Ilmu Kesehatan Komunitas DB Presentasi FIX 1
Ilmu Kesehatan Komunitas DB Presentasi FIX 1
Pembinaan
Demam Berdarah Dengue
disusun oleh :
Oeij Henri Wijaya
Pembimbing :
dr. Istianto Kuntjoro Msc
Pendahuluan
Dari program kegiatan yang sudah dilaksanakan, kami mengamati bahwa masih banyak
masyarakat yang belum mengerti bagaimana pencegahan dan tanda gejala DBD. Banyak
masyarakat yang belum memahami apa makna dari 3M Plus. Selain itu, masyarakat
mengetahui bahwa pencegahan DBD hanya dilakukan dengan fogging. Dari penyuluhan
yang sudah dilakukan, memberi kesan bahwa masih didapatkan sikap kurang peduli
terhadap lingkungan yang sehat di masyarakat serta masih kurangnya upaya-upaya yang
dilakukan untuk mencegah penularan DBD lewat gigitan nyamuk. Sehingga pada
kesempatan ini, kami memberikan penekanan bahwa masalah DBD adalah masalah
bersama, sebagai langkah pencegahan dan pengendalian penularan penyakit DBD kami
menitikberatkan pada usaha-usaha yang bisa dilakukan masyarakat untuk menjaga
lingkungan sekitar mulai dari rumah tempat tinggal, misalnya menguras air di tempat-
tempat penampung air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Serta mengubah mindset
masyarakat yang selalu menghadapkan adanya fogging untuk lebih mengupayakan
langkah-langkah pencegahan tersebut di atas daripada menunggu adanya kejadian DB.
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. AZPW
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 7 tahun
Tanggal Lahir : 8 Agustus 2011
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : Belum tamat SD
Alamat : Kedon RT 01 Sumbermulyo, Bambanglipuro
No JKN : belum mendaftar JKN
Kunjungan 1 : 7 Februari 2019
Tujuan : Melakukan Pendalaman Epidemiologi berdasarkan KDRS yang masuk ke
Puskesmas Bambanglipuro
Kunjungan 2 : 13 Februari 2019
Tujuan : Melakukan pemeriksaan follow up untuk pasien dan melakukan penyuluhan
terkait demam berdarah pada pasien dan masyarakat sekitar.
IDENTITAS KELUARGA
Nama : Ny.N
Usia : 41 tahun
Tanggal Lahir : 11 April 1977
Pekerjaan: Wiraswasta
Pendidikan : Tamat SMA
Keluhan Utama
Demam
Riwayat penyakit sekarang
5 hari sebelum masuk RS (25 Januari 2019)
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien mendadak mengalami demam tinggi pada pagi hari sekitar
pukul 07.00 WIB. Suhu tubuh mencapai 38,80 C. demam disertai dengan mual (+), nyeri perut
(+), muntah (-), dan penurunan nafsu makan-minum. Badan pasien terlihat lemas dan pasien
mengaku sendi-sendi badan terasa nyeri. Tidak ada keluhan batuk (-), pilek (-), BAB dan BAK
dalam batas normal. Ibu pasien memberikan obat demam yaitu paracetamol, tetapi demam
tidak turun.
4 hari sebelum masuk RS (26 Januari 2019)
Ibu pasien menyatakan bahwa demam masih tetap tinggi, mual (+), nyeri
perut (+), pusing (+), nyeri sendi (+) mutah (-), nafsu makan dan minum
menurun. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
3 hari sebelum masuk RS (27 Januari 2019)
Ibu pasien mengatakan badan pasien masih panas, namun badannya masih
tampak lemas disertai mual (+), pusing (+), nyeri sendi (+), dan nafsu makan
minum masih menurun. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Kemudian Ibu pasien
memeriksakan anaknya ke dokter setempat, pasien mendapatkan
pemeriksaan darah, terapi obat paracetamol untuk penurun panas dan
antibiotik.
2 hari sebelum masuk RS (28 Januari 2019)
Ibu pasien mengatakan demam masih tinggi disertai mual (+), pusing (+),
muntah (-), nafsu makan dan minum menurun. Badan pasien semakin tampak
lemas, sampai pasien sempat jatuh di Sekolah dan lebam pada bagian kaki
kirinya. Tidak ada BAB dan jarang BAK. Ibu mengatakan pada malam harinya
anak tampak mengigau dan tubuh penuh keringat sewaktu tidur.
