Anda di halaman 1dari 12

BAB 2

POKOK KAIDAH FUNDAMENTAL BANGSAKU


A. MEWUJUDKAN RASA SYUKUR ATAS KEMERDEKAAN

Pembukaan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun
1945 memuat Pancasila sebagai
Dasar Negara. Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 merupakan
satu rangkaian dengan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Oleh
karena itu, Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 tidak dapat
diubah oleh siapa pun termasuk oleh
lembaga MPR/DPR hasil pemilihan
umum. Jika Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 diubah maka
berarti sama dengan melakukan
pembubaran Negara.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia Oleh karena itu, sebagai warga negara, dalam
rangka mewujudkan rasa syukur atas proklamasi
mengandung arti sebagai berikut. kemerdekaan dapat dilakukan melalui beberapa
1. Lahirnya Negara Kesatuan Republik hal sebagai berikut.
1. Mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan jalan
Indonesia.
mengisi kemerdekaan sesuai dengan kemampuan,
2. Puncak perjuangan pergerakan keahlian, dan keterampilan masing-masing.
kemerdekaan Indonesia. 2. Menghormati dan menghargai jasa-jasa para
pahlawan pejuang bangsa dengan cara
3. Titik tolak pelaksanaan Amanat meneruskan amanat cita-cita perjuangan bangsa.
Penderitaan Rakyat. 3. Memelihara dan menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan jalan meningkatkan sikap
4. Lahirnya tata hukum Indonesia. toleran dan kerja sama antarwarga masyarakat.
4. Menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa
dengan cara rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara serta kesiapan dalam rangka
bela negara.
5. Meningkatkan kemandirian bangsa, dengan
jalan memperkuat sendi-sendi peri kehidupan
bangsa di segala bidang “ipoleksosbudhankam”.
B. Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945

1. Isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945
a. Alinea Pertama
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan
oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”

b. Alinea Kedua
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur”.
c. Alinea ketiga
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan
dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

d. Alinea Keempat
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan Rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
2. Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1. Pokok pikiran pertama: Negara melindungi segenap


bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.

2. Pokok pikiran kedua: Negara hendak mewujudkan


keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Pokok Pikiran ketiga: Negara yang berkedaulatan


rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan/perwakilan.

4. Pokok pikiran keempat: Negara berdasar atas


Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
C. Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila
Berdasarkan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Tujuan
Nasional Negara Republik Indonesia tertuang dalam
Alinea Keempat, tujuan nasional yang ingin dicapai
Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan


seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Dalam rangka perwujudan cita-cita dan tujuan nasional tersebut, beberapa upaya yang dapat
dilakukan negara, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Memberikan kepastian dan perlidungan hukum terhadap semua warga negara tanpa
diskriminatif.
2. Menyediakan fasilitas umum yang memadai yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
3. Menyediakan sarana pendidikan yang memadai dan merata di seluruh tanah air.
4. Memberikan biaya pendidikan gratis terhadap seluruh jenjang pendidikan bagi seluruh warga
negara.
5. Menyediakan infrastruktur serta sarana transportasi yang memadai dan menunjang tingkat
perekonomian rakyat.
6. Menyediakan lapangan kerja yang dapat menyerap jumlah angkatan kerja dalam rangka
penghidupan yang layak bagi seluruh warga negara.
7. Mengirimkan pasukan perdamaian dalam rangka ikut serta berpartisipasi aktif dalam menjaga
dan memelihara perdamaian dunia.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat
tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Efektivitas dan efisiensi peran lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
2. Pelaksanaan prinsip kesamaan di dalam hukum dan pemerintahan “equality before the
law” bagi seluruh warga negara Indonesia.
3. Adanya jaminan negara terhadap perlindungan HAM bagi warga negara Indonesia.
4. Adanya supremasi hukum dalam penyelenggraan kedaulatan rakyat.
5. Penyelenggaran pemerintah sebagai amanat kedaulatan rakyat berdasarkan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan hukum yang
berlaku.
6. Penyelenggaran proses peradilan administrasi yang bebas dan mandiri.
7. Penyelenggaran Pemilu sebagai perwujudan demokrasi diselenggarakan secara Luber
(Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia) dan Jurdil (Jujur dan Adil).
E. Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia
Dalam tata pergaulan internasional, perjuangan bangsa dilaksanakan atas dasar semboyan “percaya akan
diri sendiri dan berjuang atas kesanggupan sendiri”. Dengan semboyan ini Bangsa Indonesia mampu
menjalin hubungan dengan negara-negara lain di dunia secara baik. Berdasarkan hal tersebut dan dalam
rangka menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan sejahtera Pemerintah Indonesia mengambil
kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif.

Bebas, artinya bebas menentukan sikap dan pandangan


terhadap masalahmasalah internasional dan terlepas dari ikatan
kekuatan-kekuatan raksasa dunia yang secara ideologis
bertentangan (Timur dengan faham Komunisnya dan Barat
dengan faham Liberalnya).

Aktif, artinya dalam politik luar negeri senantiasa aktif


memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia. Aktif
memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan. Aktif
memperjuangkan ketertiban dunia. Aktif ikut serta menciptakan
keadilan sosial dunia.
Contoh Perwujudan politik Indonesia yang bebas dan aktif

1. Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika Tahun 1955, yang


melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia-
Afrika yang kemudian melahirkan Deklarasi Bandung.
2. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu negara pendiri Gerakan
NonBlok Tahun 1961 yang berusaha membantu dunia
internasional untuk meredakan ketegangan perang dingin
antara Blok Barat dan Blok Timur.
3. Indonesia aktif dalam merintis dan mengembangkan
organisasi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
4. Ikut aktif membantu penyelesaian konflik di Kamboja, perang
saudara di Bosnia, pertikaian dan konflik antara pemerintah
Filipina dan Bangsa Moro.
Politik luar negeri Indonesia, antara lain bertujuan sebagai berikut.
1. Membentuk satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara kebangsaan yang demokratis
dengan wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Marauke.
2. Membentuk satu masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3. Membentuk satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia, terutama sekali
dengan negara-negara Afrika dan Asia. Persahabatan tersebut dibentuk atas dasar kerja sama untuk membentuk satu
dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju kepada perdamaian dunia yang abadi.

Menurut Mohammad Hatta dalam bukunya Dasar Politik Luar Negeri Republik Indonesia,
tujuan politik luar negeri Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
2. Memperoleh barang-barang yang diperluakan dari luar negeri untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyatnya.
3. Meningkatkan perdamaian internasional dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
4. Meningkatkan persaudaraan antarbangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang terkandung dalam
Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai