Referat Neuro
Referat Neuro
AFASIA
Disusun oleh: Catherine Claudia Julita
Pembimbing: dr. Tumpal A. Siagian, Sp.S
Kelainan disebabkan oleh kerusakan otak yang merupakan pusat bahasa, pada kebanyakan orang
berada pada hemisfer kiri (National Institute on Deafness and Other Communication Disorders)
Kelainan pada bahasa yang terjadi ketika adanya kerusakan pada otak (American Speech-
Language-Hearing Association)
Hilang atau rusaknya produksi dan/atau komprehensi bahasa pada bicara atau menulis (Victor
Adam’s )
EPIDEMIOLOGI
Engelter dkk (2006) :15% individu < 65 tahun bisa mengalami afasia,
usia >85 tahun ↑ 43%.
posterior :
pemahaman area asosiasi
Area regio anterolateral
bahasa pengelihatan
wernicke lobus oksipitalis
mengartikan
girus mencerna info
kata yg diterima
angularis pengelihatan
visual
lobus oksipitalis
anterior
input memberi nama area
pendengaran objek wernicke
lobus temporalis
posterior
kaudatus
berkas
area ganglia
input subkortikal
asosiasi basalis
masif
prefrontal talamus
pengatur
mototrik
area pre rancangan dan
area Broca kalimat
motorik pola motorik
bertemu di posterior
Area asosiasi somatik,
lobus temporalis
visual, dan auditorik
superior
elektroda mencapai
rangsang listrik
perangsang cukup area talamus
aktivasi area
wernicke
Etiopatogenesis
Klinis:
4. terdapat parafasia
6. repetisi terganggu
Klinis:
3. gramatika bahasa ↓
6. repetisi buruk
Klinis:
1. keluaran lancar
2. komprehensi baik
3. repetisi baik
Paling berat, ditandai: tidak ada bahasa spontan → menjadi beberapa kata
stereotipe
totslis totslis
2. Kelancaran berbicara
1. mengatasi penyebabnya