Hsa SSP

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS

SENYAWA STIMULAN SISTEM SARAF


PUSAT

JULAEHA, M.P.H., Apt


FISIONEUROLOGI OBAT SSP
Obat SSP  menekan / menstimulasi
seluruh atau bagian tertentu dari SSP.
Jika terdapat penekanan thd pusat
sensorik  tjd kelelahan, mengantuk
berlanjut dg kehilangan kesadaran.
Bila penekanan thd motorik  tjd
kelemahan otot lurik, kelumpuhan
ringan hingga kelumpuhan total
FISIONEUROLOGI OBAT SSP
Stimulasi pusat sensorik akan timbul
kegembiraan, kegelisahan, sulit tidur,
mudah marah, pikiran kacau, hingga ilusi
dan halusinasi.
Stimulasi motorik  terjadi tremor,
kekejangan otot lurik hingga serangkaian
konvulsi dimana pasca konvulsi diikuti
kelelahan otot (paralisa).
Keadaan ini diawali tdk terkendalinya
gerakan motorik (ggn gerakan kasar-halus)
Prinsipkerja dasar obat penekan
sistem saraf pusat dan obat
peransang sistem saraf pusat
harus mampu menembus sawar
darah otak
STIMULAN SUSUNAN SARAF
PUSAT
Obat Stimulan susunan saraf pusat dpt
dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu :
1. Analeptika
2. Turunan metilxantin
3. Perangsang psikomor
4. Halusinogen
MEKANISME KERJA
Pemblokan hambatan
postsinaptik
Pemblokan hambatan prasinaptik
Rangsangan langsung pada saraf
ANALEPTIKA
 Penggunaan utama dari analeptik adalah
untuk merangsang pernafasan yaitu dapat
meningkatkan ventilasi pulmonari,
meningkatkan respon rangsangan sensori
dan mempercepat pulihnya refleks
normal sebuah anestesi. Selain
menimbulkan efek rangsangan pernafasan,
analeptika juga merangsang sistem saraf
pusat.
 Pada dosis tinggi analeptika dapat
menyebabkan mual, muntah, aritmia
jantung dan kejang serta menyebabkan
reaksi psikotik seperti euforia, agitasi,
kebingungan dan halusinasi.
1. Niketamid
Niketamid terutama bekerja sebagai
perangsang pernapasan pada
medulla tetapi mekanisme kerja secara
pasti masih belum diketahui.
Niketamid digunakan untuk pengobatan
depresi pernapasan yang disebabkan
oleh obat penekan system syaraf pusat
seperti turunan barbiturate.
Dosis 0,375-3,75 gram diberikan secara
I.V atau I.M
Niketamid telah digunakan sebagai
stimulan pusat dan untuk gangguan
hipotensi.
2. Doksapram HCl
Doksapram menstimulasi CNS yang
menyerupai niketamide, efek stimulasi
lebih dari pikrotoxin atau pentilentetrazol.
Doksapram menunjukan selektifitas lebih
besar sebagai stimulant pernafasan
dibandingkan niketamid, tetapi tetapi
gejala stimulasi SSP umum masih sering.
Efek stimulasi pernapasan adalah hasil
dari stimulasi langsung dari pusat
pernapasan di medula
Dosis : 0.5 – 1 mg/kg bb dapat diulang
dengan selang 5 menit
Onset setelah 5 -10 menit
Waktu paruh 3.4 jam
LANJUT.........
- Efek samping : hipertensi,
tachicardia, aritmia, otot kaku,
muntah
Batas keamanan obat ini sempit
sehingga dosis untuk
menimbulkan perangsangan
pusat nafas tidak banyak
berbeda denagan dosis yang
menimbulkan kejang
3. Pentilentetrazol
 Obat ini berikatan dengan reseptor GABA, dan
bertindak sebagai modulator negative.
 Pentilentetrazol digunakan untuk pengobatan
depresi pernafasan yang disebabkan oleh obat
penekan system saraf pusat dan untuk syok
terapi pada pengobatan depresi psikotik.
 Dosis I.V atau S.C: 0,5 gram, dapat diulang
dengan selang 30 menit bila diperlukan.
4. Pikrotoksin
 Pikrotoksinterdapat pada biji tanaman
Anamirta cocculus
 Mempunyai efek perangsang pernapasan
yang kuat
 Mekanisme kerjanya dengan cara memblok
hambatan prasinaptik
 Merupakan antogonis terhadap kerja
neurotransmitter GABA
 Digunakan untuk pengobatan depresi
pernapasan yang disebabkan oleh kelebihan
dosis turunan barbiturat atau obat penekan
sistem saraf pusat
5. Striknin Sulfat

