Anda di halaman 1dari 11

HIPERNATREMIA PADA PENDERITA

GGA & GGK

KELOMPOK 2
Adelina Ayuningtyas
Edy Kurniawan
Hamdi Muadz
Hikma Auliya Risani
Mistika Nur Fajrina
NATRIUM

 Natrium adalah kation terbanyak dalam cairan ekstrasel, jumlahnya


bisa mencapai 60 mEq per kilogram berat badan dan sebagian kecil
(sekitar 10- 14 mEq/L) berada dalam cairan intrasel
 Jumlah natrium dalam tubuh merupakan gambaran keseimbangan
antara natrium yang masuk dan natrium yang dikeluarkan
FUNGSI GINJAL DALAM EKSKRESI
NATRIUM
 Ekskresi natrium terutama dilakukan oleh ginjal. Pengaturan eksresi
ini dilakukan untuk mempertahankan homeostasis natrium, yang
sangat diperlukan untuk mempertahankan volume cairan tubuh.
 Natrium difiltrasi bebas di glomerulus, direabsorpsi secara aktif 60-
65% di tubulus proksimal bersama dengan H2O dan klorida yang
direabsorpsi secara pasif, sisanya direabsorpsi di lengkung henle (25-
30%), tubulus distal (5%) dan duktus koligentes (4%). Sekresi natrium
di urine <1%
NILAI NORMAL NATRIUM

 Nilai rujukan kadar natrium pada:


 - serum bayi : 134-150 mmol/L
 – serum anak dan dewasa : 135-145 mmol/L
 - urine anak dan dewasa : 40-220 mmol/24 jam
 - cairan serebrospinal : 136-150 mmol/L
 - feses : kurang dari 10 mmol/hari
 Pada kebanyakan orang normal, ginjal sangat fleksibel
dalam ekskresi Natrium sebagai respons terhadap asupan
Natrium yang sangat bervariasi.
 Pasien gagal ginjal kronik kehilangan kemampuan ginjal
yang fleksibel itu, sehingga dapat dikatakan kemampuan
ginjalnya untuk mengekskresikan Natrium yang bervariasi
itu terganggu
MANIFESTASI KLINIS

Gejala klinis hipernatremia sering berkaitan dengan sistem saraf pusat, berupa
perubahan status mental
 letargia
 iritabilitas
 gelisah
 kejang
 muscle twitching
 spastisitas otot
Gejala lain yang dapat ditemukan
 Demam
 Mual
 Muntah
 Sulit Bernapas
 Rasa haus
Diagnosis hipernatremia ditegakkan bila dalam hasil laboratorium
serum elektrolit menunjukkan kadar natrium mencapai > 145 mEq/L.
Sekitar 2/3 pasien hipernatremia akut akan mendapatkan gejala sisa
neurologis setelah berhasil pulih. Pada pasien dewasa dengan kadar
natrium 160 mEq/L memiliki angka mortalitas hingga 75%.
PERJALANAN TERJADINYA KEJANG

 Dalam beberapa menit setelah terjadi hipernatremia, hilangnya cairan dari


sel-sel otak menyebabkan penyusutan otak dan peningkatan osmolalitas
intraseluler sel otak.
 Sel segera merespon untuk memerangi penyusutan ini dan merubah tekanan
osmotik dengan menggerakkan elektrolit melintasi membran sel,
menyebabkan restitusi parsial dari volume otak dalam beberapa jam
(adaptasi cepat).
 Penyusutan otak yang disebabkan oleh hipernatremia dapat menyebabkan
rupturnya pembuluh darah otak, dengan perdarahan intraserebral dan
subarachnoid fokal, yang kemudian dapat memprovokasi kejang.
 Pasien dengan hipernatremia dapat diobati dengan cairan
hipotonik (larutan garam hipotonik atau larutan
dekstrosa). Pemberian yang lebih disukai untuk mengelola
cairan adalah lewat oral (atau melalui selang makan), jika
pendekatan ini tidak layak, cairan harus diberikan secara
intravena
 http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/viewFile/48/43
TERIMA KASIH. . . .

Anda mungkin juga menyukai