Anda di halaman 1dari 35

MANAJEMEN ENERGI

PENGERTIAN MANAJEMEN ENERGI

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Manajemen Energi
• Manajemen energi adalah Pengelolaan terhadap
sumber daya energy agar dapat digunakan secara
lebih efisien, tanpa mengurangi kuantitas dan
kualitas produk, serta aman bagi manusia dan
lingkungan.
• Manajemen energi mencakup beberapa bidang,
yaitu : teknik (engineering), ilmu pengetahuan
(science), matematika, ekonomi, akutansi, dan
teknologi informasi.

9/9/19
Manajemen energy merupakan kombinasi dari
Demand Side Management 2
Langkah Manajemen Energi
• Komitmen manajemen puncak.
• Perorganisasian.
• Pelatihan.
• Penyiapan system dan prosedur.
• Detailed energi audit.
• Implementasi.
• Pemantauan.

9/9/19 Demand Side Management 3


Unsur Pokok Manajemen Energi

• Memperbaiki efisiensi penggunaan energi.


• Menggunakan kembali energi.
• Memanfaatkan gas buang sebagai sumber
energi.
• Mengurangi biaya pembelian energi.

9/9/19 Demand Side Management 4


Metode Demand Side Management

1. Pengurangan beban: kesadaran atau


penerapan aturan, kebijakan pemerintah
(energy price & technology), atau ukuran
ekonomi (daya beli).
2. Penerapan metode peningkatan efisiensi
yang didasarkan kepada metode, proses
atau perangkat pengguna energi
3. Substitusi bahan bakar atau teknologi.
Strategi Demand Side Management

1. Pengelolaan Beban
2. Penggunaan Energi yang efisien
3. Konservasi Bahan Bakar
4. Daur ulang panas (spent resources)
5. Pemanfaatab proses dan perangkat yg efisien
6. Substitusi bahan bakar atau teknologi proses
Analisis Ekonomi
• Metode evaluasi ekonomi bertujuan untuk menentukan

besarnya perbandingan dampak investasi teknologi


energi
• Secara umum pendekatan tersebut juga dapat digunakan
untuk membandingkan investasi pada energy supply
atau energy efficiency.

9/9/19 Listrik dan Pencahaayaan 7


Metode Analisis Ekonomi
Metode Analisis Ekonomi
1. Life Cycle Cost
2. Levelized cost of
energy,
3. Net present value
4. Benefit-cost (or
savings-to-investment)
ratio
5. Internal rate-of-return
6. Overall rate-of-return
payback period.

8
Intervensi Kebijakan
1.Teknologi
2.Harga Energi
3.Subsidi
4.Insentif
5.Benchmarking

9
Insentif
• Sertifikasi dan labeling peralatan hemat energi

• Pemberian apresiasi kepada para pelaku yang menunjukkan

komitmen dan pencapaian dalam upaya-upaya konservasi energi

• Insentive dan dis-insentif dalam bentuk harga energi, pajak, dan

perijinan.
Benchmarking
Merupakan metode yang digunakan untuk menilai tingkat efisiensi

energi oleh suatu pengguna energi melalui pembandingan

dengan pengguna-pengguna lain yang sejenis.

Langkah-langkah:
• Memahami pola penggunaan energi
• Menentukan batasan
• Kategorisasi
• Penentuan nilai benchmark
Konservasi Energi

12
Manfaat Konservasi Energi
• Menurunkan biaya energi
• Menurunkan biaya produksi
• Menurunkan konsumsi energi
• Menurunkan emisi gas rumah kaca
• Menurunkan emisi gas lain ( SOx , NOx)
• Meningkatkan kwalitas produk
• Memperbaiki fungsi lingkungan secara keseluruhan
• Meningkatkan reputasi/pengakuan
• Meningkatkan kesehatan & keselamatan kerja (K 3)
• Meningkatkan kepatuhan thd.peraturan/ISO 14001

13
LINGKUP KONSERVASI ENERGI

• Konservasi Energi di Sektor Rumah Tangga


• Konservasi Energi di Sektor Transportasi
• Konservasi Energi di Bangunan Komersial
• Konservasi Energi di Sektor Industri
• Konservasi Energi di Sektor Industri Energi

9/9/19 14
Kajian Konsumsi Energi
1. Tentukan bentuk-bentuk penggunaan energi
2. Cermati data penggunaan energi dan biaya yang dibebankan
3. Verifikasi keadaan data energi dan amati prosedur dan operasi
praktis pengamatannya
4. Pahami struktur laju konsumsi energi listrik
5. Bangun pengembangan sistem prosedur data based keenergian
6. Gambarkan konsumsi energi spesifik (rasio konsumsi energi dengan
produksi)
7. Identifikasi lokasi yang berpotensi pemborosan dan pembuangan
energi
8. Kembangkan sistem pengukuran untuk mengurangi konsumsi
energi.