Striknindapat merangsang SSP


dengan memblok secara selektif
hambatan postsinaptik.
Pada umumnya striknin
digunakan sebagai campuran
tonikum dan amarum.
Dosis analeptik : 2 – 8 mg.
6. Bemegrid
Bemegrid yang stukturnya mirip
barbiturat adalah stimulan sistem
saraf pusat (SSP) (analeptika) serta
dipakai untuk mengatasi keracunan
turunan barbiturat.
Bemegrid memiliki aksi antagonis
pada reseptor GABA.
Dosis 50 mg IV
TURUNAN METILXANTIN

Salah satu kelompok dari obat


perangsang SSP adalah xantin
(metilxantin), dimana obat utamanya
adalah kafein, teobromin dan teofilin.
Dalam dosis kecil, turunan ini sering
digunakan sebagai tonikum dan
minuman penyegar
Mekanisme kerja turunan ini dapat
merangsang korteks serebral dan
pusat medula.
Menyebabkan relaksasi otot polos ,
terutama otot polos bronkus
Merangsang SSP , otot jantung, dan
1. Kafein

Kafein ialah stimulan sistem saraf


pusat yang digunakan  untuk
mengurangi kelelahan fisik serta
untuk mengembalikan mental
agar lebih waspada. Kafein ini
merangsang SSP sehingga
tingkat kewaspadaan meningkat
dan aliran darah lebih cepat,
meningkatkan fokus, dan
koordinasi tubuh yang lebih baik
2. Teofilin

Teofilin juga digunakan sebagai


stimulan.
penggunaannya dalam terapi
asma bronkial.
Teofilin merupakan salah satu
obat yang memiliki indeks terapi
sempit . Potensi toksisitasnya
telah diketahui berhubungan
dengan kadar teofilin utuh dalam
darah.
Efek farmakologi teofilin
 Perangsang SSP yang kuat, lebih kuat dari
kafein
 Merangsang pusat napas di medula
oblongata
 Memperkuat kontraktilitas diafragma
 Mempunyai efek inotropik positif pada
jantung
 Merelaksasi kuat otot polos bronkus yang
menyebabkan meningkatnya kapasitas vital
dimanfaatkan sebagai bronkodilator pada
asma bronkial.
 Meningkatkan ekskresi air dan elektrolit
dengan efek mirip diuretik tiazid
3. Teobromin

Theobromine memiliki sifat


umum dari xanthines lain.
memiliki aktivitas lebih lemah
daripada teofilin atau kafein
sebagai stimulan pada SSP. Dosis
besar dapat menyebabkan mual
dan muntah. Theobromine telah
digunakan untuk sifat
bronchodilating dan pengobatan
gangguan kardiovaskular.
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIFITAS
METILXANTHIN

Seyawa R R’ R” Sumber
Kafein CH3 CH3 CH3 Kopi (1,2%), teh
( 5%), dan
guarana (4%)
Teofilin CH3 CH3 H Teh
Teobromin H CH3 CH3 Coklat
HUBUNGAN STRUKTUR – AKTIVITAS
SENYAWA METILXANTIN
Senyawa xantin merupakan
alkaloid yang bersifat basa lemah
dan asam lemah
Senyawa dengan keasaman
lemah dan basa lemah akan
sukar terionisasi sehingga mudah
menembus sawar darah otak
Teofilin dan teobromin
merupakan asam lemah dengan
pKa 8,6 dan 9,9. 
Teofilin berbentuk Kristal putih,
pahit dan sedikit larut dalam air 
Kofein tidak bersifat asam karena
tidak mempunyai atom hidrogen
yang dapat dilepaskan sehingga
kofein merupakan basa yang
sangat lemah 
Aktifitas farmakologis turunan
metilxantin

Perangsa Perangsa
Perangsang Dilatasi Perangsan
Nama ng DiuretI ng
Pernafas koron g Otot
Obat Saraf k Jantun
an er Rangka
Pusat g

Kafein 1*) 1 3 3 3 1

Teofilin 2 2 2 1 1 2

Teobromin 3 3 1 2 2 3

Keterangan :
*)1 lebih aktif dibanding 2 dan 2 lebih aktif dibanding 3
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai