Cairan
Disusun oleh:
• Devina Rossita Hapsari
• Abdur Rahman Faqih Al Jundi
• Andi Auliya Tenri Yola
- FISIOLOGI CAIRAN TUBUH -
Cairan Tubuh
60 %
Cairan Cairan
Ekstraseluler Intraseluler
20 % 40 %
Cairan
Plasma Interstitial
darah 5 % Membran Sel
15 %
PERPINDAHAN CAIRAN
Perpindahan cairan tubuh di
pengaruhi oleh:
1. Tekanan hidrostatik
2. Tekanan onkotik mencapai
keseimbangan
3. Tekanan osmotik: mencegah
difusi cairan melalui membran
semi permiable dengan
konsentrasi lebih tinggi.
Tekanan Osmotik plasma= 285
± 5 mOsm/L.
KESEIMBANGAN CAIRAN
Keseimbangan cairan ditentukan intake
dan out put cairan.
Intake cairan (minuman dan
makanan) : 1600 ml (minuman) dan
700 ml (makanan), oksidasi/
metabolic water 200 ml/day.
Output cairan berasal dari urine 1500
ml/hari, skin evaporates 600 ml -->
keringat, exhale (pernapasan) 300
ml, GIT (feses) 100 ml .
Kebutuhan cairan setiap hari antara
1800– 2500 ml/hari.
Pada wanita menstruasi
(tambahan)
PERANAN PERAWAT DALAM KEBUTUHANCAIRAN
21
RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN CAIRAN
23
RUMUS MENGHITUNG KEBUTUHAN CAIRAN
24
INSENSIBLE WATER LOSS
IWL adalah kehilangan cairan melalui 1/3 dari paru, 2/3 melalui kulit,
400 mL/hari melalui saluran pernafasan dan melalui feces.
25
MENGHITUNG IWL
Anak : {30 – Usia (th)} mL/kg/hari
Dewasa : 10 -15 cc/kgBB/ hari
Bila terjadi kenaikan suhu :
IWL = 10cc /kg/BB + 200 ( suhu sekarang - 36,8o c)
Keringat : 100 mL
Kulit : 350mL – 400mL
26
FLUID –VOLUME THERAPY
PEMBERIAN INFUS
Drug solution
TERAPI CAIRAN
RESUSITASI KOREKSI
RUMATAN
ELEKTROLIT NUTRISI
KRISTALOID KOLOID
Memelihara
Menggantikan kehilangan Memelihara keseimbangan jalur IV
akut cairan tubuh cairan tubuh dan nutrisi
FLUID –VOLUME THERAPY
JENIS CAIRAN
HIPOTONIS
ISOTONIS
HIPERTONIS
30
MEKANISME CAIRAN KRISTALOID
Cairan kristaloid berpindah dari intravaskuler
interstisial, kemudian didistribusikan ke
komparteman ekstravaskular
31
KRISTALOID
Cairan Kristaloid di klasifikasi ke dalam :
◘ Cairan Hipotonis : Infus dengan tekanan osmotik lebih rendah dari
cairan tubuh (osmolaritas dibawah 250 mOsm/L)
Contoh : Aquadest, larutan 2,5% dextrose in water
Contoh : NS,RL,G5,Ringerfundin
HIPERTONIS
Glucose 5% Glukosa= 50 gr/L 278 200 hidrasi selama dan sesudah Kontraindikasi :
operasi, rumatan hiperglikemia
perioperatif, restriksi natrium
Ringerfundin Na+ =145 , K+= 4, 309 - Dehidrasi isotonis, DHF, -
Ca++=5, Mg++ =2, kasus braintrauma, syok
Cl- =109, Acetat = hemoragik,
24, Maleat= 5
Kaen 3A*/ Na+ =50, Cl- =50, 290 108
Tridex 27A* K+ =10, Lactate
20, glukosa=27 Rumatan cairan dan
elektrolit (terutama Kalium)
Kaen 3B*/ Na+ =50, Cl- =50, 290 108
dengan asupan oral terbatas
Tridex 27B* K+ =20, Lactate
20, glukosa=27
CAIRAN KRISTALOID
Tonis
Nama Cairan Komposisi (/L) Osm Kal Indikasi Catatan
itas
Hipo- Ringer Asetat Na+ =130 , K+= 4, 273 - Dehindrasi (syok Dapat memperburuk
tonis Ca++=2,7-3, hipovolemik dan asidosis) edema serebral
Cl- =108,7-127, pada kondisi: diare, DHF,
Acetat = 28 luka bakar, syok hemoragik,
trauma
NaCl 0,45% Na+ =77, Cl- =77 Pasien dg restriksi natrium Rawan oedem anasarka
Hiper Glukosa 10% Glukosa= 100 gr/l 556 400 Suplai air dan karbohidrat Resiko hiperglikemia
tonis secara parenteral pada
penderita diabetik, kanker,
sepsis dan defisiensi protein
NaCl 3% Na+ = 513,Cl- = 513 1026 - Koreksi Natrium
47
Cairan resusitasi dikatakan berhasil bila:
a.MAP = Mean Arterial Pressure : ≥ 65 mmHg
b.CVP = Central Venous Pressure : 8-12 mmHg
c.Urine Output : ≥ 0,5 mL/ kgBB/jam
d. Central Venous (vena cava superior) atau Mixed Venous
e. Oxygen Saturation ≥ 70%.
f.Status mental normal
49
GANGGUAN CAIRAN, ELEKTROLIT
DAN ASAM BASA
Gangguan cairan, elektrolit dan asam basa pada
perioperatif :
1. Hiperkalemia
2. Asidosis Metabolik
3. Alkalosis Metabolik
4. Asidosis Respiratorik
5. Alkalosis Respiratorik
50
TERAPI CAIRAN KRISTALOID
C. Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu:
51
LANJUTAN ………..