1 hari sebelum masuk RS (29 Januari 2019)
Ibu pasien mengatakan badan masih panas, badan pasien masih tampak lemas
diperberat dengan nafsu makan masih menurun. Mual (+), muntah (+) 1x
setiap saat habis makan, pusing (+), nyeri sendi (+), pola tidur tidak teratur
karena anak masih mengigau disertai gelisah dan mulai tampak muncul
beberapa bitnik-bintik kecil berwarna kemerahan di kedua ekstremitas atas.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Hari masuk RS (30 Januari 2019)
Ibu mengatakan demam tidak membaik, sehingga Ibu pasien memutuskan untuk
segera membawa anaknya ke IGD RS Elizabeth. Keluhan demam hari – 5 dengan
demam saat tiba di IGD mencapai 38,20 C disertai dengan mual (+), nyeri perut
(+), sakit kepala (+), muntah (+) 1x saat habis makan, dan penurunan nafsu
makan-minum. Pasien mengeluhkan badan terasa lemas dan terasa nyeri pada otot
dan sendi-sendinya. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Di RS pasien mendapatkan
pemeriksaan darah dan didapatkan penurunan jumlah trombosit disertai IgM
dengue +
3 Hari setelah masuk RS (2 Februari 2019)
Ibu mengatakan demam sudah turun. Keluhan bebas demam pada hari –7 dengan
dengan mual (-), nyeri perut (-), sakit kepala (-), muntah (-) dan masih penurunan
nafsu makan-minum. Pasien mengeluhkan badan terasa sudah lebih baik dan tidak
lemas. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Kemudian pasien dipulangkan dari RS
Elizabeth dengan membawa obat berupa vitamin dan diminta untuk kembali
control 7 hari kemudian.
5 Hari setelah pulang dari RS (7 Februari 2019)
Ketika kunjungan pertama pasien sedang tidak ada di rumah karena sudah
masuk sekolah. Menurut Ibu Pasien, pasien tampak sudah lebih baik dan tidak
ada keluhan. Penurunan nafsu makan sudah berkurang. Obat berupa vitamin
dari RS masih dan rutin dikonsumsi.
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat Mondok (-)
Keluhan Demam serupa (-)
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat Jantung (-)
Riwayat Operasi (-)
Riwayat Asma (-)
Riwayat Alergi (-)
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit serupa (-)
Riwayat HT(-) DM (-)
Riwayat alergi (-)
Anamnesa Sistemik
Sistem neurologis : tidak ada keluhan.
Sistem kardiovaskular : tidak ada keluhan.
Sistem respiratorius : tidak ada keluhan.
Sistem muskuloskeletal : pasien sempat jatuh 2 HSMRS dan memar pada
kaki kirinya
Sistem gastrointestinal : pasien mengatakan merasa mual
Sistem urogenital : tidak ada keluhan
Sistem integumentum : tidak ada keluhan
Life style
Pasien adalah seorang anak berumur 7 tahun yang akan masuk SD ketika pagi jam 07.00-
12.00. Aktivitas sehari-hari pasien berada di rumah setelah dari sekolah. Pasien merupakan
anak yang aktif dalam beraktifiatas dirumah seperti membantu mengurus pekerjaan rumah,
bergaul dengan teman sebaya di lingkungan sekitar rumah. Saat malam pasien istirahat di
rumah bersama ibu. Pasien memiliki pola makan yang baik, seimbang makan sayur dan buah.
Namun saat sakit, nafsu makan pasien menurun dan jumlah asupan cairan menurun.
Pola makan dan minum pasien Frekuensi makan teratur 3 kali/hari, minum air putih 5-8
gelas/hari dan merupakan air yang dimasak sendiri, jenis makananan yang dikonsumsi cukup
seimbang nasi, sayur, daging, namun jarang konsumsi buah-buahan. Di lingkungan sekolah
pasien sudah membawa bekal makanan dari rumah, tetapi terkadang jajan di kantin atau
warung sekitar area sekolah.
Menurut Ibu pasien, pasien jarang mencuci tangan sehabis beraktifitas dan sebelum makan.
Makanan dicuci sebelum dimasak dengan matang oleh Ibu pasien, sumber air dari sumur bor
untuk mandi, dan kebutuhan minum. Memiliki toilet pribadi didalam rumah.
Pasien tinggal dalam 1 rumah bersama dengan ibu pasien. Jumlah
keseluruhan yang tinggal dirumah adalah 3 orang. Hubungan yang terjalin
pasien dengan seluruh anggota keluarga baik
FAMILY SCREEN
Social : Hubungan diantara keluarga terjalin baik. Keluarga pasien merupakan salah satu
keluarga baru di daerah Kedon yang berbatasan langsung dengan Destan. Keluarga pasien
masih sering menumpuk sampah di sebelah rumah, sehingga tampak di sekitar rumah pasien
banyak sampah yang dapat digunakan untuk sarang nyamuk. Hubungan keluarga pasien
dengan tetangga sekitar terjalin baik. Terdapat riwayat tetangga pasien yang mengalami
suspek DB yang dirawat di Puskesmas Bambanglipuro kurang lebih 10 hari yang lalu.
Culture : pasien dan keluarga merupakan orang Jawa. Bapak pasien berasal dari desa
Mulyodadi dan ibu pasien dari Bekasi
Religious : pasien dan keluarga menganut agama Islam dan tidak ada kendala dalam
menjalankan ibadah. Pasien masih belajar dalam mengenal agama.
Education : pasien belum duduk dibangku sekolah dasar, bapak pasien lulusan SMK dan ibu
pasien lulusan SMA.
