APLIKASI DATA

PENGINDERAAN JAUH DALAM

EKSPLORASI GEOLOGI*)

Oleh:
Emi Sukiyah

*) Disampaikan pada perkuliahan Geologi Eksplorasi 2011

 Referensi
Aber, James S. 2005. Landsat Remote Sensing.
Emporia State University, Melalui
<http://academic.emporia.edu> [09/03/2005].
Bedell, Richard. 2004. Remote Sensing in Mineral
Exploration. SEG Newsletter, No.58: 1 & 8-14.
Drury, Steve. 2001. Image Interpretation in Geology. Third
Edition. Nelson Thornes Ltd, United Kingdom. 290p.
Sabins, F.F. Jr. 1986. Remote Sensing, Priciples and
Interpretation. W.H. Freeman and Co, San Fransisco,
Second Edition: 449p.
Jurnal geo-spatial & RS nasional / internasional 
Geoinformatic
 Eksplorasi Eksplorasi
Pemetaan
MIGAS & Batubara Sumberdaya
Geologi
Mineral

S I G Data
Penginderaan Jauh

Perencanaan Lahan Eksplorasi

Pemetaan
& Pemantauan Potensi
Kawasan Bencana
Lingkungan Panas Bumi
Penggunaan metode penginderaan jauh di bidang
eksplorasi geologi memungkinkan perolehan data
untuk wilayah yang cukup luas dengan cepat,
efisien dan murah dibanding survei langsung di
lapangan.
Kemajuan teknologi penginderaan jauh
telah berkembang dengan pesat pada
dua dekade terakhir.

Implikasi dari kemajuan teknologi

tersebut: tersedianya beragam format
data penginderaan jauh yang dapat
diperbaharui secara berkala.
Satelit sumberdaya bumi (Lauer et al, 1997; dalam Aber, 2005).

Tahun Platform Negara Sensor

1972 Landsat 1 USA-NASA MSS, RBV
1975 Landsat 2 USA-NASA MSS, RBV
1978 Landsat 3 USA-NASA MSS, RBV
1982 Landsat 4 USA-NASA TM,MSS
1984 Landsat 5 USA-NASA TM, MSS
1986 SPOT-1 France HRV
1988 RESURS-01 Soviet Union MSU-SK
1988 IRS-1A India LISS-1
1990 SPOT-2 France HRV
1991 IRS-1B India LISS-2
1992 JERS-1 Japan OPS
1993 Landsat 6 USA (Eosat) ETM
1993 SPOT-3 France HRV
1993 IRS-P1 India LISS-2, MEOSS
1994 IRS-P2 India LISS-2, MOS
1994 RESURS-02 Russia MSU-E
1995 IRS-1C India LISS-3
1996 ADEOS Japan AVNIR
1996 PRIRODA Germany/Russia MOMS
1997 CBERS China/Brazil LCCD
1997 IRS-1D India LISS-3
1998 SPOT-4 France HRVIR
1998 IRS-P5 India LISS-4
1999 Landsat 7 USA-NASA ETM+
1999 Ikonos Commercial High-res MSS
1999 Terra USA/Japan ASTER, etc.
 Perbandingan beberapa platform penginderaan jauh (Bedell, 2004)
Spektrum/ Satelit Bands Pixel ( M ) Harga ( $ US ) Website
Quick Bird 22.50 sq / km www digitalglobe. com
4.45 – 90 1 0,5 – 1
4.4 - 90 4 2 -5
Ikonos 1 1 18.00 sq /km www.intercamericacascom/
0.45 – 9.0 4 4 16.00 sq /km www satripcas. Com
0.45 – 0.85
Spot 5 1 25 60x60 km 6,700.00 www.sportimage.id
0.48 – 9.0 3 10 2,700.00
1.58 – 1.75 1 20
TM Edcimswww.crugs.gov /
0.45 – 2.35 7 30 180 x 180 km 425.00 Pub / imswelcome.
10,45 – 12,5 1 120
ETM Asterweb.jpl.nasa.gov
0,45 – 2.35 6 30 60x60 km 55.00
0.52 – 0.9 1 15
10.4 – 12.5 1 60

Hyperspectral satelite
Hyperion 250.00 Eolugs.gov/instru/hyperion
0.4 – 2.5 220 30 7.5x100km asp
Hyperspectral Airbone
AVIRIS 500.00 Aviris.jpl.nasa.gov/html/
0.38 – 2.5 224 20 –5 10km wide Aviris.quicklooks.html
Spec TIR 20 - 5 13.00 sq/km www .spectir.com
4.5 – 2.45 227
Hy Map …………………….
0.45 – 2.5 126
Pemanfaatan data citra satelit di bidang geologi
masih terbatas pada perolehan informasi
permukaan yang dapat mendukung keberadaan
informasi bawah permukaan.

Metode analisis data penginderaan jauh

secara manual telah lama diterapkan dalam
bidang eksplorasi geologi.

Deliniasi penyebaran batuan, identifikasi

struktur geologi, deliniasi kawasan pantai, dll.
Analisis data penginderaan jauh secara
manual / konvensional:
pengenalan karakteristik rona, tekstur, bentuk,
pola, asosiasi, dll. yang diinterpretasi dengan
mengandalkan ketajaman mata dan
kebiasaan / latihan.

Kini, diperlukan metode yang lebih maju,

terstruktur, dan cepat sehingga hasil
yang diperoleh dapat lebih akurat,
objektif, dan menyeluruh.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
PENGINDERAAN JAUH
Teknologi penginderaan jauh kini telah
berkembang dengan pesat, baik yang
berkaitan dengan wahana, tenaga, sensor,
maupun teknik pengolahan data.

Wahana :
• dirgantara (airborne system)
• antariksa (spaceborne system)
Tenaga:
• Tenaga pantulan
• Tenaga pancaran

Sensor:
kamera, RBV (Return Beam Vidicon),
MSS (Multispectral Scanner), TM
(Thematic Mapper) dan ETM+
(Enhanced Thematic Mapper plus).
Beragam data hasil penginderaan jauh,
diantaranya adalah citra foto dan citra non
foto.

Contoh citra foto yaitu foto ultraviolet, foto

ortokromatik, foto pankromatik, foto
inframerah asli, dll.

Contoh citra non foto adalah citra radar,

citra infra merah termal dan citra satelit (
Landsat, SPOT, NOAA, dll.).
Dengan mengacu pada sifat data
produk penginderaan jauh maka
interpretasi dapat dilakukan:
• secara dijital untuk data numerik
• secara manual untuk data visual
IMAGE PROCESSING SOFTWARE

• ILWIS
• ER MAPPER
• IDRISI
• ENVI
 SPOT-2 (multispektral)

www.spotimage.com
SPOT-4 (Pankromatik)
SPOT 5 (multispektral)
Kombinasi band 5,4,3
Kombinasi band 4,3,2
Kombinasi band 3,2,1
Bands 4, 3, and 2 in RGB
Bands 7, 5, and 1 in RGB

Geological map of
Todd River Anticline region
Colour composites of
Landsat TM Sub-scene of
Todd River Anticline region
Overlay antara Landsat band 1-4-7 dan grid USLEv
Korelasi antara DN dan Ev
Karakteristik (DN) dalam setiap kelas erosi
Terima Kasih