Anda di halaman 1dari 37

TRANSPARANSI DALAM PENGELOLAAN DANA

KPU PROVINSI BENGKULU


DASAR HUKUM

 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran


dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas dalam
Negeri bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap;
 Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 124/Kpts/KPU/Tahun 2016 tentang Pedoman
Teknis Pelaksanaan Anggaran 076 di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum;
 Peraturan Meneteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.02/2018 Tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.02/2017 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran
2018;
 Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 302/PP.02-Kpt/02/KPU/IV/2018 tentang Petunjuk
Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran Tahapan Pemilihan Umum
2019 untuk Badan Penyelenggara Pemilu Ad Hoc di Lingkungan Komisi Pemilihan Umum
TUJUAN

 Penyusunan Laporan Keuangan disusun sesuai dengan standar;


 Peningkatan kualitas Laporan Keuangan pada Satuan Kerja
 Laporan Keuangan disajikan secara akuntabel;
 Bentuk Pertanggungjawaban Instansi
BUKTI PERTANGGUNGJAWABAN

Belanja
Perjalanan
Belanja Honorarium Uang Saku
Rapat diluar
Kantor
Belanja bahan Transport Lokal

Belanja Sewa
Uang Lembur
Uang Saku
Rapat Dalam
Kantor
HONORARIUM

•Menteri/Pejabat Setingkat Menteri/Pejabat Negara Lainnya/


yang disetarakan
Honorarium Narasumber/Pembahas •Pejabat Eselon I/ yang disetarakan
•Pejabat Eselon II/ yang disetarakan
•Pejabat Eselon III ke bawah/ yang disetarakan

Honorarium Moderator

Honorarium Pembawa Acara

•Penanggung Jawab
Honorarium Panitia •Ketua/Wakil Ketua
•Sekretaris
•Anggota
HONORARIUM NARASUMBER/ PEMBAHAS

 Honorarium diberikan kepada Pejabat Negara/ Pegawai Aparatur Sipil Negara/ Anggota
Polri/ TNI yang memberikan informasi/pengetahuan dalam kegiatan
Seminar/Rapat/Sosialisasi/ Diseminasi/ Bimbingan Teknis/ Workshop/ Sarasehan/
Simposium/ Lokakarya/ Focus Group Discussion/ Kegiatan sejenis yang dilaksanakan baik di
dalam negeri maupun di luar negeri, tidak termasuk untuk kegiatan diklat/pelatihan.
Honorarium dapat diberikan dengan ketentuan:

Narasumber/ pembahas berasal dari luar unit organisasi eselon I


penyelenggara; dan atau;

Narasumber/ pembahas berasal dari dalam unit organisasi eselon


I penyelenggara sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama
kegiatan berasal dari luar unit organisasi eselon I penyelenggara/
masyarakat
HONORARIUM NARASUMBER

BERAPA BESARANNYA?
Menteri/ Pejabat
Setingkat Menteri/ • Rp1.700.000,00 O/J
yang disetarakan
Golongan I • Rp1.400.000,00 O/J
Golongan II • Rp1.000.000,00 O/J
Golongan III kebawah • Rp 900.000,00 O/J
HONORARIUM NARASUMBER
TARIF PPH 21
 Sesuai dengan Peraturan Menteri Leuangan Nomor 262/PMK.03/2010 tentang Tata Cara
Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Bagi Pejabat Negara, PNS, anggota TNI, Anggota
Polri, dan Pensiunannya atas Penghasilan yang menjadi beban anggaran pendapatan dan
belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah.
 Penghasilan lainnya yang diterima oleh PNS, Anggota TNI, dan anggota POLRI berupa
honorarium atau imbalan lain dengan nama apapun yang menjadi beban APBN dan APBD
dipotong PPh Pasal 21 dan bersifat final.

