Anda di halaman 1dari 18

Assalamualaikum...

Kanker Payudara
Kanker payudara
merupakan penyakit yang
disebabkan karena terjadinya
pembelahan sel-sel tubuh secara
tidak teratur sehingga pertumbuhan
sel tidak dapat di kendalikan dan
akan tumbuh menjadi benjolan
tumor (kanker) sel (Brunner dan
Suddarth, 2005 ).

Kanker payudara adalah tumor


ganas yang berasal dari parenkim,
stoma areola, dan papila mamae
(Taufan Nugroho,2011).
Anatomi Fisiologi Payudara

1. Korpus
Korpus (badan ) yaitu bagian yang
membesar.

2. Areola
Areola, yaitu bagian yang
kehitaman di tengah sinus
laktiferus, yaitu saluran di bawah
areola yang besar melebar, akhirnya
memusat ke dalam putingndan
bermuara ke luar.

3. Papilla / Puting
Papila atau Puting,yaitu bagian yang
menonjol di puncak payudara.
Etiologi
Bukti yang terus bermunculan
menunjukan bahwa perubahan genetik belum
berkaitan dengan kanker payudara, namun apa
yang menyebabkan perubahan genetik masih
belum diketahui.
Hormon steroid yang dihasilkan oleh
ovarium mempunyai peran penting dalam kanker
payudara. Dua hormon ovarium utama-estradiol
dan progesterone mengalami perubahan dalam
lingkungan seluler, yang dapat mempengaruhi
faktor pertumbuhan bagi kanker payudara
(Brunner dan Sudart, 2001).
Faktor resiko timbul kanker
payudara
1. Faktor resiko
yang tidak
dapat di ubah
(unchangable) a) umur
b) Menarche usia dini
c) Menopause usia lanjut
d) Riwayat keluarga
e) Riwayat penyakit payudara
jinak
• 2. Faktor resiko yang dapat
diubah / dicegah (changeable)

a) riwayat kehamilan
b) Obesitas dan konumsi lemak
tinggi
c) Penggunaan Hormone dan
Kontrasepsi Oral
d) Konsumsi Rokok
e) Riwayat keterpaparan radiasi
• Gejala yang timbul data penyakit memasuki
stadium lanjut semakin banyak , seperti:

– Timbul benjolan pada payudara yang dapat di


raba dengan tangan, makin lama benjolan makin
keras dan bentuknya tidak beraturan.
– Saat benjolan mulai membesar, mulai terasa
nyeri saat ditekan, karena terbentuk penebalan
pada kulit payudara.
– Bentuk, ukuran, berat salah satu payudara
berubah bentuk karena terjadi pembengkakan.
– Pembesaran kelenjar getah bening di ketiak atau
timbul benjolan kecil di bawah ketiak.
- Bentuk atau arah puting
berubah
- Keluar darah, nanah, atau cairan
encer dari puting susu pada
wanita yang tidak sedang hamil.
- Luka pada payudara tidak
sembuh walau sudah diobati.
- Kulit payudara seperti
mengerut kulit jeruk (peuau
d’orange) akibat dari neoplasma
menyekat drainase limfatik
sehingga terjadi edema dan piting
kulit.
Stadium
• 1. stadium 1
Tumor teraba dalam payudara , tidak ada
fixasi , besar tumor 1-2cm tidak dapat
terdeteksi dari luarkelenjar getah bening
regional belum teraba. Kemungkinan
kesembuhan penderita 70%
2. Stadium 2
Tumor terbebas dalam payudara, besar tumor
2,5-5cm sudah ada getah bening diaksila
dengan diameter > 2cm kemungkinan
sembuh penderita 30-40cm
3. stadium 3A
Tumor meluas , besarnya 5-10cm , KGB masih terbebas satu sama lain
4. Stadium 3B
Tumor melekat pada kulit atau dinding dada, kulit merah, ada edema
ulserasi, KGB axila melekat satu sama lain dengan diameter 2-5 cm.
Kanker sudah menyebar pada seluruh bagian payudara, bahkan
mencapai kulit, dinding dada, tulang rusuk dan otot dada.
5.Stadium IV
Tumor seperti pada stadium I,II,III tapi sudah disertai dengan kelenjar
getah bening axila supra-klafikula dan metastasis jauh. Sel-sel kanker
sudah merembet menyerang bagian tubuh lainnya, biasanya tulang,
paru-paru, hati, otak, kulit, kelenjar limfa yang ada di batang leher.
Tindakan yang harus dilakukan adalah mengangkat payudara. Tujuan
pengobatan pada palliative bukan lagi kuratif(menyembuhkan).
Komplikasi

Limpedema Sidroma
hiperkalsemik

Limfedema terjadi jika


saluran limfe untuk
menjamin aliran balik limfe Sidroma hiperkalsemik
bersirkulasi umum tidak terjadi jika kanker
berfungsi dengan kuat. Jika menghasilkan hormon yang
nodus axilaris dan sistem meningkatkan kadar kalsium
limfe di angkat maka sistem darah/ hormon yang secara
kolater dan axilaris harus langsung mempengaruhi
mengambil ahli fungsi tulang.
mereka
Pemeriksaan Diagnostik
Invasiv
• Sitologi Aspirasi
• Core Needle Biopsy
(CNB)
Non Invasive • Biopsy
• Mammografi
• Ultrasound
• Computed
Tomografi dan
Magnetic
Resonance Imaging
Scans
Penatalaksanaan Medis
1. Pembedahan/operasi

Pembedahan dilakukan untuk a. Masektomi radikal (lumpektomi)


mengangkat sebagian atau
seluruh payudara yang
terserang kanker payudara. b. Masektomi total (masetomi)
Tindakan pembedahan atau
operasi kanker payudara dapat
dilakukan dengan 3 cars yaitu: c. Modified Mastektomi radikal
2. Radioterapi
Radiologi yaitu proses penyinaraan pada daerah yang terkena
kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan
membunuh sel kanker yang masih terisisa di payudara setelah
payudara.
3. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan proses pemberian obat-obatan anti
kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infuse yang
bertujuan membunuh sel kanker.
4. Terapi hormonal
Pertumbuhan kanker payudara bergantung pada suplai
hormone estrogen, oleh karena itu tindakan mengurangi pembentukan
hormone dapat menghambat laju perkembangan sel kanker, terapi
hormonal disebut juga dengan therapi anti estrogen karena system
kerjanya menghambat atau menghentikan kemampuan hormone
estrogen yang ada dalam menstimulus perkembangan kanker pada
payudara
Pencegahan Kanker
Payudara
Pencegahan kanker payudara adalah
pencegahan yang bertujuan menurunkan
insidens kanker payudara dan secara
tidak langsung akan menurun angka
kematian akibat kanker payudara.
Ada tiga pecegahan kanker payudara,
yaitu:
1. Pencegahan Primodial
2. Pencegahan Primer
3. Pencegahan Sekunder
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan penyakit
(kompressi atau dekstruksi, jaringan saraf, infiltrasi syaraf, atau suplai
vaskulernya, obtruksi jaringan syaraf inflamasi dan adanya penekanan
masa tumor (Marilynn E. Doenges, 2000)

2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan desakan paru oleh


diafragma sekunder terhadap ancites dan efusi pleura (Marilynn E.
Doenges)

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


status hipermetabolik berkenaan dengan kanker, konsekwensi
kemoterapi, radiasi, pembedahan misalnya, anoreksia, iritasi lambung,
penyimpangan, rasa mual, distress emosional, control nyeri batuk
(Marilynn E. Doenges, 2000)
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan produksi
energi, peningkatan energi (status hipermetabolik) kebutuhan
psikologis atau emosional berlebihan dan perubahan kimia tubuh:
efek samping obat- obatan: kemoterapi (Marilynn E. Doenges,
2000)

5. Gangguan intergritas kulit / jaringan berhubungan dengan


Penurunan imunologis, Penurunan status nutrisi, anemia (Marilyn
E Dongees,2000).

6. Gangguan rasa nyaman: cemas berhubungan dengan krisis


situasi (kanker) ancaman pada perubahan status kesehatan, fungsi
peran, pola interaksi, ancaman kematian, perpisahan dari
keluarga, transmisi atau penularan perasaan interpersonal,
perubahan gambaran tubuh (Marilynn E doenges 2000).
7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
efek samping kemoterapi atau radioterapi misal
kehilangan rambut, mual dan muntah,
penurunan berat badan, impotensi, sterilisasi,
kelelahan berlebihan, nyeri tidak terkontrol
kecacatan bedah (Marilynn E. Doenges 2000).

8. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi,


prognosis dan serta pengobatan penyakit
berhubungan dengan kurang informasi (Marilynn
E. Doenges 2000).

Anda mungkin juga menyukai