Diskusi Topik Obat-Obat Kardiovaskuler
Diskusi Topik Obat-Obat Kardiovaskuler
26 Januari 2019
OBAT-OBAT
KARDIOVASKULAR
Disusun oleh :
Diue Ammie Vrai Muty
Indah Rizelina Aisa
Mohammad Ali Alvin
OBAT GAGAL
OBAT SIMPATOLITIK OBAT HIPOLIDEMIK
JANTUNG
Golongan III
• Amiodaron,
bretilium, sotalol
Golongan IV
Verapamil,
diltiazem
Tidak
terklasifikasi
Digoksin, nukleotida
adenin
Golongan I (Penghambat kanal
natrium cepat
Golongan ini dibedakan berdasarkan
efek obat terhadap durasi potensial aksi
Indikasi: SV dan ventricular arrhytmias
IA IB IC
Mengurangi jumlah
depolarisasi spontan sinus
dan AV node dengan blok
kanal kalsium secara tidak
langsung.
Indikasi: SV dan ( cAMP)
ventricular arrhythmias.
Propranolol
Asebutolol, Esmolol
Golongan III
Obat antiaritmia ini
memperpanjang durasi
potensial aksi dan Amiodarone (p.o.; i.v. inf.)
meningkatkan periode t1/2 20–100 hari ES: bradikardia,
refrakter absolut. hypo/hyper tiroid,
Mengurangi influks K+ ke , neuritis n. opticus,
dalam sel. fibrosis pulmonal.
Indikasi: SV and ventri- Dronedarone (Memiliki efek
hepatotoksik)
cular arrhythmias.
Sotalol, Bretylium
Golongan IV (calcium channel antagonists)
Kebanyakan Verapamil
(22% oral availability)
dan Diltiazem (i.v.) dari
golongan ini memiliki
kerja spesifik pada
nodus SA dan AV dengan
mengurangi potensial
aksi
Efek samping: nyeri kepala,
Ind: Aritmia SV
edema, bradikardi, AV blok
Golongan obat lain
Adenosine mengaktifkan aliran ion kalium yang sensitif
asetilkolin di atrium, sinus, dan nodus AV sehingga terjadi
pemendekan lama aksi potensial, hiperpolarisasi, dan perlambatan
automatisasi.
Durasi efek < 60 detik
•Digunakan secara i.v. bolus pada SV tachycardia
dengan kompleks QRS sempit
•ES: bradikardi, AV blok
FARMAKOLOGIS NON-FARMAKOLOGIS
Amlodipine
ISDN Acebutolol
Diltiazem
ISMN Atenolol
Felodipine
Nitrogliserin Metoprolol
Nicardipine
Propranolol
Nifedipine
Nitredipine
Verapamil
I. NITRAT ORGANIK
ISDN dan ISMN a sediaan oral
Nitrogliserin a sediaan oral, sublingual, transdermal
Nitrogliserin sublingual a obat pilihan utk serangan angina
krn aktivitas / stress
II. BETA BLOCKER
a. NIFEDIPINE
sebagai vasodilator arterial untuk terapi variant angina karena
vasospasme spontan
Pemberian p.o, dpt berupa tablet lepas lambat
Mengalami metabolisme di hepar, ekskresi lewat urine dan
feses
ES : flushing, sakit kepala, hipotensi, edema perifer, konstipasi,
refleks takikardi
b. VERAPAMIL
c. DILTIAZEM
Meperlambat konduksi AV memperlambat denyut
jantung
Mengatasi spasme arteri koroner : terapi variant angina
Dimetabolisme di hepar, ES sedikit
OBAT ANTI HIPERTENSI
DIURETIK
Obat Dosis (mg) Pemberian Sediaan
1.Metildopa
Mekanisme kerja :
mengurangi sintesis nor adrenalin sehingga aktivitas saraf
simpatis berkurang.
Indikasi :
pengobatan hipertensi pada kehamilan.
Efek samping :
yang paling sering sedasi, hipotensi postural, pusing,
mulut kering dan sakit kepala. Pemberhentian mendadak
dapat menimbulkan peningkatan TD mendadak.
2. Klonidin Mekanisme kerja :
Bekerja pada reseptor α-2 di SSP dengan efek penurunan
simpatetik outflow sehingga menurunkan resistensi perifer
dan curah jantung.
Indikasi :
Sebagai obat ke-2 atau ke-3 bila penurunan diuretik belum
optimal. Untuk beberapa hipertensi darurat. Untuk diagnosik
feokromositoma.
Efek samping :
Mulut kering dan sedasi setelah beberapa minggu
pengobatan. Efek sentral berupa mimpi buruk, insomnia,
cemas dan depresi. Penghentian mendadak, ditandai
dengan rasa gugup, tremor, sakit kepala, nyeri abdomen,
takikardia, berkeringat, akibat aktivasi simpatis yang
berlebihan.
