2651TA222E01520172 Mekanika Teknik
2651TA222E01520172 Mekanika Teknik
Siti Nurasiyah
2 September 9, 2019
3
September 9, 2019
4 September 9, 2019
MEKANIKA TEKNIK
Mekanika Teknik pada bidang Arsitektur
merupakan matakuliah atau ilmu yang mempelajari
tentang perubahan-perubahan yang perlu
diantisipasi oleh elemen struktur bangunan atas
gaya-gaya dan beban yang bekerja pada struktur
bangunan tersebut.
Mekanika Teknik merupakan ilmu dasar dari
pengetahuan tentang Teknologi Bangunan dan
Struktur Konstruksi Bangunan.
Pokok utama materi dari matakuliah Mekanika
Teknik atau Statika adalah mempelajari perilaku
struktur terhadap beban yang bekerja padanya.
Perilaku struktur tersebut umumnya mencakup
keseimbangan gaya, uraian gaya, gaya reaksi dan
gaya internal yang ada pada struktur.
STATIKA
Ilmu yang mempelajari semua benda yang tetap,
yang statis.
Bagian dari bidang ilmu mekanika teknik.
Mempelajari segala sesuatu yang tidak
bergerak (atau yang tidak akan bergerak).
Bidang ilmu : gaya dan gerak (pergerakan)
Persyaratan khusus mengenai pergerakan, yaitu
pergerakan v = 0, hanya bekerja dengan gaya-
gaya yang tidak bergerak, atau pergerakan sama
dengan nol.
Kondisi tersebut terjadi apabila semua gaya yang
bekerja atau semua gaya yang membebani suatu
benda dan gaya-gaya dalam keadaan seimbang
Dalam mempelajari perilaku struktur pada matakuliah
Mekanika Teknik, maka hal-hal penting yang selalu
diperhatikan adalah:
1. Stabilitas struktur (tidak bergerak, tidak berpindah
tempat dan tidak berubah bentuk).
2. Keseimbangan Gaya (gaya luar atau beban yang
bekerja pada struktur harus diimbangi oleh reaksi
struktur terhadap beban tersebut)
3. Kompatibilitas antara gaya-gaya yang bekerja
pada struktur dengan jenis tumpuannya dan bentuk
strukturnya.
Perhitungan statika bangunan mempelajari
stabilitas dan kekuatan dari suatu konstruksi
bangunan atau bagian-bagian dari bangunan itu
sendiri.
Perhitungan statika bangunan mencakup:
perhitungan stabilitas, perhitungan dimensi,
perhitungan kekuatan, dan perhitungan kontrol.
Perhitungan stabilitas dilakukan agar bangunan selalu
dalam keadaan kokoh. Dalam hal ini harus dilakukan
pemeriksaan tentang kedudukan bangunan dengan
pondasi dan keadaan tanah sebagai perletakan pondasi.
Contoh :
Jembatan rangka
Model beban lalu lintas pada jembatan.
Dinding penahan tanah (retaining wall).
Bangunan gedung bertingkat berfungsi untuk
menyalurkan beban-beban yang ada pada tiap lantai
TIPE-TIPE STRUKTUR
1. Geometri
Berdasarkan geometri dasar, bentuk struktur dapat
diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk elemen
garis (atau disusun dari elemen-elemen garis) atau
sebagai bentuk elemen permukaan.
Bentuk elemen garis dapat dibedakan sebagai garis
lurus atau garis lengkung.
Bentuk elemen permukaan bisa berbentuk datar atau
lengkung.
Elemen permukaan lengkung bisa berupa lengkung
tunggal atau lengkung ganda.
□ Pada kenyataannya tidak ada yang dapat disebut
sebagai elemen garis atau elemen permukaan, karena
elemen-elemen struktur memiliki tebal.
□ Istilah garis dan permukaan ini hanya untuk memudahkan
saja.
2. Kekakuan
1. Hukum Paralelogram
Dua buah gaya yang bereaksi pada suatu partikel,
dapat digantikan dengan satu gaya (gaya resultan)
yang diperoleh dengan menggambarkan diagonal
jajaran genjang dengan sisi kedua gaya tersebut.
Dikenal juga dengan Hukum Jajaran Genjang.
PRINSIP DASAR STATIKA
3. Hukum I Newton :
Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel
sama dengan nol (tidak ada gaya), maka partikel
diam akan tetap diam dan atau partikel bergerak
akan tetap bergerak dalam sebuah garis lurus
dengan kecepatan konstan/ tetap jika tidak ada
gaya tak seimbang yang bekerja padanya. Dikenal
dengan Hukum Kelembaman
PRINSIP DASAR STATIKA
4. Hukum II Newton :
Bila resultan gaya yang bekerja pada suatu partikel
tidak sama dengan nol partikel tersebut akan
memperoleh percepatan sebanding dengan besarnya
gaya resultan dan dalam arah yang sama dengan arah
gaya resultan tersebut. Jika F diterapkan pada massa m,
maka berlaku: Σ F = m . A