Anda di halaman 1dari 23

Nama NIM

Heni 105040101111159
Kokoh C. Syahputra 125040101111102
Irfan Handoko 125040101111068
Irene Putri Y. 125040101111157
Kristin Karra L. 125040100111077
Indri Sirait 125040100111224
Joshua Sihombing 125040101111193
Jiyan Anggara 125040107111027
KELAS
G
Bahan tanam merupakan masukan hidup di dalam proses budidaya tanaman yaitu
bagian tanaman yang hidup yang akan ditanam

Bagian tanaman yang digunakan untuk memulai/ mengawali budidaya tanaman

Bahan Tanam merupakan bagian tanaman yang digunakan untuk memulai/


mengawali budidaya tanaman
Menurut Lita Sutopo Benih adalah simbol dari suatu permulaan, ia merupakan inti
dari kehidupan di alam semesta dan yang paling penting adlah kegunaannya
sebagai penyambung dari kehidupan tanaman

Pengertian Benih menurut UU RI Nomor 12 Tahun 1992


Benih adalah hasil perkembangbiakan secara generatif maupun vegetative yang
akan digunakan untuk memperbanyak tanaman atau untuk usaha tani.

Pengertian Benih menurut UU RI Nomor 12 Tahun 1992


Benih adalah hasil perkembangbiakan secara generatif maupun vegetative yang
akan digunakan untuk memperbanyak tanaman atau untuk usaha tani.
BIBIT

Bibit adalah tanaman kecil (belum dewasa) yang berasal dari perkembangbiakan
generatif (dari biji), vegetatif, kultur jaringan atau teknologi pemberdayakan
lainya. Selain itu bibit dapat diperoleh dari dari kombinasi dari cara perbanyakan
tersebut

Bibit merupakan salah satu penentu keberhasilan budidaya tanaman, kegiatan


budidaya dimulai sejak pemilihan bibit
Bibit Generatif
Bibit generatif diperoleh
dari hasil perbanyakan
secara kawin (seksual),
para petani atau
masyarakat mengenalnya
dengan sebutan “biji”

Bibit Vegetatif
Vegetatif diperoleh dari
pembiakan secara tak
kawin (aseksual).
Bibit yang berasal dari
perbanyakan vegetatif
alami
•Daun Bibit yang berasal dari
•Batang perbanyakan vegetatif
•Akar buatan
•Bibit stek
•Bibit cangkok
•Bibit okulasi
•Bibit sambung
Mudah (diperoleh dan digunakan)

Memiliki sifat yang sama dengan induknya & cepat berproduksi

Tananam pohon/buah cepat berbuah

Bibit stek (cangkok): tidak mempunyai akar tunggang

Sulit dalam distribusi atau pengangkutan


Biji merupakan cara yang paling murah dalam pembiakan

Pada keadaan penyimpanan yang cocok, biji dapat tetap


bertahan dalam jangka waktu lama

Pertumbuhan tanaman kuat, karena pola perakarannya


dalam,sehingga lebih tahan terhadap kekeringan

Masa hidup atau umur tanaman lebih panjang dibandingkan


dengan tanaman yang berasal dari pengembangan vegetatif

menghasilkan tanaman baru dengan sifat yang tidak sama


dengan induknya

Bibit yang dikembangkan dari cara generatif memerlukan waktu


yang lama untuk memasuki fase reproduktif
Sertifikasi Benih adalah suatu
proses pemberian sertifikasi atas
cara perbanyakan, produksi dan Sertifikasi benih merupakan suatu
penyaluran benih sesuai dengan kegiatan yang termasuk dalam
peraturan yang telah ditetapkan suatu program produksi benih
oleh Departemen Pertanian untuk unggul atau yang berkualitas tinggi
dapat diedarkan. dari varietas-varietas yang genetis
unggul yang merencanakan dan
merumuskan kebijaksanaan dalam
bidang perbenihan.
Benih bersertifikat adalah benih
yang pada proses produksinya
diterapkan dengan cara dan
persyaratan tertentu sesuai dengan
ketentuan sertifikat benih
Menjaga Memelihara mutu
kemurnian varietas benih