9/9/19 Demand Side Management 15


Manajemen Sistem HVAC

1. Optimize controls
2. Optimize capacity
3. Reduce the load
4. Heat and cool people, not building
5. Use efficient process – use HC than CFC
6. Use efficient equipment
7. Operate equipment efficiently
8. Use passive concepts – use more climate
9. Employ heat recovery
10. Provide energy storage capability – load
leveling

9/9/19 Demand Side Management 16


ECOS (Electrical Conservation Opportunities) 1/2

• Selubung Gedung (Building envelope)


 Peneduh jendela/pintu Kaca
 Pelapisan jendela/pintu dengan film memantulkan panas
 Penyekatan cuaca dan Pendempulan
 Isolasi dan warna lebih terang untuk atap dan dinding
 Plafon atap berventilasi

• Air Handling Unit


 Konversi dari volume konstan ke volume udara variabel
 Isolasi Pekerjaan saluran udara
 Koreksi kebocoran saluran udara
 Penciutan laju aliran udara yang berlebihan
 Penciutan laju aliran udara segar pengganti atau udara buang
 Kucilkan daerah yang bembutuhkan AC khusus

9/9/19 Demand Side Management 17


ECOS (Electrical Conservation Opportunities) 2/2

• Mesin Pendingin
 Penyetelan Temperatur air pendingin
 Penyimpanan Termal
 Penggantian menara pendingin
 Sistem pemompaan primer dan sekunder
 Pemompaan putaran variabel/ pemasangan pompa kecil paralel
 Pemanfaatan panas kondensor
 Pergantian chiller

• Kontrol
 Penjadwalan Start/Stop sistem

9/9/19 Demand Side Management 18


Taksiran Masukan Daya (kW/TR) Sistem AC
Kompresor Alat Tambahan Total
Sistem
(kW/TR) (kW/TR) (kW/TR)

Unit jendela (window) 1,46 0,32 1,78

Unit Paket (air cooled) 1,49 0,14 1,63

Sentral (Air Cooled)


3 hingga 25 TR 1,20 0,21 1,40
25 hingga 100 TR 1,18 0,20 1,39

Sentral (Water Cooled)


25 hingga 100 TR 0,94 0,17 1,11
di atas 100 TR 0,70 0,20 0,90

9/9/19 Demand Side Management 19


Manajemen Beban Listrik dan
Penerangan
1. Optimize controls – scr motor drives
2. Optimize capacity
3. Reduce load
4. More efficient process – use microwave
5. More efficient equipment – use efficient motor
6. Employ Special technique to reduce losses – pf corr
7. Energy containment – reduce losses from heater
8. Cascade of energy use – cogenerate electricity used
9. Energy conversion – convert pneumatic to electric
10. Energy storage – shift loads off-peak

9/9/19 Demand Side Management 20


Karakteristik Pembebanan Motor

9/9/19 Demand Side Management 21


Keterkaitan Efikasi vs Life Time

9/9/19 Demand Side Management 22


Pemanfaatan Cahaya Matahari
Lobi dan koridor

9/9/19 Demand Side Management 23


Manajemen Sistem Pemanas
1. Monitor Fuel quality and improve if required
2. Provide correct amounts of excess air
3. Establish and follow burner maintenance
procedures
4. Use waste heat to preheat combustion air
5. Return condensate – co-generation
6. Preheat feed water
7. Add or improve automatic controls or monitoring
equipment
8. Consider mixing combustible waste with fuel
(waste lubricating oil with fuel oil)

9/9/19 Demand Side Management 24


Boiler Efficiency
Efficiency vs Excess Air for Oil & Coal

95

Temp of exhaust gas 60 oC


90
EFFICIENCY %

80 oC

85

80 300 oC

10 20 30 40 50

EXCESS AIR, %

9/9/19 Demand Side Management 25


Heating System

9/9/19 Demand Side Management 26


Daur Ulang Panas
Pemanfaatan spent
resources untuk sistem
pemanas (preheater)
atau sistem proses
lainnya

9/9/19 Demand Side Management 27


Fuel Saving with pre-heater combustion air
12
10
Fuel Saving %
8
6
4
2
0

0 75 150 225 300 oC

Combustion air temperature

9/9/19 Demand Side Management 28


Penggunaan Energi yang Efisien

Pemanfaatan alternatif
proses, metode, atau
perangkat lain untuk
mencapai peningkatan
efisiensi yang lebih baik (co-
generation)

9/9/19 Demand Side Management 29


Cogeneration

9/9/19 Demand Side Management 30


Combine Cycle

9/9/19 Demand Side Management 31


Energy Conservation Benefits
Studi Kasus Hotel Preanger, Bandung

9/9/19 Demand Side Management 32


PENUTUP
CONTOH
Analysis Manajemen Energi pada Boiler

1.Basic case: Efisiensi 75%, Excess air 8%,


dan 343 oC gas buang.
2.Case 1 - Koreksi rasio udara bahan bakar:
Efisiensi 79,6%, Excess air (EA) 4% O 2, dan
329 oC gas buang. Fuel saving 5,8% input.
3.Case 2 - Koreksi rasio udara bahan bakar
dan ekonomiser: Efisiensi 86,2%, EA 4% O 2,
dan 194 oC gas buang. Fuel saving 7,7%
input.

9/9/19 Demand Side Management 33


Perancangan sistem energi efisiensi

Good design practices

Interdisciplinary
team approach Efficient
systems

Good house- Efficient


keeping User education & awareness operation
9/9/19 Demand Side Management 34
Terimakasih

35

Anda mungkin juga menyukai