Goal Programming • Goal programming dapat digunakan untuk memecahkan program linear dengan beberapa tujuan. Setiap tujuan disebut "goal".
• Di dalam goal programming, di+ and di- ,
variabel deviasi, yaitu jumlah i goal yang ditargetkan tercapai lebih atau kurang tercapai, secara berurutan • Tujuan-tujuan itu sendiri ditambahkan sebagai pembatas, dan dilambangkan sebagai di+ and di- yang dapat berfungsi sebagai variabel surplus and slack.
• Sebuah pendekatan untuk goal programming
adalah mencapai goal goal dalam urutan prioritas. Goal kedua adalah dikejar tanpa mengurangi goal prioritas pertama. Formulasi Goal programming
Step 1: Tetapkan tingkat prioritas tiap goal.
Step 2: Tetapkan bobot tiap goal.
Jika suatu tingkat prioritas mempunyai lebih dari satu goal, untuk tiap goal i ditetapkan bobot, wi , diletakan pada deviasi, di+ dan/atau di-, dari goal. Formulasi goal programming Step 3: Bentuk programa linier awal. Min w1d1+ + w2d2- s.t. Batasan Fungsional, dan and Batasan Goal
Step 4: Selesaikan programa linier saat
ini. Jika ada suatu tingkat prioritas terendah ke step 5, Kalau tidak solusi akhir telah dicapai. Formulasi goal programming Step 5: Bentuk Programa Linier Baru Pertimbangkan tingkat prioritas goal terendah berikutnya dan formulasikan fungsi obyektif yang didasarkan pada goal tersebut. Tambahkan pembatas yang diperlukan untuk mencapai tingkat prioritas tertinggi berikutnya. Programa Linier yang baru adalah : Min w3d3+ + w4d4- s.t. Batasan-batasan fungsional, Batasan-batasan Goal, dan w1d1+ + w2d2- = k
ke step 4. (Ulangi steps 4 dan 5 sampai semua
tingkat prioritas telah diuji.) contoh • Suatu perusahaan membuat satu jenis produk, yaitu produk A. menghadapi persaingan yang tajam, perusahaan berencana untuk membuat produk baru, yaitu produk B. keuntungan setiap unit produk A adalah Rp 260,00 dan keuntugnan setiap unit produk B diperkirakan sebesar Rp 160,00. Setiap produk diproduksi melalui departemen produksi dan perakitan. Kapasitas jam kerja per bulan departemen produksi sebesar 192 jam dan departemen perakitan memiliki kapasitas 240 jam per bulan. Setiap unit produk A membutuhkan waktu proses 3 jam di departemen produksi dan 2 jam di departemen perakitan. Sedangkan produk B membutuhkan waktu proses selama 1,75 jam di departemen produksi dan 2,5 jam di perakitan. Dengan asumsi bahwa perusahaan tersebut hanya memilik satu tujuan yaitu memaksimumkan keuntungan, maka formulasi programa linier dari permasalahan tersebut adalah:
Penyelesaian dari permasalahan diatas adalah x1=15
unit, x2=84 unit. Manajemen menganggap bahwa hasil produksi produk A terlampau kecil. Setelah melalui beberapa pembahasan, diputuskan bahwa goal produksi kedua jenis produk sebesar 110 unit per bulan. Dimana produk A paling sedikit 75 unit per bulan dan produk B paling sedikit 50 unit per bulan. Formulasi goal programming • Masukkan pembatas 1 dan 2 dari programa linier ke pembatas goal program • Target goal adalah total produksi 110 unit. definisikan: d1+ merupakan target diatas goal d1- merupakan target di bawah goal dan total produksi adalah x1+x2, maka dapat dituliskan pembatas ketiga sebagai berikut: x1+x2- d1+ + d1-=110 Dengan cara yang sama diperoleh pembatas: x1- d2++ d2-=75 x2- d3++ d3-=50 • Menentukan fungsi tujuan. Dalam goal program, fungsi tujuan hanya meliputi variabel deviasi dengan kriteria minimum. Sehingga tujuan goal program adalah: minimum d1+ + d1-+ d2- + d3-