Anda di halaman 1dari 35

MANAJEMEN JARINGAN TELEKOMUNIKASI

MODUL #01

I DEWA MADE WIDIA


idewawidia@gmail.com
0855-3021001
Cakupan Materi :

1. Pendahuluan :
- Pengertian MJT
- Konfigurasi Jaringan Telekomunikasi

2. Standar MJT sesuai ITU


- Sekilas tentang ITU
- Standar MJT sesuai ITU

3. Arsitektur dan NE MJT


- Interface
- Layer
- Keamanan Jaringan

4. Aplikasi MJT dalam Teknologi Telekomunikasi


Capaian Pembelajaran :

 Mahasiswa memahami konsep manajemen jaringan


telekomunikasi.

 Mahasiswa memahami dan dapat menentukan


langkah-langkah penyelesaian permasalahan pada
sistem telekomunikasi.
Pendahuluan
 Pada dasarnya yang dimaksud dengan jaringan dalam
sistem telekomunikasi adalah setiap perangkat dan
media (yang saling berhubungan) yang berfungsi untuk
menyalurkan komunikasi yang berlangsung antara dua
tempat atau lebih
 Menurut Sherman, manajemen terdiri dari
kemampuan untuk mengawasi dan memotivasi para
karyawan dan kemampuan untuk mengoperasikan
fasilitas-fasilitas dan sumber daya dengan biaya yang
efektif (menguntungkan).
Pendahuluan
 Henri Fayol, mengidentifikasi bahwa proses-proses
dasar manajemen adalah
 planning (merencanakan),
 organizing (mengorganisasi),
 directing (memimpin),
 coordinating (mengkoordinasikan),
 controlling (mengendalikan),
 staffing (mengangkat pegawai-pegawai),
 budgeting (penganggaran belanja), dan
 reporting (pelaporan).
Pendahuluan
 Berdasarkan terminologi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian manajemen jaringan
telekomunikasi adalah suatu proses dalam ’managing’
segenap perangkat telekomunikasi yang
menghubungkan pemakainya dengan pemakai lain,
sehingga kedua pemakai tersebut dapat saling bertukar
informasi.
Latar Belakang

1. Perkembangan Teknologi, Globalisasi, Deregulasi


Telekomunikasi dan meningkatnya persaingan
berdampak pada semakin sulit bagi bisnis jasa
telekomunikasi untuk tetap bertahan dan tumbuh.
2. Secara umum keberhasilan bisnis jasa telekomunikasi
yang berkelanjutan akan berhasil apabila selalu tercapaii
nilai-nilai yang tercermin dalam EVA (Economic Value
Added), CVA (Customer Value Added) dan PVA (People
Value Added)
3. Aspek pengelolaan jaringan telekomunikas merupakan
salah satu penting dalam organisasi dan kelangsungan
perusahaan.
Tujuan Manajemen Jaringan
 Tujuan dari manajemen jaringan yaitu menyediakan
pelayanan jaringan telekomunikasi yang terbaik untuk
sebuah perusahaan dan karyawannya pada biaya yang
serendah mungkin dengan melakukan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Melaksanakan ‘Ongoing Operation’ dalam sistem
telekomunikasi.
2. Menyiapkan dan melaksanakan budget
telekomunikasi.
3. Mengikuti perubahan / pergantian perangkat,
pelayanan, struktur industri, dan tarif.
4. Implementasi strategi dalam pengendalian dan
instruksi karyawan perusahaan sesuai
proseduryang efisien.
Tujuan Manajemen Jaringan

5. Membantu top management dalam mengembangkan


kebijaksanaan telekomunikasi perusahaan.
6. Mengurangi atau menghilangkan gangguan pada
elemen jaringan atau keseluruhan jaringan
7. Mencegah menjalarnya gangguan ke elemen / jaringan
yang lain
8. Memelihara performansi jaringan, sehingga
memberikan peluang keberhasilan panggil yang lebih
besar
9. Merencanakan layanan manajemen
10.Mengelola panggilan masuk secara optimal, baik dalam
keadaan normal maupun tidak normal
Manfaat Manajemen Jaringan
 Controlling corporate strategic assets
 effective control of network & computing resources
 Controlling complexity
 continued growth of devices, users, applications &
protocols
 Improving service
 users expect better service with increased resources
 Balancing various needs
 must assign and control resources to balance various
needs
 Reducing downtime
 more users and applications depend on availability
 Controlling costs
 effective resource utilization in order to control costs
Faktor Manajemen Jaringan
 Pada mulanya setiap vendor membuat sendiri-sendiri OMT-
nya, hal ini membuat operator harus mengeluarkan investasi
yang besar untuk pengadaan OMT dan infrastrukturnya.
 Untuk mendapatkan OMC yang mampu menjadi OMT bagi
semua vendor diperlukan suatu aturan interkoneksi,
antarmuka dan protokol yang berlaku bagi semua vendor
(standard). Disinilah diperlukan konsep TMN.
TMN (Telecommunication Management Network)
 Suatu standar arsitektur manajemen jaringan yang
digunakan untuk mengumpulkan, mengirimkan dan
mengolah informasi yang berkaitan dengan manajemen
jaringan.
Faktor Manajemen Jaringan
 Perkembangan Teknologi Telekomunikasi mengakibatkan
semakin kompleksnya jaringan telekomunikasi. Hal ini
memerlukan suatu sistem pengoperasian dan pemeliharaan
jaringan yang efisien, ketersediaan yang optimum dan
keandalan yang maksimal.
 Terminal Operasi dan Pemeliharaan (Operation and
Maintenance Terminal - OMT) terhubung langsung kepada
perangkat dan disediakan pada setiap perangkat
(mandatory).
 Dengan bertambahnya jumlah perangkat sejenis, akan lebih
efisien jika semua perangkat itu dioperasikan dari suatu
pusat Operasi dan Pemeliharaan (Operation and
Maintenance Center - OMC)
Faktor Manajemen Jaringan
Today’s Networks
Local, Long-distance, Oversea
Phone service
Satellite
World-Wide Web
Fiber Optic,MW Transmission
Email, DNS, FTP
Cellular (2G, 3G, 4G)
News, Telnet, IRC
RealAudio, RealVideo
MBone

FDDI SDH Access


Token ATM Networks PCS
Ring
Fast WANs SS#7 PSDN
PSTN
Ethernet Gigabit
Ethernet Ethernet ISDN
B-ISDN IN/AIN

Computer Networks Telecom Networks


Video Conferencing
Electronic Commerce
Internet Phone Video-on-Demand
Banking, Accounting Tele-conferencing
Distance Learning Video-conferencing
Internet Telephony
Konfigurasi Jaringan 2G/3G
Konfigurasi Jaringan 4G
Lingkup Manajemen Jaringan
 Fault Management
 detection, isolation and correction of abnormal
operations
 Configuration Management
 identify managed resources and their connectivity,
discovery
 Accounting Management
 keep track of usage for charging FCAPS
 Performance Management
 monitor and evaluate the behavior of managed
resources
 Security Management
 allow only authorized access and control
Fault Management (Manajemen Kesalahan)1

 Manajemen Gangguan adalah sebuah


kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk
memelihara tingkat pelayanan jaringan secara
dinamis.
 Kegiatan ini menjamin ketersediaan yang tinggi
melalui penemuan secara cepat masalah yang
dapat mengakibatkan penurunan performansi
dengan menerapkan fungsi-fungsi
pengendalian termasuk diagnosa, perbaikan,
testing dan backup.
Configuration Management (M.Konfigurasi)

 Kegiatan yang menyediakan fungsi untuk


mengendalikan dan mengenali unsur jaringan
(Network Element – NE),mengambil dan memberikan
data dari atau ke NE.
 Manajemen Konfigurasi meliputi :
 Perencanaan Jaringan dan Rekayasa
 Instalasi
 Pengendalian dan Status
 Penyediaan (Provisioning)
 Perencanaan dan Negosisi Layanan
Configuration Management (M. Konfigurasi)

