Mabi_SBH 2
PERKEMBANGAN SAKA BAKTI HUSADA
• Sejak berdirinya telah menyelenggarakan 5
(lima) kali Pertinas Saka Bakti Husada yakni
pertama tahun 1995 di Gowa (Sulsel), kedua
tahun 2001 di Tanggamus (Lampung), ketiga
tahun 2006 di Jatinangor (Jabar), keempat tahun
2011 di Gorontalo dan terakhir tahun 2016 di
Blitar (Jatim)
• Diperingati secara nasional tahun 2014 hari
jadiny ke-29 di TRW Cibubur dengan pembina
upacara oleh Ibu Menkes Nafsiah Mboy selaku
Ketua Mabisaka Bakti Husada Tk. Nasional,
Mabi_SBH 3
PERKEMBANGAN SAKA BAKTI HUSADA
• Hari jadinya ke 31 pada tahun 2016 diperingati di
halaman Kemenkes dengan Pembina Upacara Ibu
Menkes Prof. Nila F. Moeloek selaku Ketua
Mabisaka Bakti Husada
• Saka Bakti Husada masuk dalam rapat pimpinan
Kemenkes dan tahun 2016 Saka Bakti Husada
dibahas pada Rakerkesnas di Denpasar (Bali)
• Sedangkan hari jadi ke 32 tahun 2017 di
Kabupaten Tanah Bumbu (Kalsel) pada tahun
bersamaan dengan Perti SBH Daerah Kalsel.
• Tk. Nasional. Hari jadi ke 33 Saka Bakti Husada
diperingati di seluruh Provinsi
Mabi_SBH 4
PERKEMBANGAN KRIDA
• Awal berdirinya SBH memiliki 5 krida
dengan 30 kecakapan khusus, dan
kemudian sejak tahun 2009 ada tambahan
krida PHBS sehingga kini memiliki 6 krida
dengan 36 kecakapan khusus yaitu Krida
Keluarga Sehat, Krida Bina Gizi, Krida
Bina Obat, Krida Lingkungan Sehat, Krida
Pengendalian Penyakit dan Krida PHBS.
Mabi_SBH 5
Mabi_SBH 6
Sedang diupdate)
Mabi_SBH 7
PAMONG & INSTRUKTUR
SAKA BAKTI HUSADA
• Pamong Saka Bakti Husada adalah pembina Pramuka yang
direkrut secara sukarela menjadi pembina di Pangkalan
Saka Bakti Husada. Pamong memiliki sertifikat pembina
yang telah mengikuti kursus mahir dasar (KMD) dan lebih
bagus telah ikut KML (Penegak/Pandega)
Mabi_SBH 10
PAMONG & INSTRUKTUR
SAKA BAKTI HUSADA
• Tanggung jawab Saka Bakti Husada sebenarnya tidak hanya
pada otoritas kesehatan saja seperti Dinkes, Puskesmas
atau UPT Kesehatan lainnya, melainkan juga organisasi
profesi.
• Dengan adanya MOU tahun 2000 antara Pimpinan Saka
Bakti Husada dengan 9 organisasi profesi kesehatan (IDI,
PDGI, ISFI, IAKMI, PERSAGI, IBI, PPNI, HAKLI, dan PERSI),
maka yang menjadi instruktur Saka Bakti Husada tidak
hanya berasal dari Dinkes dan Puskesmas saja, melainkan
menjadi tanggung jawab keluarga besar profesi kesehatan.
Mabi_SBH 11
Bagaimana Membentuk
Pangkalan Saka Bakti Husada
di Puskesmas/Dinkes/UPT
Kesehatan/OPK
Kodrat 12
Langkah Kesatu
Kodrat 13
Langkah kedua
Kodrat 15
Langkah keempat
• Kegiatan sosialisasi tentang Saka Bakti
Husada ke gugusdepan baik yang berbasis
sekolah/kampus maupun berbasis masyarakat
di sekitar UPT Kesehatan, Dinas Kesehatan dan
Puskesmas. Inti sosialisasi adalah
mempromosikan tentang Saka Bakti Husada
dengan krida-kridanya serta ajakan bagi peserta
didik di gugusdepan untuk belajar lebih khusus
tentang kesehatan
16
Langkah kelima
• Persiapan pembentukan Pangkalan
Saka Bakti Husada meliputi pemantapan
komitmen dan dukungan pimpinan
kesehatan terhadap Saka Bakti Husada,
orientasi kesehatan bagi pembina gudep
yang akan direkrut menjadi Pamong,
orientasi kepramukaan bagi persiapan
administrasi seperti surat menyurat
kepada Kwartir, persiapan peralatan dan
sarana yang dibutuhkan,
Kodrat 17
• memilih calon pengurus Pangkalan Saka Bakti
Husada sesuai tugasnya (dibentuk
organogramnya), rencana kegiatan perdana
dengan peserta didik, persiapan tempat yang
akan dijadikan sanggar, penjadwalan latihan
dengan pembagian tugas antara pamong dan
instruktur, penyiapan bahan dan materi SKK,
briefing bagi staf UPT Kesehatan, Dinas
Kesehatan dan Puskesmas untuk dukungannya
serta kesinambungan latihan/belajar bagi peserta
didik, dan sebagainya.
Kodrat 18
• Ouput langkah kelima ini adalah
kesiapan UPT Kesehatan, dinas
kesehatan dan Puskesmas untuk
membentuk Pangkalan Saka Bakti
Husada dengan kesinambungannya
yang memerlukan komitmen dan
dukungan semua pihak.
Kodrat 19
Langkah keenam
• Pelaksanaan kegiatan yaitu kegiatan awal
yang melibatkan peserta didik dengan
melibatkan pamong dan instruktur sebagai
persiapan untuk peresmian Pangkalan Saka
Bakti Husada oleh kwartir ranting atau kwartir
cabang. Kegiatan ini merupakan kegiatan uji
coba beberapa kali atau soft opening untuk
memulai kegiatan sebelum diresmikan dan
selanjutnya persemian oleh kwarran atau
Kwarcab.
Kodrat 20
Langkah ketujuh
• Langkah ketujuh, mengembangkan peluang
kerja (job creation) yang berbasis kecakapan
khusus sesuai dengan krida-kridanya seperti
wirausaha kuliner yang berbasis Krida Gizi,
wirausaha sanitasi yang berbasis Krida
Lingkungan Sehat, wirausaha jamu sehat yang
berbasis Krida Obat, dan sebagainya.
Penciptaan peluang kerja ini dapat bekerjasama
dengan sektor bisnis, pelaku usaha mikro, kecil
dan menengah (UMKM) atau koperasi yang
dapat memasarkan secara masif hasil ekonomi
produktif
Kodrat 21
Baru
Lama
Kecakapan Perencaan
Menu Gizi Seimbang
Kecakapan
Penyuluhan Gizi
Kecakapan Kesehatan
Lingkungan
Wirausaha Sanitasi
Kecakapan Fasilitas
Umum Sehat
Job Creation berbasis kecakapan Saka Bakti Husada
Kesehatan masuk dalam kegiatan kepramukaan
Kodrat 24
Kodrat 25