• Secara kimiawi:
Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan
menyemprotkan insektisida.
• Secara biologis:
Pengendalian secara biologis dilakukan dengan merawat kumbang
endol yang lawanya sebagai parasite telur belalang.
• Kultur teknis:
Pengendalian dengan kultur teknis adalah dengan pengaturan pada
penanganan.
2.Tikus
• Tikus merupakan hama tanaman yang sangat merugikan
petani karena hal hal sebagai berikut:
a.Menyerang tanaman pada masa
persemaian,pertumbuhan,pembungaan,panen hingga
penyimpanan.
B sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi yang
baik.
c.memiliki kemampuan berkembangbiak yang tinggi dan
penyebarannya cepat.tikus betina dapat melahirkan 4
sampai dengan 12 anak dalam satu siklus reproduksi
d. Memakan bagian tanaman yang akan merusak
tanaman.
Pengendaliannya:
• Pastikan wilayah itu bersih dan rapi
• Jika ada tikus tutuplah lubang tikus itu dengan
daun gadung.
• Pengendalian biologis dilakukan dengan
melepaskan musuh alami,misalnya ular,burung
hantu.
• Pemberian racun tikus yang bersifat akut.racun ini
jika termakan oleh tikus dapat membunuh tikus
hanya dalam beberapa jam.
• Gropyokan,yaitu memburuh dan membunuh tikus
secara beramai ramai dalam sebuah kelompok tani
3.Lalat bibit
• NamaLatin: Atherigonasp
• TanamanInang: Jagung, Padigogo, sorgum ,
gandum,
• Gejala: Seranganterjadipadatanaman yang
barutumbuh. Larva yang
barumenetasmelubangibatang
• Bioekologi: Imago kecildenganukuranpanjang
2,5 mm sampai 4,5 mm. Larva terdiri dari tiga
instar. Serangga dewasa betina hidup dua kali
lebih lama dari pada jantan.
Pengendalian :
• 1.Hayati
• Parasitoid yang memarasitteluradalah
Trichogramma sp. danparasit larva adalahOpius
sp. Dan Tetrastichus sp. Predator
Cubionajaponicola yang merupakan
predator imago.
• 2. Menggunakan varietas resisten
• 3. Denganmenggunakaninsektisida
Penyakit
• Penyakit adalah penyebab tanaman menjadi
sakit.tanaman dikatakan sakit jika ada
perubahan seluruh atau sebgian orga-organ
tanaman yang menyebabkan terganggunya
kegiatan fisiologisnya atau penyakit adalah
penyimpangan keadaan normal. penyebab sakit
ini bermacam macam seperti
bakteri,cendawan,virus,kekurangan atau
kelebihan air,unsur hara atau tanaman
mendapat strees lingkungan seperti suhu yang
terlalu panas atau dingin.
Bercak daun
• Penyebab : cendawan
Helminthosporium turcicum.
• Gejala: pada daun tampak bercak
memanjang dan teratur berwarna
kuning dan dikelilingi warna
coklat, bercak berkembang dan
meluas dari ujung daun hingga ke
pangkal daun, semula bercak
tampak basah, kemudian berubah
warna menjadi coklat
kekuningkuningan, kemudian
berubah menjadi coklat tua.
Akhirnya seluruh permukaan
daun berwarna coklat.
Pengendalian:
• (1) pergiliran tanaman hendaknya selalu dilakukan
guna menekan meluasnya cendawan;
• (2) mekanis dengan mengatur kelembaban lahan agar
kondisi lahan tidak lembab;
• (3) kimiawi dengan pestisida antara lain: Daconil 75
WP, Difolatan 4 F.
Karat daun
• Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan
Puccinia polypora Underw.
• Gejala: pada tanaman dewasa yaitu pada daun
yang sudah tua terdapat titik-titik noda yang
berwarna merah kecoklatan seperti karat serta
terdapat serbuk yang berwarna kuning
kecoklatan, serbuk cendawan ini kemudian
berkembang dan memanjang, kemudian
akhirnya karat dapat berubah menjadi
bermacam-macam bentuk.
• Pengendalian: (1) mengatur kelembaban pada
areal tanam; (2) menanam varietas unggul atau
varietas yang tahan terhadap penyakit; (3)
melakukan sanitasi pada areal pertanaman
jagung; (4) kimiawi menggunakan pestisida
seperti pada penyakit bulai dan bercak daun.
Penyakit bulai
• Nama Latin: (Downy mildew)
• Penyebab: cendawan Peronosclero spora maydis dan P. spora
javanica serta P. spora philippinensis.
