IDENTITAS PASIEN
Umur : 3 tahun
Agama : Islam
Suku : Bugis
ANAMNESIS
Keluhan utama
Buang air besar encer
Riwayat penyakit sekarang
Pasien masuk di UGD RSU Lasinrang pada
tanggal 18 Agustus 2019 dengan keluhan buang air
besar encer dengan frekuensi 5x/hari, terdapat ampas
berwarna kekuningan, terdapat darah disangkal dan
terdapat lendir disangkal,mual disangkal, muntah
disangkal disertai dengan demam sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan naik
turun. Riwayat menderita penyakit ini sebelumnya di
sangkal,
Riwayat pengobatan belum pernah berobat
sebelumnya
Riwayat pernah mengalami penyakit serupa
disangkal
Riwayat kejang disangkal
Riwayat alergi obat disangkal
Riwayat pemberian makanan saat ini anak diberikan
ASI Eksklusif dan makanan pendamping ASI.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak lemas
Kesadaran : compos mentis
GCS : E4V5M6
Vital sign
Nadi : 100 x/menit (Kuat Angkat, reguler)
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 38,2 º C (suhu Axilla)
BB : 10 kg
Status Generalisata
Kepala : normocephal
Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor, reflek
cahaya (+/+), mata cekung (+)
Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung, mukosa tidak hiperemis, sekret
tidak ada, tidak ada deviasi septum
Telinga : Simetris, tidak ada kelainan, otore (-/-)
Mulut: Bibir sangat kering, gusi tidak ada perdarahan, lidah tidak kotor,faring
tidak hiperemis
Leher : Tidak ada deviasi trakhea, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
getah bening, JVP tidak meningkat
Thorax
Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan pernafasan
kanan-kiri simetris
Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan-kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada seluruh
lapangan paru, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba.
Perkusi : Batas atas sela iga III garis mid klavikula kiri
Batas kanan sela iga V garis sternal kanan
Batas kiri sela iga V garis midklavikula kiri
Auskultasi : Bunyi jantung I – II murni, murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut datar, simetris
Palpasi : nyeri epigastrium (-), turgor kulit
menurun >2 detik
Asukultasi : Bising usus (+) kesan meningkat
Perkusi : Timpani pada ke empat kuadran
abdomen
Ekstremitas :
• Atas : Akral hangat , edem (-), sianosis (-)
• Bawah : Akral hangat, edem (-)sianosis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
H2 S : Bab encer (+), ampas (+) demam (-) • IVFD KAEN 3B 16 tpm
O : KU : lemas • Injeksi Ceftriaxone 500
HR : 100x/menit mg / hari
RR : 18x/menit • Zinc syrup 10 mg / 24
T : 36,50C jam/cth 1
Mata cekung (-)
Turgor kulit membaik
A : Diare Akut Dehidrasi berat
Follow up Terapi
H3 S : Bab encer (+), berampas (+), demam • IVFD KAEN 3B 16 tpm
(-) • Injeksi Ceftriaxone 500
O : KU : cukup mg / hari
HR : 90x/menit • Zinc syrup 10 mg / 24
RR : 18x/menit jam/cth 1
T : 36,50C
Mata cekung (-)
Turgor kulit membaik
A : Diare Akut Dehidrasi berat
H4 S : Bab encer berampas (+), demam (-) • IVFD KAEN 3B 16 tpm
O : KU : baik • Injeksi Ceftriaxone 500
HR : 90x/menit mg / hari
RR : 18x/menit • Zinc syrup 10 mg / 24
T : 36,60C jam/cth 1
Mata cekung (-)
Turgor kulit membaik
A : Diare Akut Dehidrasi berat
Follow up Terapi
H5 S : Bab encer (-), demam (-) • Aff infus
O : KU : baik • Boleh pulang
HR : 90x/menit • Obat pulang Zinc syrup 10
RR : 18x/menit mg / 24 jam/cth 1
T : 36,50C
Mata cekung (-)
Turgor kulit membaik
A : Diare teratasi
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Diare akut adalah buang air besar lembek /cair bahkan
dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari
biasanya (biasanya dalam sehari 3 kali atau lebih) dan
berlangsung kurang dari 7 hari.
Epidemiologi
1. Faktor Infeksi
a. Infeksi enteral (infeksi saluran pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama diare) berupa :
Infeksi bakteri : vibrio, E. coli, salmondla, shigella, campylo
bacter,yersinia, aeromonas, dan sebagainya
Infeksi virus : enterovirus, adenovirus, rotavirus, astrovirus,
daii lain-lain
Infeksi parasit : cacing (ascaris), protozoa (entamoeba
histolytica,giardia lamblia, tricomonas hominis dan jamur
(candida albicans)
b. Infeksi parenteral (infeksi diluar alat pencernaan) seperti: OMA
(Otitis Media Akut), tonsilitis, tonsilofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya (sering terjadi
pada bayi dan umur dibawah 2 tahun)
2. Faktor Malabsorpsi
a. Malabsorbsi karbohidrat
Disakarida ; intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa
Monosakarida: intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan
Makanan beracun, alergi terhadap makanan
4. Lain-lain
a. Imunodefisiensi
b. Gangguan psikologis (cemas dan takut)
c. Faktor-faktor langsung:
KKP (Kurang Kalori Protein)
Kesehatan pribadi dan lingkungan
Sosioekonomi
PATOFISIOLOGI
(WHO, 2009)
Gangguan gizi
Sewaktu anak menderita diare, sering terjadi gangguan gizi
dengan akibat terjadinya penurunan berat badan dalam waktu
singkat. Hal ini disebabkan karena :
Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut
diare dan/atau muntahnya akan bertambah berat.
Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan
pengenceran.
Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan
diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik.
Sebagai akibat dari diare dengan/tanpa disertai muntah,
dapat terjadi gangguan sirkulasi darah berupa rejatan
(shock) hipovolemik
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Laboratorium
Darah
Feses
PENGOBATAN DIARE
Pemberian ASI
Perbaikan makanan pendamping ASI
Penggunaan air bersih untuk kebersihan dan
untuk minum
Cuci tangan
Penggunaan jamban
Pembuangan tinja bayi yang aman
TERIMA KASIH