Anda di halaman 1dari 97

TIM EF E K T I F

TUJUAN ORGANISASI
PROJECT
PEMECAHAN MASALAH PERUBAHAN
PENGHAMBAT INOVASI ,BM

ISU-ISU STRATEGIS
DAN PENYEBAB
MASALAH HASIL dari
DReading sebagi
Rumusan Masalah
dan latar belakang THINK
PP
FEEL

ACT LEADER
EQ
PPD TIM EFEKTIF
BERBAGI PERAN
INTEGRITAS MEMBUAT RENCANA
WAWASAN KEBANGSAAN MEMBUAT PROSEDUR
ETIKA PUBLIK KOORDINASI &
SANKRI KOLABORASi
• Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan
membangun tim efektif untuk mengelola program instansinya
melalui pembelajaran identifikasi stakeholder, pemetaan nilai
dan interest stakeholder, dan strategi berkomunikasi.
• Mata Diklat disajikan secara interaktif melalui metode
ceramah interaktif, diskusi, dan praktik.
• Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya membangun
persepsi yang sama di antara para stakeholder untuk
mewujudkan pengelolaan program instansinya.

Deskripsi Singkat
HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan


mampu membangun tim yang efektif untuk mewujudkan
pengelolaan program organisasi.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran ini,
peserta dapat:
• Mampu berfokus pada pencapaian
tujuan organisasi
• Mampu mengidentifikasi stakeholder
dalam mengelola program
• Memetakan nilai dan kepentingan
stakeholder
• Menyamakan persepsi stakeholder
• Mempengaruhi stakeholder
• Mengajak stakeholder membentuk tim
perpaduan dua atau lebih orang yang memiliki Tujuan
Bersama dan memiliki Saling Ketergantungan. Hasil yang
dicapai oleh Tim bergantung pada Kerjasama yang dilakukan
pada sebagian besar waktu.
TIM DIKATAKAN EFEKTIF JIKA MEMENUHI DAN
MELEBIHI KEBUTUHAN TIM DIBENTUK

TIM
EFEKTIF
TAHAPAN MEMBANGUN TIM EFEKTIF

Turckerman dan Jensen

1. Forming (Pembentukan)
2. Storming (Menyerbu)
3. Norming (Norma/Etika)
4. Performing (Pencapaian/Kinerja)
KESOPANAN BERLEBIHAN, TERKESAN
CANGGUNG/KAKU KARAKTERISTIK

FORMIN
G

1. Ketergantungan kepada pemimpin


2. Sedikit kesepakatan mengenai sasaran Tim
3. Peran dan tanggung jawab individu tidak jelas
4. Pemimpin harus siap menjawab pertanyaan tentang tujuan, sasaran dan
hubungan eksternal
5. Proses sering diabaikan
6. Para anggota menguji toleransi sistem dan pemimpin
7. Pemimpin lebih bersifat mengarahkan
KARAKTERISTIK

STORMIN
Kesopanan mulai memudar dan para
anggota mulai berbeda pendapat

1. Keputusan dalam tim tidak mudah diambil


2. Anggota Tim cemburu dengan yg lainnya
3. Makin banyak ketidakpastian
4. Muncul faksi
5. Isu-isu emosional sangat dominan
6. Kebutuhan kompromistis diperlukan
KARAKTERISTIK
Terciptanya suatu norma yang
memungkinkan anggotanya mencapai
sasaran yg hendak dicapai
NORMIN
G

1. Muncul konsensus untuk merespon masalah yang dihadapi


2. Terjadi pembagian peran dan tanggung jawab
3. Keputusan besar diambil berdasarkan kesepakatan Tim
4. Keputusan kecil didelegasikan
5. Komitmen dan Kesatuan Kuat
6. Tercipta aktivitas sosial yang menyenangkan
7. Tim membahas dan mengembangkan proses dan gaya kerja
NORMA RASIONAL
Kerahasiaan Diperlukan untuk kepercayaan dan
keterbukaan
Keterbukaan Diperlukan untuk mengeksplorasi
pengalaman
Kepercayaan Diperlukan untuk berbagi secara
mendalam
Perbedaan Diperlukan untuk menghargai keunikan
Mendengarkan Diperlukan untuk empati dan keterlibatan
secara aktif
Penilaian orang lain Diperlukan untuk obyektifitas penilaian
Umpan Balik Diperlukan untuk pengembangan yg
konstruktif
Kehadiran Diperlakukan untuk menjaga kebersamaan
Struktur interpersonal sebagai alat aktivitas KARAKTERISTIK
tugas, peran menjadi flesibel dan
fungsional dan energi tim disalurkan , isu-
isu struktural diselesaikan
PERFORMI
NG

1. Tim Sadar dan jelas tahu mengapa melakukan, dan apa yangs eharusnya dilakukan
2. Dapat berjalan meski tanpa partisipasi pimpinan
3. Fokus pada pencapaian tujuan
4. Memiliki tingkat otonomi yg tinggi
5. Ketidaksepakatan dapat cepat diselesaikan
6. Saling menghargai
7. Tanpa perlu pembimbingan
8. Bantuan dr pimpinan untuk pengembangan personal
MODEL EFEKTIVITAS TIM

fokus pada 5 kunci utama yakni:


1. Goals (Tujuan),
2. Roles (Peran),
3. Procedures (Prosedur),
4. Relationships(Hubungan) and
5. Leadership (Kepemimpinan).
Memberikan target
kesuksesan

Fokus pada waktu dan Usaha

Memberi kemauan, kegigihan


dan motivasi untuk
mencapainya

1. GOAL
GAMBARAN HASIL YG
DIHARAPKAN

Memberikan Peta Jalan


REGULASI YANG
MENGATUR
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2008
TENTANG PENGENDALIAN INTERNAL INSTANSI
PEMERINTAH
KEGIATAN
MISI

SASARAN PROGRAM

VISI TUJUAN

KEGIATAN

MISI
SASARAN

TUJUAN
2.
ROLE/PERAN
Peran adalah cerminan
kepribadian masing-masing
anggota Tim yang terlibat
dalam membentuk Tim
PLANT

COORDINATOR
EVALUATOR

IMPLEMENTER

FINISHER

RESOURCES
INVESTIGATOR

SHAPER

TEAM WORKER

SPESIALIST

2.ROLE/PERAN
Kumpulan aktivitas interpersonal yang
disepakati bersama sebagai norma untuk
mencapai tujuan

Aturan yang mengatur 3.


bagaimana tim membuat PROSEDU
keputusan R

Mengadakan Pertemuan

Menyelesaikan Pekerjaan

Mekanisme
pertanggungjawaban

Membagi Informasi
4.
Kemampuan untuk mengajak bekerjasama untuk
mencapai tujuan

HUBUNGAN
Gaya Berhubungan
Kontributor : Senang
memberi informasi
Kolaborator : Memandang
Tujuan Organisasi sebagi
pedoman Utama

Komunikator : pendengar
yang baik handal sebagai
fasilitator

Penantang : Pengambil
inisitatif dan bersifat Risk
Taker serta inovatif
PENGARUH : HUBUNGAN
1. Memberi Contoh INTERPERSONAL
2. Memotivasi 1. Kepercayaan
3. Mentoring 2. Saling Menghargai
4. Melipatgandakan 3. Komunikatif

5,LEADERSHI
P
Tim efektif Menurut Crech dan Curtchfield
NO FAKTOR TIM EFEKTIF TIM TIDAK EFEKTIF
1 Atmosfir Informal, relaks, nyaman, Tegang dan terkadang
dimana anggota bisa muncul kebosanan
menunjukkan kesenangan
dan keterlibatannya.
2 Seting Tujuan Tujuan, tugas diklarifikasi, Tidak jelas, tidak
dimengerti dan dimengerti, tujuan tidak
dimodifikasi, sehingga mungkin dicapai
anggota bisa komitmen
dan kooperatif dengan
tujuan kelompok
3 Kepemimpinan dan Ada pergantian tiap Didelegasikan atau
partisipasi anggota beberapa waktu yang berdasar otoritas,
telah disepakati. pemimpin mendominasi
kelompok, partisipasi
anggota tidak seimbang
(anggota yang
mempunyai otoritas lebih
mendominasi)
NO FAKTOR TIM EFEKTIF TIM TIDAK EFEKTIF
4 Penekanan tujuan Penekanan pada tiga Tidak ada penekanan
fungsi tujuan
kelompok (pencapaian
tujuan, pemeliharaan
internal dan
perkembangan)
5 Komukasi Terbuka dan dua arah. Di Tertutup dan satu
dorong untuk arah, tidak semua ide
mengeluarka ide dan diberi dorongan, tujuan
perasaan (berhubungan individu berlawanan
dengan masalah dan dengan tujuan kelompok.
perjalanan kelompok)
6 Pembuatan keputusan Secara mufakat Berdasar otoritas dalam
kelompok dengan
partisipasi minimal dari
anggota kelompok
NO FAKTOR TIM EFEKTIF TIM TIDAK EFEKTIF
7 Kohesi Difasilitasi, saling percaya, dan Saling mengabaikan
saling memberi dukungan
8 Toleransi konflik Toleransi terhadap konflik tinggi, Toleransi terhadap konflik
adanya perbedaan/konflik dicari rendah, usaha dilakukan
pemecahannya bersama untuk menghindar,
mengingkari, menekan
atau mengesampingkan
kontroversi
9 Kekuatan Ditentukan oleh kemampuan Ditentukan oleh
anggota, kekuatan sama kedudukan dalam
kelompok
10 Evaluasi Sering, semua anggota berperan Minimal, evaluasi kalau
dalam evaluasi dan pengambilan ada hanya dilakukan oleh
keputusan bagaimana yang mempunyai otoritas
meningkatkan fungsi kelompok tinggi
11 Kreatifitas Didorong, difasilitasi untuk Tidak didorong, individu
aktualisasi diri dan keefektifan takut
interpersonal
LATIHAN
FORMULASIKAN TUJUAN PP ANDA
KAITKAN DENGAN TUJUAN ORGANISASI DAN LATAR BELAKANG SERTA RUMUSAN MASALAH
BUAT PROSEDUR KERJA
SIAPA SAJA YANG TERLIBAT DALAM TIM ANDA
BAGI PERAN DALAM PELAKSAAN TUGAS
STAKEHOLDERS (pemangku kepentingan) : Freeman “1984” yang mendefinisikan
stakeholder sebagai kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi dan atau
dipengaruhi oleh suatu pencapaian tujuan tertentu.
.

STAKEHOLDER PRIMER

STAKEHOLDER
SEKUNDER

IDENTIFIKASI
STAKEHOLDER
Stakeholder utama merupakan stakeholder yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung
dengan suatu kebijakan, program dan proyek perubahan . Mereka harus ditempatkan sebagai
penentu utama dalam proses pengambilan keputusan.
.

STAKEHOLDER PRIMER
Contoh : masyarakat yang terkait dengan
proyek yakni masyarakat yang di identifikasi
akan memperoleh manfaat dan yang akan
terkena dampak Sedangkan tokoh masyarakat
ialah anggota masyarakat dianggap dapat
mewakili aspirasi masyarakat. lembaga/badan
publik yang bertanggung jawab dalam
pengambilan dan implementasi suatu
keputusan
IDENTIFIKASI
STAKEHOLDER
Stakeholder pendukung “sekunder” ialah stakeholder yang tidak memiliki kaitan kepentingan
secara langsung terhadap suatu kebijakan, program dan proyek perubahan tetapi memiliki
kepedulian “concern” dan keprihatinan sehingga mereka turut bersuara dan berpengaruh
terhadap sikap masyarakat dan keputusan legal pemerintah.

Lembaga “Aparat” pemerintah dalam suatu wilayah tetapi tidak memiliki tanggung jawab
langsung. Lembaga pemerintah yang terkait dengan issu tetapi tidak memiliki kewenangan
secara langsung dalam pengambilan keputusan.Lembaga swadaya masyarakat “LSM” setempat,
LSM yang bergerak di bidang yang bersesuai dengan rencana, manfaat, dampak yang muncul
yang memiliki concern “termasuk organisasi massa yang terkait”.Perguruan tinggi yakni
kelompok akademisi ini memiliki pengaruh penting dalam penmgambilan keputusan pemerintah
serta pengusaha “Badan Usaha” yang terkait sehingga mereka juga masuk dalam kelompok
stakeholder pendukung.Pengusaha “Badan Usaha” yang terkait.

STAKEHOLDER
SEKUNDER

IDENTIFIKASI
STAKEHOLDER
Stakeholders Utama
Pejabat Pemerintah & Pembuat Kebijakan adalah mereka
yang merencanakan, mensahkan, dan menjalankan hukum
dan peraturan yang bisa memenuhi tujuan Upaya
atau langsung membatalkannya
 Anggota DPR-DPRD yang membuat dan mensahkan hu-
kum serta mengontrol anggaran publik
 Gubernur, Walikota / Bupati  eksekutif yang menjalankan
hukum, mengadministrasikan anggaran, dan laksanakan-
nya bisa sangat berkontribusi bagi keberhasilan / kegagal-
an Upaya
Stakeholders Utama (lanjutan)
 Anggota pimpinan badan lokal  Pimpinan badan kese-
hatan, perencanaan (BAPEDA), penzonaan wilayah bisa
dengan kekuasaannya menjadi sekutu penting atau opo-nen
berbahaya
 Badan Pemerintah Daerah sering membuat dan mengelu-
arkan peraturan yang adakalanya bisa membantu / mem-
batalkan Upaya, tergantung pilihan mereka
 Pembuat kebijakan sering memiliki kekuasaan resmi (mes-
kipun hanya “penasehat”)  pendapat dan gagasannya
sering dianut
Stakeholders Utama (lanjutan)
Mereka yang bisa mempengaruhi pihak lain
Media massa
Orang dengan posisi yang bisa menyebarkan
pengaruh  ulama, dokter, CEO, Rektor
Pemimpin komunitas yang didengar orang 
mungkin di-hormati karena posisi mereka dalam
populasi itu, menjadi penduduk lama yang
mendapat kepercayaan masyarakat
Stakeholders Utama (lanjutan)
Mereka yang punya kepentingan dengan hasil Upaya
 Komunitas bisnis  bisa mendapatkan pekerja yang lebih
baik, lebih mudah dan lebih banyak mendapat keuntungan
 Advokat  bergantung kepentingan mereka
 Aktivis komunitas yang memiliki kepentingan filosofis atau
politis berkaitan dengan isu yang diangkat oleh Upaya
 Orang yang mempunyai kepentingan akademik / penelitian
terhadap isu / populasi Target
 Penyandang Dana nyata / potensial  tanpa dukngan me-
reka Upaya tidak bisa terlaksana
 Masyarakat luas  diperlukan dukungannya
MANFAAT IDENTIFIKASI DAN ANALISA STAKEHOLDER

1. Mendapatkan lebih banyak gagasan pengembangan dan implementasi perubahan


2. Bisa memberi gambaran lebih jelas tentang konteks komunitas, potensi kesulitan,
dan aset yang ada
3. Sense of ownership terhadap upaya perubahan
4. Fair bagi semua
5. Meminimalisir penolakan
6. Memperkuat posisi kita jika ada oposisi
7. Menjembatani modal sosial bagi komunitas
8. Meningkatkan kredibilitas organisasi kita : fair, etis, transparan, dan membuat orang suka
bekerja dengan kita
9. Meningkatkan peluang keberhasilan Perubahan
Inactive “Hubungan Tidak Aktif”

Reactive “Hubungan Yang Reaktif”

Interactive “Hubungan Yang Interaktif”

Proaktif
“Hubungan Yang Proaktif”

HUBUNGAN DG
STAKE HOLDER
Pada hubungan ini TIM sangat meyakini
bahwa mereka dapat mengambil dan
membuat keputusan secara sepihak saja,
tanpa mempertimbangkan pengaruh atau
dampak yang akan timbul terhadap pihak lain
“Hubungan Yang Reaktif”
Pada hubungan ini TIM sangat cenderung
untuk mempertahankan diri dan hanya
bertindak saat dipaksa untuk melakukan
sesuatu.
“Hubungan Yang Interaktif”
Pada hubungan ini Tim perlu memiliki hubungan berkelanjutan seperti saling menghormati,
saling percaya dan saling terbuka dengan para stakeholder. Dengan begitu TIM akan
menganggap bahwa memiliki hubungan yang baik dengan para stakeholder dan akan menjadi
sumber keunggulan yang kompetitif bagi Organsiasi
“Hubungan Yang Proaktif”
Pada hubungan ini TIM cenderung untuk menantisipasi terhadap berbagai macam kepentingan
para stakeholders. Hal seperti ini biasanya TIM memiliki departemen yang berfungsi untuk
melakukan indentifikasi terhadap issu atau permasalahan yang menjadi perhatian khusus bagi
para pemangku kepentingan “stakeholder”. Akan tetapi perhatian mereka dan para stakeholder
hanya dipandang sebagai permasalahan yang harus dikelola, bukan dipandang sebagai sumber
dari keunggulan yang kompetitif.
High influence law interest
LATENS
Tujuan High influence High nterest
PROMOTERS

Law influence law interest


APHETICS Law influence High interest
DEFENDERS

CREATED BY KUSTORO
memiliki kepentingan besar
terhadap Upaya dan juga
kekuatan untuk membantu
membuatnya berhasil (atau
menggelincirkannya

PROMOTORS
memiliki kepentingan pribadi
dan dapat me-nyuarakan
dukungannya dalam komunitas,
tetapi kekuat-annya kecil untuk
mempengaruhi Upaya

DEFENDERS
APHETICS
kurang memiliki kepentingan maupun
kekuat-an, bahkan mungkin tidak
mengetahui adanya Upaya
LATENS
tidak memiliki kepentingan
khusus maupun terli-bat dalam
Upaya, tetapi memiliki kekuatan
besar untuk mempengaruhi
Upaya jika mereka menjadi
tertarik
The net-map toolbox is a social network
analysis tool that uses interviews and mapping
to help people understand, visualize, discuss, YUK BERMAIN
NET MAP
and improve situations in which many different
actors influence outcomes
LANGKAH 1
PILIH PROYEK PERUBAHAN YANG ANDA
AJUKAN
TETAPKAN TUJUANNYA
IDENTIFIKASI SIAPA SAJA YG MEMPENGARUHI
LANGKAH 2
KATEGORIKAN STAKEHOLDER
1. SKPD PEMERINTAH
2. MASYARAKAT
3. LSM
4. BADAN USAHA
5. WARTAWAN
6. DPRD
LANGKAH 3
MENGKAITKAN HUBUNGAN
ANTAR STAKE HOLDER
DAN SEBUTKANKAN BENTUK
HUBUNGANNYA
LANGKAH 4 IDENTIFIKASI
POSISINYA

Jenis Posisi:
Positif (+) = mendukung
Negatif (-) = menentang
Netral (+/-)
LANGKAH 5 TETAPKAN
LEVEL PENGARUHNYA

Makin besar pengaruhnya diber Jarum Paling


Banyak :
Rendah : 1-2
Sedang : 3-5
Tinggi : 6-8
Sangat tinggi : 9 ≤ …..
LANGKAH 6
OBSERVASI DAN
TENTUKAN LANGKAH
TINDAKAN

