Anda di halaman 1dari 25

Satuan Pramuka

Bakti Husada (SBH)

Pimsaka Bakti Husada Tingkat Daerah


Kalimantan Selatan
PERKEMBANGAN SAKA BAKTI HUSADA

• Berdiri tanggal 17 Juli 1985 dengan adanya


perjanjian kerjasama antara Dirjen Binkesmas
dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka
• Diresmikan oleh Menkes dr. Soewardjono
Suryaningrat pada tanggal 12 November 1985 di
Magelang pada peringatan Hari Kesehatan
Nasional
• Diperbaharui pada tahun 2011 dan 2016 dengan
penandatanganan kerjasama antara Menkes
dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka

Mabi_SBH 2
PERKEMBANGAN SAKA BAKTI HUSADA
• Sejak berdirinya telah menyelenggarakan 5
(lima) kali Pertinas Saka Bakti Husada yakni
pertama tahun 1995 di Gowa (Sulsel), kedua
tahun 2001 di Tanggamus (Lampung), ketiga
tahun 2006 di Jatinangor (Jabar), keempat tahun
2011 di Gorontalo dan terakhir tahun 2016 di
Blitar (Jatim)
• Diperingati secara nasional tahun 2014 hari
jadiny ke-29 di TRW Cibubur dengan pembina
upacara oleh Ibu Menkes Nafsiah Mboy selaku
Ketua Mabisaka Bakti Husada Tk. Nasional,

Mabi_SBH 3
PERKEMBANGAN SAKA BAKTI HUSADA
• Hari jadinya ke 31 pada tahun 2016 diperingati di
halaman Kemenkes dengan Pembina Upacara Ibu
Menkes Prof. Nila F. Moeloek selaku Ketua
Mabisaka Bakti Husada
• Saka Bakti Husada masuk dalam rapat pimpinan
Kemenkes dan tahun 2016 Saka Bakti Husada
dibahas pada Rakerkesnas di Denpasar (Bali)
• Sedangkan hari jadi ke 32 tahun 2017 di
Kabupaten Tanah Bumbu (Kalsel) pada tahun
bersamaan dengan Perti SBH Daerah Kalsel.
• Tk. Nasional. Hari jadi ke 33 Saka Bakti Husada
diperingati di seluruh Provinsi
Mabi_SBH 4
PERKEMBANGAN KRIDA
• Awal berdirinya SBH memiliki 5 krida
dengan 30 kecakapan khusus, dan
kemudian sejak tahun 2009 ada tambahan
krida PHBS sehingga kini memiliki 6 krida
dengan 36 kecakapan khusus yaitu Krida
Keluarga Sehat, Krida Bina Gizi, Krida
Bina Obat, Krida Lingkungan Sehat, Krida
Pengendalian Penyakit dan Krida PHBS.

Mabi_SBH 5
Mabi_SBH 6
Sedang diupdate)

Mabi_SBH 7
PAMONG & INSTRUKTUR
SAKA BAKTI HUSADA
• Pamong Saka Bakti Husada adalah pembina Pramuka yang
direkrut secara sukarela menjadi pembina di Pangkalan
Saka Bakti Husada. Pamong memiliki sertifikat pembina
yang telah mengikuti kursus mahir dasar (KMD) dan lebih
bagus telah ikut KML (Penegak/Pandega)

• Instruktur Saka Bakti Husada adalah tenaga profesional


kesehatan: dokter, dokter gigi, apoteker, sarjana kesehatan
masyarakat, bidan, perawat, atau sanitarian yang telah ikut
orientasi kepramukaan.

Mabi_SBH 10
PAMONG & INSTRUKTUR
SAKA BAKTI HUSADA
• Tanggung jawab Saka Bakti Husada sebenarnya tidak hanya
pada otoritas kesehatan saja seperti Dinkes, Puskesmas
atau UPT Kesehatan lainnya, melainkan juga organisasi
profesi.
• Dengan adanya MOU tahun 2000 antara Pimpinan Saka
Bakti Husada dengan 9 organisasi profesi kesehatan (IDI,
PDGI, ISFI, IAKMI, PERSAGI, IBI, PPNI, HAKLI, dan PERSI),
maka yang menjadi instruktur Saka Bakti Husada tidak
hanya berasal dari Dinkes dan Puskesmas saja, melainkan
menjadi tanggung jawab keluarga besar profesi kesehatan.

Mabi_SBH 11
Bagaimana Membentuk
Pangkalan Saka Bakti Husada
di Puskesmas/Dinkes/UPT
Kesehatan/OPK

Kodrat 12
Langkah Kesatu

• Diawali dengan konsolidasi internal


diantara staf Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Kesehatan, Dinas Kesehatan, Puskesmas
setempat yang membahas kesiapan
jajaran kesehatan untuk memberikan
komitmen dan dukungan sumberdaya
untuk dijadikan basecamp latihan Saka
Bakti Husada.

Kodrat 13
Langkah kedua

• Langkah kedua, melakukan pendekatan


eksternal yaitu komunikasi baik secara
formal maupun informal dengan jajaran
kesehatan lainnya, kwartir ranting/cabang
gerakan pramuka setempat, pembina
gugus depan sekitarnya serta tokoh
masyarakat lainnya yang intinya mohon
kesediaan untuk mendukung kegiatan
Saka Bakti Husada.
Kodrat 14
Langkah ketiga

• Langkah ketiga, yaitu melakukan


asesmen atau kajian yang bertujuan
untuk mengumpulkan data kondisi
kesehatan secara umum, sekolah yang
ada, potensi gugusdepan dengan peserta
didiknya di sekitar wilayah UPT
Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan
Puskesmas.

Kodrat 15
Langkah keempat
• Kegiatan sosialisasi tentang Saka Bakti
Husada ke gugusdepan baik yang berbasis
sekolah/kampus maupun berbasis masyarakat
di sekitar UPT Kesehatan, Dinas Kesehatan dan
Puskesmas. Inti sosialisasi adalah
mempromosikan tentang Saka Bakti Husada
dengan krida-kridanya serta ajakan bagi peserta
didik di gugusdepan untuk belajar lebih khusus
tentang kesehatan

16
Langkah kelima
• Persiapan pembentukan Pangkalan
Saka Bakti Husada meliputi pemantapan
komitmen dan dukungan pimpinan
kesehatan terhadap Saka Bakti Husada,
orientasi kesehatan bagi pembina gudep
yang akan direkrut menjadi Pamong,
orientasi kepramukaan bagi persiapan
administrasi seperti surat menyurat
kepada Kwartir, persiapan peralatan dan
sarana yang dibutuhkan,
Kodrat 17
• memilih calon pengurus Pangkalan Saka Bakti
Husada sesuai tugasnya (dibentuk
organogramnya), rencana kegiatan perdana
dengan peserta didik, persiapan tempat yang
akan dijadikan sanggar, penjadwalan latihan
dengan pembagian tugas antara pamong dan
instruktur, penyiapan bahan dan materi SKK,
briefing bagi staf UPT Kesehatan, Dinas
Kesehatan dan Puskesmas untuk dukungannya
serta kesinambungan latihan/belajar bagi peserta
didik, dan sebagainya.

Kodrat 18
• Ouput langkah kelima ini adalah
kesiapan UPT Kesehatan, dinas
kesehatan dan Puskesmas untuk
membentuk Pangkalan Saka Bakti
Husada dengan kesinambungannya
yang memerlukan komitmen dan
dukungan semua pihak.

Kodrat 19
Langkah keenam
• Pelaksanaan kegiatan yaitu kegiatan awal
yang melibatkan peserta didik dengan
melibatkan pamong dan instruktur sebagai
persiapan untuk peresmian Pangkalan Saka
Bakti Husada oleh kwartir ranting atau kwartir
cabang. Kegiatan ini merupakan kegiatan uji
coba beberapa kali atau soft opening untuk
memulai kegiatan sebelum diresmikan dan
selanjutnya persemian oleh kwarran atau
Kwarcab.
Kodrat 20
Langkah ketujuh
• Langkah ketujuh, mengembangkan peluang
kerja (job creation) yang berbasis kecakapan
khusus sesuai dengan krida-kridanya seperti
wirausaha kuliner yang berbasis Krida Gizi,
wirausaha sanitasi yang berbasis Krida
Lingkungan Sehat, wirausaha jamu sehat yang
berbasis Krida Obat, dan sebagainya.
Penciptaan peluang kerja ini dapat bekerjasama
dengan sektor bisnis, pelaku usaha mikro, kecil
dan menengah (UMKM) atau koperasi yang
dapat memasarkan secara masif hasil ekonomi
produktif
Kodrat 21
Baru
Lama
Kecakapan Perencaan
Menu Gizi Seimbang

Kecakapan
Penyuluhan Gizi

Usaha `Kuliner Sehat


Kecakapan
Rumah Sehat
KECAKAPAN

Kecakapan Kesehatan
Lingkungan
Wirausaha Sanitasi

Kecakapan Fasilitas
Umum Sehat
Job Creation berbasis kecakapan Saka Bakti Husada
Kesehatan masuk dalam kegiatan kepramukaan

• Banyak event yang dapat dimanfaatkan baik di tingkat


pusat dan daerah/cabang
• Sediakan bahan insert yang dapat dilakukan oleh adik-
adik:
– problem kesehatan yang mesti digarap,
– cara deteksi,
– intervensinya dan
– indikator praktis
• Denagn Pramuka Peduli dan terkoordinasi dengan
BNPB, Badan SAR, K/L lainnya dsb.
Mabi_SBH 23
Disini senang disana senang

Kodrat 24
Kodrat 25

Anda mungkin juga menyukai