Muliadi Matanari Benyamin Simanjuntak Josua Butar Butar BAHASA • Keraf (2005:54) menyebutkan ada dua pengertian dari Bahasa, yaitu: Pertama menyatakan Bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua Bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan symbol-symbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Pada kaidah Bahasa Indonesia terdapat dua ragam Bahasa, yaitu Bahasa baku dan Bahasa tidak baku. Bahasa Baku Halim (1980) mengatakan bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian masyarakat, dipakai sebagai ragam resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dan penggunaannya. Di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KBBI, 1988 :71), kata baku juga ada dijelaskan. baku I (l) pokok, utama : (2) tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas dan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan, standar Bahasa baku itu difungsikan atau dipakai sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas. Acuan itu dijadikan ukuran yang disepakati secara umum tentang kode bahasa dan kode pemakaian bahasa di dalam situasi tertentu atau pemakaian bahasa tertentu. Bahasa Baku Memiliki Makna 3 Aspek Saling Menyatu KODIFIKASI
KEBERTERIMAAN
DIFUNGSI SEBAGAI MODEL
Bahasa Non-Baku Suharianto berpengertian bahwa bahasa nonstandar atau bahasa tidak baku adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi (1981 : 23). Bahasa Non-baku adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tata bahasa, dan kosa kata dari bahasa baku suatu bahasa. Bahasa Indonesia Baku dan Non-baku • Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh masyarakat Indonesia secara luas. • Bahasa Indonesia non-baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus. Fungsi Bahasa Baku Menurut Waridah (2014:60), fungsi Bahasa baku dalam Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: • Pemersatu • Penanda kekhasan • Penambah Kewibawan • Kerangka Acuan Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
Komunikasi Resmi (Surat Wacana Teknisi (Laporan resmi,
resmi, Pengumuman Dinas) Karangan Ilmiah)
Pembicaraan dalam orang yang
Pembicaraan di depan umum dihormati (Siswa dan Guru, (Ceramah, kuliah, khutbah) Pertemuan resmi) Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku • Pelafalan sebagai bahagian fonologi Bahasa Indonesia baku bebas dari atau hanya sedikit diwarnai dialek Bahasa daerah. • Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain-lain sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kata. • Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat. • Partikel -kah, -lah dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat. • Preposisi atau kata dengan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku dituliskan secara jelas dan tetap dalam kalimat. • Bentuk kata ulang atau reduplikasi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap sesuai dengan fungsi dan tempatnya di dalam kalimat. • Menggunakan ejaan resmi yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD). KESIMPULAN Dalam Bahasa Indonesia ada yang Namanya Bahasa Indonesia Baku dan Non-baku. Kedua Bahasa ini adalah benar jika digunakan sesuai fungsi masing-masing. Penggunaan Bahasa Indonesia baku dipergunakan dalam kegiatan formal seperti pertemuan resmi, rapat-rapat resmi, dan penulisan wacana resmi. Bahasa baku tidak sama dengan lebih sering digunakan di dalam Bahasa sehari-hari atau tidak dalam acara resmi. TERIMA KASIH.