Medical: pasien tidak memiliki jaminan kesehatan “Kartu Indonesia Sehat”. Orang tua pasien
sudah memiliki jaminan kesehatan tersebut. Jika pasien dan keluarga sakit, mereka dapat
mencari bantuan kesehatan ke unit pelayanan kesehatan seperti mantra, bidan, dokter
praktek swasta, puskesmas atau Rumah Sakit.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
Antenatal care :
Saat hamil usia ibu 36 tahun.
Kunjungan ANC selama kehamilan dilakukan secara rutin tiap bulan hingga bayi lahir dengan dokter
spesialis kandungan.
Riwayat sakit saat hamil pada ibu muntah berlebih (-), riwayat jatuh saat kehamilan (-), riwayat
hipertensi (-), diabetes (-), edema saat kehamilan (-).
Mengaku sudah vaksin TT sebelum hamil dan sesudah hamil.
Natal care :
Penolong : Bidan
Cara Persalinan : Pervaginam, usia kehamilan 38 minggu.
Keadaan bayi : Sehat, kulit kemerahan, menangis kuat, gerak aktif, air ketuban
jernih.
BBL : 2800 gram
PB : 50 cm
Post natal care :
Ibu pasien rutin membawa anaknya control ke puskesmas untuk imunisasi setiap bulan selama
beberapa bulan setelah kelahiran.
Kesan : Riwayat ANC baik, neonatal aterm dan persalinan normal tanpa penyulit.
Riwayat Imunisasi
Hepatitis B : 4 kali (usia 0, 2, 4, 6 bulan)
BCG : 1 kali (usia 2 bulan)
DPT : 3 kali (usia 2, 3, 4 bulan)
Polio : 4 kali (usia 0, 2, 3, 4 bulan)
Campak : 1 kali (usia 9 bulan)
Kesan : Imunisasi wajib dasar lengkap
Status Generalis
KU : lemah
GCS : EVM 4/5/6
BB : 20 kg
TB : 120 cm
Vital Sign :
Nadi : 88 kali/menit
Frekuensi nafas : 20 kali/menit
Suhu : 36,7 oC
Kepala
Ukuran kepala : Normochepali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), Mata cowong (-
/-), pupil isokor, reflek cahaya (+/+).
Hidung : Deformitas (-), discharge (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-),
nafas cuping hidung (-)
Mulut : Sianosis (-), kering (+), faring hiperemis (-), lidah kotor (-)
Telinga : Edema (-/-), discharge (-/-), nyeri tekan mastoid (-/-),
kelainan anatomi (-/-), nyeri tekan auricular (-)
DIAGNOSIS
Demam Berdarah Dengue
PENATALAKSANAAN
Pasien di rawat inap dari tanggal 30 Januari 2019 – 2 Februati 2019
IV line, inful RL load 300 dilanjutkan 10 tpm
Paracetamol syr 3x1,5 cth
Vitamin A 1x1
Vitamin Bcomplex 10 mg 1x1
Non Medikamentosa
Motivasi dan edukasi pada keluarga agar pasien tetap banyak minum dan makan
untuk meningkatkan daya tahan tubuh
Menjelaskan mengenai penyakit yang diderita, proses perjalanan penyakit beserta
tanda kedaruratan dan proses penyembuhan serta komplikasi yang mungkin.
MONITORING
Memantau keadaan umum, nafsu makan, muntah, perdarahan, dan tanda dan
gejala lain
Memantau input cairan (perfusi perifer sesering mungkin)
Tanda vital: suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah, diperiksa minimal setiap
2-4 jam (pasien non syok)
Pemeriksaan hematokrit serial setiap 24 jam (pasien stabil)
Pantaudiuresis setiap 8-12 jam
Jumlah urin harus 1 ml/kg berat badan/jam (berdasarkan berat badan ideal)
PLANNING JANGKA PENDEK
Memberikan terapi yang tepat
Menghentikan mual dan muntah
Menjaga suhu badan tetap optimal
Mencegah terjadinya penurunan jumlah trombosit
Mencegah syok
Melakukan pemeriksaan darah lengkap serial hingga pasien boleh pulang
Memantau adakah infeksi sekunder selama dirawat dan setelah dirawat
Memastikan saat fase recovery dirumah pasien minum obat dan asupan
gizinya baik dengan menunjuk anggota keluarga sebagai pengawas
PLANNING JANGKA PANJANG
Melibatkan pasien dalam program posyandu sehingga kualitas kesehatan pasien
dapat termonitor dengan baik
Medukasi kepada pasien dan anggota keluarga untuk ikut membantu pemulihan
kondisi pasien
Memberi edukasi mengenai penyakit DB: gejala, kapan harus periksa,
komplikasinya hingga cara pertolongan pertama pasien.
Memberikan edukasi caraagar tidak terjadi penularan penyakit kepada anggota
keluarga atau orang lain
Memberikan edukasi untuk melakukan PSN dan 3M plus
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga untuk membiasakan perilaku
bersih dan sehat dalam kehidupan sehari hari