Anda di halaman 1dari 58

Kimia Farmasi

Dasar
Kimia Farmasi Dasar

- Pengantar Kimia Farmasi Dasar,


- Sistem periodik unsur,
- Ikatan kimia, Sifat-sifat gas,
- Kinetika kimia,
- Termokimia dan energetika,
- Metode pemisahan senyawa,
- Analisis kualitatif kation,
- Anion dan gugus fungsional,
- Gravimetri dan volumetri (asidi-alkali/titrasi bebas air dan kompleksometri).
Daftar Pustaka

1. Brady, J.E, 2003, General chemistry, principles and structure, John Wiley & Sons,
Toronto.
2. Masterton W.L. and Hurley C.N., 2009, Chemistry: Principle and Reaction , 6 th
edition, Brooks/Cole cengage Leroring
3. Hill, J.W., Petrucci R.H., Perri S.S., 2005, General Chemistry, 4 th edition,
Pearson Prentie Hall, Upper Saddle River.
4. Christian G.D.,2004., Analitycal Chemistry, Sixth edition, Brooks/Cole, USA
5. Wilson C.O and Gisvolds O., Doorge R.F. (ed.), 2008, Textbook of Organic
Medicinal and Pharmaceutical Chemistry, Lippincott Co., Toronto
6. Foye W.O., Lemke, T.L., Williams D.A., 2009, Principles of Medicinal Chemistry,
5th ed., Lea & Febiger, Boston
7. Soine, T.O. & Wilson, C.O., 1961, Rogers` Inorganic Pharmaceutical
Chemistry,7th Edition, Lea & Febiger, Philadelphia
8. Vogel, Quantitative analysis
9. Akses internet
Definisi

Ilmu kimia ?
Ilmu yang mempelajari bagaimana benda atau materi di alam
dapat diubah dari bentuk yang ada dengan sifat-sifat tertentu
menjadi bentuk lain dengan sifat-sifat yang berbeda.

Materi ?
Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan
ruang, yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut
massa.
Wujud materi

Gas Cair Padat

Bentuk - - +

Volume - + +
Classification of matter
Materi
Separations

Physical Separation Techniques


a) Filtration
b) Distillation
c) Crystallization
d) Chromatography
e) Sublimation
f) Decanting
g) Extraction
(f)

(e) (g)
Separating Mixtures
 Filtration : Separates components of a mixture based upon
differences in particle size. Normally separating a precipitate from a solution, or
particles from an air stream.
 Crystallization : Separation is based upon differences in solubility of
components in a mixture.
 Distillation : separation is based upon differences in volatility (different boiling
point).
 Extraction : Separation is based upon differences in solubility in different
solvents (major material).
 Chromatography : Separation is based upon differences in solubility in a solvent
versus a stationary phase.
 Decanting : is the pouring of a liquid from a solid-liquid mixture, leaving the solid
behind.
 Sublimation : is the physical property of some substances to pass directly from
the solid state to the gaseous state without the appearance of the liquid state. Not
all substances possess this characteristic. If one component of a mixture
sublimates, this property may be used to separate it from the other components of
the mixture. Iodine (I2), naphthalene (C10H8, mothballs), ammonium chloride
(NH4Cl) and dry ice (solid CO2) are some substances which sublime.
Example of mixtures
Example of mixtures
Example of mixtures

Twenty-four-karat gold is an element


Eighteen-karat gold is an alloy.
Fourteen-karat gold is an alloy.
Perubahan Wujud
Energy Involved in Phase Changes
Liberates
Gas Energy

Boiling Condensation

Liquid

Melting Freezing

Requires
Solid
Energy
Sifat Materi

 Sifat fisik  sifat yang diperlihatkan sampel materi


tanpa mengubah komposisinya, misalnya:
- Sulfur padat berwarna kuning.
- Tembaga padat berwarna coklat kemerahan, yang
dapat ditempa menjadi lembaran foil yang tipis.