1. MASUKAN DALAM KUADRAN


2. TENTUKAN STAKHOLDER YANG MEMERLUKAN PERHATIAN
3. ANTISIAPASI STARTAEGI PEMECAHAN
LATIHAN
FORMULASIKAN TUJUAN PP ANDA
TENTUKAN STAKEHOLDER YANG DAPAT DIPENGARUHI ATAU MEMEPENGARUHI PENCAPAIAN
TUJUAN
IDENTIFIKASI DALAM HAL APA PENGARUHNYA
IDENTIFIKASI KATEGORI PENGARUHNYA NEGATIF ATAU POSITIF
LAKUKAN LEVELISASI PENGARUHNYA
BUAT KUADRAN STAKE HOLDER
BUAT STRATEGI TIM DALAM MENGENTISIPASI PENGARUH NEGATIF
PRESENTASIKAN
OBSERVASI &
KEMUNGKINAN TINDAKAN
KEMUNGKINAN
OBSERVASI
TINDAKAN

Bagaimana peta
Apa yang dapat
besar yang
kita lakukan?
dihasilkan?

Langkah
Apa/Siapakah Siapa dapat
6 motor utamanya ? mengerjakan apa?

Dapatkah kita
Dimanakah
mengharapkan
kebuntuan terjadi
mereka
?
melakukannya?
• The net-map toolbox is a social network analysis tool that uses interviews
and mapping to help people understand, visualize, discuss, and improve
situations in which many different actors influence outcomes. Social
network analysis is a research approach used by scholars such as S.D.
Berkowitz, Stephen Borgatti, Ronald Burt, Linton Freeman, Mark
Granovetter, Nicholas Mullins, Anatol Rapoport, Stanley Wasserman, Barry
Wellman, and Harrison White to better understand the implications of the
position of individual actors in a social structure.
• Individuals create influence network maps using materials from a physical
toolkit. Actor names are written on post-it notes and distributed on a large
sheet of paper. Lines are drawn to link the actors and reveal how they are
connected or not connected, and “influence towers” are built to reflect
the relative power of each actor (the higher the influence tower, the
greater the influence). Photos displaying these influence network maps
are available on the Net-Map blog.
• Ekonomi
• Politik
• Sosial
• Budaya
• Etnis
• Lingkungan
• Keamanan
Mendapatkan lebih banyak gagasan
pengembangan dan implementasi
perubahan
Bisa memberi gambaran lebih jelas
tentang konteks komunitas, potensi
kesulitan, dan aset yang ada
Sense of ownership terhadap upaya
perubahan
 Fair bagi semua
 Meminimalisir penolakan
 Memperkuat posisi kita jika ada oposisi
 Menjembatani modal sosial bagi
komunitas
 Meningkatkan kredibilitas organisasi kita
: fair, etis, transparan, dan membuat
orang suka bekerja dengan kita
 Meningkatkan peluang keberhasilan
Perubahan
NILAI DAN INTEREST STAKEHOLDERS
PENGERTIAN NILAI
• “Values (Tata Nilai)” = prinsip-prinsip tuntunan dan perilaku
yang melekat di dalam cara organisasi dan para tenaga kerjanya
beroperasi seperti yang diharapkan.
• Values mencerminkan dan memperkuat budaya yang diinginkan
oleh organisasi, mendukung dan menuntun pengambilan
keputusan setiap tenaga kerja, membantu organisasi dalam
melaksanakan misinya dan mencapai visinya dengan cara yang
memadai.
• Contoh Values : integritas dan sikap fair dalam seluruh interaksi,
melampaui ekspektasi pelanggan, menghargai tenaga kerja dan
keberagaman, memproteksi lingkungan, dan bertekad
untuk mencapai keunggulan kinerja setiap hari.
Sangat mendukung (melihat peluang untuk perbaikan
hidup)
Ambivalen (dipermalukan karena buta huruf)
Menentang ( menganggap sebagai beban)
Menentukan:
Stakeholders yang berpengaruh paling positif atau
paling negatif terhadap Upaya Perubahan
Stakeholders yang paling dipengaruhi oleh Upaya
Perubahan
Bagaimana kita harus bekerja bersama Stakeholders
dengan berbagai tingkat kepentingan dan pengaruh
yang berbeda
High High
Influence, Influence,
Low Interest High Interest
(Latents) (Promoters)

Low Low
Influence, Influence,
Low Interest High Interest
(Apathetics) (Defenders)
Ciri-ciri keempat Kelompok Stakeholders:
Promoters memiliki kepentingan besar terhadap Upaya
dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya
berhasil (atau menggelincirkannya)
Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat me-
nyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi
kekuat-annya kecil untuk mempengaruhi Upaya
Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun
terli-bat dalam Upaya, tetapi memiliki kekuatan besar
untuk mempengaruhi Upaya jika mereka menjadi
tertarik
Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun
kekuat-an, bahkan mungkin tidak mengetahui adanya
Upaya
Stakeholders Utama pada umumnya adalah Promoters
Kuadran ini dapat membantu memutuskan bagaimana
mengelola Stakeholders
Agar Upaya berhasil, perlu mengembangkan Promoters
agar memahami penuh dan menerima proses Upaya se-
penuh hati
Mereka bisa mengajak Stakeholders lain bergabung
serta mendorong mereka berpartisipasi dalam
perencanaan, implementasi, dan evaluasi Upaya
Mereka bisa menjadi mentor atau mitra bagi
Stakeholders lain
 Promoters (High Influence / High Interest)
Benar-benar bisa membuat Upaya berjalan
Jika positif, maka perlu diperkuat dan dilibatkan dalam
pekerjaan yang akan dinikmatinya
Jika gagasannya tidak jalan, yakinkan bahwa mereka
tahu mengapa, dan mengapa alternatifnya lebih baik
 Latents (High Influence / Low Interest)
Bisa sangat membantu jika dapat diyakinkan akan
pentingnya Upaya bagi kepentingan mereka sendiri atau
untuk kebaikan yang lebih besar
Perlu didekati dan diberi informasi, setiap kali perlu
dilakukan kontak dengan mereka
Tunjukkan bagaimana Upaya memiliki efek positif
terhadap isu maupun populasi yang menjadi
perhatiannya
 Defenders (Low Influence / High Interest)
Bisa sangat membantu jika mereka tetap mendapat
informasi dan kita tidak perlu khawatir tertang ke
terlibatannya di masa datang
Mereka sering memberikan waktu dan keterampilannya saat
Upaya perlu bertahan hidup
 Apathetics (Low Influence / Low Interest)
Tidak peduli terhadap Upaya
Menjadi Stakeholders karena kebetulan menjadi anggota
suatu kelompok atau karena posisinya di ko-munitas
Sebaiknya tidak mengganggu mereka, walaupun bisa diberi
informasi melalui newsletter
Menarik orang / organisasi ke dalam proses dan meng
Gerakkan ke arah Promoters
 Memperlakukan mereka dengan respek
 Memberi informasi apapun, training, mentoring,
dan/atau dukungan yang diperlukan agar mereka tetap
terlibat
 Menemukan tugas atau pekerjaan yang perlu dilakukan
yang menarik minat dan menggunakan bakat mereka
 Menjaga semangat mereka dengan memuji,
merayakan, apresiasi kecil, dan secara terus menerus
mengingatkan pencapaian Upaya
 Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan
 Mengajak mereka mengerjakan pembuatan konsep,
perencanaan, implementasi, dan evaluasi Upaya dari se-
jak awal
 Apabila mengawali hanya dengan sedikit kekuasaan / pe-
ngaruh, mereka perlu dibantu belajar bagaimana
memperoleh dan melatih pengaruhnya dengan bekerja
bersama orang lain, dan
mengembangkan keterampilan pribadi, berpikir kritis,
dan politis
PERAN DAN TUGAS TIM PROYEK PERUBAHAN
Deskripsi
No.
Peran Nama Uraian Tugas
a. Memberikan otorisasi kepada peserta untuk menyusun rencana proyek
perubahan
Project Sponsor –
1 b. Memberi masukan penyempurnaan thd rencana proyek perubahan
Mentor peserta
c. Dll.
a. Melakukan monitoring thd peserta dalam mengkomunikasikan rencana
proyek perubahannya
2 Coach b. Melakukan intervensi bila peserta mengalami permasalahan dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatannya
c. Dll.
a. Menetapkan area perubahan pada unit organisasi yg dipimpinnya
b. Berkonsultasi dengan coach/pembimbing tentang area perubahan
3 Project Leader c. Berkonsultasi dgn mentor/atasan langsung tentang area perubahan
d. Mempengaruhi stakeholders langsung untuk menerima area perubahan
e. Dll.

4 Tim Efekktif

EKO MPP 2018


Identifikasi Stakeholder ini dimaksudkan untuk memetakan siapa saja yang akan terkait
(terkena dampak) dan terlibat dengan adanya proyek perubahan, baik berupa instansi atau
perorangan. Disamping itu maksud lain dari identifikasi stakeholder adalah untuk
mengetahui sejauh mana dukungan para stakeholder terkait dalam pelaksanaan proper.
Keberhasilan menggalang dukunngan stakeholder ini menjdi bagian dari penilaian.

9.0 IDENTIFIKASI STAKEHOLDER


No. Stakeholder Internal No. Stakeholder Eksternal
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
dst. dst

EKO MPP 2018


Peran Stakeholder
Stakeholder Stakeholders yang langsung dipengaruhi oleh program yang dijalankan oleh
Primer organisasi publik tertentu. Pengaruh disini dapat bersifat positif maupun negatif.
1) ...............................................................
2) ...............................................................
3) dst

Stakeholder Stakeholders yang tidak langsung dipengaruhi oleh program yang dijalankan
Sekunder oleh organisasi publik tertentu. Pengaruhnya dapat bersifat positif atau negatif.
1) ...............................................................
2) ...............................................................
3) dst

Stakeholder Stakeholders yang memiliki pengaruh/kewengan legal dalam hal pengambilan


Utama keputusan terhadap program yang dijalankan oleh organisasi publik tsb.
1) ...............................................................
2) ...............................................................
3) dst

EKO MPP 2018


INDIKATOR PENILAIAN STAKEHOLDER

EKO MPP 2018


Matriks Kekuatan Pengaruh, Keterlibatan, dan
Kepentingan Stakeholder
Stakeholder Peran
No. Power Proximity Interest Score Kategori
Internal Eksternal Stakeholder

1 2 3 4 5 6 7 8 9

4. Peran Stakeholder : Primer; Sekunder; Utama.


9. Kategori : Promoters; Defenders; Latens; Apathetics.

EKO MPP 2018


1. Nomor urut
2. Stakeholder Internal yang dapat memepengaruhi dan memiliki kepentingan terhadap
Tujuan.
3. Stakeholder Eksternal) yang dapat memepengaruhi dan memiliki kepentingan terhadap
Tujuan
4. Peran stakeholder (Primer / Sekunder / Utama) berdasarkan perannya dalam mencapai
tujuan.
5. Power (kekuatan pengaruh) yaitu stakeholder yg memiliki kewenangan formal untuk
mengambil keputusan.
6. Proximity (keterlibatan) yaitu keterlibatan stakeholder secara langsung pada proyek
perubahan.
7. Interest (keterlibatan) yaitu kepentingan stakeholder terhadap proyek perubahan.
8. Score = kolom 5 + kolom 6 + kolom 7.
9. Beri Kategori (Promoters → 9,78 – 12,00; Defenders → 7,52 - 9,77; Latents → 5,26 – 7,51;
Apathetics → 3 – 5,25)

EKO MPP 2018


KATEGORI PERINGKAT DAN STRATEGI KERJASAMA DENGAN STAKEHOLDER
BERDASARKAN PENGARUH, MINAT, & KEPENTINGAN DIKLASIFIKASIKAN SBB :
1. Apathetics (Low power, less interested people) nilai 3 – 5,25 simbul (- -) : Kelompok yang
memiliki pengaruh kecil dan kepentingannya rendah (monitor terus golongan ini, tapi
jangan sampai membuat bosan dengan komunikasi anda yang berlebihan
2. Latens (High Power, less interested people) nilai 5,26 – 7,51 simbul (+ -) : Kelompok yang
memiliki pengaruh besar tetapi kepentingannya rendah (cukup bekerja dg mereka agar
tetap puas, tapi tidak perlu terlalu banyak sehingga mereka malah bosan dengan pesan kita)
3. Defender (Low power, High interested people) nilai 7,52 - 9,77 simbul (- +) : Kelompok
yang memiliki pengaruh kecil tetapi kepentingannya tinggi (pertahankan agar orang yg
masuk golongan ini tetap dijaga mendapatkan informasi, dan usahakan bicara dg mereka
untuk memastikan tidak ada masalah
4. Promoters (High Power, High Interested people) 9,78 – 12,00 simbul (+ +) : Kelompok
yang memiliki pengaruh besar dan kepentingannya tinggi (harus melibatkan orang
orang tsb karena memiliki pengaruh besar).

EKO MPP 2018


PENJELASAN / KETERANGAN

• Nilai Tertinggi = ∑ Indikator x Bobot tertinggi = 3 x 4 = 12 ;

• Nilai Terendah = ∑ Indikator x bobot terendah = 3 x 1 = 3

• Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah = 12 – 3 = 9

• Interval =

EKO MPP 2018


Influence (Pengaruh)
Y
+− ++

Kelompok yg memiliki High Influence, High Influence, Kelompok yang memiliki


pengaruh besar tetapi Low Interest High Interest pengaruh besar dan
kepentingannya rendah (Latents) (Promoters) kepentingannya tinggi

Interest
X (Kepentingan)
−− −+

Kelompok yg memiliki Low Influence, Low Influence,


Low Interest Kelompok yang memiliki
pengaruh kecil dan High Interest
pengaruh kecil tetapi
kepentingannya rendah (Apathetics) (Defenders) kepentingannya tinggi

EKO MPP 2018


Mapping Pengaruh dan Kepentingan Stakeholders
Y Pengaruh
tinggi

rendah tinggi

EKO MPP 2018


Memetakan kompleksitas Pengaruh
Stakeholder
• Net Map
MANFAAT NET-MAP
Membantu memahami :

1. Kompleksitas hubungan dengan perspektif yang


berbeda
2. Network terkait kewenangan formal & informal
3. Bottlenecks serta penyebab keberhasilan &
kegagalan
4. Bagaimana memanfaatkan kompleksitas yang ada
PROSES ≥≤HASIL NET-MAP
• Peta hubungan adalah rangka. Sedangkan
diskusi justru sebagai substansinya
• Hasil akhir : peta hubungan menunjukkan
kepada siapa kita dapat bekerja sama
• Proses yang maksimal akan melahirkan hasil
yang maksimal (memberikan pandangan yang
mendalam bagaimana mengeksekusinya)
LANGKAH DALAM
MENGGUNAKAN NET-MAP

1. Rumuskan PERTANYAAN
2. Tempatkan stakeholders dalam map & buatlah kategori-nya
3. Kaitkan hubungan formal & informal
4. Petakan posisi stakeholders dengan memberikan simbol
positif/negatif
5. Tetapkan besarnya pengaruh tiap stakeholder (tower)
6. Sepakati hasil peta dan kompromikan kemungkinan tindakan
7. Bagaimana melakukan komunikasi kepada stakeholders yang
stratejik
Bagaimana Memulai ?

Langkah 1
• Pertimbangkan kasus yang telah didiskusikan
dalam kelompok dan definisikan pertanyaan :

“Siapa yang mempengaruhi……. ?”


Defining THE QUESTION

Spesifik

Pertanyaan
“Hot”
yang tepat Relevan
dalam Net-
Map

Terkait
dengan
Perubahan
MENGIDENTIFIKASI STAKEHOLDERS

Langkah 2
Pengelompokan Kategori stakeholder dalam
net-map:
• Pemerintah
• Organisasi Masyarakat (NGO)
• Dunia Usaha
• Aktor Internasional
• dll
MENGAITKAN HUBUNGAN
ANTAR STAKEHOLDERS
Langkah 3
• Hubungan formal : hirarki,
pelaporan, aliran dana, dsb
• Hubungan informal :
kesetiakawanan, konflik,
advokasi
MEMETAKAN POSISI DARI TIAP
STAKEHOLDERS

Langkah 4
Jenis Posisi:
• Positif (+) = mendukung
• Negatif (-) = menentang
• Netral (+/-)
MENETAPKAN PENGARUH STAKEHOLDERS

Seberapa besar pengaruh dari setiap aktor terhadap


pertanyaan yang diajukan (pada langkah 1) ?

Langkah 5
Makin besar pengaruhnya
maka makin tinggi tower-nya :
Rendah : 1-2
Sedang : 3-5
Tinggi : 6-8
Sangat tinggi : 9 ≤ …..
OBSERVASI &
KEMUNGKINAN TINDAKAN
KEMUNGKINAN
OBSERVASI
TINDAKAN

Bagaimana peta
Apa yang dapat
besar yang
kita lakukan?
dihasilkan?

Langkah
Apa/Siapakah Siapa dapat
6 motor utamanya ? mengerjakan apa?

Dapatkah kita
Dimanakah
mengharapkan
kebuntuan terjadi
mereka
?
melakukannya?
STRATEGI
... adalah jalan-jalan utama yang terpilih untuk menjamin
tercapainya tujuan secara efektif dan efisien (Santoso :
2005).
... adalah taktik, kiat, cara-cara yang baik dan
menguntungkan dalam suatu tindakanDalam kamus
induk istilah ilmiah (2003 :740)

... adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk


mencapai sasaran khusus (KBBI : 1996 : 964).
KOMUNIKASI

• “proses interaktif antara dua atau lebih orang yang


saling bertukar informasi yang bermanfaat melalui
kata-kata atau pesan-pesan baik secara verbal ataupun
tertulis”
• Ada dua pihak yang saling berhubungan : pemberi
informasi (sender) dan yang menerima informasi
(receiver).
PENGERTIAN STRATEGI KOMUNIKASI

• Paduan dari perencanaan komunikasi


(communication planning) dan manajemen
komunikasi (communication manajement) untuk
mencapai suatu tujuan (goal).
• Secara operasional pendekatan (approach) bisa
berbeda-beda sewaktu-waktu, bergantung pada
situasi dan kondisi.
STRATEGI KOMUNIKASI
1. Terbuka
Kunci pertama untuk menciptakan Komunikasi yang efektif
adalah transparansi, yaitu informatif dan jujur dalam
berkomunikasi.
2. Terstruktur
Komunikasi yang terstruktur dapat dipresentasikan dalam cara
yang menarik agar mudah dimengerti oleh audiens.
3. Bersemangat
Komunikasi harus dikemas dengan nuansa yang bersemangat
untuk memastikan audiens segera bertindak setelah menerima
pesan.
LANJUTAN…………….
4. Seimbang
Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, Anda perlu
mengatur frekuensi pesan. Komunikasi yang terlalu sedikit
dapat menyebabkan kebingungan dan frustrasi. Di sisi lain,
komunikasi yang terlalu sering akan menyebabkan sikap apatis.
5. Profesional
Komunikasi harus dikemas secara profesional. Pesan yang
dibuat dengan baik dan tanpa kepentingan pribadi akan lebih
efektif dalam lingkungan kerja.
6. Wording
Pemilihan kata yang tepat akan menjadikan komunikasi lebih
efektif

Anda mungkin juga menyukai