C. Cairan Durante Operasi ada 3 yaitu :
52
TERAPI CAIRAN KRISTALOID
D. Cairan pada luka bakar menurut Formula Baxter.
54
CAIRAN KOLOID
56
CAIRAN KOLOID
Koloid adalah:
a. cairan yang mengandung albumin dalam plasma,
b. tinggal dalam intravaskuler cukup lama (waktu tinggal 3-6 jam )
c. volume yang diberikan sama dengan volume darah.
d.memiliki sifat protein plasma sehingga cenderung tidak keluar
dari membran
2. Protein Colloids :
Seharusnya digunakan sebagai pilihan ketiga setelah Non protein colloids.
Bagi pasien lanjut usia yang tidak dapat toleransi menerima cairan dalam
jumlah besar.
Beberapa untuk kasus diare yang albumin < 2 gr/dl.
Pasien Nephrotic Syndrom
Transplantasi hati dengan albumin < 2,5 gr/dl
Pasien DSS dengan trombosit < 5 000 .
Cairan Protein yang digunakan : Gelofudine 4 %, Lipofundin.
PENGGUNAAN CAIRAN KOLOID
Berdasarkan hasil penelitian cairan
koloid digunakan:
1.Resusitasi cairan pada penderita
dengan syok hemorragic sebelum
transfusi tersedia.
2.Resusitasi cairan pada
hipoalbuminemia berat, mis: luka
bakar.
3.Pasien post op yang mengalami
gangguan plasma darah
60
KOMPOSISI CAIRAN KOLOID
Cairan Produksi Tipe Waktu Indikasi
Koloid paruh
Plasma Human Serum consered 4-15 hari a. Penganti volume
protein plasma Human albumin b. Hipoproteinemia
c. Hemodilusi
62
RUMUS ALBUMIN
Menghitung kebutuhan Albumin terhadap
pasien :
63
PERBANDINGAN CAIRAN KRISTALOID DAN KOLOID
Kristaloid Koloid
Komposisi menyerupai plasma Ekspansi volume plasma tanpa
(acetated ringer, lactated ringer) disertai ekspansi volume interstisial
Mengantikan volume dan Ekspansi volume lebih besar di
meningkatakan CO dan tekanan bandingkan volume sama kristaloid
darah
Bebas reaksi anafilaksis Masa kerja lebih panjang
Bebas disimpan di suhu kamar Oksigenasi jaringan lebih baik
Komplikasi minimal Gradien alveolar – arterial O2 lebih
sedikit
Insiden edema paru dan /atau edema
sistemik lebih rendah.
68
PRODUK DARAH
DARAH
• Pembagian darah terdiri dari :
73
FUNGSI DARAH
Fungsi darah :
c. Mencegah pendarahaan
74
TRANSFUSI DARAH
76
LANJUTAN ………….
3. Washed cell
Digunakan bila kelebihan plasma dan antibodi
tidak diperlukan
Diberikan dalam waku 2-4 jam
Harus diberikan dalam waktu 4 jam sesudah
diproses (pencucian)
4. Transfusi Trombosit
Mengobati kelainan perdarahaan atau jumlah
trombosit yang rendah
Diberikan secara cepat
Shelf life umumnya 6 sampai 72 jam
tergantung pada kebijakan pusat sumber
trombosit di peroleh.
77
TERAPI TRANSFUSI DARAH
Kebutuhan transfusi darah diberikan pada:
dewasa : jika perdarahaan > 15 % EBV
bayi dan anak : jika perdarahaan > 10% EBV
78
TERAPI TRANSFUSI DARAH
Kebutuhan darah berdasarkan Hb
a. darah WB = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang)x BB (kg) x 6
b. darah PRC = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang) x BB (kg) x 3
c. darah FFP = (Hb yang diinginkan – Hb sekarang ) x BB (kg) x 10
79
PROSEDUR TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah diberikan mengunakan blood
set yang memiliki filter (penyaring) dengan
ukuran 170-200 µm untuk menyaring partikel
debris dan bekuan fibrin.
82
THANK YOU
2. Dehidrasi Hipertonik :
kekurangan elektrolit karena perpindahaan air dari ekstrasel ke
intrasel
KEBUTUHAN ELEKTROLIT / HARI
Na (NaCl ) 2-3 mEq /kg/24 jam
Rasa haus Minum biasa, Haus, ingin minum Malas, minum atau tidak
tidak haus banyak bisa minum
Periksa: Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat lambat.
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/ Dehidrasi berat
sedang
PENILAIAN KLINIS KEBUTUHAN CAIRAN
Nadi ada dan penuh berarti volume sirkulasi adekuat
Sakit Sakit
18
18
USIA
19
19
19
19
19
19