Anda di halaman 1dari 36

DIARE AKUT DEHIDRASI BERAT

IDENTITAS PASIEN

Nama Penderita : An. N Tanggal dirawat : 18/08/2019

Jenis Kelamin : Laki – Laki Tanggal Pulang : 23/08/2019

Tanggal Lahir : 09 Januari 2016  No. RM : 213698

Umur : 3 tahun

Agama : Islam

Suku : Bugis
ANAMNESIS

Keluhan utama
Buang air besar encer
Riwayat penyakit sekarang
Pasien masuk di UGD RSU Lasinrang pada
tanggal 18 Agustus 2019 dengan keluhan buang air
besar encer dengan frekuensi 5x/hari, terdapat ampas
berwarna kekuningan, terdapat darah disangkal dan
terdapat lendir disangkal,mual disangkal, muntah
disangkal disertai dengan demam sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan naik
turun. Riwayat menderita penyakit ini sebelumnya di
sangkal,
 Riwayat pengobatan belum pernah berobat
sebelumnya
 Riwayat pernah mengalami penyakit serupa
disangkal
 Riwayat kejang disangkal
 Riwayat alergi obat disangkal
 Riwayat pemberian makanan saat ini anak diberikan
ASI Eksklusif dan makanan pendamping ASI.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : tampak lemas
 Kesadaran : compos mentis
 GCS : E4V5M6
 Vital sign
 Nadi : 100 x/menit (Kuat Angkat, reguler)
 Pernafasan : 20 x/menit
 Suhu : 38,2 º C (suhu Axilla)
 BB : 10 kg
 Status Generalisata
 Kepala : normocephal
 Mata : conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor, reflek
cahaya (+/+), mata cekung (+)
 Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung, mukosa tidak hiperemis, sekret
tidak ada, tidak ada deviasi septum
 Telinga : Simetris, tidak ada kelainan, otore (-/-)
 Mulut: Bibir sangat kering, gusi tidak ada perdarahan, lidah tidak kotor,faring
tidak hiperemis
 Leher : Tidak ada deviasi trakhea, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
getah bening, JVP tidak meningkat
 Thorax
 Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dan pergerakan pernafasan
kanan-kiri simetris
Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan-kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada seluruh
lapangan paru, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
 Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba.
Perkusi : Batas atas sela iga III garis mid klavikula kiri
Batas kanan sela iga V garis sternal kanan
Batas kiri sela iga V garis midklavikula kiri
Auskultasi : Bunyi jantung I – II murni, murmur (-)
 Abdomen
Inspeksi : Perut datar, simetris
Palpasi : nyeri epigastrium (-), turgor kulit
menurun >2 detik
Asukultasi : Bising usus (+) kesan meningkat
Perkusi : Timpani pada ke empat kuadran
abdomen
 Ekstremitas :
• Atas : Akral hangat , edem (-), sianosis (-)
• Bawah : Akral hangat, edem (-)sianosis (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hasil Nilai normal

WBC 3,32 4,00-10,0 x 103

RBC 3,62 4,00-6,00 x 106

HGB 9,2 11,5-13,0 g/dL

HCT 27,5 37,0-48,0 %

PLT 173 150-400 x 103

MCV 76,1 80-97 fL

MCHC 33,5 32-36 g/dL

MCH 25,4 26,5 – 33,5 pg


DIAGNOSIS KERJA

- Diare Akut Dehidrasi Berat


PENATALAKSANAAN KONSERVATIF

 Penangan Awal 18/08/2019


• IVFD KAEN 3B 16 tpm
• Paracetamol infus 100 mg / 8 jam / iv
• Zinc syrup 10 mg / 24 jam / cth 1
FOLLOW UP
Follow up Terapi
H1 S : Bab encer (+) 4 kali, demam (+) • IVFD KAEN 3B 16 tpm
O : KU : lemas • Injeksi Ceftriaxone 500
HR : 100x/menit mg / hari
RR : 18x/menit • Zinc syrup 10 mg / 24
T : 37,80C jam/cth 1
Mata cekung (+)
Turgor kulit menurun
A : Diare Akut Dehidrasi berat

