Anda di halaman 1dari 21

H U B U N G A N FA K T O R S O S I O D E M O G R A F I D A N

L I N G K U N G A N D E N G A N K E J A D I A N D I A R E PA D A
B A L I TA D I W I L AYA H P U S K E S M A S C U R U P TA H U N 2 0 1 2

DISUSUN OLEH
W I N T I N O V I J AYA N T I
NIM.PO.0320109077
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian


Puskesmas Curup merupakan Organisasi kesehatan
fungsional yang terdapat di Kecamatan Curup
Kabupaten Rejang Lebong yang beralamatkan di jalan
Dr. Wahidin No.03 Sebelah Utara berbatasan dengan
SD 02 Cantre Curup Sebelah Selatan berbatasan dengan
Taman Kanak – Kanak Gerakan Organisasi Wanita,
Sebelah Timur berbatasan dengan Lapangan Setia
Negara, Sebelah Barat berbatasan dengan Rumah
Penduduk RT IV/ RW III.
B. Alur Penelitian
Setelah mendapatkan Surat Izin untuk melakukan
penelitian dari pendidikan, pertama peneliti
mengambil Data dari Profil Kesehatan di Dinas
Kesehatan dan dari Puskesmas Curup untuk
memperoleh Data awal tentang presentase penderita
Diare, selanjutnya sebelum peneliti datang ke kantor
Kesbang Polinmas untuk mendapatkan Surat Izin
penelitian, setelah penelitian mendapatkan Surat Izin
penelitian dari Kesbang Polinmas kembali datang ke
Dinas Kesehatan untuk meminta Surat Izin penelitian
Di Puskesmas Curup.
Penelitian ini dilakukan pada Bulan november
2011, yang bertempat di puskesmas curup.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
random sampling yaitu pengambilan sampel
secara acak dengan tekhnik pengambilan sampel
simple random sampling. Setelah itu untuk
mempermudah maka sampel setiap wilayah
puskesmas diambil secara simple random
sampling yaitu pengambilan sampel secara acak
sederhana dari setiap Desa.
c. Hasil Penelitian
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pendidikan Ibu di wilayah Kerja Puskesmas
Curup Tahun 2012
No Pendidikan Ibu Frekuensi Persen
1. Rendah (SD, SMP) 43 43,0
2. Tinggi (SMA dan Perguruan 57 57,0
Tinggi)
Total 100 100
Table 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pekerjaan Ibu di wilayah Kerja Puskesmas Curup
Tahun 2012
No Pekerjaan Ibu Frekuensi Persen
1. Bekerja 42 42,0
2. Tidak Bekerja 58 58,0
Total 100 100
Table 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Ibu di wilayah Kerja Puskesmas Curup
Tahun 2012

No Umur Ibu Frekuensi persen


1. 20-35 tahun 58 58,0
2. < 20 dan > 35 42 42,0
Total 100 100
Table 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Kualitas Sumber Air Minum di wilayah Kerja
Puskesmas Curup Tahun 2012

No Kualitas Sumber Frekuensi Persen


Air Minum
1. Bersih 94 94,0
2. Tidak Bersih 6 6,0
Total 100 100
Table 4.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kondisi
Tempat Pembuangan Tinja di wilayah Kerja
Puskesmas Curup Tahun 2012

No Kondisi tempat Frekuensi Persen


pembuang tinja
1. Bau 18 18,0
2. Tidak bau 82 82,0
Total 100 100
Table 4.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Kebersihan Lantai di wilayah Kerja Puskesmas
Curup Tahun 2012

No Kebersihan Frekuensi Persen


Lantai
1. Bersih 77 77,0
2. Tidak Bersih 23 23,0
Total 100 100
Table 4.7
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Diare
di wilayah Kerja Puskesmas Curup Tahun 2012

