Anda di halaman 1dari 23

NADIA

1711216065
KEGIATAN PULANG HAJI
UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MASUK KE INDONESIA

Pemberangkatan jemaah haji Indonesia


dikelola secara berombongan melalui paket perjalanan
yang diselenggarakan sebagai jemaah haji reguler oleh
Pemerintah maupun Perjalanan Ibadah Haji Khusus
yang dikelola swasta. Pada operasional haji, KLB dapat
terjadi pada rombongan jemaah haji sejak berangkat
dari daerah tempat tinggal jemaah, di embarkasi dan
debarkasi, perjalanan di pesawat, dan selama di Arab
Saudi serta sampai 14 hari pertama tiba di tanah air,
baik disebabkan penyakit-penyakit menular endemis di
Indonesia, maupun penyakit menular di dalam
perjalanan ibadah haji dan keracunan makanan atau
keracunan bahan beracun lainnya.

9/9/2019
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI 2
Upaya penanggulangan KLB sendiri terdiri dari kegiatan penyelidikan
epidemiologi, penanganan korban (penderita), mencegah dan
menghentikan perkembangan dan perluasan kejadian serta pelaksanaan
surveilans pada KLB yang sedang terjadi.

Upaya Penanggulangan KLB merupakan subsistem kegiatan


penanggulangan KLB yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan Pusat sesuai peraturan
perundangan yang berlaku di tanah air, serta Kerajaan Arab Saudi.

9/9/2019 3
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
Tatacara Penanggulangan KLB

Upaya penanggulangan KLB meliputi penyelidikan epidemiologis,


pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita termasuk
tindakan karantina, pencegahan dan pengebalan, pemusnahan penyebab
penyakit, penanganan jenazah, penyuluhan kepada masyarakat dan upaya
penanggulangan lainnya. Upaya penanggulangan KLB sebagaimana tersebut
diatas disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan jenis dan perkembangan
penyakit.

9/9/2019 4
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
Penyelidikan Epidemiologi dan Surveilans

Pada suatu KLB, penyelidikan epidemiologi segera


dilakukan sebelum 24 jam sejak mengetahui adanya KLB atau adanya
indikasi KLB, dan kemudian dilaksanakan kembali sesuai dengan
perkembangan penyakit dan kebutuhan upaya penanggulangan KLB.

Tujuan:
1. Mengetahui gambaran epidemiologi KLB
2. Mengetahui kelompok masyarakat yang terancam penyakit KLB
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
penyakit KLB
4. Menentukan cara penanggulangan KLB

9/9/2019 5
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
Penyelidikan Epidemiologi dan Surveilans (2)

Surveilans pada saat wabah dilaksanakan lebih


intensif untuk mengetahui perkembangan penyakit menurut
tempat, waktu dan orang dan dimanfaatkan untuk
mendukung upaya penanggulangan yang sedang
dilaksanakan.

Hasil penyelidikan epidemiologis dan surveilans


secara teratur disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan
Menteri sebagai laporan perkembangan penanggulangan
KLB.

9/9/2019 6
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
Penatalaksanaan penderita meliputi penemuan penderita,
pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan serta upaya
pencegahan penularan penyakit. Upaya pencegahan
penularan penyakit dilakukan dengan pengobatan dini,
tindakan isolasi, evakuasi dan karantina sesuai dengan
jenis penyakitnya. Penatalaksanaan penderita
dilaksanakan di sarana pelayanan kesehatan atau tempat
lain yang sesuai untuk kebutuhan pelayanan kesehatan
penyakit menular tertentu.

9/9/2019 7
Laporan Adanya KLB Penyakit
Menular

Laporan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular dan


Keracunan di Arab Saudi dibuat oleh Kepala DAKER
bidang kesehatan dan disampaikan pada Koordinator
PPIH Bidang Kesehatan, dan tembusan pada Menteri
Kesehatan ub. Dirjen PP&PL.

9/9/2019 8
Surveilans Epidemiologi

Surveilans epidemiologi kesehatan haji adalah kegiatan analisis


secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau
masalah-masalah kesehatan jemaah haji dan kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit
atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat
melakukan tindakan penanggulangan secara efektip dan efisien
melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran
informasi epidemiologi kepada penyelenggara program
kesehatan haji

9/9/2019 9
Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi bertujuan agar
tersedia data dan informasi epidemiologi sebagai dasar
manajemen kesehatan untuk pengambilan keputusan dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program
kesehatan haji dan peningkatan kewaspadaan serta respon
kejadian luar biasa yang cepat dan tepat secara nasional,
propinsi dan kabupaten/kota serta dalam operasional
penyelenggaraan haji.

9/9/2019 10
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
Surveilans Epidemiologi di Perjalanan
1. Pengamatan perjalanan penerbangan
2. Pengamatan perjalanan darat / Laut
3. Dari daerah asal ke embarkasi/debarkasi dan sebaliknya
4. Dari embarkasi ke airport dan sebaliknya

Surveilans di Arab Saudi


1. Surveilans epidemiologi kesehatan jemaah di kloter
2. Surveilans epidemiologi kesehatan jemaah di Sub BPHI
3. Surveilans epidemiologi kesehatan jemaah BPHI
4. Surveilans epidemiologi di RS Arab Saudi
5. Surveilans Epidemiologi di Armina

11
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
PROSEDUR PENGAWASAN PENGANGKUTAN ORANG SAKIT
(KEPMENKES RI NO 424/MENKES/SK/IV/2007)

KEDATANGAN ORANG SAKIT


a. Syarat Teknis
- Orang sakit yang datang bukan penderita penyakit karantina/
penyakit menular tertentu.
- Bagi orang jatuh sakit di pesawat/ kapal datang dari daerah
endemis/ New Emerging Diseases, penderita tidak diperkenankan
turun dari pesawat/ kapal sebelum dokter pelabuhan menyatakan
penderita bukan penyakit karantina/potensial wabah/ New Emerging
Diseases dan diberikan Health Alert Card.
- Bagi orang jatuh sakit di kapal/pesawat datang dari daerah non
endemis New Emerging Diseases di surat keterangan asal kedatangan
kapal/ pesawat diberikan oleh pilot/nahkoda.

9/9/2019 12
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
b. Syarat Administratif

- Orang sakit harus memiliki surveilance clearance


dari dokter pelabuhan embarkasi.
- Orang sakit harus memiliki surat keterangan
dokter/ diagnosa penyakit.
- Orang sakit dari daerah endemis NED harus
memiliki ICV yang valid
- Harus ada identitas pengantar yang jelas dan
alamat yang dituju

9/9/2019 13
9/9/2019 14
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
TINDAKAN KHUSUS TERHADAP PENYAKIT KARANTINA

Tindakan terhadap kapal/pesawat terjangkit atau tersangka


pes adalah sebagai berikut :
a. pemeriksaan awak kapal/pesawat dan penumpang
b. para penderita diturunkan, diisolasikan dan dirawat
c. para tersangka dihapus-seranggakan dan diawasi
selama-lamanya enam hari terhitung dari hari tibanya
d. bagasi seorang terjangkit atau seorang tersangka
serta barang-barang milik atau yang dipakai oleh si
penderita dan bagian kapal/pesawat yang dicurigakan,
dihapus-seranggakan dan jika perlu dihapushamakan
e. seluruh kapal/pesawat dihapus-tikus, jika perlu.

9/9/2019 15
Pada kapal/pesawat yang sehat yang datang dari pelabuhan atau daerah
terjangkit pes, dilakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. seorang yang tersangka yang turun diawasi selama-lamanya enam
hari, terhitung dari tanggal ia meninggalkan pelabuhan atau daerah
yang terjangkit
b. jika perlu dinas kesehatan pelabuhan dapat melakukan hapus-tikus
terhadap muatan dan atau kapal/pesawat.

Muatan kapal yang datang dari pelabuhan atau daerah terjangkit pes, hanya
diturunkan:
a. jika dokter pelabuhan berpendapat, bahwa tidak terdapat tikus pes di
dalam muatan itu
b. jika nakhoda memiliki surat keterangan dari dinas kesehatan
pelabuhan atau daerah terjangkit pes, yang menerangkan bahwa tikus-
tikus dan serangga-serangga dalam muatan telah dibasmi.

