Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEBIDANAN NY.

T G2P1A0
DALAM MASA PERSALINAN DI
RUMAH SAKIT IMC BINTARO
TANGERANG SELATAN
PERIODE JULI 2019

Arin Feridawati
LATAR BELAKANG

Keberhasilan upaya kesehatan ibu dilihat dari


AKI. tingginya kematian ibu dan perinatal di
Indonesia (tertinggi di ASEAN).
90
83.3
80 77.34

70 66.7

60

50

40 dalam persentase

30

20

10

0
2002 2009 2010
ASUHAN PERSALINAN KALA I
PENGUMPULAN DATA/PENGKAJIAN
Identitas :
 Nama klien Ny.T usia 29 th , agama islam, pekerjaan
IRT, alamat JL kh. Dewantara pesona permai No.95.
 Nama suami Tn. S usia 34 th , agama islam,
pekerjaan wiraswasta , alamat JL kh. Dewantara
pesona permai No.95.
Riwayat kesehatan.
 Keluhan Utama pasien masuk ruang bersalin
dengan keluhan mules-mules sejak semalam pukul
02.00, keluar lendir darah (+), keluar air-air (+),
gerakan janin aktif.
 Riwayat penyakit : tidak ada
 Riwayat menstruasi
HPHT : 09 September 2018
TP : 15 Juni 2019
RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN, DAN
NIFAS YANG LALU
Interpretasi Data
Diagnosa
 Ny. T usia 29 tahun G2P1A0 hamil 39 minggu 5 hari inpartu
kala I fase laten. Janin tunggal hidup intrauterin presentasi
belakang kepala
Data Dasar
Data Subjektif
 Ibu mengatakan bernama Ny. T, Ibu mengatakan berusia
29 tahun,Ibu mengatakan ini kehamilan kedua,Ibu
mengatakan belum pernah keguguran,Ibu mengatakan hari
pertama haid terakhir pada tanggal 9 September 2018, Ibu
mengatakan mules sejak semalam, keluar lendir darah,
gerakan janin masih aktif.
Data Objektif
 KU: Baik , kes : CM, TTV (Td :110/80 mmhg, N: 82 x/m, S:
36,6 0C, RR: 21 x/m.
Abdomen
Inspeksi
 Pembesaran : sesuai masa kehamilan
 Arah : memanjang tidak ada bekas luka operasi.
Palpasi
 TFU : Pertengahan pusat-PX
 Mc.D : 29 cm
 Leopold I : Teraba 1 bagian besar, lunak, kurang bulat dan tidak melenting
 Leopold II : Kanan: teraba bagian - bagian kecil janin, Kiri: teraba 1
tahanan keras memanjang
 Leopold III : Teraba 1 bagian besar, keras, bulat, tidak dapat digoyangkan
 Leopold IV : Sudah masuk PAP (2/5)
 His : Frekuensi: 2 x 10 x 15”, Intensitas: Kuat, Regulasi: Teratur
 Pergerakan janin: Ada, TBJ menurut Jhonson Tosack : (29-11) x 155 = 2790 gram
 Auskultasi
 DJJ: Frekuensi: 136 x/m, Durasi 1 menit, Intensitas: Kuat, Teratur

Pemeriksaan Inspekulo
 Inspeksi : Tidak ada oedema dan varises, pengeluaran pervaginam ada
 Vaginal Toucher : tidak terdapat benjolan pada vagina, arah portio aksial, tipis,
lunak ,pembukaan 4 cm, ketuban postitif, presentasi kepala, penurunan HI+,
tidak ada bagian lain.
Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
 Tidak ada

