Anda di halaman 1dari 22

1.

Uji Hemoglobin
2. Uji Leukosit
3. Uji Trombosit
Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang
mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang
berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh,pada mamalia dan hewan lainnya.
Hemoglobin juga berlangsung karbon dioksida kembali
menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh.
Molekul hemoglobin terdiri dari globin,apoprotein,dan
empat gugus heme, suatu molekul organik dengan satu atom
besi. Hemoglobin (Hb) merupakan suata protein yang
mengandung senyawa besi hemin. Jadi, dapat dikatakan
bahwa di paru-paru terjadi reaksi antra hemoglobin dan
oksigen.
2Hb2 + 4 O2==> 4 Hb O2 (oksihemoglobin)
Setelah sampai di sel-sel tubuh, terjadi reaksi pelepasan
oksigen oleh Hb.
Hb O2==> 2 Hb2+ 4O2

Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal


dengan porfirin yang menahan satu atom besi, atom besi ini
merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang
mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin
merupakan gabungan dari heme dan globin, globin sebagai
istilah generic untuk protein globular.
kadar hemoglobin normal dalam darah manusia
antara lain adalah:
 Bayi yang baru lahir = 17-22 mg/dl
 Anak-anak = 11-13 mg/dl
 Pria dewasa = 13-17 mg/dl
 Wanita dewasa =12-16 mg/dl
 Pria lansia = 12.4- 14.9 mg/dl
 Wanita lansia = 11.7 – 13.8 mg/dl
 Mudah merasa kelelahan.
 Warna kulit berubah menjadi pucat.
 Dapat mengalami pingsan.
 Timbulnya sesak nafas.
 Sering mengalami pusing.
PROSEDUR KERJA

1. Siapkan alat dan bahan


2. Masukan HCL 0,1 N kedalam haemometer sebanyak 8 tetes/
sampai tanda.
3. Ambil darah kapiler dengan menggunakan spet
4. Isap darah dengan menggunakan pipet hemoglobin/ paster /
mikropipet sebanyak 20 mikron sampai anagaka skala 20 / tanda 0
5. Masukan darah kedalam tabung heamometer yang sudah berisi
HCL
6. Kocok darah dan reagen sampai homogen
7. Diamkan selama 5 menit untuk pembentukan asam hematin
8. Encerkan dengan aquadest sedikit demi sedikit dan diaduk
menggunakan batang pengaduk yang telah disediakan hingga
warnanya sesuai dengan warna larutan standar di dalam tabung
yang berada di kanan kirinya (tabung A). Penentuan warna di
lakukan di bawah cahaya terang.
 Tujuan
Untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah.
 Prinsip
Hemoglobin dalam darah diubah menjadi asam
hematin dengan larutan HCI sehingga terjadi
perubahan warna (warna standar) dilakukan dengan
metode sahli
Hemoglobin adalah mataloprotein (protein yang
mengandung zat besi) di dalam sel darah merh yang
berfungsi sebagai mengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh tubuh. Pada metode sahli hemoglobin dihidrolisis
dengan Hcl menjadi globin ferroheme yang akan bereaksi
dengan ion cl membentuk ferrihemechlorid yang disebut
hematin atau hemin yang berwarna coklat. Perubahan
warna hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian
rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar.
Leukosit adalah sel yang membentuk komponen pada darah.
Leukosit sering disebut juga sel darah putih. Sel darah putih
memiliki sifat yang dapat mematikan kuman penyakit dengan
cara “memakan”kuma tersebut. Untuk menghancurkan kuman
penyakit sel darah putih dapat menembus diding pembuluh
darah. Kemampuan ini sering disebut diapesdesis.
 Tujuan
Untuk menghitung jumlah leukosit dalam darah.
 Prinsip
Mengidentifikasi dan menghitung jenis leukosit
sekurang-kurangnya 100 sel dan dinyatakan dalam %
1. Berfungsi menjaga kekebalan tubuh sehingga tak
mudah menyerang penyakit
2. Melindungi badan dari serangan mikroorganisme
pada jenis sel darah putih granulosit dan monosit
3. Mengepung darah yang sedang terkena cedera atu
infeksi.
Jenis-jenis Leukosit
1. Limfosit
2. Monosit
3. Neutrofil
4. Eosinofil
5. Basofil
1. Hisaplah darah dengan pipet leukosit sampai tanda garis
tanda 0,5 tepat.
2. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada luar pipet.
3. Lalu hisaplah larutan turk sampai tanda sebelas 11 (hati-
hati jangan sampai terjadi gelembung udara).
4. Lalu masukan kedalam tabung, ditutup dengan
menggunakan jari lalu kocok sampai darah dan larutan
turk homogen.
5. Letakkan bilik hitung (improved neubaure) dan kaca
penutup / cover glass (supaya kaca penutup mudah
lengket pada bagian kedua tunggul dibasahi dengan
sedikit air)
6. Lalu ambil pipet thoma tadi dan kocok kembali, lalu
buang kira-kira 3-4 tetes.
7. Tetesan selanjutnya kedalam bilik hitung (improved
neubaure) dan diamkan sebentar.
8. Kemudian leukosit dihitung dalam bidang besar dengan
pembesaran lensa objek 10x.
Leukoosit adalah sel yang membentuk komponen pada
darah yang tidak mengandung pigmen warna dan
berfungsi untuk alat pertahanan tubuh. Pemeriksaan
laboratorium untuk menetap jumlah sel darah putih
dalam 1 bahan pemeriksaan darah, yang bertujuan untuk
menegakkan diagonis dan pemantauan
penyakitt/pengobatan.
Trombosit merupakan salah satu komponen darah yang
mempunyai fungsi utama dalam pembekuan darah. Trombosit
sering disebut juga keping sel darah. Trombosit dibentuk
didalam sum-sum tulang dalam bentuk yang lebih besar yang
disebut dengan megakoriosit (sel dengan inti yang besar).
1. Sering disebut sel darah pembeku karena fungsinya
dalam proses pembekuan darah.
2. Berukuran lebih kecil dari pada eritrosit maupun
leukosit dan tidak berinti.
3. Dalam setiap mm3 terdapat 200.000-400.000
trombosit.
4. Dibentuk pada sel megakariosit sumsum tulang.
5. Mempunyai waktu hidup sekitar 8 hari
Tujuan
Untuk menghitung trombosit dalam darah
Prinsip
Jumlah trombosit dihitung dalam bilik hitung dibawah
mikroskop dengan perbesaran sedang.
1. Siapkan APD
2. Ambil 200 ul reagen ammonium axalate 1% dengan
pipet kemudian masukan kedalam tabung reaksi.
3. Buang larutan 10 ul
4. Ditambahkan ke dalam tabung 10 ul specimen
darah, campur hingga homogen.
5. Inkubasi selama 510 menit.
6. Cairan tersebut (reagen-darah) dipipet dengan pipet
tetes, kemudian sentuhkan ujung pipet itu dengan
sudut 300 pada permukaan kamar hitung dan
menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar
hitung terisi cairan dengan daya kapilaritasnya.
7. Periksa dibawah mikroskp lensa obyektik 40X.
8. Hitung trombosit.
Trombosit adalah sel-sel berbentuk oval kecil yang
dibuat disum-sum tulang yang berfungsi membantu
dalam proses pembekuan ketika pembulu darah pecah.
Mega karyasit matang ditandai proses replikasi
endomiotik inti dan makin besarnya volume plasma
sehingga pada akhirnya sitoplasma menjadi glanolar dan
terjadi pelepasan trombosit.

Anda mungkin juga menyukai