Anda di halaman 1dari 10

JOURNAL READING

COMPARATIVE 13-YEAR
META-ANALYSIS OF THE
SENSITIVITY AND POSITIVE PREDICTIVE VALUE
OF
ULTRASOUND, CT, AND MRI
FOR DETECTING HEPATOCELLULAR
CARCINOMA BY :
M. Rizki Setiawan
Sarah Faradila
A B S T R A K
Tujuan :

Untuk membandingkan sensitivitas per-lesi dan nilai prediktif


positif (PPV) ultrasonografi (US), computed tomography (CT),
dan magnetic resonance imaging (MRI) untuk diagnosis
karsinoma hepatoseluler (HCC).

Bahan dan metode :

Meta-analisis sensitivitas termasuk 242 studi (15.713 pasien);


116 penelitian (7492 pasien) memungkinkan perhitungan PPV.
Sensitivitas per-lesi yang dikumpulkan dan PPV untuk deteksi
HCC dibandingkan dengan menggunakan estimasi Bayes
empiris dari model beta-binomial.

Modern Portfolio
Designed
A B S T R A K

Hasil : Kesimpulan :

MRI yang menggunakan agen hepatobiliary gadoxetate


Sensitivitas dan PPV dari CT dengan kontras memiliki sensitivitas dan PPV keseluruhan tertinggi, dan
(73,6%, 85,8%) dan MRI dengan kontras mungkin merupakan metode optimal tunggal untuk diagnosis
gadolinium (77,5%, 83,6%) tidak berbeda secara HCC. US non kontras memiliki sensitivitas dan PPV terendah.
signifikan (P = 0,08, P = 0,2). Namun, jika agen Standar referensi yang lebih ketat diperlukan untuk
hepatobiliary gadoxetate digunakan, MRI membandingkan kinerja US dengan kontras dengan CT dan
memiliki sensitivitas per-lesi yang dikumpulkan MRI. Perbedaan dalam sensitivitas dan PPV antara CT dan MRI
lebih tinggi dan PPV (85,6%, 94,2%) dengan gadolinium konvensional tidak signifikan secara
dibandingkan CT (P <0,0001) atau dibandingkan statistik.
MRI dengan agen lain (P <0,0001). US non-
kontras memiliki sensitivitas dan PPV
keseluruhan terendah (59,3%, 77,4%).
Modern Portfolio
Designed
PENDAHULUAN

 Hepatocellular carcinoma (HCC) adalah kanker paling umum kelima di dunia

 Diagnosis HCC berbasis pencitraan sangat penting untuk manajemen


klinisnya

 Tiga modalitas pencitraan yang paling umum untuk diagnosis HCC adalah
USG (US), computed tomography (CT) dan magnetic resonance imaging
(MRI).
Material dan Metode
Pencarian literatur
A Database Pubmed and Science Citation Index (SCI) tahun 2000 hingga Juli 2013

Ekstraksi / Pengeluaran data


B Ditinjau dari 555 studi

Analisis statistik
C Menggunakan perhitungan statistik Software R
Hasil

• NEUS memiliki sensitivitas keseluruhan 59,3% dan PPV


77,4%. Sensitivitas NEUS secara signifikan lebih rendah
untuk lesi ≤ 20 mm

• CEUS memiliki sensitivitas keseluruhan 84,4% dan


PPV 89,3%
Hasil

• CT memiliki sensitivitas keseluruhan 73,6% dan PPV 85,8%

• MRI yang dilakukan pada 3T memiliki sensitivitas keseluruhan


81,8% sedangkan MRI yang dilakukan pada 1,5T memiliki
sensitivitas keseluruhan 78,2%; perbedaan ini tidak signifikan.
DISKUSI
• Sensitivitas CEUS lebih tinggi dibandingkan NEUS.

• Sensitivitas GxMR lebih tinggi dibandingkan GdMR pada MRI.

• Sensitivitas dari paling terendah hingga tertinggi yaitu NEUS,


CEUS, CT, GdMR, lalu GxMR.
KESIMPULAN
• MRI memiliki sensitivitas tertinggi dan
mungkin menjadi pilihan yang paling
optimal dalam mendiagnosis HCC.

• Meskipun MRI paling optimal, namun


jika agen terbatas, maka CT yang
tetap dapat membaca secara
optimal.
D
D
Thank you

Anda mungkin juga menyukai