Identifikasi Kebutuhan akan TindakanSegera


atau Kolaborasi
 Tidak ada

Perencanaan Asuhan yang Menyeluruh


 Beritahu ibu hasil pemeriksaan

 Kolaborasi dengan dokter SPOG

 Informed consent

 Anjurkan ibu untuk berjalan-jalan jika masih


kuat.
 Ajarkan ibu mengenai teknik relaksasi

 Memantau kemajuan persalian

 Kebutuhan nutrisi pasien


PENATALAKSANAAN
 Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada ibu dan
keluarga bahwa sudah ada pembukaan yaitu 4 cm dan keadaan ibu dan janin
saat ini dalam keadaan baik. Ibu belum boleh meneran karena pembukaan
belum lengkap  Ibu memberikan respon positif
 Kolaborasi dengan DPJP untuk pemberian advis  Observasi kemajuan
persalinan per 4 jam.
 Mengingatkan ibu untuk selalu memantau pergerakan janin >10 kali dalam 12
jam → ibu mengerti dan mau melakukan.
 Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang
berat → ibu mengerti dan mau melakukan.
 Memberitahu ibu untuk terus memenuhi asupan nutrisi → ibu mengerti dan
mau melakukan.
 Memberitahu suami untuk memberikan suport istri pada saat persalianan 
suami mengerti dan mau mendampingi.
 Menjelaskan pada ibu bahwa akan dilakukan VT ulang, mengobservasi
tekanan darah dan kemajuan persalinan setiap 4 jam, DJJ, his, nadi setiap 30
menit dan melakukan pemeriksaan dalam apabila ada indikasi serta
memantau tanda- tanda kala II (dorongan meneran, tekanan anus, perenium
menonjol, vulva membuka)
LANJUTAN SOAP KALA I
TANGGAL : 14/6/19 (11.30)

S : ibu mengatakan ingin buang air besar dan sudah keluar air-air.
O : Ku : baik, kes : Cm , TTV (TD: 110/80 mmhg, N: 82x/menit , S: 36,5 c , His : Frekuensi 3x
dalam 10 menit lamanya 30 detik, sedang, relaksasi ada, Djj 140x /menit.
Vt : portio tipis Lunak, pembukaan 6 cm , ketuban (-)warna jernih, encer, bau khas, volume
ketuban 100cc
, penurunan HIII, molase(-), bagian lain teraba tidak ada.
A : Ny.T G2P1A0 hamil 39 minggu 5 hari inpartu kala 1 fase aktif dilatasi maksimal Janin hidup,
tunggal, intrauterin, presentasi belakang kepala.
P : Menganjurkan ibu untuk berbaring dengan miring kiri.
 Berkolaborasi dengan DSOG untuk melaporkan hasil pemeriksaan.
 Menyiapkan persalinan kala 1 selama 2½ jam atau sampai terdapat tanda-tanda kala II.
 Mengajarkan ibu teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri dengan menarik nafas panjang
dari hidung dan di keluarkan dari mulut.
 Mengobservasi keadaan umum, kesadaran, TTV, His, DJJ, dan kandung kemih.
 Mengobservasi kemajuan persalinan tiap 4 jam dengan partograf atau segera bila ada tanda-
tanda kala II.
 Persiapan persalinan .
 Memenuhi kebutuhan nutrisi dan hidrasi → ibu diberikan air minum dan makanan di sela-sela
his.
 Memberitahu ibu untuk tidak menahan BAK → ibu akan memberitahu jika ingin BAK.
SOAP KALA II
S : Ibu mengatakan ingin Buang air besar dan ingin meneran.
O : His : 5x dalam 10 menit lamanya 50detik, Kuat,Teratur.
DJJ : 142 x/m, kuat teratur
VT ulang : Portio : tidak teraba, pembukaan 10 cm, ketuban (-) molase (-
), tidak teraba bagian lain, penurunan Hodge III+.
A : Ny. T umur 29 tahun G2P1A0 hamil 39 minggu 5 hari inpartu kala II,
Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi belakang kepala.
P : Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap
dan ibu sudah boleh mengejan  Ibu memberi respon positif
 Mengajarkan ibu cara mengejan yang benar  Ibu melakukannya
 Menganjurkan ibu untuk mengejan bila ada his dan istirahat bila
tidak ada his  Ibu mampu melakukannya
 Memberikan dukungan emosional kepada ibu dengan menyampaikan
bahwa bayinya akan segera lahir  ibu merasa termotivasi
 Mengingatkan suami dan keluarga untuk masase punggung ibu saat
ada kontraksi  Suami dan keluarga dapat melakukannya saat ibu
mulas
 Kolaborasi dengan DPJP  Pukul 14.15 wib dr.Lydia, Sp.OG datang
dan pasien dipimpin persalinan
LANJUTAN....
 Mengingatkan suami untuk memberikan minum kepada
ibu  Suami bersedia.
 Kolaborasi dengan obgyn untuk memimpin persalinan
pada saat ada his dan saat ibu mempunyai dorongan
meneran  Ibu dapat melakukannya
 Kolaborasi dengan obgyn untuk melakukan proses
persalinan persalinan dilakukan dan selesai dengan
lancar. Pukul 14.30 WIB, Bayi lahir spontan belakang
kepala, segera menangis, jenis kelamin perempuan, anus
(+), cacat (-) apsgar skor 9/10.
 Mengeringkan tubuh bayi dari lendir, darah dan air
ketuban, membungkus kepala dan badan bayi untuk
mencegah hilangnya panas  Sudah dilakukan
 Mengganti kain yang basah yang dipakai bayi dengan kain
yang bersih dan kering dan memfasilitasi inisiasi menyusu
dini  Sudah dilakukan
SOAP KALA III
PUKUL : 14.40
S : Ibu mengatakan merasa senang atas kelahiran bayinya dan ibu masih merasa mules.
O : Ku : baik, kes : Cm , TTV (TD: 110/80 mmhg, N: 81x/menit , S: 36,5 c ,rr : 22. Palpasi : Tidak
ada janin kedua, TFU : Setinggi pusat, Kontraksi uterus: Ada, Kandung kemih :
Kosonng, Pengeluaran Darah Kala II : + 50 cc
A : Ny. T umur 29 tahun P2A0 inpartu kala III
P : Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa plasenta belum lahir  Ibu memberikan
respon positif
 Menyuntikkan oksitosin 10 unit intramuscular pada 1/3 bagian paha kanan atas ibu
sebelah luar, setelah mengaspirasinya terlebih dahulu  Sudah dilakukan
 Kolaborasi dengan DPJP untuk melahirkan plasenta  Pukul 14.40 wib plasenta
lahir spontan
 Masase uterus selama 15 detik sambil memeriksa kelengkapan plasenta  Kontaksi
baik, kotiledon lengkap, selaput corion dan amnion lengkap, insersi tali pusat
sentralis.
 Meletakan bayi diatas dada ibu untuk memfasilitasi Inisiasi Menyusu Dini, manfaat
IMD yaitu mendekatkan ikatan kasih sayang ibu dan bayi, untuk menjaga
kehangatan bayi dan memastikan bayi mendapatkan kolostrum,  Sudah dilakukan
dan IMD belum behasil
SOAP KALA IV
PUKUL : 14.50 WIB

