REFARAT
PICA
Pica merupakan nafsu makan yang aneh, yaitu penderita menunjukkan nafsu makan
terhadap berbagai atau salah satu objek yang bukan tergolong makanan, misalnya
seperti tanah, pasir, rumput, bulu, wol, pecahan kaca, kotoran hewan, cat kering dan
dinding tembok.
EFIDEMIOLOGI 7
● Insiden pica jarang pada anak yang berusia lebih tua dan remaja.
● Pica lebih lazim pada anak dan remaja dengan retardasi mental.
• Faktor Biologis
• Faktor Psikologis
• Faktor Interpersonal
• Faktor Sosial
• Faktor Resiko
MANIFESTASI KLINIS 10
1.Pasir atau tanah terkait dengan nyeri lambung dan perdarahan sesekali.
2.Mengunyah batu es bisa menyebabkan kenampakan yang abnormal pada gigi.
3.Memakan tanah liat bisa menyebabkan sembelit (konstipasi)
4.Menelan benda-benda logam bisa menyebabkan perforasi usus.
5.Memakan benda kotoran sering mengarah pada penyakit infeksi seperti
toksocariasis,
6.Memakan timah bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan keterbelkangan mental.
GAMBAR
11
12
13
14
PENEGAKAN DIAGNOSIS 15
16
17
Pedoman diagnostik menurut PPDGJ-III :
18
Diagnosis banding pica: (APA, 2000)
1. Retardasi Mental
2. Pervasive Developmental Disorder
3. Skizofrenia
4. Autis
5. Kleine-Levin syndrome
PEMERIKSAAN FISIK
19
Temuan fisik yang terkait dengan pica sangat bervariasi dan berhubungan langsung dengan
bahan yang tertelan dan konsekuensi medis selanjutnya. Temuannya seperti:
a. Tanda keracunan
b. Tanda infeksi atau infestasi dari parasit
c. Manifestasi pada Gastrointestinal (GI)
d. Manifestasi pada gigi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
20
- Tidak ada tes laboratorium tunggal yang mengkonfirmasi atau menyingkirkan
diagnosis pica, tetapi beberapa tes laboratorium berguna karena pica sering
disertai dengan indeks yang abnormal.
- Kadar serum besi dan seng harus selalu diperoleh; jika kadarnya berkurang,
dapat terjadi anemia.
- Pada anak dengan pica, kadar timah serum harus didapat jika khawatir pada
anak; keracunan timah dapat terjadi akibat mengkonsumsi timah. Ketika kadar
timah anak meningkat, keadaan ini harus diterapi.
TATALAKSANA 21
sebenarnya tidak ada suatu panduan yang spesifik mengenai rencana terapi pada
pica, tetapi pendekatan personal dan pemberian edukasi serta saran-saran yang
baik mengenai nutrisi yang seimbang pada pasien pica menjadi suatu hal penting
untuk upaya mengurangi keinginan-keinginan mengkonsumsi benda-benda yang
aneh sehingga dapat tercipta keseimbangan nutrisi dalam tubuh.
2. TERAPI BARU 23
1. Infeksi
2. Obstruksi usus
3. Menyebabkan keracunan
4. Malnutrisi
5. Diare
6. Anemia
7. Konstipasi
8. Cacingan
BAB 3
KESIMPULAN 27
• Pica adalah nafsu makan yang aneh, yaitu penderita menunjukkan nafsu makan
terhadap berbagai atau salah satu objek yang bukan tergolong makanan.
• Perilaku makan ini bukan merupakan bagian dari praktik yang disetujui dalam
budaya tertentu.
• Jika perilaku makan ini terjadi hanya selama perjalanan gangguan jiwa lain
(misalnya retardasi mental, gangguan perkembangan pervasif, skizofrenia), gangguan
ini cukup berat sehingga memerlukan perhatian klinis tersendiri.
28
TERIMA KASIH