No Diare Frekuensi Persen


1. Diare 63 63,0

2. Tidak Diare 37 37,0

Total 100 100


Table 4.8
Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian
diare pada balita di Puskesmas Curup Tahun 2012Table 4
8.docx
Table.4.9
Hubungan antara jenis pekerjaan ibu dengan kejadian diare
pada balita di Puskesmas Curup Tahun 2012
Table 4.10
Hubungan antara Kualitas Sumber Air Minum dengan
kejadian diare pada balita di Puskesmas Curup Tahun
2012
Table. 4.11
Hubungan antara kondisi tempat pembuangan tinja dengan
kejadian diare pada anak balita di Puskesmas
Curup.Tahun 2012
Table. 4.12
Hubungan antara kebersihan lantai rumah dengan kejadian
diare pada anak balita di Puskesmas Curup Tahun 2012
Hasil uji Chi Square , dapat disimpulkan bahwa Tidak
ada hubungan faktor sosiodemografi dengan kejadian
diare meliputi tingkat pendidikan ibu (p =0.280), jenis
pekerjaan ibu (p = 0,350). Tidak ada hubungan antara
faktor lingkungan yang meliputi sumber air minum (p =
0,724), jenis tempat pembuangan tinja (p = 0.513), dan
jenis lantai rumah (p = 1,000) dengan kejadian diare.
Pembahasan

Menurut Notoatmodjo (2003), tingkat pendidikan


seseorang dapat meningkatkan pengetahuannya tentang
kesehatan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan seseorang adalah tingkat pendidikan.
Pendidikan akan memberikan pengetahuan sehingga
terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Namun
pada hasil pengujian pada penelitian ini menunjukkan
tidak ada hubungan tingkat pendidikan ibu dengan
kejadian diare pada anak balita dengan nilai p = 0.280
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan tingkat
pendidikan dengan kejadian diare.
Dari hasil analisa bivariat di dapatkan P : 0.280 hitung
maka hasilnya HO gagal di tolak, tidak ada Hubungan
antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian diare.
Dari hasil analisa bivariat di dapatkan P hitung, (0,350)
maka hasilnya HO gagal di tolak, tidak ada hubungan
antara jenis pekerjaan ibu dengan kejadian diare.
Dari hasil analisa bivariat di dapatkan P hitung (0,724)
maka hasilnya HO gagal di tolak, tidak ada Hubungan
antara Kualitas Sumber Air Minum dengan kejadian diare.
Dari hasil analisa bivariat di dapatkan P hitung (0,513)
maka hasilnya HO gagal di tolak, tidak ada
Hubungan antara kondisi tempat pembuangan tinja
dengan kejadian diare dan
Dari hasil analisa bivariat di dapatkan P hitung (1,000)
maka hasilnya HO gagal di tolak, tidak ada Hubungan
antara kebersihan lantai rumah dengan kejadian diare.
Keterbatasan Penelitian

Penelitian tentang hubungan faktor sosiodemografi dan


lingkungan dengan kejadian diare pada anak balita di
Puskesmas Curup Tahun 2012 masih banyak memiliki
keterbatasan diantaranya Desain Penelitian ygang
digunakan yaitu Desain Cross Sectional, penelitian
menggunakan desain ini karena adanya keterbatasan
waktu yang semestinya peneliti dapat menggunakan
desain yang lebih tinggi tingkatannya sehingga peneliti
mendapatkan data dan hasil yang lebih akurat.
Bab v
Penutup

A. Kesimpulan
1. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan
kejadian diare pada anak balita di Puskesmas Curup.
2. Tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan ibu dengan
kejadian diare pada anak balita di Puskesmas Curup.
3. Tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian diare
pada anak balita di Puskesmas Curup.
4. Tidak ada hubungan antara sumber air minum dengan kejadian
diare pada anakbalita di Puskesmas Curup.
5. Tidak ada hubungan antara tempat pembuangan tinja dengan
kejadian diare pada anak balita di Puskesmas Curup.
6. Tidak ada hubungan antara jenis lantai rumah dengan kejadian
diare pada anak balita di Puskesmas Curup.
Saran
 Responden
 Bagi masyarakat
 Bagi peneliti lain
TERIMA KASIHwinti sweety.docx

Anda mungkin juga menyukai