Golongan I & II • 0%

Golongan III • 5%
• 15
Golongan IV
%
HONORARIUM MODERATOR

 Honorarium diberikan kepada Pejabat Negara/ Pegawai Aparatur Sipil Negara/ Anggota
Polri/ TNI yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas sebagai
moderator pada kegiatan Seminar/Rapat/Sosialisasi/ Diseminasi/ Bimbingan Teknis/
Workshop/ Sarasehan/ Simposium/ Lokakarya/ Focus Group Discussion/ Kegiatan sejenis
yang dilaksanakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, tidak termasuk untuk
kegiatan diklat/pelatihan. Honorarium dapat diberikan dengan ketentuan:
Moderator berasal dari luar unit organisasi eselon I
penyelenggara; dan atau;
Moderator berasal dari dalam unit organisasi eselon I
penyelenggara sepanjang peserta yang menjadi sasaran utama
kegiatan berasal dari luar unit orgabisasi eselon I penyelenggara/
masyarakat

Besaran honorarium moderator adalah Rp700.000,00 Orang/Kali


HONORARIUM PEMBAWA ACARA

 Honorarium diberikan kepada Pejabat Negara/Pejabat Negara/


Pegawai Aparatur Sipil Negara/ Anggota Polri/ TNI yang ditunjuk oleh
pejabat yang berwenang untuk melaksanakan tugas memandu
acara dalam kegiatan Seminar/Rapat/Sosialisasi/ Diseminasi/
Bimbingan Teknis/ Workshop/ Sarasehan/ Simposium/ Lokakarya/
Focus Group Discussion/ yang dihadiri oleh Menteri/Pejabat
Setingkat dengan peserta kegiatan minimal 300 orang dan
sepanjang dihadiri lintas unit eselon I/kementerian
negara/kembaga/ masyarakat
Besaran honorarium pembawa acara adalah Rp400.000,00 O/K
HONORARIUM PANITIA

 Honorarium diberikan kepada Pejabat Negara/ Pegawai Aparatur


Sipil Negara/ Anggota Polri/ TNI yang ditunjuk oleh pejabat yang
berwenang sebagai panitia atas pelaksanaan kegiatan
Seminar/Rapat/Sosialisasi/ Diseminasi/ Bimbingan Teknis/ Workshop/
Sarasehan/ Simposium/ Lokakarya/ Focus Group Discussion/ yang
dihadiri oleh Menteri/Pejabat Setingkat sepanjang dihadiri lintas unit
eselon I/kementerian negara/kembaga/ masyarakat.
 Jumlah Panitia yang dapat diberikan honorarium paling banyak 10%
dari jumlah peserta. Jika peserta kurang dari 40 orang, jumlah
panitia yang dapat diberikan honorarium paling banyak 4 (empat)
orang
HONORARIUM PANITIA

BERAPA BESARANNYA?
Penanggung • Rp450.000,00
Jawab O/K
Ketua/Wakil • Rp400.000,00
Ketua O/K
Sekretaris • Rp300.000,00 O/K
Anggota • Rp300.000,00 O/K
BELANJA HONORARIUM

 Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Anggaran Tahapan Pemilu 2019:


 KPU Provinsi berkewajiban menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban
Penggunaan Anggaran Pemilu 2019. Laporan berdasarkan Buku Kas Umum
(BKU), Buku Kas Pembantu (BKP), dan Bukti-bukti pengeluaran yang sah (PPPA,
Kuitansi, Daftar Rekapitulasi Bukti Pengeluaran, SPM, SP2D, atau dokumen
sumber lainnya);
 PPK, PPS, KPPS PPLN, dan KPPSLN menyusun laporan berdasarkan bukti-bukti
pengeluaran yang sah berupa kuitansi, dari PPK yang bersangkutan, PPS, dan
KPPS untuk disampaikan kepada KPU Kabupaten/Kota.
BELANJA HONORARIUM

 Pembayaran honorarium bagi PPK, PPS, dan KPPS dapat


dilakukan berdasarkan:
 Untuk PPK dan PPS diangkat atas dasar Keputusan
Ketua KPU Kabupaten/Kota
 Untuk Sekretariat PPK dan PPS diangkat atas dasar
Keputusan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota; dan
 Untuk KPPS atas dasar Keputusan Ketua PPS atas nama
Ketua KPU Kabupaten/Kota
PELAKSANAAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGGUNAAN ANGGARAN
 PPK menyusun dan merekapitulasi bukti-
PPK bukti pengeluaran yang sah berupa
kuitansi, dari PPK yang bersangkutan, PPS,
dan KPPS, untuk disampaikan kepada KPU
KPU Kabupaten/Kota
KABUPATEN/KOTA  KPU Kabupaten/Kota menyusun LPPA
Tahapan Pemilu 2019 yang berasal dari
KPU Kabupaten/Kota yang bersangkutan
dan merekapitulasi bukti-bukti pengeluaran
KPU PROVINSI yang sah berupa kuitansi yang berasal dari
PPK, kemudian menyampaikan kepada KPU
Provinsi

KPU  KPU Provinsi menyusun LPPA. Tahapan


Pemilu 2019 yang berasal dari Satuan Kerja
KPU Provinsi dan seluruh KPU
PERJALANAN DINAS

Perjalanan Dinas Jabatan adalah Perjalanan Dinas melewati batas kota dan/atau
PERJALANAN DINAS
dalam Kota dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju, melaksanakan tugas dan
kembali ke tempat kedudukan semula di dalam negeri. Berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas dalam Negeri
bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap disebutkan dalam
Bab IV Pasal 4 diketahui:
Perjalananan Dinas Jabatan
Perjalanan Dinas Jabatan
Dalam Kota
Perjalanan Dinas Jabatan yang
melewati batas Kota Perjalanan dinas Perjalanan dinas
jabatan yang jabatan yang
dilaksanakan lebih dilaksanakan
Perjalanan Dinas yang dari 8 (delapan) sampai dengan 8
dilaksanakan di dalam Kota jam (delapan) jam
PERJALANAN DINAS JABATAN YANG DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN 8 (DELAPAN) JAM

Diatur lebih lanjut dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-22 / PB /
2013 tentang Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjalanan dinas Dalam Negeri Bagi
Pejabat negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap pasal 12 sebagai berikut:
 Biaya transport dalam Kota sampai dengan 8 (delapan) jam diberikan secara lumpsum dan
merupakan batas tertinggi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
mengenai Standar Biaya;
 Pembayaran biaya transport dalam Kota sampai dengan 8 (delapan) jam secara lumpsum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan:
 Sesuai dengan jumlah hari riil pelaksanakan Perjalanan Dinas Jabatan; atau;
 Sesuai jumlah penugasan pelaksanakan Perjalanan Dinas Jabatan dalam satu hari.
 Penugasan yang dilaksanakan lebih dari satu tujuan pelaksanaan Perjalanan Dinas Jabatan
dan merupakan kesatuan penugasan hanya diberikan sebesar 1 (satu) kali biaya transport
dalam Kota.
PERJALANAN DINAS JABATAN YANG DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN 8 (DELAPAN) JAM

 Perjalanan Dinas Jabatan di dalam Kota yang dilaksanakan sampai


dengan 8 jam dapat dilakukan tanpa penerbitan SPD;
 Perjalanan Dinas Jabatan dalam Kota sampai dengan 8 jam sesuai
dengan Surat Tugas yang dibuktikan dengan Form Bukti Kehadiran
dan menjadi bagian atau lampiran pada Surat Tugas.
PERJALANAN DINAS JABATAN YANG DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN 8 (DELAPAN) JAM
PERJALANAN DINAS JABATAN YANG DILAKSANAKAN LEBIH DARI 8 (DELAPAN) JAM DAN MELEWATI BATAS KOTA

Komponen Perjalanan Dinas terdiri atas:

Uang Harian

Biaya Transpor

Biaya Penginapan

Uang Representasi
PERJALANAN DINAS JABATAN YANG DILAKSANAKAN LEBIH
DARI 8 (DELAPAN) JAM DAN MELEWATI BATAS KOTA

Uang Harian Biaya transport pegawai


 Uang harian dbiayarkan secara  Biaya transport pegawai dibayarkan
lumpsum dan merupakan batas sesuai dengan biaya riil/ at cost
tertinggi sebagaimana diatur dalam  Biaya transport meliputi:
PMK mengenai Standar Biaya  Biaya taksi dari tempat kedudukan ke
tujuan keberangkatan/kepulangan
(bandara/stasiun/terminal) PP
 Biaya taksi dari tempat kedudukan ke
tujuan (selama di tempat perjalanan
dinas)
PERJALANAN DINAS JABATAN YANG DILAKSANAKAN LEBIH
DARI 8 (DELAPAN) JAM DAN MELEWATI BATAS KOTA

Biaya Penginapan Uang Representasi


 Biaya penginapan dibayarkan sesuai  Uang Representasi dibayarkan secara
dengan biaya Riil dan memperhatikan lumpsum dan merupakan batas tertinggi
Peraturan Menteri Keuangan mengenai sebagaimana diatur dalam Peraturan
Standar Biaya Menteri Keuangan mengenai Standar
Biaya
 Uang representasi hanya diberikan
kepada pejabat negara (ketua/wakil ketua
dan anggota Lembaga tinggi negara,
Menteri setingkat Menteri). Pejabat
eselon I dan pejabat eseon II yang
melaksanakan perjalanan dinas jabatan.
BIAYA RAPAT/PERTEMUAN DI LUAR KANTOR

Satuan biaya paket kegiatan rapat/pertemuan di luar kantor merupakan satuan biaya yang digunakan untuk
perencanaan kebutuhan kantor dalam rangka penyelesaian pekerjaan yang perlu dilakukan secara intensif
dan bersifat koordinatif sekurang-kurangnya melibatkan peserta dari eselon I lainnya/masyarakat.

Satuan biaya paket fullboard disediakan


untuk paket kegiatan rapat/pertemuan yang
Fullboard diselenggarakan di luar kantor sehari penuh
dan menginap
Satuan biaya
Satuan biaya paket fullday disediakan untuk
paket paket kegiatan rapat/pertemuan yang
Fullday diselenggarakan di luar kantor minimal 8
kegiatan di (delapan) jam tanpa menginap
luar kantor Satuan biaya paket halfday disediakan untuk
paket kegiatan rapat/pertemuan yang
Halfday diselenggarakan di luar kantor minimal 5
(lima) jam tanpa menginap
BIAYA RAPAT/PERTEMUAN DI LUAR KANTOR
FULLBOARD

Syarat Syarat
Umum Khusus
Untuk pejabat
Untuk pejabat eselon III ke
eselon II ke atas, bawah,
Dilaksanakan di
akomodasi 1 (satu) akomodasi 1 Menginap
kamar untuk 1 luar kantor
(satu) kamar
(satu) orang untuk 2 (dua)
orang
BIAYA RAPAT/PERTEMUAN DI LUAR KANTOR
FULLBOARD
Jawab:
Contoh Kasus: Atas kasus tersebut, KPU Provinsi X dapat membiayai
dengan rincian sebagai berikut:
 Ibu Sri merupakan Kepala Bidang (Gol. IV) 1. Uang harian fullboard luar kota untuk daerah DKI Jakarta
dari Komisi Pemilihan Umum Provinsi X. Ibu sebesar Rp180.000,00 x 3 hari = Rp540.000,00 (diterima
Ibu Sri)
Sri mendapatkan surat undangan untuk
2. Biaya Paket Meeting Fullboard untuk daerah DKI Jakarta
mengikuti Sosialisasi Pendaftaran,
dengan tingkatan Eselon III kebawah sebesar
Verifikasi, dan Penetapan Partai Politik calon Rp1.197.000,00 x 2 hari = Rp2.394.000,00 (diserahkan
peserta pemilu tahun 20XX di Jakarta. kepada panitia pada saat check in di hotel.
Kegiatan akan dilaksanakan pada hari Senin Rp2.394.000,00 merupakan batas tertinggi, disesuaikan
dengan realisasi biaya paket meeting yang disepakati
sampai dengan Rabu, tanggal 21 s.d. 23 dengan hotel, namun tidak boleh melebihi pagu yang
Januari 20XX, acara dimulai hari Senin ditetapkan)
pukul 14.00 WIB dan penutupan pada hari 3. Biaya transportasi (tiket pesawat dan taksi) dari Provinsi
Rabu pukul 11.00 WIB. Pada surat X ke Jakarta, misal:
undangan dijelaskan bahwa seluruh  Tiket Pesawat Provinsi X ke Jakarta (PP) dengan nilai
akomodasi dan transportasi ditanggung Rp1.000.00,00 (asumsi)
oleh instansi asal Peserta  Taksi dari tempat kedudukan ke Bandara di Jakarta (2x)
sebesar at cost
 Taksi dari Bandara di Jakarta ke lokasi kegiatan (2x)
BIAYA RAPAT/PERTEMUAN DI LUAR KANTOR
FULLDAY

Syarat Khusus
Minimal
Dilaksanakan di
pelaksanaan 8 Tanpa menginap
luar kantor
jam
BIAYA RAPAT/PERTEMUAN DI LUAR KANTOR
HALFDAY

Syarat Khusus
Minimal
Dilaksanakan di
pelaksanaan 5 Tanpa menginap
luar kantor
jam
KEGIATAN LEMBUR

KERJA LEMBUR ADALAH KEGIATAN LEMBUR UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS-


TUGAS KEDINASAN YANG MENDESAK. KERJA LEMBUR DAPAT DILAKUKAN
OLEH APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) MAUPUN PEGAWAI NON-ASN
PMK Nomor 125/PMK.05/2009 tentang Lembur
dan Pemberian Uang Lembur bagi Pegawai
Negeri Sipil

Bagi ASN
Perdirjen Perben Nomor PER-41/PB/2009
tentang Prosedur dan Tata Cara
Kerja Permintaan serta Pembayaran Uang
Lembur Lembur Bagi Pegawai Negeri Sipil
PMK Nomor 85/PMK.05/2017 tentang Tata
Bagi Non- Cara Pembayaran Uang Lembur dan Uang
Makan Lembur bagi Pegawai Non-Aparatur
ASN Sipil Negara, Satuan Pengaman, Pengemudi,
Petugas Kebersihan, dan Pramubakti
UANG LEMBUR
KOMPONEN PEMBIAYAAN

Uang Lembur Uang Makan Lembur

Kompensasi bagi Pegawai Aparatur Sipil Diperuntukan bagi Pegawai ASN setelah
Negara yang melakukan kerja lembur bekerja lembur paling kurang 2 (dua)
berdasarkan surat perintah dari pejabat jam secara berturut-turut dan diberikan
yang berwenang maksimal 1 (satu) kali per hari

Kompensasi bagi Pegawai Non Aparatur Sipil Diperuntukan bagi Pegawai Non-ASN yang
Negara yang meaksanakan tugas rutin melaksanakan tugas rutin kementerian
kementerian negara/Lembaga, Satpam, negara/Lembaga, Satpam, Pengemudi, Petugas
Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan Pramubakti Kebersihan, dan Pramubakti setelah bekerja
yang melakukan kerja lembur berdasarkan surat lembur paling kurang 2 (dua) jam secara berturut-
perintah dari pejabat yang berwenang turut dan diberikan maksimal 1 (satu) kali per hari.
UANG LEMBUR ASN
TARIF
Pegawai Aparatur Sipil Negara

Golongan Uang Lembur (Rp) Satuan Uang Makan Lembur (Rp) Satuan

Golongan I 13,000.00 OJ 35,000.00 OH


Golongan II 17,000.00 OJ 35,000.00 OH

Golongan III 20,000.00 OJ 37,000.00 OH

Golongan IV 25,000.00 OJ 41,000.00 OH

Uang Lembur
Kerja Lembur tiap- pada hari libur
tiap kali selama dibayarkan
Sesuai SBM
paling sedikit 1 sebesar 200%
(satu) jam penuh dari besarnya
uang lembur
UANG LEMBUR ASN
TARIF
Pegawai Aparatur Sipil Negara

Golongan Uang Lembur (Rp) Satuan Uang Makan Lembur (Rp) Satuan

Golongan I 13,000.00 OJ 35,000.00 OH


Golongan II 17,000.00 OJ 35,000.00 OH

Golongan III 20,000.00 OJ 37,000.00 OH

Golongan IV 25,000.00 OJ 41,000.00 OH

Uang Makan Jika kerja lembur


Lembur dapat dilakukan selama
8 (delapan) jam
Surat
dibayarkan jika Perintah
atau lebih, uang Daftar
pegawai
Sesuai makan lembur Kerja
melaksanakan
SBM diberikan hadir
kerja lembur Lembur
maksimal 2 (dua) lembur
paling kurang 2 kali dari besaran oleh
(dua) jam yang ditetapkan KPA/PPK
berturut-turut dalam SBM
UANG LEMBUR NON ASN
TARIF
Non Pegawai Aparatur Sipil Negara, Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan
Pramubakti
Uang Makan Lembur
Jenis Pegawai Uang Lembur (Rp) Satuan Satuan
(Rp)
Pegawai Non ASN 20,000.00 OJ 31,000.00 OH
Satpam, Pengemudi, Petugas 13,000.00 OJ 30,000.00 OH
Kebersihan, dan Pramubakt

Uang Lembur
Kerja Lembur tiap- pada hari libur
tiap kali selama dibayarkan
Sesuai SBM
paling sedikit 1 sebesar 200%
(satu) jam penuh dari besarnya
uang lembur
UANG LEMBUR NON ASN
TARIF
Non Pegawai Aparatur Sipil Negara, Satpam, Pengemudi, Petugas Kebersihan, dan
Pramubakti
Uang Makan Lembur
Jenis Pegawai Uang Lembur (Rp) Satuan Satuan
(Rp)
Pegawai Non ASN 20,000.00 OJ 31,000.00 OH
Satpam, Pengemudi, Petugas 13,000.00 OJ 30,000.00 OH
Kebersihan, dan Pramubakt

Uang Makan Jika kerja lembur


Lembur dapat dilakukan selama
8 (delapan) jam
Surat
dibayarkan jika Perintah
atau lebih, uang Daftar
pegawai
Sesuai makan lembur Kerja
melaksanakan
SBM diberikan hadir
kerja lembur Lembur
maksimal 2 (dua) lembur
paling kurang 2 kali dari besaran oleh
(dua) jam yang ditetapkan KPA/PPK
berturut-turut dalam SBM
UANG SAKU RAPAT DALAM KANTOR

Uang saku rapat di dalam kantor merupakan kompensasi bagi seorang


yang melakukan kegiatan rapat yang dilaksanakan di dalam kantor di luar
jam kerja pada hari kerja.
Syarat
Kegiatan RDK dilaksanakan di dalam kantor

Kegiatan RDK dilaksanakan di luar jam kerja

Dihadiri peserta dari eselon II lainnya/eselon I lainnya/Kementerian Negara/ Lembaga


lainnya/Instansi Pemerintah/masyarakat

Dilaksanakan minimal 3 (tiga) jam.


UANG SAKU RAPAT DALAM KANTOR

Catatan:
 Satuan biaya uang saku rapat di dalam kantor belum termasuk konsumsi rapat
 Terhadap peserta rapat tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur
 Bagi peserta yang berasal dari luar unit penyelenggara da[at diebrikan uang
transport sepanjang kriteria pemberian uang transport terpenuhi
 Pemberian satuan biaya dimaksud hanya dapat diberikan maksimal 1 (satu)
kali per orang per hari
 Dalam rangka efisiensi anggaran untuk pelaksnaan kegiatan rapat di dalam
kantor, KPA harus tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip pengelolaan
keuangan negara, yaitu tertib, taat pada peraturan perundang-undangan,
efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadlian dan kepatuhan.
UANG SAKU RAPAT DALAM KANTOR

BERAPA BESARANNYA?

Golongan I • Rp300.000,00
& II O/K
• Rp350.000,00
Golongan III
O/K
• Rp400.000,00
Golongan IV
O/K
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai