Aplikasi pancasila sebagai landasan etika keperawatan :
Etika berkaitan erat dengan norma karena etika merupakan cara bertingkah laku yang mengatur bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu norma tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawabterhadap norma yang ada di masyarakat 2. Moral Nilai moral merupakan penilaian terhadap tindakan yang umumnya diyakini oleh para anggota suatu masyarakat tertentu sebagai “yang salah” atau “yang benar” (Berkowit Z, 1964). Sila I ( Ketuhanan Yang Maha Esa ) Bahwa kita menyakini akan adanya Tuhan ( Allah SWT ), yang akan selalu mengawasi segala tindakan-tindakan kita. Begitu juga dengan perawat. Bila perawat melakukan Malpraktik, mungkin ia bias lolos dari hukuman dunia. Tetapi hukum Tuhan sudah menanti disana( akhirat ). Jadi perawat harus mampu menjaga perilaku dengan baik, merawat pasien sebagai mana mestinya. Sila II ( Kemanusiaan Yang adil dan Beradap) Disini jelas bahwa moralitas berperan penting, khususnya moralitas perawat dalam menangani pasien. Perawat harus mampu bersikap adil dalam menghadapi pasien, baik itu kaya-miskin, tua-muda, besar-kecil, semua diperlakukan sama, dirawat sesuai dengan penyakit yang diderita pasien. Sila II ( Kemanusiaan Yang adil dan Beradap ) Disini jelas bahwa moralitas berperan penting, khususnya moralitas perawat dalam menangani pasien. Perawat harus mampu bersikap adil dalam menghadapi pasien, baik itu kaya-miskin, tua-muda, besar-kecil, semua diperlakukan sama, dirawat sesuai dengan penyakit yang diderita pasien. Pancasila sebagai norma keperawatan. Norma-norma yang dapat diterapakan dalam keperawatan adalah sebagai berikut : Norma adat sopan santun perawat harus dapat menghargai adat istiadat seorang pasien dan menjaga sikap dan tingkah laku diruang lingkup pekerjaan dan ruang lingkup masyarakat. Norma hokum : seorang perawat harus mematuhi prosedur dan undang-undang tentang keperawatan Norma moral : perawat harus memiliki moral yang bersifat melayani pasien, perawatharus bersikap sopan dan ramah dalam menghadapi pasien. Norma agama : Perawat hatus memiliki sifat toleransi terhadap masing-masing kepercayaan pasien. Sila I (Ketuhanan Yang Maha Esa)
Perawat harus mampu menjaga perilaku dan etika
dengan baik karena tuhan selalu mengawasi Perawat harus saling menghormatiagama pasien. Perawat wajib membantu pasien yang ingin menghormati dan melaksanakan ibadahnya saat pasien dalam keadaan keterbatasan. Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien bukan saja dipertanggung jawabkan kepada sesama manusia tetapi juga terhadap Tuhan Yang Maha Esa Sila II (Kemanusiaan yang adil dan beradab) Seorang perawat harus mempunyai rasa kemanusiaan dan moralitas yang tinggi terhadap sesama. dengan kata lain terjadi interaksi antara perawat dan pasien. Pekerjaan perawat merupakan panggilan kemanusiaan dengan mendahulukan kepentingan klien. Perawat dalam memberikan pelayanan harus mendahulukan kepentingan masyarakat. Pekerjaan perawat adalah panggilan kemanusiaan, maka imbalan jasa yang menjadi haknya tidak bisa disamakan dengan jasa dalam usaha lain, karena sifat pekerjaan perawat adalah pekerjaan mulia. Sila III (Persatuan Indonesia) Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan agar tidak terjadi konflik yang menimbulkan perpecahan dalam menyelesaikan masalah yang dimiliki oleh pasien. Perawat dalam bekerja sama dengan teman sejawat harus memelihara saling pengertian dengan sebaik- baiknya. Perawat bertindak melindungi klien dan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis, dan legal. Sila IV (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan) Dalam melaksanakan tindakan, perawat perlu membuat keputusan berdasarkan musyawarah dan kerjasama dengan dokter atau ahli medis lain. Perawat menggunakan ilmu keterampilannya untuk kepentingan pasien dan bila tidak mampu wajib merujuk kepada yang lebih mampu. Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai den mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan. Sila V (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
Pelayanan yang diberikan harus berdasar pada
nilai yang luhur, niat yang murni untuk keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa membedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.