Anda di halaman 1dari 20

PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN

PENYAKIT MENULAR ( P2M )


PUSKESMAS WUA WUA
Sub-Sub Pembahasan

Program P2M Yang Ada Di Puskesmas Wua-Wua

Pelaksanaan dan pengaplikasian Program P2M Yang Ada


Di Puskesmas Wua-Wua

pennangggungjawab/programmer P2M di
puskesmas Wua-wua

anggaran/dana kesehatan yang digunakan oleh


puskesmas Wua-wua

analisis swot Program P2M Yang Ada Di


Puskesmas Wua-Wua P2M?
Program P2M Yang Ada Di Puskesmas Wua-Wua

Berdasarkan data yang termuat dalam profil kesehatan puskesmas


wua-wua menyebutkan ada 10 program pemberantasan penyakit menular
diantaranya termuat dalam tabel berikut :
No Jenis penyakit Jenis kelamin Keluraham
L P JML Anawai Wua-wua Mataiwoi JML
1 TB Paru BTA 19 14 33 19 7 7 32
2 Ispa bukan pheunomia 652 712 1364 931 277 156 1364

3 Ispa pheunomia 0 1 1 1 0 0 1
4 Kusta PB 0 0 0 0 0 0 0
5 Malaria RDT (+) 0 0 0 0 0 0 0
6 HIV/AIDS 0 1 1 0 1 0 1
7 PD3I 0 0 0 0 0 0 0
8 Diare 108 84 192 132 41 19 192
9 DBD 13 9 22 11 5 6 22
10 IMS 5 19 24 11 10 3 24
Pelaksanaan dan Pengaplikasian Program P2M Yang
Ada Di Puskesmas Wua-Wua

1. Penatalaksanaan program P2 TB paru:


Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh P2 TB di Puskesmas Wua-
wua yaitu:
1. Perencanaan
2. Penemuan tersangka/suspect
3. Penemuan TB BTA (+)
4. Pengobatan penderita TB
5. Penyuluhan TB
6. Pencatatan, pelaporan dari semua kegiatan
Grafik Angka insidensi penderita TB di Puskemas Wua-
Wua

300

250

200

suspek Paru
150
penderita baru

100

50

0
2016 2017 2018

Grafik 2.1 Angka insidensi penderita TB di Puskemas


Wua-Wua
2. P2 DBD

Adapun kegiatan program P2 DBD dipuskesmas Wua-wua yaitu sebagai berikut:

1. Pendataan sasaran di wilayah kerja Puskesmas Wua-wua yang dilakukan oleh

petugas P2 DBD rutin tiap bulan.

2. Perencanaan meliputi kegiatan rekapitulasi data, analisis data, identifikasi

masalah, serta penyusunan rencana kegiatan untuk pemecahan masalah yang

dilakukan oleh petugas P2 DBD.

3. Penanganan penderita dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan, pengobatan,dan

rujukan penderita oleh dokter dan paramedis yang dilakukan sepanjang tahun

4. Penanggulangan kasus berupa pemantauann jentik, fogging focccus, penyuluhan

3M, dan abatisasi oleh petugas DBD dan pemerintah kecamatan wua-wua.

5. Melakukan evaluasi kinerja

6. Pencatatan, pelaporan dari semua kegiatan


10 Program P2 DBD tahun 2018

0
Jan Feb
Mart Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt

Grafik Angka Insiden DBD di Puskesmas Wua-wua Pada Bulan Januari-


Oktober Tahun 2018

Pada grafik diatas dapat dilihat insiden tertinggi terjadi pada


bulan Januari di Puskesmas wua-wua. Angka insiden tertinggi pada bulan
Januari yaitu sebesar 7 orang, sedangkan pada bulan Juni dan agustus
merupakan angka insiden terendah yaitu sebesar 1 orang serta pada bulan
September dengan kasus 0 orang atau tdak terdapat insidensi DBD. Pada
Bulan November dan Desember belum adanya angka insiden karena
belum melakukan pendataan pada bulan tersebut.
3. P2 Ispa bukan Pheumonia

1. Pendataan sasaran dengan koordinasi lintas sektoral

2. Perencanaan kegiatan meliputi rekapitulasi, pengolahan, analisa


data, serta identifikasi masalah

3. Penemuan kasus pneumonia dilakukan dengan anamnesa,


pemeriksaan pasiendan penentuan klasifikasi/diagnosa oleh
dokter, petugas P2 ISPA, dan perawat.

4. Kunjungan rumah untuk mengetahui keadaan penderita dan


lingkungannya oleh petugas P2 ISPA, dokter.

5. Penyuluhan ISPA di dalam maupun di luar gedung oleh petugas P2


ISPA dan promkes.

6. Pencatatan, pelaporan, dan monev


Program P2 ISPA puskesmas Wua-wua

1440
1420
1400
1436
1380 penderita ISPA
1360
1340 1362
1320

2016
2017

Pada grafik dapat dilihat insiden tertinggi terjadi pada tahun


2016 di wilayah kerja puskesmaa Wua-wua. Angka insiden tertinggi
pada tahun 2016 yaitu sebayak 1436 orang. Sedangkkan pada tahun
2017 angka insidensi penderita ISPA turun menjadi 1364 orang yang
terdiri dari laki-laki 652 orang dan perempuan 712 orang
P2 Diare

300

250

200
penderita diare
150

100

50

0
2016 2017

Berdasarkan grafik 2.4 .kejadian Diare tertinggi tahun 2016


dengaan jumlah penderita 263 orang. Sedangkan pada tahun 2017
menurun menjadi 192 penderita DBD di wilayah puskesmas wua-wua
Penanggung Jawab / Programmer P2M

Struktur organisasi sebagai berikut:

A. Kepala puskesmas wua-wua : dr. andi nurmayanti

B. Ketua Coordinator P2M : Yuan HS. Noy putri S.KM

1. Pj P2M TB : Nyomansueco, S.Kep Nrs

2. Pj P2M DBD dan P2M Campak: Yuan HS. Noy putri S.KM

3. Pj P2M malaria dan P2M kusta: Ni Komang Sri k., A.Mk

4. Pj P2M HIV/AIDS dan P2M IMS : Serly, A.Mk

5. Pj P2M ISPA : Sitti Rahmawati, A.Mk


Dana/anggaran
Dana/anggaran yang digunakan untuk program
kesehatan di Puskesmas Wua-wua yaitu dana yang
bersumber dari:
1. APBD (Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Daerah)
2. BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)
3. JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) bisa berupa
BPJS Kesehatan
Analisis Swot (STRENGHT, WEAKNESSES, OPPORTUNITIES,
THREATS) per program P2M di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-
wua

1. Analisis SWOT P2M TB


A. Kekuatan (Strenght)
1) sumber daya, memiliki jumlah tenaga kesehatan cukup
banyak.
2) Sarana, Banyak peralatan yang diperoleh dari Pemerintah
Kota dan dana APBN kesehatan
3) Prasarana, Lokasi Puskesmas berada di belakang kantor
Camat Wua-wua jln. Anawai kel. Anawai
4) Dana, Memiliki sumber dana operasional yang kontinyu
5) Manajemen Program, Memiliki program kerja dan stuktur
organisasi dibawah pengawasan Coordinator P2M
puskesmas wua-wua
B. Kelemahan (Weaknesses)
1) Sumber Daya, Distribusi tenaga tidak merata dan pola
penempatan tenaga belum sesuai
2) Sarana, Jenis peralatan yang diperlukan tidak sesuai dengan
kebutuhan karena pengadaan sarana yang tersentralisasi dari
pusat dan distribusi tidak merata
3) Dana, Pengelolaan dana belum dikerjakan oleh tenaga ahli
4) Manajemen Puskesmas Tidak terdapat pembagian tugas
yangjelas dan masih berlaku budaya “ asal bapak senang

