Laporan Kasus Fix
Laporan Kasus Fix
Gizi Buruk
Sherly L. Kerjapy
2017-84-049
Pembimbing:
dr. Dwi Murti Nuryanti, Msc, Sp.A
Hari 1 2 3 4 5
Pasien jatuh
dari tembok • Luka dirawat dirumah menggunakan daun sirih
yg sudah dipanaskan di api dulu
Batuk (+),
rumah -> Luka
pd punggung • Luka semakin memerah dan nyeri berlendir, sesak MRS
bawah • Demam (+) 3 hr SMRS (-), mual-
muntah (-)
Anamnesis Tambahan : Pasien merupakan anak ke 2 dari 5
bersaudara, Pasien sejak kecil hanya tinggal dengan neneknya.
Pasien mendapatkan ASI sampai usia 2 tahun, setelah itu pasien
tidak minum susu tambahan apapun. Keseharian pasien biasanya
kurang makan, sehari pasien hanya makan paling banyak 2x,
makan hanya porsi kecil dan terdiri dan nasi dan ikan, pasien
jarang makan sayur, dll. Selama kecil masa pertumbuhan pasien
baik, pasien termasuk anak yang aktif.
Riwayat Penyakit Dahulu :
-
Riwayat Kebiasaan :
Tidak ada kebiasaan khusus
RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin Jumlah Belum Tidak Vaksin Jumlah Belum Tidak Vaksin Jumlah Belum Tidak
Pernah Tahu Pernah Tahu Pernah Tahu
Wajah :
Mata : Ikterus (-), Anemis (-/-), refleks cahaya (+), refreks pupil (+)
Hidung: Pernafasan cuping hidung (-)
Mulut : Candidiasi (-), stomatitis (-)
Bibir : Sianosis (-)
Gigi : (-)
Tenggorokan : T2/T2 hiperemis (+)
Telinga : Otorea (-)
Cor :
Inspeksi : Ictus kordis terlihat
Palpasi : Ictus kordis teraba pada ICS 5 midclavic
Perkusi : Redup
Auskultasi : BJ S1 dan S2 Murni reguler
Abdomen :
Inspeksi : Datar
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, tidak ada pembesaran organ,
tidak ditemukan masa extra atau intra abdomen
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+), dbn
Extremitas :
Tonus otot : +2 (Normal)
Kekuatan otot : 5555/5555
CRT : <2 detik
Normal
Hemoglobin 12.4 g/dL 11,0-17,0
Menurun
Hematokrit 38.5% 35,0-55,0
8/06/2019 Demam (-) N. 80x/mnt Vulnus Excoriatum et IVFD RL 18 tpm Pulv Batuk 3 dd 1
PH.4 Batuk (+) S. 37’c region lumbal + F100 3 x 200 cc Salbutamol 0,5 mg
Nyeri pada luka (-) P. 20x/mnt secondary infection Injeksi cefotaxim 3 x 600 Ambroxol 10 mg
Belum BAB 4 hari Status lokalis : vulnus 7 x 7 cm, Tonsilitis akut mg / IV CTM 1 mg.
nyeri tekan berkurang, kemerahan Gizi Buruk Injeksi gentamisin 2 x 40 Dexametason ½ tab
(-), luka sudah mulai mongering. mg / IV
BB : 16,8 Kg, BBI 22 Kg, TB : Injeksi metronidazol 3 x 150
116,5 cm, IMT : 12,8 kg/m2, mg / IV
Status Gizi : < -3 SD = Gizi Buruk Rawat Luka pagi dan sore
Gizi buruk adalah keadaan dimana status gizi Pasien Usia 7 tahun
menurut berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) BB 16 Kg
dengan Z-score <-3, CDC <70% dan atau TB 116,5 cm
dengan tanda-tanda klinis (marasmus, Pengukuran Status Gizi menurut CDC = 69 % ->
kwasiorkor dan marasmus-kwasiorkor). Gizi Buruk
Menurut WHO salah satu masalah gizi buruk Pasien dalam sehari makan paling banyak 2x
terjadi akibat konsumsi makanan yang tidak dengan porsi makan yg sedikit, jarang makan
cukup mengandung energi dan protein serta sayur, tidak minum susu tambahan apapun.
karena adanya gangguan kesehatan.
FAKTOR PENYEBAB
TEORI KASUS
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Pasien lahir dan besar diasuh oleh neneknya.
ada 3 faktor penyebab gizi buruk, yaitu: Ibu pasien bekerja sebagai TKW dan sudah
•Keluarga miskin berpisah dari ayahnya.
•Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi
yang baik bagi anak
•Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti:
jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran pernapasan Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
dan diare jantujng, TB, HIV, dll
ASSESEMENT AWAL
TEORI KASUS