 Sifat kimia  adalah kemampuan atau


ketidakmampuan sampel suatu materi mengalami
perubahan komposisi dalam kondisi yang ditentukan,
mis.:
- Zn + HCl  H2 + Zn Cl2
- Au + HCl  tidak bereaksi (ketidakmampuan emas
bereaksi dengan lar. HCl )
KFD berguna sebagai dasar2
ilmu pendukung beberapa
bidang dalam Farmasi ,
antara lain:
Kimia anorganik untuk
kepentingan farmasi
• Example:
Garam Natrium : NaCl; Na-Asetat
* Natrium asetat dapat digunakan sebagai
diuretika, pengalkalis saluran urin dan
antasida sistemik
* Selain itu, garam ini digunakan juga
sebagai pelarut alkaloid purin, seperti
dalam Teobromin natrium asetat atau
Teofilin natrium asetat.
Teofilin natrium asetat

CH3COO-

Teofilin natrium asetat


Natrium Bikarbonat , NaHCO3

• Reaksinya dengan asam timbul gas karbon dioksida


NaHCO3 + HA  NaA + CO2 + H2O

• sebagai bahan dasar tablet effervescens.


• tablet per oral menyebabkan alkalinasi urin 
mengurangi pengkristalan dalam ginjal dari sulfadiazin
Natrium klorida , NaCl
- Ringer’s injeksi.
- Isotonis dalam obat tetes mata.

Natrium hipoklorida, NaClO


- Germisida (dapat melarutkan jaringan
nekrotik dan beberapa bakteri ).
- zat pengoksidasi 5%)
- zat pemutih

Natrium tiosulfat, Na2SO3.5H2O


- Antiseptik.
- Antidotum (sianida, Arsen, Pb, Bi, Hg++)
Garam kalium (asetat, bikarbonat, karbonat,
sitrat)

- Pertumbuhan sel.
- Kekurangan kalium ( 14 mg/ 100 ml
serum) dapat menyebabkan diarrhea.

Garam Magnesium
Mg(OH)2 , MgCO3 sebagai antasida
Mg SO4 : katartika, antidotum Ba, barbiturat
dll.
Magnesium trisilikat, 3 MgO,3 SiO2.x H2O;
Talk.
Garam kalsium

• Karies gigi
• perdarahan
• Inflamasi akut, kenaikan permeabilitas sel
• Keracunan CCl4 dan Pb
• Gejala alergi
• Gangguan saraf, misalnya migrain
Kimia Organik untuk
kepentingan farmasi
• Obat-obatan
Obat anti infeksi
* Antibakteri ( Alkohol, asam karboksilat, senyawa Iod, Klor dlsb.)
* Anti virus ( Acyclovir, Oseltamivir )
* Antineoplastika (Vincrystin, analog purin, pirimidin)
* Obat-obat anti malaria ( Artimisin, Primakuina,
klorokuina dll.)
* Antibiotika (Kanamisin, Neomisin, Penisillin, Streptomisin, Griseofulvin
dlsb.)
• Makanan dan minuman
* Pengawet (asam benzoat, nipagin, nipasol)
* Karbohidrat, Protein dan Lemak.
• Kosmetik
* Parfum, Sabun dll
• Tanaman Obat
* Glikosida (Glikosida fenolik, Glikosida hidroksi antakuinon, Glikosida
Jantung, Tanin)
* Alkaloida : Alkaloid Tobacco, Alkaloid
Lobelia, Alkaloida Chinchona, Alkaloida
Ergot, Alkaloida Opium, Alkaloida Ipeka , dll.

• Vitamin
* Vitamin larut lemak (Vit. A, D, E, K)
* Vitamin larut air (Vit. B dan C)
STRUKTUR ATOM

Partikel Penyusun Atom


• Elektron (-1e0) : J.J. Thomson
• Proton (+1p1) : Eugene Goldstein
• Neutron (0n1): James Chadwick

26
Model Atom Dalton

• Bola pejal yang sangat kecil


• Partikel terkecil unsur (yang masih
punya sifat unsur)
• Atom unsur sama, sifat & massa sama
• Atom unsur berbeda, sifat & massa beda
• Tak dapat diciptakan / dimusnahkan
(bukan radioaktif / bukan reaksi inti)
• Dalam senyawa atom-atom berikatan,
perbandingan sederhana

27
Model Atom Thomson

e • Bola pejal (+)