S:
O : Ku : baik, kes : Cm , TTV (TD: 110/80 mmhg, N: 82x/menit , S: 36,5 c, RR 20x/menit
 Kontraksi uterus : Baik, TFU: 1 jari bawah pusat, Kandung kemih : kosong,
Ppv kala III : ± 50cc (darah), Perineum : Rupture grade II
A : Ny. T P2A0 inpartu kala IV dengan rupture perineum grade II
 P : Menginformasikan bahwa ibu mengalami robekan pada jalan lahir, disertai
perdarahan aktif dari luka robekan dan akan dilakukan penjahitan  Ibu
setuju untuk dilakukan penjahitan luka pada perineum
 Memeriksa uterus dengan memassase uterus untuk memastikan kontraksi
baik dan evaluasi perdarahan pervaginam  Kontraksi baik
 Mengajarkan ibu mengenal dan melakukan masase uterus  Ibu mampu
melakukannya
 Kolaborasi dengan DPJP untuk melakukan hecting  Hecting telah dilakukan
 Merapikan alat-alat yang sudah digunakan  alat sudah dirapihkan
 Membersihkan dan memposisikan ibu senyaman mungkin  Ibu sudah rapih
dan sudah ganti baju dengan baju yang bersih
LANJUTAN...
 Mencuci tangan dengan sabun dan bilas pada air mengalir  Tangan
sudah bersih
 Mengucapkan selamat kepada ibu atas kelahiran bayinya  Ibu
merasa senang dan berterimakasih atas bantuan yang telah
diberikan
 Melakukan pemantauan kala IV yaitu mengobservasi TTV, TFU,
kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan tiap 15 menit pada
1 jam pertama dan tiap 30 menit pada 1 jam kedua  Partograf
terlampir
 Menganjurkan ibu untuk makan dan minum yang banyak untuk
mengganti cairan yang keluar agar ibu tidak dehidrasi  Ibu
bersedia untuk makan dan minum sesuai yang telah dianjurkan
 Menjelaskan kepada ibu apabila istirahat kurang akan menyebabkan
produksi ASI kurang, proses involusi berjalan lambat, sehingga
menyebabkan perdarahan  Ibu memberikan respon positif
 Pukul 16.50 wib menganjurkan ibu untuk belajar mobilisasi  ibu
sudah mampu mobilisasi ke kamar mandi dan mampu BAK spontan
 Pukul 20.30 wib  ibu pindah ke ruang perawatan
PEMBAHASAN
 Asuhan persalinan ny.T pada kala I fase laten
sampai dengan kala IV yang telah dilakukan
penulis sesui yang telah di tetapkan.
 Pada kala II dilakukan heacting dikarenakan
ada robekan grade II saat proses persalinan.
KESIMPULAN...
 Secra umum penatalaksanaan asuhan ini sudah
mengikuti asuhan kebidanan secara optimal ,
tetapi bidan hanya mitra , bidan tidak
mempunyai wewenang menolong persalinan
sendiri, dan harus berkolaborasi dengan dokter
obgyn.
TERIMAKASIH ..

Anda mungkin juga menyukai