Memberikan
Memberikan jaminan kepada
legalitas kepada pengguna benih
produsen benih (konsumen)
Sasaran Sertifikasi Benih
• Mempertahankan kemurnian keturunan yang
dimiliki oleh suatu varietas,
• Membantu para produsen benih dalam
memproduksi benih dengan mutu yang baik;
• Membantu para petani dalam mendapatkan
benih serta penyediaannya di pasaran.
Tugas Sertifikasi Benih
• Mengadakan pemeriksaan lapang;
• Mengadakan pengawasan panen dan pengolahan benih;
• Mengadakan pemeriksaan alat panen dan alat pengolahan benih;
• Mengadakan Pengambilan contoh benih untuk diuji di
laboratorium;
• Menetapkan lulus atau tidak lulus suatu benih dalam rangka
sertifikasi;
• Mengadakan pengawasan pemasangan label dan segel sertifikasi;
• Mengadakan pengumpulan dan penilaian data pelaksanaan
sertifikasi untuk penyempurnaan penerapan system sertifikasi
benih;
• Melaksanakan pencatatan dan penyimpanan data yang
berhubungan dengan kegiatan sertifikasi.
Kelas Benih Sertifikasi
• Benih Penjenis (Breeders Seed)
Adalah benih yang diproduksi dibawah pengawasan pemulia tanaman yang
merupakan sumber untuk perbanyakan benih dasar.
• Benih Dasar (Basic seed=Foundation Seed)
Adalah keturunan pertama dari benih penjenis yang di produksi di bawah bimbingan
yang intensif dan pengawasan yang ketat hingga kemurniaan varitas yang tinggi
dapat dipelihara.
• Benih Pokok (Stock Seed)
Adalah keturunan dari benih penjenis atau benih dasar yang diproduksi dan
dipelihara sedemikian rupa sehingga identitas maupun tingkat kemurnian varitas
memenuhi standar mutu yang ditetapka serta telah disertifikasi sebagai benih pokok
oleh Sub Direktorat Pembinaan Mutu Benih.
• Benih Sebar (Extension Seed)
Adalah keturunan dari benih penjenis, benih dasar atau benih pokok yang diproduksi
dan dipelihara sedemikian sehingga identitas dan tingkat kemurnian varitas dapat
dipelihara dan memenuhi standar mutu benih yang ditetapkan dan telah disertifikasi
sebagai benih sebar oleh Sub Direktorat Pembinaan Mutu Benih.
Prosedur Sertifikasi
• Pengajuan Permohonan
• Waktu Permohonan
• Kelengkapannya Persyaratan Permohonan
• Pemberitahuan Pelaksanaan Sertifikasi
1. Pengajuan Permohonan
Permohonan sertifikasi dilakukan sebagai bukti
formal untuk kepentingan pesyaratan
administrasi dalam melaksanakan sertifikasi.
2. Waktu Permohonan
Ketentuan:
a) Untuk Pembibitan dan kebun penangkaran
selambat- lambatnya 10 (sepuluh) hari
sebelum kegiatan pertanaman dilaksanakan
dan disertai dengan jadual kegiatan
pembibitan/penangkaran.
b) Untuk kebun Induk diajukan apabila kebun
telah siap untuk diperiksa
3. Persyaratan Permohonan
• Membuat surat permohonan

• Besnih yang digunakan harus berasal dari


benih yang lebih tinggi tingkatannya (untuk
memproduksi benih dasar harus berasal dari
benih penjenis, untuk memproduksi benih
pokok harus berasal dari benih dasar dan
seterusnya)
• Lahan pembenihan harus sesuai syarat
Syarat Area Sertifikasi
• Letak dan batas areal jelas
• Satu blok untuk satu varietas dan satu kelas
benih
• Sejarah lapangan : Bekas tanaman lain, Bekas
varietas yang sama dengan kelas benih yang
lebih tinggi, atau bekas varietas lain tetapi
mudah dibedakan.
4. Pelaksanaan Sertifikasi
• Pemeriksaan Lapangan
• Pengujian Laboratorium
• Pelabelan
Objek Pemeriksaan Lapangan
• Pemeriksaan administrasi, pemeriksaan
kelengkapan dokumen/surat asal – usul benih,
peta/gambar kebun dan buku catatan kegiatan
kebun.
• Pemeriksaan teknis, yaitu Pemeriksaan kebun
Benih berdasarkan pada:
a. Kemurnian varietas
b. Tingkat serangan hama dan penyakit
c. Kondisi fisik tanaman
d. Taksasi produksi benih
Prosedur Pengujian Laboratorium
• Mengajukan permohonan pengujian
laboratorium

• Pengambilan Contoh Benih


• Pengujian Benih meliputi:
- Kadar Air
- Kemurnian Fisik
- Daya Berkecambah
Pelabelan

Pelabelan dilakukan terhadap benih yang telah


lulus uji laboratorium. pemohon dapat segera
membuat label dengan isi sesuai dengan hasil uji
laboratorium, dalam pemasangan label harus
diawasi oleh Pengawas Benih Tanaman.

Anda mungkin juga menyukai