9/9/2019 16
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
Tindakan terhadap kapal/pesawat terjangkit atau tersangka kolera adalah
sebagai berikut:
a. pemeriksaan kesehatan awak kapal/pesawat dan penumpang
b. penderita diturunkan, diisolasikan dan dirawat
c. penderita dengan tanda-tanda klinis kholera diperlakukan sebagai
penderita kholera
d. pengandung hama diturunkan, diisolasikan, dirawat dan baru dibebaskan
sesudah hasil pemeriksaan bakteriologis selama tiga hari berturut-turut
terdapat negatif
e. penumpang dan awak kapal/pesawat yang mempunyai surat keterangan
vaksinasi kolera yang berlaku, diawasi selama lima hari sejak kapal tiba
di pelabuhan
f. penumpang dan awak kapal/pesawat yang tidak mempunyai keterangan
vaksinasi kolera yang berlaku, diisolasikan
g. barang-barang seseorang yang terjangkit atau tersangka atau barang
lain yang disangka mengandung hama, dihapus hamakan

9/9/2019 17
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
h. air dan tempatnya dalam kapal/pesawat yang dianggap
mengandung hama, dihapus-hamakan. Tindakan ini juga
dilakukan terhadap makanan dan minuman terbuka,
sayur-sayuran, ikan-ikan (kering), buah-buahan dan lain-
lain yang dimakan mentah dan tidak disimpan dalam
tempat tertutup rapat.
i. Tinja, air kemih, muntah, air kotor dan segala sesuatu
yang dianggap mengandung hama tidak boleh dibuang
atau dikeluarkan sebelum dihapus-hamakan.
j. Pembongkaran dilakukan dibawah pengawasan dinas
kesehatan pelabuhan yang melakukan segala sesuatu
untuk mencegah kemungkinan penularan
k. Orang-orang yang telah melakukan pembongkaran
tersebut, diawasi selama lima hari.

9/9/2019 18
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
Tindakan terhadap kapal/pesawat yang terjangkit atau tersangka
demam kuning adalah sebagai berikut:
a. pemeriksaan yang teliti terhadap semua penumpang dan awak
b. pengukuran suhu badan semua penumpang dan awak kapal
c. penderita demam kuning diturunkan, diisolasikan dan dilindungi
terhadap gigitan nyamuk
d. penumpang dan awak lainnya yang memiliki surat vaksinasi demam
kuning yang belum berlaku, diisolasikan sampai surat
keterangannya berlaku dan dilindungi terhadap gigitan nyamuk,
selama-lamanya enam hari, mereka yang tidak mempunyai surat
keterangan vaksinasi demam kuning, diisolasikan dan dilindungi
terhadap gigitan nyamuk selama-lamanya enam hari.
e. Kapal/pesawat harus masuk dalam karantina sampai dinyatakan
bebas dari nyamuk aedes aegypti.

9/9/2019 19
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
Tindakan terhadap kapal/pesawat yang terjangkit cacar adalah
sebagai berikut:
a. pemeriksaan kesehatan awak kapal/pesawat dan penumpang
b. penderita diturunkan, diisolasikan dan dirawat
c. mereka yang dianggap tidak cukup mempunyai kekebalan,
dicacar, dan dokter pelabuhan mengisolasikan atau
mengawasi penumpang yang turun selama-lamanya empat
belas hari
d. bagasi atau barang-barang lain serta bagian kapal/pesawat
yang dianggap mengandung hama, dihapushamakan.

9/9/2019 20
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
Tindakan terhadap kapal/pesawat yang sehat, tetapi yang menyangkut
seorang yang terjangkit atau tersangka terjangkit tifus bercak wabahi
dapat dilakukan sebagai berikut:
a. pemeriksaan kesehatan semua penumpang dan awak kapal
b. penderita diturunkan, diisolasikan, dihapus-seranggakan dan
dirawat
c. mereka yang tersangka dihapus-seranggakan dan diawasi selama-
lamanya empat belas hari
d. bagasi, barang-barang lain dan bagian kapal, yang dianggap
mengandung hama, dihapus-seranggakan dan dihapus-hamakan.

9/9/2019 21
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI
Tindakan terhadap kapal/pesawat mengenai
demam balik-balik adalah sama seperti
untuk tifus bercak wabahi, hanya waktu
pengawasan adalah delapan hari.

9/9/2019 EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI 22


TERIMA KASIH

9/9/2019 23
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI

Anda mungkin juga menyukai