H2 S : Bab encer (+), ampas (+) demam (-) • IVFD KAEN 3B 16 tpm
O : KU : lemas • Injeksi Ceftriaxone 500
HR : 100x/menit mg / hari
RR : 18x/menit • Zinc syrup 10 mg / 24
T : 36,50C jam/cth 1
Mata cekung (-)
Turgor kulit membaik
A : Diare Akut Dehidrasi berat
Follow up Terapi
H3 S : Bab encer (+), berampas (+), demam • IVFD KAEN 3B 16 tpm
(-) • Injeksi Ceftriaxone 500
O : KU : cukup mg / hari
HR : 90x/menit • Zinc syrup 10 mg / 24
RR : 18x/menit jam/cth 1
T : 36,50C
Mata cekung (-)
Turgor kulit membaik
A : Diare Akut Dehidrasi berat
H4 S : Bab encer berampas (+), demam (-) • IVFD KAEN 3B 16 tpm
O : KU : baik • Injeksi Ceftriaxone 500
HR : 90x/menit mg / hari
RR : 18x/menit • Zinc syrup 10 mg / 24
T : 36,60C jam/cth 1
Mata cekung (-)
Turgor kulit membaik
A : Diare Akut Dehidrasi berat
Follow up Terapi
H5 S : Bab encer (-), demam (-) • Aff infus
O : KU : baik • Boleh pulang
HR : 90x/menit • Obat pulang Zinc syrup 10
RR : 18x/menit mg / 24 jam/cth 1
T : 36,50C
Mata cekung (-)
Turgor kulit membaik
A : Diare teratasi
TINJAUAN PUSTAKA
 Definisi
Diare akut adalah buang air besar lembek /cair bahkan
dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari
biasanya (biasanya dalam sehari 3 kali atau lebih) dan
berlangsung kurang dari 7 hari.
Epidemiologi

Di Indonesia dilaporkan bahwa setiap anak mengalami diare


sebanyak 1-2 episode per tahun. prevalensi diare pada anak – anak
dengan usia kurang dari 5 tahun di Indonesia adalah : laki-laki
10,8% dan perempuan 11,2%. Berdasarkan umur, prevalensi
tertinggi terjadi pada usia 6-11 bulan(19,4%), 12-23 bulan (14,8%)
dan 24-35 bulan (12,0%)

Diare akut sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan,


tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju.
Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar
Biasa) dengan penderita yang banyak dalam waktu yang singkat.
ETIOLOGI

1. Faktor Infeksi
a. Infeksi enteral (infeksi saluran pencernaan makanan yang
merupakan penyebab utama diare) berupa :
 Infeksi bakteri : vibrio, E. coli, salmondla, shigella, campylo
bacter,yersinia, aeromonas, dan sebagainya
 Infeksi virus : enterovirus, adenovirus, rotavirus, astrovirus,
daii lain-lain
 Infeksi parasit : cacing (ascaris), protozoa (entamoeba
histolytica,giardia lamblia, tricomonas hominis dan jamur
(candida albicans)
b. Infeksi parenteral (infeksi diluar alat pencernaan) seperti: OMA
(Otitis Media Akut), tonsilitis, tonsilofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya (sering terjadi
pada bayi dan umur dibawah 2 tahun)
2. Faktor Malabsorpsi
a. Malabsorbsi karbohidrat
 Disakarida ; intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa
 Monosakarida: intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan
Makanan beracun, alergi terhadap makanan
4. Lain-lain
a. Imunodefisiensi
b. Gangguan psikologis (cemas dan takut)
c. Faktor-faktor langsung:
 KKP (Kurang Kalori Protein)
 Kesehatan pribadi dan lingkungan
 Sosioekonomi
PATOFISIOLOGI

Mekanisme primer yang menyebabkan diare akut


adalah:
 Rusaknya vili-vili di sekitar daerah brush boarder usus
halus, yang menyebabkan malabsorbsi yang
menyebabkan diare karena gangguan osmotik.
 Kuman yang melepaskan toxin yang berikatan dengan
enterosit reseptor yg spesifik yang menyebabkan
terlepasnya ion klorida kedalam membran intestinal
sehingga menyebabkan gangguan absorbsi sehingga
menyebabkan diare.
MANIFESTASI KLINIS

 Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh naik, nafsu


makan berkurang kemudian timbul diare. Tinja mungkin
disertai lendir dan darah.
 Gejala muntah dapat timbul sebelum atau selama diare dan
dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau
akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
 Bila kehilangan cairan terus berlangsung tanpa pergantian
yang memadai gejala dehidrasi mulai tampak yaitu : BB
turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun cekung
(bayi), selaput lender bibir dan mulut, serta kulit kering.
KOMPLIKASI DIARE

 Kehilangan cairan (dehidrasi)


Dehidrasi terjadi karena output air lebih banyak dari
pada input air. Klasifikasi derajat dehidrasi dengan
diare yaitu :
Derajat Dehidrasi
Klasifikasi Tanda-tanda atau gejala
Dehidrasi Berat Terdapat 2 atau lebih tanda dibawah ini:
- Letargis/tidak sadar
- Mata cekung
- Tidak bisa minum atau malas minum
- Cubitan kulit perut kembali sangat lambat (≥2 detik)

Dehidrasi Terdapat dua atau lebih tanda dibawah ini:


Ringan/Sedang - Rewel, gelisah
- Mata Cekung
- Minum dengan lahap, haus
- Cubitan kulit kembali lambat

Tanpa Dehidrasi Tidak terdapat cukup tanda untuk diklasifikasikan sebagai


dehidrasi ringan atau berat.

(WHO, 2009)
 Gangguan gizi
Sewaktu anak menderita diare, sering terjadi gangguan gizi
dengan akibat terjadinya penurunan berat badan dalam waktu
singkat. Hal ini disebabkan karena :
 Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut
diare dan/atau muntahnya akan bertambah berat.
 Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan
pengenceran.
 Makanan yang diberikan sering tidak dapat dicerna dan
diabsorbsi dengan baik karena adanya hiperperistaltik.
 Sebagai akibat dari diare dengan/tanpa disertai muntah,
dapat terjadi gangguan sirkulasi darah berupa rejatan
(shock) hipovolemik
KRITERIA DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik
 Laboratorium
 Darah
 Feses
PENGOBATAN DIARE

Prinsip penatalaksanaan diare adalah :


 Mencegah terjadinya dehidrasi
 Mengobati dehidrasi
 Pemberian ASI / makanan
 Pemberian Zinc
 Adapun cara pemberian Tablet Zinc yaitu :
 Untuk bayi usia di bawah 6 bulan berikan setengah tablet zinc
(10mg) sekali sehari selama sepuluh hari berturut-turut.
 Untuk anak usia 6 bulan ke atas berikan satu tablet zinc (20 mg)
sekali sehari selama sepuluh hari berturut-turut.
 Tablet harus diberikan selama sepuluh hari penuh (walaupun diare
telah berhenti sebelum 10 hari)
 Pemberian probiotik
 Pemberian Antibiotik
Sebagian besar kasus diare tidak memerlukan pengobatan
dengan antibiotika oleh karena pada umumnya sembuh
sendiri (self limiting).
 Beberapa antimikroba yang sering dipakai antara lain:
 Kolera : Tetrasiklin 12,5mg/kgBB/ dibagi 3 dosis (3 hari) atau
Erytromycin 12,5 mg/kgBB 4x sehari selama 3 hari
 Amebiasis : Metronidasol 10mg/kg/ 3x sehari selama 5 hari (10 hari
pada kasus berat), Untuk kasus berat : Dehidro emetin hidrokhlorida 1-
1,5 mg/kg (maks 90mg)(im) s/d 5 hari tergantung reaksi (untuk semua
umur)
 Shigella : Ciprofloxacin 15 mg/kgBB 2x sehari selama 3 hari atau
Ceftriaxone 50-100 mg/kgBB 1x sehari IM selama 2-5 hari.
 Giardiasis : Metronidazole 5mg/kgBB 3x sehari selama 5 hari.
PENATALAKSANAAN REHIDRASI DIARE

 DIARE TANPA DEHIDRASI


Cairan rehidrasi oralit diberikan 5-10 mL/kgBB setiap
diare cair atau berdasarkan usia, yaitu umur < 1 tahun
sebanyak 50-100 ml, umur 1-5 tahun sebanyak 100-200
ml, dan umur di atas 5 tahun semaunya. Dapat diberikan
cairan rumah tangga sesuai kemauan anak. ASI harus
tetap diberikan.
 DIARE DENGAN DEHIDRASI RINGAN SEDANG
 Cairan rehidrasi oral (CRO) hipoosmolar deberikan sebanyak 75
ml/kgBB dalam 3 jam untuk mengganti kehilangan cairan yang telah
terjadi dan sebanyak 5-10 ml/kgBB setiap diare cair
 Rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak muntah setiap
diberi minum walaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi
sedikit atau melalui pipa nasogastrik. Cairan intravena yang diberikan
adalah ringer laktat atau KaEN 3B atau NaCl dengan jumlah cairan
dihitung berdasarkan berat badan. Status hidrasi dievaluasi secara
berkala.
 Berat badan 3-10 kg: 200 ml/kgBB/hari
 Berat badan 10-15 kg: 175 ml/kgBB/hari
 Berat badan > 15 kg: 135 ml/kgBB/hari
 DIARE DENGAN DEHIDRASI BERAT

 Diberikan cairan rehidrasi parenteral dengan ringer laktat atau


ringer asetat 100 ml/kgBB, dengan cara pemberian:
 Umur kurang dari 12 bulan: 30 ml/kgBB dalam 1 jam pertama,
dilanjutkan70 ml/kgBB dalam 5 jam berikutnya
 Umur di atas 12 bulan: 30 ml/kgBB dalam ½ jam pertama,
dilanjutkan 70 ml/kgBB dalam 2,5 jam berikutnya
 Masukan cairan peroral diberikan bila pasien sudah mau dan
dapat minum dimulai dengan 5 ml/kgBB selama proses rehidrasi
PEMBAGIAN RENCANA TERAPI

 Rencana Terapi A : Terapi di rumah untuk


mencegah dehidrasi dan malnutrisi
 Aturan 1 : Memberikan anak lebih banyak cairan
daripada biasanya, untuk mencegah dehidrasi
 Aturan 2 : Berikan tambahan zinc (10 - 20 mg) untuk
anak, setiap hari selama 10 –14 hari
 Aturan 3 yaitu berikan anak makanan untuk mencegah
kurang gizi
 Aturan 4 Bawa anak ke petugas kesehatan jika ada
tanda-tanda dehidrasi atau masalah lainnya
Umur Jumlah oralit yang Jumlah oralit yang
diberikan tiap BAB disediakan di rumah
< 1 tahun 50 – 100 ml 400 ml / hari (2
bungkus)
1-4 tahun 100 – 200 ml 600 – 800 ml / hari (3-4
bungkus
> 5 tahun 200 – 300 ml 800 – 1000 ml / hari (4-5
bungkus
Dewasa 300 – 400 ml 1200 – 2800 ml / hari
 Rencana Terapi B: Terapi rehidrasi oral
untuk anak-anak dengan dehidrasi ringan-
sedang

Jumlah Cairan yang Harus Diberikan Dalam 4 Jam Pertama

Usia <> 4 – 11 12 – 23 2–4 5 – 14 > 15 tahun


bulan bulan tahun tahun

Berat <> 5–7.9 kg 8-10.9 kg 11-15.9kg 16-29.9kg > 30 kg


Badan

Jumlah 200-400 400-600 600-800 800-1200 1200- 2200-


(ml) 2200 4000
 Rencana Terapi C : untuk Pasien dengan
Dehidrasi Berat

Umur Pemberian I – Kemudian 70


30 ml/kg ml/kg dalam
dalam
Bayi < 1 tahun 1 jam 5 jam
Anak 1 tahun ½ jam 2 ½ jam
PENCEGAHAN DIARE

 Pemberian ASI
 Perbaikan makanan pendamping ASI
 Penggunaan air bersih untuk kebersihan dan
untuk minum
 Cuci tangan
 Penggunaan jamban
 Pembuangan tinja bayi yang aman
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai