Anda di halaman 1dari 16

Etika Profesi Dokter Gigi

Kelompok 4D:
1. Eva Arnika Apriana 1010171094
2. Deva Anggita 1010171144
3. Citra Monica 1010171060
4. Anggraini Faidatul 1010171081
5. Tita Widayanti 1010171181
6. Ade Ikhsanul 1010171097
Definisi Etika Profesi
• Etika Keadokteran Gigi adalah: falsafah moral yang mengukur norma
dan nilai yang baik dan benar dari prilaku menjalankan profesi
kedokteran gigi dan hasil karya keilmuan kedokteran gigi sebagai
mana tercantum dalam lafal sumpah dan kode etik kedokteran gigi
yang telah disusun oleh organisasi profesi dengan pemerintah.
• Prinsip-prinsip etika kedokteran dalam kaidah dasar
bioetika, antara lain:
1. Prinsip Beneficence (berbuat baik).
2. Prinsip Non-maleficence (melarang untuk tidak
berbuat buruk).
3. Prinsip Otonomi (menghormati hak pasien).
4. Justice (moral, keadilan).
5. Fairness (tidak boleh membedakan status)
Regulasi yang
Melindungi

• Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia menjadi landasan kehidupan dan


landasan dalam melaksanakan perkerjaan profesi. Pada hakikatnya fungsi dan
tanggung jawab dokter gigi telah diatur dengan peraturan perundang-
undangan, antara lain:
1. Undang-undang no. 9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan
2. Peraturan Pemerintah no. 36 tahun 1984 tentang pendaftaran ijazah dan
pemberian ijin menjalankan pekerjaan dokter/dokter gigi/apoteker.
3. Peraturan Pemerintah no.1 tahun 1988 tentang masa bakti dan praktik dokter
dan dokter gigi.
Lanjutan…

4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 385/Menkes/Per/VI/1988 tentang


pelaksanaan masabakti dan izin praktik bagi dokter dan dokter gigi.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 585/1989 tentang persetujuan
tindakan medik.
6. Undang-undang RI No. 23/1992 tentang kesehatan.
7. Peraturan Pemerintah no. 33 tahun 1963 tentang Lafal Sumpah/ Janji
dokter gigi.
Ruang Lingkup

 Pelayanan Darurat / Basic Emergency care:


• Basic life support / pertolongan pertama pada
keadaan darurat untuk dilakukan rujukan bila
diperlukan.
• Responsisi dislokasi sendi rahang
• Replantasi gigi
• Penyesuaian oklusi (akut)

 Pelayanan Pencegahan/ Preventive Care:


• Pendidikan Kesehatan gigi (individu/kelompok)
• Tindakan perlindungan khusus
• Tindakan penanganan dini (early detection &
prompt treatment)
 Pelayanan Medik Gigi Dasar/ Simple Care:
• Ekstraksi gigi (pencabutan gigi serial karena
penyakit/keperluan)
• Perawatan pulpa (perawatan saluran akar gigi)
• Perawatan / pengobatan abses
• Penanganan dry socket
• Mengobati ulkus rekuren (aphtosa)

 Pelayanan Medik Gigi Khusus/ Moderate Care:


• Konservasi gigi
• Pedodonsi
• Bedah mulut
• Oral medicine
• Orthodonti
Strata Pendidikan

1. Program sarjana Kedokteran Gigi


begitu lulus dan menerima gelar SKG (Sarjana Kedokteran Gigi). Program sarjana kedokteran
Gigi umumnya berlangsung antara 3.5 – 4 tahun (7 – 8 semester)
2. Program Profesi Kedokteran Gigi
Program ini berdurasi 2 tahun (4 semester), belum termasuk ujian kompetensi dan magang.
Apabila magang berhasil dituntaskan maka sah menjadi seorang Dokter Gigi (Drg.)
3. Program Pasca-Sarjana Kedokteran Gigi
Bedah Mulut dan Maksilofasial, Prothodontik, Periodontik, Patologi Mulut.
Etika Profesi Kedokteran Gigi
BAB I KEWAJIBAN UMUM
• Pasal 1
Dokter Gigi di Indonesia wajib menghayati, mentaati
dan mengamalkan Sumpah/Janji Dokter Gigi
Indonesia dan Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia
• Pasal 2
Dokter Gigi di Indonesia wajib menjunjung tinggi
norma-norma kehidupan yang luhur, dalam
menjalankan profesinya
• Pasal 3
Dalam menjalankan profesinya Dokter Gigi di
Indonesia tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan
untuk mencari keuntungan pribadi
• Pasal 4
Dokter Gigi di Indonesia harus
memberi kesan dan keterangan atau
pendapat yang dapat dipertanggung • Pasal 6
jawabkan Dokter Gigi di Indonesia wajib menjaga kehormatan,
Ayat 1 : Dokter Gigi di Indonesia tidak kesusilaan, integritas dan martabat profesi dokter gigi
dibenarkan memberi jaminan / garansi • Pasal 7
tentang hasil perawatan
Dokter Gigi di Indonesia berkewajiban untuk
Ayat 2 : Dokter Gigi Indonesia tidak
dibenarkan membuat surat/pernyataan mencegah terjadinya infeksi silang yang
yang tidak sesuai dengan membahayakan pasien, staf dan masyarakat
fakta/kenyataan • Pasal 8
• Pasal 5 Dokter Gigi di Indonesia wajib menjalin kerjasama
yang baik dengan tenaga kesehatan lainnya
Dokter Gigi di Indonesia tidak
diperkenankan menjaring pasien • Pasal 9
secara pribadi, melalui pasien atau Dokter Gigi di Indonesia dalam rangka meningkatkan
agen derajat kesehatan masyarakat, wajib bertindak
sebagai motivator, pendidik, dan pemberi pelayanan
kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif)
BAB II KEWAJIBAN DOKTER GIGI TERHADAP PASIEN

BAB III KEWAJIBAN DOKTER GIGI TERHADAP


• Pasal 10
TEMAN SEJAWAT
Dokter Gigi di Indonesia wajib menghirmati hak pasien • Pasal 15
dalam menentukan pilihan perawatan dan rahasianya. Dokter Gigi di Indonesia harus memperlakukan
• Pasal 11 teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperllakukan
Dokter Gigi di Indonesia wajib melindungi pasien dari
kerugian • Pasal 16
Dokter Gigi di Indonesia tidak dibenarkan
• Pasal 12 mengambil alih penderita dari teman sejawat
Dokter Gigi di Indonesia wajib mengutamakan tanpa persetujuannya
kepentingan pasien • Pasal 17
• Pasal 13 Dokter Gigi di Indonesia dapat menolong pasien
yang dalam keadaan darurat dan sedang dirawat
Dokter Gigi di Indonesia wajib memperlakukan pasien
secara adil oleh dokter gigi lain
• Pasal 18
• Pasal 14 Dokter Gigi di Indonesia apabila berhalangan
Dokter Gigi di Indonesia wajib menyimpan, menjaga dan melaksanakan praktik,harus membuat
merahasiakan Rekam Medik Pasien pemberitahuan atau menunjuk penggantian
sesuai dengan aturan yang berlaku
BAB IV. KEWAJIBAN DOKTER GIGI TERHADAP
DIRI SENDIRI
• Pasal 20
Setiap dokter gigi Indonesia wajib mempertahankan
dan meningkatkan martabat dirinya. • Pasal 21
Ayat 1 : Dokter Gigi di Indonesia harus Setiap dokter gigi Indonesia wajib
menyadari bahwa kehidupan pribadinya mengikuti secara aktif perkembangan
terikat pada status profesi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ayat 2 : Dokter Gigi di Indonesia harus • Pasal 22
memelihara Setiap dokter gigi Indonesia harus
kehormatan,kesusilaan,intergritas dan memelihara kesehatnnya supaya dapat
martabat profesi bekerja dengan baik.
Ayat3 : Dokter Gigi di Indonesia harus
menghindari prilaku yang tidak profesional
Contoh Kasus

Kasus : Hanum Salsabiela Rais diadukan ke


Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB
PDGI) terkait pernyataanya yang mengomentari luka
di wajah aktivis Ratna Sarumpaet. Hanum dianggap
telah melanggar kode etik kedokteran dan
menggunakan referensi profesi secara tidak benar.
Aduan tersebut disampaikan Ketua Umum Dewan
Pimpinan Nasional Syarikat 98, Hengky Irawan.
Henky menduga, Hanum telah melanggar kode etik
kedokteran setelah menyatakan dirinya seorang
dokter yang telah meraba dan memeriksa luka
Ratna Sarumpaet.

Sumber : Suara.com
Kode etik yang dilanggar :
• Pasal 4 ayat 2; "Dokter gigi di Indonesia tidak dibenarkan
membuat surat/pernyataan tidak sesuai fakta/kenyataan"
• Pasal 6; "Dokter gigi di Indonesia wajib menjaga
kehormatan, kesusilaan, integritas, dan martabat profesi
dokter gigi“
• Pasal 20; "Dokter gigi di Indonesia wajib mempertahankan
dan meningkatkan martabat dirinya.
Ayat 1; Dokter gigi indonesia harus menyadari bahwa kehidupan
pribadinya terikat pada status profesi.
Ayat 2; Dokter gigi Indonesia harus memelihara kehormatan,
kesusilaan, integritas, dan martabat profesi.
Ayat 3; Dokter gigi Indonesia harus menghindari perilaku yang
tidak profesional."
• Sanksi : Kasus masih berjalan dan akan dilakukan sidang
etik dokter gigi. ada sejumah sanksi yang mengancam
Hanum. Jika dalam persidangan itu terbukti bersalah
melanggar etik, sanksinya bisa berupa teguran lisan,
teguran tertulis hingga pencabutan keanggotaan dari
PDGI.
Atas hal itu, maka Hengky menuntut PB PDGI agar
mencabut izin profesi Hanum sebagai dokter gigi.
"Pencabutan izin profesi tersebut diharapkan dapat
mendisiplinkan saudara Hanum Rais agar bertanggungjawab
dengan profesinya selaku dokter gigi, serta menghayati
pasal-pasal Kode Etik Dokter Gigi Indonesia," tuturnya
Daftar Pustaka
• http://dhikamon.blogspot.com/2014/04/kodeetik-
kedokteran-gigi-etika.html
• https://www.persi.or.id/images/regulasi/kepmenkes/
kmk392007.pdf
• https://www.suara.com/news/2018/10/19/125717/h
anum-rais-dituding-langgar-kode-etik-dokter-gigi

Anda mungkin juga menyukai