Anda di halaman 1dari 19

WORKSHOP BIMBINGAN TEKNIS

PEMANTAUAN HAK-HAK
DISABILITAS DAN PENYUSUNAN
LAPORAN ALTERNATIF CRPD UNTUK
PEREMPUAN DISABILITAS
Pengantar Hak Asasi
Manusia (HAM)

BANDAR LAMPUNG, 11 SEPTEMBER 2019


Latar Belakang
◦ Universal Declaration of Human Rights (UDHR) atau
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
◦ Perumusan 2 Kovenan kembar: 1) Kovenan Hak-
Hak Sipil dan Politik; 2) Kovenan Hak-Hak Ekonomi,
Sosial, dan Budaya.
◦ Perjanjian/konvensi internasional hak asasi
manusia setelah tahun 1945; hingga saat ini
terdapat 9 Konvensi HAM Internasional.
◦ Norma atau Perjanjian internasional ini menjadi
dasar pelaksanaan HAM di seluruh dunia.
TUGAS 5 MENIT
TULISKAN 9 KONVENSI HAM
INTERNASIONAL YANG ANDA
KETAHUI!
Boleh singkatan
Traktat atau Konvensi
Date Monitoring Body

21 Dec 1965 CERD


ICERD International Convention on the Elimination of All
Forms of Racial Discrimination
16 Dec 1966 CCPR
ICCPR International Covenant on Civil and Political Rights
16 Dec 1966 CESCR
ICESCR International Covenant on Economic, Social and
Cultural Rights
18 Dec 1979 CEDAW
CEDAW Convention on the Elimination of All Forms of
Discrimination against Women
10 Dec 1984 CAT
CAT Convention against Torture and Other Cruel,
Inhuman or Degrading Treatment or Punishment
20 Nov 1989 CRC
CRC Convention on the Rights of the Child
18 Dec 1990 CMW
ICMW International Convention on the Protection of the
Rights of All Migrant Workers and Members of
Their Families
20 Dec 2006 CED
CPED International Convention for the Protection of All
Persons from Enforced Disappearance
13 Dec 2006 CRPD
CRPD Convention on the Rights of Persons with
Disabilities
Sifat-sifat HAM
◦ Inherent: melekat dan tidak dapat diceraikan atau dilepaskan.
◦ Fundamental: hak-hak mendasar untuk kehidupan dan
martabat manusia.
◦ Inalienable: tidak dapat dicabut atau dihilangkan oleh
seseorang karena suatu alasan.
◦ Imprescriptible: tidak dapat hilang walau seseorang gagal
menggunakannya, dalam jangka waktu lama.
◦ Indivisible: tidak dapat dibagi bersama orang lain dan tidak
dapat ditolak walaupun hak lain sudah dinikmati.
◦ Universal: berlaku secara umum dan universal tanpa
memandang status, kondisi, wilayah, dan asal-usul, dll
◦ Interdependent: saling terkait antara pemenuhan satu hak
dengan hak yang lain
Prinsip Utama HAM
Keseteraan dan Non-Diskriminasi
Non-diskriminasi adalah prinsip yang saling
berhubungan (cross cutting) dalam hampir
semua hak-hak asasi manusia.
Kesetaraan adalah prinsip yang diakui dalam
Article 1 Deklarasi Universal HAM yang
berbunyi “All human beings are born free and
equal in dignity and rights”.
TUGAS 2 MENIT
TULISKAN 3 TANGGUNG JAWAB
NEGARA TERHADAP HAK ASASI
MANUSIA!
Bagaimana HAM dilaksanakan
di dalam Negeri?
◦ Pancasila
◦ Pengakuan dan jaminan perlindungan HAM tercermin dalam nilai-nilai
Pancasila, misalnya nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan sosial.
◦ UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
◦ Selain sebagai landasan konstitusional UUD NRI Tahun 1945 setelah
amandemen pada bab XA memuat secara khusus dalam satu bab tersendiri
tentang HAM yang diuraikan pasal 28 A- J
◦ Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
◦ UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
◦ UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
◦ UU No. 8/2016 Tentang Penyandang Disabilitas
◦ Peraturan perundang-undangan lainnya, yaitu KUHPidana, UU Pemilu, UU
susunan dan kedudukan MPR, DPR, UU tentang parpol, UU tentang Pers, UU
Perlindungan anak, UU Perlindunngan anak, UU Perburuhan dan lain-lain.
Menghormati

Memajukan Enforcement
(promote)

Negara

Melindungi Memenuhi
TANGGUNG JAWAB NEGARA
HUKUM HAM

PEMANGKU
PEMANGKU TANGGUNG
HAK JAWAB

INDIVIDU/
NEGARA
KELOMPOK

Menghormati Melindungi Memenuhi (to


(to respect) (to protect) fulfil)

Negara harus menahan diri Upaya Negara Negara harus


dari melakukan intervensi melindungi melakukan tindakan
atau pengurangan individu dan positif untuk
penikmatan HAM kelompok dari memfasilitasi
pelanggaran HAM penikmatan HAM
Pelanggaran HAM
Unsur Uraian
Bentuk perbuatan atau tindakan (act) sengaja ataupun tidak
disengaja, atau kelalaian yang secara melawan hukum
Subyek/pelaku seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
Negara
Syarat Materiil a. mengurangi;
b. menghalangi;
c. membatasi; dan/atau
d. mencabut.
e. tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan
memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan
benar, berdasarkan mekanisme hukum yang
berlaku
Obyek/korban seseorang atau kelompok orang
Berdasarkan pasal 1 ayat (6) UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Bentuk Pelanggaran HAM
Kategori Pelanggaran HAM yang dilakukan Negara atas tanggung jawab
yang diembannya terbagi dalam:
◦ By Commission  Tindakan yang dilakukan karena Negara justru
melakukan tindakan langsung, intervensi atau turut campur dalam
mengatur hak-hak warga negara yang semestinya dihormati;
◦ By Ommission  Pelanggaran Negara karena pembiaran, terjadi
ketika Negara tidak melakukan suatu tindakan atau gagal dalam
melakukan tindakan yang diperlukan untuk melaksanakan
kewajibannya;
Bentuk Pelanggaran HAM:
1. Tindakan
2. Kebijakan
a. Tertulis  Legislasi/peraturan
b. Verbal – sikap politik pemerintahan / Negara.
TUGAS 10 MENIT di Kelompok
Tuliskan contoh untuk bentuk pelanggaran HAM:
◦Pelanggaran HAM by commission
(Negara Aktif)
◦Pelanggaran by ommission (Negara
pasif)
◦Jelaskan pelanggaran tersebut
berdasarkan tiga kewajiban negara;
menghormati, melindungi, dan
memenuhi
HAK ASASI MANUSIA DAN
HAK-HAK DISABILITAS
Keputusan Internasional
◦ Resolusi Komisi HAM 2000/51 tanggal 25 April 2001:
Komisi meminta Sekretaris Jenderal untuk
melaporkan dua tahun sekali kepada Majelis Umum
tentang kemajuan yang dibuat sehubungan dengan
upaya untuk memastikan pengakuan penuh dan
menikmati hak asasi manusia para penyandang
disabilitas
◦ Keputusan Dewan Ekonomi dan Sosial 2000/268
tanggal 28 Juli 2000 menyetujui permintaan tersebut.
◦ Perkembangan selanjutnya dilakukan oleh badan-
badan PBB lainnya.
Mekanisme Treaty Bodies
Komite Hak Anak

Komite Hak Ekosob


secara sistematis mengangkat
masalah anak-anak disabilitas Komite Penghapusan Diskriminasi
pengembangan program identifikasi Komentar Umum No. 5 (1994) terhadap Perempuan
dini anak tentang disabilitas
kampanye peningkatan kesadaran Perhatian pada situasi spesifik Komite mencatat kasus-kasus
untuk mengurangi diskriminasi disabilitas mental dan disabilitas dan perempuan disabilitas
terhadap anak-anak disabilitas kebutuhan akan UU untuk Tidak memadainya pemenuhan hak
memastikan bahwa hak-hak mereka perempuan menjadi salah satu
pengumpulan data kuantitatif dan
berdasarkan Kovenan sebab terjadinya disabilitas. s
kualitatif terpilah
(E/C.12/1/Add.10, paragraf 43)
Pelapor Khusus Disabilitas ditunjuk pada tahun 1994 untuk menindaklanjuti implementasi Aturan Standar tentang
Penyetaraan Peluang untuk Penyandang Disabilitas

Pelapor Khusus mempresentasikan laporannya kepada Komisi pada tahun 1996, 1998 dan 2000

Resolusi 2000/51 (Komisi HAM PBB), Komisi mengundang Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi
Manusia, bekerja sama dengan Pelapor Khusus tentang disabilitas, untuk memeriksa langkah-langkah
untuk memperkuat perlindungan dan pemantauan hak asasi manusia para penyandang disabilitas

Pelapor Khusus menyelenggarakan seminar untuk membahas cara-cara dan cara-cara menerapkan resolusi
dan memperkuat dimensi hak asasi manusia dalam perdebatan tentang disabilitas (November 2000)

PBB menekankan 2 hal terkait peningkatan upaya tentang disabilitas : (a) mendorong mekanisme HAM PBB,
termasuk perjanjian (treaty bodies); dan (b) mendorong organisasi non-pemerintah yang peduli dengan masalah
disabilitas untuk meningkatkan interaksinya dengan mekanisme HAM PBB.

Upaya Kantor Komisi Tinggi HAM PBB

Anda mungkin juga menyukai