Perencanaan Jaringan dan Rekayasa


 Kegiatan ini merupakan fungsi manajemen yang
berhubungan dengan penentuan kebutuhan
pengembangan kapasitas jaringan serta proses
pengenalan teknologi baru.
 Fungsi ini juga memuat penilaian rencana alternatif
untuk mendukung kelompok fungsi penyediaan.
 Fungsi lainnya meliputi: disain NE, peramalan demand
dan anggaran, penentuan kebijakan teknologi serta
perencanaan infrastruktur.
Lingkup Manajemen Jaringan-3

Instalasi
 Mendukung kegiatan instalasi peralatan yang
membentuk jaringan telekomunikasi yang meliputi
pengembangan atau pengurangan suatu sistem.
Perencanaan dan Negosisi Layanan
 Kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan untuk
memperkenalkan layanan baru untuk pelanggan
meliputi perubahan fitur dan pemutusan layanan.
Lingkup Manajemen Jaringan-3

Penyediaan (Provisioning)
 Terdiri dari prosedur untuk membuat perangkat menjadi bekerja, tapi
tidak termasuk instalasi.
 Fungsi lainnya antara lain: konfigurasi NE dan pengelolaan data base NE.
Pengendalian dan Status
 Memberikan kemampuan untuk mengamati dan mengendalikan aspek
tertentu pada jaringan dan unsurnya.
 Fungsinya : status dan pengendalian NE, status jaringan sistem
penanganan pesan.
Accounting Management (M. Akunting)

Manajemen Akunting
 Menyediakan fungsi yang memungkinkan
untuk dilakukannya pengukuran layanan
jaringan serta penentuan biaya penggunaannya.
 Fungsinya meliputi: pengukuran pemakaian,
pentarifan, penagihan dan keuangan dan
pengendaliaan perusahaan.
Performance Management (M. Performansi)

 Kegiatan yang diperlukan untuk menilai indikator


performansi operasi jaringan secara
berkesinambungan. Dengan adanya manajemen
performansi,
 tingkat pelayanan dapat dipertahankan,
 kondisi jaringan dapat dikenali,
 kemungkinan gangguan dapat diprediksi dan
 dapat membuat laporan yang lengkap untuk
kegiatan pengambilan keputusan dan perencanaan.
Security Management (M. Keamanan)

Fungsi yang menjamin keamanan jaringan beserta komponennya :


Pencegahan
 Mencegah intervensi pada jaringan maupun unsurnya.
Deteksi
 Upaya yang diperlukan untuk menemukan kecurangan atau tindakan
ilegal yang merugikan. Fungsi deteksi meliputi: mendukung pelaporan
alarm keamanan NE, analisis trafik internal dan pola pemakaiaannya.
Penahanan dan Pemulihan
 Mencegah akses dari pengganggu, memperbaiki kerusakan yang
ditimbulkannya dan memulihkan dari gangguan.
Administrasi Keamanan
 Fungsi ini diperlukan untuk merencanakan dan melakukan
administrasi kebijakan keamanan serta mengelola keamanan informasi
Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan

Pemeliharaan Tidak Terencana


 Pemeliharaan darurat yang perlu segera dilakukan
tindakan untuk pencegahan akibat yang serius
 Contoh : Hilangnya produksi, kerusakan yang berat
pada alat, keselamatan kerja

Pemeliharaan Terencana
 Pada dasarnya proses pemeliharaan bertujuan untuk
menjaga tetap beroperasinya jaringan serta menjamin
kelangsungan service kepada pelanggan.
Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan

Dilihat dari prosesnya, kegiatan pemeliharaan jaringan dapat dibagi dua:


Pemeliharaan kuratif
 Pemeliharaan kuratif dilakukan bila terjadi atau terdapat pengaduan
gangguan pelanggan, laporan kerusakan, atau alarm dari jaringan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pengukuran untuk lokalisasi gangguan
dan tindakan perbaikan/penggantian elemen jaringan yang mengalami
kerusakan.
Pemeliharaan Preventif
 Pemeliharaan preventif dilakukan sebelum terjadinya gangguan pada
sistem sehingga sistem terjaga kelangsungan operasinya.
 Langkah/aktifitas yang dilakukan dalam pemeliharaan preventif adalah
sebagai berikut:
1) Monitoring unjuk kerja
2) Periodic test yang terjadwal dan otomatis
3) Periodic Backup Administrasi
4) Pengarsipan Alarms Log file dan Historical Alarms file
Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan

Dilihat dari prosesnya, kegiatan pemeliharaan jaringan dapat dibagi dua:


Pemeliharaan kuratif
 Pemeliharaan kuratif dilakukan bila terjadi atau terdapat pengaduan
gangguan pelanggan, laporan kerusakan, atau alarm dari jaringan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pengukuran untuk lokalisasi gangguan
dan tindakan perbaikan/penggantian elemen jaringan yang mengalami
kerusakan.
Pemeliharaan Preventif
 Pemeliharaan preventif dilakukan sebelum terjadinya gangguan pada
sistem sehingga sistem terjaga kelangsungan operasinya.
 Langkah/aktifitas yang dilakukan dalam pemeliharaan preventif adalah
sebagai berikut:
1) Monitoring unjuk kerja
2) Periodic test yang terjadwal dan otomatis
3) Periodic Backup Administrasi
4) Pengarsipan Alarms Log file dan Historical Alarms file
Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan
Jenis-jenis Pemelihaaraan Jaringan
Kategori
Aktifitas Fungsi
Pemeliharaan
Surveilance * Sebagai antarmuka ke sistem operasi
(misal: diterimanya alarm dari sistem transmisi * Sebagai antarmuka ke customer service
atau sistem gangguan dari pelanggan) operation

Pemeliharaan Testing * Pembedaan kesalahan antara perangkat


Kuratif (system: Pengukuran fiber yang mengalami transmisi dan jaringan fiber
kerusakan) * Pengukuran lokasi kerusakan fiber

Control * Restorasi atau perbaikan System


(misal: Reparasi atau penggantian card/kabel) * Identifikasi fiber
* Pemindahan fiber/link
Surveilance * Deteksi peningkatan redaman fiber
(misalnya: Periodic testing) * Deteksi fiber/equipment deterioration
* Deteksi penetrasi air

Pemeliharaan Testing * Pengukuran lokasi kerusakan pada fiber


Preventif (System: Fiber degradation testing) * Pengukuran lokasi di mana yang kemasukan
air
Control * Identifikasi fiber
(misal:kontrol terhadap elemen-elemen jaringan) * Pemindahan fiber/link
Langkah-langkah Pemeliharaan Korektif:

Mendeteksi Kesalahan
Menentukan lokasi kesalahan
 Persempit ruang lingkup penyebab kesalahan :
Perbaikan kesalahan
 Komponen/bagian alat yang cacat diperbaiki atau diganti.
Rangkuman
 Manajemen jaringan telekomunikasi adalah suatu
proses dalam ’managing’ segenap perangkat
telekomunikasi yang menghubungkan pemakainya
dengan pemakai lain, sehingga kedua pemakai tersebut
dapat saling bertukar informasi.
 TMN (Telecommunication Management Network)
adalah suatu standar arsitektur manajemen jaringan
yang digunakan untuk mengumpulkan, mengirimkan
dan mengolah informasi yang berkaitan dengan
manajemen jaringan.
Rangkuman
 Lingkup dari manajemen jaringan yaitu Manajemen
Gangguan, Manajemen Performansi, Manajemen
Konfigurasi, Manajemen Keamanan, Manajemen
Akunting.
 Tujuan dari manajemen jaringan yaitu menyediakan
pelayanan jaringan telekomunikasi yang terbaik untuk
sebuah perusahaan dan karyawannya pada biaya yang
serendah mungkin.
 Jenis-jenis pemeliharaan jaringan adalah pemeliharaan
tidak terencana dan terencanan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai