua Negara
Suku bunga, inflasi, dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan merubah tingkat
suku bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang.
Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut
meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar.
Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan keluar hingga bank sentral menaikkan suku
bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga maka akan cenderung
memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.
C. PERUBAHAN NILAI TUKAR
3. Neraca Perdagangan
Neraca perdagangan antara dua negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang
dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut membayar lebih banyak
ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh dari negara partner
dagang. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang,
yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Keadaan
sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang negara tersebut menguat terhadap negara
partner dagang.
4. Hutang Publik (Public Debt)
Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek untuk
kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public debt membengkak. Public debt
yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit anggaran bisa ditutup dengan menjual bond
pemerintah atau mencetak uang. Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara
tersebut default (gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan
cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.
C. PERUBAHAN NILAI TUKAR
5. Rasio Harga Ekspor Dan Harga Impor
Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata
uang negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara
tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya
untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.
6. Kestabilan Politik Dan Ekonomi
Para investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan
kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung
beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja
ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar
mata uang negara tersebut.
D. TRANSLASI MATA UANG ASING
1. METODE NILAI TUKAR TUNGGAL
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat
ini, terhadap semua saham dan mata uang asing.
2. METODE NILAI TUKAR GANDA
Metode Nilai Tukar Ganda Mengombinasikan Kurs Saat Ini Dan Kurs Historis Dalam
Proses Translasi Mata Uang Asingnya.
D. TRANSLASI MATA UANG ASING
2. METODE NILAI TUKAR GANDA
Metode Current-Noncurrent
adalah asset lancar yang dimiliki anak perusahaan pada saat itu (contoh, asset yang biasanya bisa
dikonversikan ke kas dalam satu tahun) dan utang lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam satu
tahun) ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya
dengan kurs saat ini.

Metode Moneter-Nonmoneter
adalah Asset dan kewajiban moneter (contoh, klaim dan kewajiban untuk
membayar sejumlah tagihan dengan mata uang dimasa yang akan datang)
ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter (asset tetap, investasi jangka
panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis.
Metode Kurs Sementara
adalah item moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu
E. METODE TRANSAKSI ALTERNATIF
Perlakuan Alternatif Yang Diijinkan

1. Selisih kurs dapat disebabkan oleh suatu devaluasi atau depresiasi


Rupiah yang luar biasa, dengan demikian selisih kurs tersebut
dapat dimasukkan dalam nilai tercatat aktiva atau
dikapitalisasi sebagai biaya perolehan(cost), dengan syarat
- Biaya Perolehan tidak lebih dari biaya pengganti & jumlah yang
diperoleh kembali jika aktiva tersebut dijual
- perolehan aktiva tersebut baru saja dilaku-kan
E. METODE TRANSAKSI ALTERNATIF
Perlakuan Alternatif Yang Diijinkan
2. Jika utang dalam valuta asing yang timbul karena pembelian aktiva
tersebut di atas di-proteksi dengan fasilitas hedging,maka selisih kurs
sebagaimana dimaksud di atas tidak boleh dikapitalisasi sebagai biaya
perolehan aktiva.
PENGARUH ALTERNATIF KURS TRANSLASI
TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
Kurs kini (current) kurs historis (historical) kurs rata-rata
(average)
• kurs nilai tukar pada • nilai tukar pada • rata-rata sederhana
saat tanggal saat suatu aktiva atau tertimbang
laporan keuangan dalam mata unag dari kurs nilai tukar
asing pertama kali kini.
diperoleh atau
ketika suatu
kewajiban dalam
dalam mata uang
asing pertama kali
terjadi.
F. TRANSLASI MATA UANG ASING
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
Standard Akuntansi Internasional 21
Translasi Saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional.
Prosedur kurs saat ini digunakan adalah:
Seluruh aset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan
nilai tukar yang berlaku pada tanggal tanggal neraca.
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
waktu translasi,
Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang
saham yang terpisah.
F. TRANSLASI MATA UANG ASING
MENURUT STANDAR AKUNTANSI
Translasi Saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional.
Aset dan kewajiban moneter serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan
keuanganPendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan
lancar.
G. HEDGING PADA TRANSAKSI

DEFINISI HEDGING
Menurut Madura (2000:275) hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk
melindungi sebuah perusahaan dari exposure terhadap nilai tukar.
Exposure terhadap fluktuasi nilai tukar adalah sejauh mana sebuah perusahaan
dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar
G. HEDGING PADA TRANSAKSI
EMPAT MACAM KONSEP DASAR DALAM
MELAKUKAN HEDGING
Hedging Memakai Kontrak Forward
Hedging Pasar Mata Uang
Hedging Memakai Kontrak Future
Hedging Memakai Valuta Option

Anda mungkin juga menyukai