• Gejala:
(1) pada tanaman berumur 2-3 minggu, daun runcing dan kecil,
kaku dan pertumbuhan batang terhambat, warna menguning,
sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna
putih;
(2) pada tanaman berumur 3-5 minggu, tanaman yang
terserang mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah
warna dan perubahan warna ini dimulai dari bagian pangkal
daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman
dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.
pengendalian
• Pengendalian:
(1) penanaman dilakukan
menjelang atau awal musim
penghujan
(2) pola tanam dan pola
pergiliran tanaman,
penanaman varietas unggul;
(3) dilakukan pencabutan
tanaman yang terserang,
kemudian dimusnahkan.
padi
A. Klasifikasi padi
• klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut.
• Regnum : Plantae
• Divisio : Spermatophyta
• Sub Divisio: Angiospermae
• Classis : Monocotyledoneae
• Ordo : Poales
• Familia : Graminae
• Genus : Oryza
• Species : Oryza sativa L
Hama
Wereng Coklat
Nilaparvata lugens
Walang Sangit
(Leptocorisa sp)
Wereng coklat
• Tanaman mengering • Pengendalian:
• Mengakibatkan Serangan • Sistem tanam serempak
berat • Penanaman VUTW
• gejala Hopperburn • Menghindari pemupukan N
secara berlebihan
• Eradikasi dan sanitasi tanaman
• Memanfaatkan musuh alami:
Anagrus sp, Tetrastichus sp,
Ophionea sp, Paederus sp.
• Penggunaan insektisida saat
populasi dominan nimfa
Walang sangit
• Bulir padi ada bintik hitam, • Pengendalian:
• Kualitas bulir padi turun, • Tanam serempak untuk
• beras pecah membatasi ketersediaan
makanan yang sesuai
• Pemanfaatan tanaman
perangkap
• Penanaman tanaman resisten
• Pemanfaatan musuh alami
seperti Conocephalus
longipenis, Gryon nixoni,
Beauveria bassiana
Walang sangit
TIKUS
Rattus argentiventer
pengendaliannya
• Tanam serempak pada areal • Menutup lubang tikus dengan
luas daun gadung
• Mengurangi ukuran pematang
• Gropyokan, penggenangan
lahan, pemasangan bambu
perangkap
• Pengemposan saat tanaman
fase generatif
• Pengumpanan dengan racun
antikoagulan
Nematoda Meloidogyne sp
Gejala dan pengendaliannya
Gejala:
Tanaman kerdil, Jumlah batang sedikit, khlorosi
Pengendalian:
• Pergiliran tanaman
• Penggenangan
• Pembersihan gulma sebagai inang alternatif
• Pengolahan Tanah
Penyakit
bercak daun
Penyakit bercak coklat disebabkan oleh Drechslera oryzae.
Gejala dari penyakit ini biasanya timbul bercak coklat seperti bentuk
biji wijen, yang terdapat pada gabah atau daun. Menurut Bapak
Sujarwo semai yang sakit dapat mati. Beliau juga menjelaskan bahwa
kerusakan pada daun mempunyai arti yang paling penting jika
dibandingkan dengan kerusakan pada semai dan buah. Penyakit pada
buah dapat menurunkan mutu biji, dan dapat menyebabkan terbawanya
penyakit ke semai yang akan datang.
Pengendalian penyakit
Bapak Sujarwo mengendalikan penyakit ini dengan
memperbaiki kesuburan tanah dengan pemupukan yang cukup untuk
tanaman, serta mencampur benih dengan fungisida atau
memperlakukan benih dengan air hangat agar terhindar dari virus.
Bercak daun
Penyakit blas(pyricularia
Penyakit Blas oryzae)merupakan salah satu
kendala dalam usaha
meningkatkan produksi pada
pertanaman padi.penyakit ini
awalnya merupakan penyakit
yang menyerang padi.
Penyakit ini dapat menginfeksi
semua bagian tanaman
yaitudaun,buku,leher,malai.bah
kan sampai pelepah daun.
Tampak bintik bintik seperti
digambar yang lama kelamaan
akar membesar
Jumlah bintik itu tergantung
serangan jamur dan ketahanan
varietas padi.
Pengendalian penyakit :
• Proses pencegahan pada penyakit blas padi
dapat dilakukan sejak awal pemupukan melalui
semprot atau foliar
• Contoh pupuk yang dapat digunakan untuk
mencegah penyakit blas adalah yang
mengandung unsur Mn, Zn, Mo, dan asam
amino.pupuk ini digunakan untuk mematikan
dan mencegah cendawan di awal penetrasi
dengan dosis 3ml perliter.
Selesaii...........