• Di dalamnya elektron (–)
e
e e
e

28
Model Atom Rutherford

• Inti atom (+)


• Dikelilingi e (–)
• Lintasan e = kulit
+
e

29
Model Atom Niels Bohr

• Kulit = tingkatan energi (berlapis)


• e dapat pindah kulit dengan menyerap/
melepas energi
+

30
Model Atom Mekanika Kuantum
(Mekanika Gelombang)
• Tiap tingkat energi (kulit) terdiri satu/beberapa
subtingkat energi (subkulit)
• Tiap subtingkat energi (subkulit) terdiri
satu/beberapa orbital
• Tiap orbital dapat ditemukan paling banyak 2
elektron
• Posisi/kedudukan elektron tidak dapat ditentukan
dengan pasti (ketidakpastian Heisenberg)
• Kebolehjadian/kemungkinan ditemukannya elektron
dalam orbital dapat ditentukan dari bilangan
kuantumnya
31
Emission Energy By
Atoms
 When atoms receive energy from some source—they
become excited—they can release this energy by
emitting light.
 The emitted energy is carried away by a photon. Thus
the energy of the photon corresponds exactly to the
energy change experienced by the emitting atom.
 An excited atom can release some or all of its
excess energy by emitting a photon (a
“particle” of electromagnetic radiation) and
thus move to a lower energy state. The lowest
possible energy state of an atom is called its
ground state.
 The energy contained in the photon
corresponds to the change in energy that the
atom experiences in going from the excited
state to the lower state.
Bilangan Kuantum

• Kedudukan elektron dalam atom dapat diterangkan dengan


persamaan fungsi gelombang Schrödinger ()
• Penyelesaian  diperoleh 3 Bilangan:
Bilangan Kuantum Utama (n)
Bilangan Kuantum Azimuth (l)
Bilangan Kuantum Magnetik (m)
• 2 elektron dalam 1 orbital dibedakan dengan Bilangan Kuantum Spin
(s)

35
Bilangan Kuantum Utama (n)

Menunjukkan tingkat energi elektron (kulit)

n= 1 2 3 4 5 6 7 …

Kulit = K L M N O P Q …

36
Bilangan Kuantum Azimuth (l)

Menunjukkan subtingkat energi elektron (subkulit)


l = 0, …, sampai (n – 1)

l= 0 1 2 3 …

Subkulit = s p d f …

37
Bilangan Kuantum Magnetik (m)
Menunjukkan orbital
m = – l, …, sampai + l

l= 0
l= 2
m= 0 m = –2 –1 0 +1 +2
Orbital = s
Orbital = d

l= 1 l= 3
m = –1 0 +1 m= –3 –2 –1 0 +1 +2 +3

Orbital = p Orbital = f
38
Bilangan Kuantum Spin (s)

Menunjukkan arah putar pada porosnya (spin)


s = + ½ atau = ↑
s = – ½ atau = ↓

39
Konfigurasi Elektron

1. Aturan Aufbau

1s

2s 2p

3s 3p 3d

4s 4p 4d 4f

5s 5p 5d 5f

6s 6p 6d

7s 7p

1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, …
40
Konfigurasi Elektron
2. Aturan Hund
8O = 1s , 2s , 2p
2 2 4

↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑
1s 2s 2p

↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓
1s 2s 2p
(Salah)

41
Konfigurasi Elektron

3. Aturan Larangan Pauli


Bilangan Kuantum 8 elektron O :
e1 : n = 1, l = 0, m = 0, s=+½
e2 : n = 1, l = 0, m = 0, s=–½
e3 : n = 2, l = 0, m = 0, s=+½
e4 : n = 2, l = 0, m = 0, s=–½
e5 : n = 2, l = 1, m = –1, s=+½
e6 : n = 2, l = 1, m = 0, s=+½
e7 : n = 2, l = 1, m = +1, s=+½
e8 : n = 2, l = 1, m = –1, s=–½

42
Konfigurasi Elektron

LANGMUIR
Elektron mengisi kulit baru setelah yg lebih dalam penuh. Maksimal e
tiap kulit :
2, 8, 8, 18, 18, 32

BURY
Elektron terluar tidak lebih dari 8. Kulit tidak
berisi lebih dari 8 e, kecuali kulit yg lebih luar
telah terisi. Maksimal e tiap kulit :
2, 8, 18, dan 32
43
The Periodic Table
Classifying the Elements: The
Periodic Law and the Periodic
Table

• 1869, Dimitri Mendeleev


Lother Meyer

When the elements are arranged in order of increasing


atomic mass, certain sets of properties recur
periodically. (Ketika unsur-unsur diatur mengikuti
peningkatan massa atom, pada set tertentu sifatnya
muncul kembali secara berkala.)
Periodic Law

Meyer based his law on atomic volume, the atomic mass divided by density of solid.
He later examined other physical properties such as Hardness, Compressibility,
Boiling point, And found these also behaved periodically.
Mendeleev’s Periodic Table
1871

— = 44
— = 68 — = 72
—= 100

Mendeleev’s work attracted more attention


1. He left blank spadces in his table, at 44, 68, 72, and 100, for undiscovered
elements (Sc Ga Ge Tc)
2. He corrected some atomic mass values (In, U).
Predicted Elements were Found
X-Ray Spectra
• Moseley 1913
▫ X-ray emission is
explained in terms of
transitions in which e-
drop into orbits close
to the atomic nucleus.
▫ Correlated
frequencies to nuclear
charges.
•  = A (Z – b)2
▫ Used to predict new
elements (43, 61, 75)
later discovered.
• 43, 61 and 75 were discovered in 1937, 1945 and 1925 respectively.
• Also proved the periodic law in the region from Z = 13 to 79, and that
there could be NO other elements in this region
Alkali Metals
The Periodic Noble Gases
table
Alkaline Earths Main Group
Halogens

Transition Metals

Main Group Lanthanides and Actinides


SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR
Sifat periodik unsur ini adalah berubah secara beraturan sesuai dengan
kenaikan nomor atom unsur. Sifat-sifat periodik unsur berkaitan dengan susunan
elektron unsur. Misalnya jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas letron,
keelektronegatifan, titik leleh dan titik didih.

1). Jari-jari atom,


adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektrion terluar. Secara rinci dapat
disimpulkan bahwa; dalam satu golongan makin besar nomor atom, jari-jari
atom semakin besar dalam satu periode makin besar nomor atom, jari-jari
atom semakin kecil

dalam satu golongan makin besar nomor atom, jari-jari atom


semakin besar
dalam satu periode makin besar nomor atom, jari-jari atom
semakin kecil
2). Energi Ionisasi
adalah energi minimal yang diperlukan untuk melepaskan 1 elektron dari suatu
atom netral dalam wujud gas. Atau energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron
kedua disebut energi ionisasi tingkat 2 dan seterusnya, dan dinyatakan dalam kj/mol.

Dalam satu golongan makin ke bawah makin kecil


Dalam satu periode dari kiri ke kanan makin besar

3). Afinitas elektron,


adalah energi yang menyertai proses penambahan 1 elektron pada satu
atom netral dalam wukud gas sehingga terbentuk ion negatif. Jika ion negatif
berbentuk stabil, energi dibebaskan dinyatakan dengan tanda negatif. Jika ion
negatif yang terbentuk tidak stabil, maka energi yang diperlukan atau diserap
dinyatakan dengan tanda positif.

Dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin


berkurang
Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin
bertambah (semakin negatif).
4). Kelektronegatifan
Adalah suatu bilangan yang menyatakan kecenderungan suatu unsur menarik
elektron ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia. Seperti diketahui energi ionisasi maupun
afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron. Semakin besar daya tarik
elektron akan semakin besar pula energi ionisasinya. Juga semakin besar afinitas elektron,
daya tarik elektron semakinbesar.

Dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil

Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar.


10-2 Metals and Nonmetals and
Their Ions
• Metals
• Good conductors of heat and electricity.
• Malleable and ductile (bisa ditempa dan ulet).
• Moderate to high melting points.
• Nonmetals
• Nonconductors of heat and electricity.
• Brittle solids.
• Some are gases at room temperature.
Metals Tend to Lose Electrons
Nonmetals Tend to Gain Electrons
Electron Configuration of Some Ions

Anda mungkin juga menyukai