Materi Pancasila Pra Uas
Materi Pancasila Pra Uas
UAS
Diana Anggraini
PANCASILA SEBAGAI
SISTEM FILSAFAT
ISTILAH FILSAFAT
Istilah ‘filsafat’ Kata philos yang filsafat berarti
1
3
berasal dari berarti cinta atau merupakan upaya
bahasa Yunani, philia yang berarti manusia untuk
(philosophia) persahabatan, mencari kebijaksana-
tertarik kepada dan an hidup yang
kata sophos yang nantinya bisa
berarti menjadi konsep yang
kebijaksanaan bermanfaat bagi
(Bagus, 1996:
peradaban
242). manusia.a
LINGKUP PENGERTIAN FILSAFAT
A. FILSAFAT SBG. SUATU KEBIJAKSANAAN
YANG RASIONAL DARI SEGALA SESUATU
B. FILSAFAT SEBAGAI SUATU SIKAP DAN
PANDANGAN HIDUP
C. FILSAFAT SEBAGAI SUATU KELOMPOK
PERSOALAN
FILSAFAT D. FILSAFAT SEBAGAI SUATU KELOMPOK
TEORI DAN SISTEM PEMIKIRAN
E. FILSAFAT SBG. SUATU PROSES KRITIS DAN
SISTEMATIS DARI SEGALA PENGETAHUAN
MANUSIA
F. FILSAFAT SBG. SUATU USAHA UNTUK
MEMPEROLEH PANDANGAN YANG
KOMPREHENSIF
• DASAR ONTOLOGIS
PEMIKIRAN TENTANG NEGARA
BANGSA, MASYARAKAT DAN
MANUSIA
DASAR EPISTEMOLOGIS
PANCASILA SEBAGAI SUATU
SEBAGAI PENGETAHUAN INTERN
SISTEM FILSAFAT
STRUKTUR LOGIS DAN
KONSISTEN IMPLEMENTASINYA
DASAR EPISTEMOLOGIS
PANCASILA SEBAGAI SUATAU PENGETAHUAN
INTERN STRUKTUR LOGIS DAN
SEBAGAI
KONSISTEN IMPLEMENTASINYA
SISTEM FILSAFAT
DASAR AKSIOLOGIS
YANG TERKANDUNG DI
DALAMNYA, HIERARKHI DAN
STRUKTUR NILAI DI DALAMNYA
KONSEP ETIKA YANG
TERKANDUNG DI DALAMNYA
ESENSI FILSAFAT
PANCASILA
ESENSI NEGARA
DASAR
ONTOLOGIS
SUBJEK PENDUKUNG
NEGARA
HUBUNGAN NEGARA
DNG.WARGANEGARA
DASAR ONTOLOGIS PANCASILA
SISTEM PENGETAHUAN
DASAR
EPISTEMOLOGIS
DASAR KEBENARAN
PENGETAHUAN
CARA MENDAPATKAN
PENGETAHUAN
DASAR EPISTEMOLOGIS
PANCASILA
Epistemologi Pancasila terkait dengan sumber dasar
pengetahuan Pancasila. Sumber pengetahuan Pancasila dapat
ditelusuri melalui sejarah terbentuknya Pancasila. Dalam
penelusuran sejarah mengenai kebudayaan yang berkait dengan
lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
Akar sila-sila Pancasila ada dan berpijak pada nilai serta
budaya masyarakat bangsa Indonesia.
1. HAKIKAT NILAI
DASAR
2. SUMBER NILAI
AKSIOLOGIS
3. STRUKTUR NILAI
DASAR AKSIOLOGIS PANCASILA
• Aksiologi terkait erat dengan penelaahan atas nilai. Dari aspek
aksiologi, Pancasila tidak bisa dilepaskan dari manusia
Indonesia sebagai latar belakang, karena Pancasila bukan nilai
yang ada dengan sendirinya (given value) melainkan nilai yang
diciptakan (created value) oleh manusia Indonesia. Nilai-nilai
dalam Pancasila hanya bisa dimengerti dengan mengenal
manusia Indonesia dan latar belakangnya.
NILAI PANCASILA
• hasil perpaduan antara nilai asli milik bangsa Indonesia dan nilai yang
Nilai intrinsik diambil dari budaya luar Indonesia, baik yang diserap pada saat
Indonesia memasuki masa sejarah abad IV Masehi, masa imperialis,
maupun yang diambil oleh para kaum cendekiawan
• Sila pertama; Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Ketuhanan yang berkemanusiaan yang adil dan
beradab, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/ perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
• Sila kedua; kemanusiaan yang adil dan beradab adalah kemanusiaan yang ber-Ketuhanan Yang Maha
Esa, yang berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
• Sila ketiga; persatuan Indonesia adalah persatuan yang ber-Ketuhanan YME, berkemanusiaan yang adil
dan beradab, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
• Sila keempat; kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
adalah kerakyatan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang
berpersatuan Indonesia, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
• Sila kelima; keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah keadilan yang ber-Ketuhanan Yang
Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan (Notonagoro, 1975: 43-44).
2 3 4 5
1
3 4 5
1 2
1 4 5
2 1 3
5
2 3 2 1 4
3 2 1 5
3
Deontologi
Teleologi Keutamaan
ALIRAN-ALIRAN BESAR ETIKA
Etika •Etika deontologi memandang bahwa tindakan dinilai baik atau buruk
Deontologi berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.
Etika •Etika ini tidak mempersoalkan akibat suatu tindakan, tidak juga
mendasarkan pada penilaian moral pada kewajiban terhadap hukum moral
Keutamaan universal, tetapi pada pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.
1. ETIKA DEONTOLOGI
• Fakta yang kita saksikan saat ini ilmu-ilmu empiris mendapatkan tempatnya yang sentral
dalam kehidupan manusia karena dengan teknologi modern yang dikembangkannya dapat
memenuhi kebutuhan praktis hidup manusia. Ilmu-ilmu empiris tersebut tumbuh dan
berkembang dengan cepat melebihi ritme pertumbuhan dan perkembangan peradaban
manusia. Ironisnya tidak diimbangi kesiapan mentalitas sebagian masyarakat, khususnya di
Indonesia.
SEJARAH ILMU