Anda di halaman 1dari 8

DASAR PEMBAKARAN

KELOMPOK 1
NAMA : DIANARGI 2013006024

About this deck


Office 365 subscribers can add 3D models to
documents and rotate the angle to show the right view.
If you don’t have a subscription, the deck simply shows
a single view.
PRINSIP KERJA MESIN

 Mesin yang digunakan


pada motor bensin dan
motor diesel adalah
mesin jenis gerak bolak
balik (reciprocating
engine)
Prinsip kerja dari mesin diatas

 merubah energi panas menjadi energi gerak. Panas pada motor diperoleh dari proses pembakaran
didalam mesin. Karena itu agar mesin dapat bekerja, maka udara dan bahan bakar harus masuk ke dalam
ruang bakar, udara dan bahan bakar tersebut kemudian harus bercampur secara homogen

 Setelah udara dan bahan bakar bercampur secara homogen, maka dengan adanya panas yang masuk
maka campuran udara dan bahan bakar tersebut akan terbakar

 Dengan terbakarnya campuran udara dan bahan bakar didalam ruang bakar, maka panas didalam ruang
bakar akan meningkat beberapa kali lipat dan hal ini akan mengakibatkan tekanan didalam ruang bakar
menjadi tinggi sekali. Tekanan ini akan menyebabkan piston terdorong ke bawah didalam silinder

 Campuran udara dan bahan bakar yang telah terbakar kemudian dibuang.

 Posisi tertinggi dari piston disebut Titik Mati Atas ( TMA). Sedangkan posisi paling bawah yang dicapai
piston disebut Titik Mati Bawah (TMB). Jarak TMA – TMB disebut langkah piston.
pembakaran dan gas buang

 Pembakaran terjadi karena ada tiga komponen yang bereaksi,


yaitu bahan bakar, oksigen dan panas. Jika salah satu
komponen tersebut tidak ada maka tidak akan timbul reaksi
pembakaran.
Proses Pembakaran dalam Mesin Bensin

Pada prakteknya, pembakaran dalam mesin tidak pernah terjadi dengan sempurna meskipun mesin sudah
dilengkapi dengan sistem kontrol yang canggih. Berikut ini contoh reaksi pembakaran dalam mesin bensin
dengan komposisi bensin C8H18

Proses pembakaran pada mesin bensin tidak dapat terjadi dengan sempurna. Ada lima alasan mengapa hal
ini terjadi yaitu:

1. waktu pembakaran singkat;

2. overlaping katup;

3. udara yang masuk tidak murni hanya oksigen;

4. bahan bakar yang masuk tidak murni C8H18;

5. kompresi tidak terjamin rapat sempurna


Proses Terbentuknya Gas Buang

CO (Karbon Monoksida) Bila karbon di dalam bahan bakar terbakar dengan sempurna, akan terjadi reaksi
yang menghasilkan CO2 sebagai berikut.

C + O2 = CO2

Apabila unsur oksigen (udara) tidak cukup, pembakaran tidak sempurna sehingga karbon di dalam bahan
bakar terbakar dalam suatu proses sebagai berikut.

C + ½O2 = CO

Dengan kata lain, emisi CO dari kendaraan banyak dipengaruhi oleh perbandingan campuran antara udara
dengan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar (A/F). Jadi, untuk mengurangi CO, perbandingan
campuran ini harus dibuat kurus (excess air). Namun, akibat lain HC dan NOx lebih mudah timbul serta
output mesin menjadi kurang.
Pemahaman Nilai AFR dan Lambda

Alat uji emisi yang dilengkapi dengan pengukur nilai


(lambda) atau AFR (air-fuel ratio) dapat mengindikasikan
kondisi campuran udara dan bahan bakar dalam mesin.
Perbandingan Udara dan Bahan Bakar

Teori Stoichiometric menyatakan, untuk membakar 1 gram bensin dengan sempurna diperlukan
14,7 gram oksigen. Dengan kata lain, perbandingan campuran yang ideal = 14,7:1.
Perbandingan campuran ini disebut AFR (air-fuel ratio) atau perbandingan udara dan bensin.

Alat uji emisi yang menggunakan istilah AFR bisa menampilkan angka, misalnya:

AFR = 14,7 berarti campuran ideal;

AFR >14,7 berarti campuran kurus/miskin;

AFR < 14,7 berarti campuran gemuk/kaya.

Anda mungkin juga menyukai