B. β Bloker
Indikasi
Efek samping
Kontra-
• hipertensi dengan pjk dan tidak dianjurkan pada pasien diatas 40 tahun.
indikasi
membuka kanal
kalium sensitif relaksasi otot
ATP >> terjadinya polos pembuluh
refluks kalium dan darah dan Mekanisme kerja
hiperporalisasi vasodilatasi
membran
retensi cairan
dan garam, efek gangguan
samping toleransi glukosa
Efek samping kardiovaskular
karena refleks
dengan tendensi
hiperglikemi
simpatis dan
hipertrikosis
3. Diazoksid
Indikasi :
Derivat benzotiadiazid Efek samping :
dengan struktur mirip - Hipertensi maligna. retensi cairan dan
tiazid, tapi tidak memiliki - Hipertensi hiperglikemi. Relaksasi
efek diuresis. uterus sehingga dapat
Mekanisme kerja, ensefalopati.
menggangu proses
farmakodinamik dan - Hipertensi berat pada kelahiran bila digunakan
efek samping diasokzid glomerulonefritis akut pada eklampsia. Jangka
mirip dengan minoksidil. dan kronik. panjang juga dapat
terjadi hipertrikosis.
Ca2+ Antagonis
Diuretik Loop
Tiazide
Indikasi: tipe IIA hiperkolesterolemia; menurunkan sampai 25% kadar kolesterol plasma dan
menghilangkan santomata. Jika dikombinasikan dengan niacin, efeknya makin kuat.
Dosis. Dosis kolestiramin dan kolestipol yang dianjurkan adalah 12-16 g sehari dibagi 2-4
bagian dan dapat ditingkatkan sampai maksimum 3 kali 8 g. Dosis pada anak adalah 10-
20 g/hari. Ditelah sebagai larutan atau dalam sari buah untuk mengurangi iritasi, bau dan
rasa yang mengganggu. Colesevelam diberikan 2x3 tablet @ 625 mg atau sekaligus 6
tablet. Resin tidak bermanfaat dalam keadaan hiperkilomikronemia, peninggian VLDL atau
IDL dan bahkan dapat meningkatkan kadar trigliserida. Untuk pasien hiperlipoproteinemia
dengan peningkatan VLDL (tipe iib atau iv) perlu tambahan obat lain (mis. Asam nikotinat
dan asam fibrat)
Efek samping: Obat ini mempunyai rasa tidak enak seperti pasir. Efek samping tersering
ialah mual, muntah dan konstipasi yang berkurang setelah beberapa waktu.
Penghambat HMG CoA Reduktase
Penyerapan obat golongan statin oleh tubuh bervariasi dari 40-75%, kecuali
fluvastatin yang hampir diserap secara sempurna. Obat golongan statin
mengalami ekstraksi first-pass yang tinggi di hati.
Mekanisme kerja :
golongan statin adalah memperantarai tahap pertama biosintesis sterol.
Golongan statin juga bersifat memicu peningkatan reseptor LDL berafinitas
tinggi. Efek ini meningkatkan laju katabolik fraksional LDL serta ekstraksi
prekursor LDL (sisa VLDL) oleh hati dari darah sehingga kadar LDL
berkurang.
Indikasi: Hiperkolesterolemia primer, menurunkan kadar kolesterol pada
pasien hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia.
Kontraindikasi: Hamil, menyusui, pasien dengan penyakit hati aktif atau
peningkatan serum transaminase yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Efek samping: Umumnya statin ditoleransi baik oleh pasien. Efek samping
statin yang potensial berbahaya adalah miopati dan rabdomiolisis.
Asam nikotinat (niasin) harus diberikan dalam dosis yang lebih
Asam Nikotinat besar daripada yang diperlukan untuk efeknya sebagai vitamin
untuk mendapatkan efek hipolipidemik
indikasi :
Pilihan pertama untuk pengobatan semuia jenis hipertrigliseridemia
dan hiperkolesterolemia kecuali tipe I. Asam nikotinat bermanfaat
pada pasien hiperlipoproteinemia tipe IV yang tidak berhasil diobati
dengan resin.
Kontraindikasi:
penyakit hati, ulkus peptikum dan diabetes mellitus
Dosis:
Asam nikotinat diberikan peroral 2-6 g sehari terbagi dalam 3 dosis
bersama makanan; mula-mula dakam dosis rendah (3 kali 100-200 mg
sehari) lalu dinaikkan setelah 1-3 minggu.
Efek samping:
gatal dan kemerahan kulit yang timbul dalam beberapa jam setelah
makan obat, dan gangguan fungsi hati.
ANTI PLATELET