C. Kesempatan (Opportunities)
1) Masyarakat bersedia diberi pelayanan kesehatan
2) Berada di dekat tepat dibelakang kantor camat Wua-wua
sehingga memudahkan masyarakat menjakau fasilitas dan
pelayanan kesehatan
3) Dengan tenaga SDM yang ada mengoptimalkan program
4) Dengan dana operasional dapat menambah kesejahteraan
personil
D. Ancaman (Threats)
1) Banyak berdiri Balai Pengobatan swasta yang memberikan
pelayanan yang sama
2) Adanya persepsi biaya pelayanan kesehatan yang mahal
3) Status kepemilikan sertifikat tanah yang ditempati gedung
belum jelas dan sering ada isu akan digugat
4) Polusi udara dari pasar dan terminal

2. Analisis SWOT DBD


A. Kekuatan (Strenghs)
1) Adanya dukungan dari masyarakat terutama PKK Kelurahan, tokoh
masyarakat, tokoh agama dan guru sekolah serta seluruh stakeholders
yang berkepentingan.
2) Puskesmas Wua-wua mempunyai tenaga kesehatan yang cukupbayak
dengan tingkat pendidikan yag baik.
B. Kelemahan (Weakness)

1) Jumlah tenaga kesehatan yang menangani kasus DBD masih


kurang.

2) Masih dibutuhakan peningkatan sumber daya manusia (SDM)


dalam bidang penyuluhan agar dapat memberi dampak
pelayanan yang meningkatkan pengetahuan masyarakat
teutama dalam bidang promosi kesehatan(promkes).

C. Peluang (Opportunity)

1) Minat masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan puskesmas


cukup tinggi yang ditandai dengan banyaknya pengunjung puskesmas.

D. Ancaman (Threats)

1) Lingkungan yang ada tidak mendukung, pendidikan masyarakat,,


kesadaran PHBS sangat rendah.
Analisis SWOT ISPA BUKAN PNEUMONIA

A. Kekuatan (Strenght)
1) Sumber daya, memiliki kader kesehatan dengan jumlah yang cukup
bayak
2) Sarana, Banyak peralatan yang diperoleh dari Pemerintah Kota dan
dana APBD kesehatan dan BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)
3) Aparatur pemerintahan daerah setempat berperan aktif dalam
kegiatan kesehatan masyarakat.
4) Dana, Memiliki sumber dana operasional yang kontinyu
5) Manajemen Program, Memiliki program kerja dan stuktur organisasi
dibawah pengawasan Coordinator P2M puskesmas wua-wua.
B. Kelemahan (Weaknesses)
• Sumber Daya, Distribusi tenaga tidak merata dan pola penempatan
tenaga belum sesuai
• Sarana, Jenis peralatan yang diperlukan tidak sesuai dengan kebutuhan
karena pengadaan sarana yang tersentralisasi dari pusat dan distribusi
tidak merata
• Dana, Pengelolaan dana belum dikerjakan oleh tenaga ahli
C. Kesempatan (Opportunities)
1) Programnya Telah di tetapkan oleh pemerintah.
2) Masyarakat mau untuk berpartisipasi dalam
pelaksanaan program
3) Tingginya minat masyarakat untuk berobat ke
puskesmas Wua-wua.
D. Ancaman (Threats)
1) Karena banyaknya Puskesmas yang memiliki program
yang sama sehingga daya saing tingkat puskesmas lebih
tinggi.
Analisis SWOT Diare

A. Kekuatan (Strenghs)
1) Kerjasama yang baik dengan Puskesmas dan Posyandu
2) Tersedianya dana untuk menjalankan program baik dari
BOK maupun APBD serta JKN.
B. Kelemahan (Weakness)
1) Jumlah tenaga kesehatan yang menangani kasus diare masih
kurang.
C. Peluang (Opportunity)
1) Program P2 DBD sudah diatur oleh pemerintah
2) Adanya partisipasi masyarakat dalam program ini
3) Di setiap kelurahan telah memiliki kader kesehatan
D. Ancaman (Threats)
1) Lingkungan yang ada tidak mendukung, pendidikan
masyarakat serta kesadaran PHBS sangat rendah.
TERIMA KASIH
BANYAK
MOHON MAAF
APABILA BANYAK
KESALAHAN

Anda mungkin juga menyukai