Anda di halaman 1dari 62

Penyakit yang penularannya

terutama melalui hubungan seksual

 Beberapa IMS juga dapat ditularkan dari


ibu yang menderita ditularkan ke janin atau
bayinya serta melalui alat tembus kulit
(darah)

 Wanita  gejala IMS umumnya (-)


diagnosis & pengobatan terlambat 
komplikasi
 Anus + Kelamin
(Ano-genital)

 Kelamin + Kelamin (Genito-


genital)

 Mulut + Kelamin
(Oro-genital)
 Berhubungan seks yang tidak aman
dengan penderita IMS (tanpa
menggunakan pelindung / kondom)

 Mempunyai pasangan seksual lebih dari


satu

 Melakukan hubungan seks secara anal,


karena hubungan ini mudah
menimbulkan luka.
a. Jenis IMS disebabkan oleh Bakteri
 Gonore
 Uretritis Non Spesifik (UNS)
 Sifilis
 Chancroid, Ulcus Mole
 Limpogranuloma venereum LGV)
 Granuloma Inguinale
 Bacterial Vaginosis (BV)
b. Jenis IMS disebabkan oleh virus

 Herpes Genitalis
 Hepatitis B
 Kondiloma akuminata (Warts)
 Moluskum kontagiosum
 AIDS
c. Jenis IMS lainnya :

 Protozoa - trikomoniasis, Giardiasis


 Jamur - candidiasis
 Ektoparasit :
- Pedikulosis
- scabies
 Keluar cairan yang tidak
normal dan atau sakit pd
vagina (keputihan) / penis.
 Luka pada sekitar alat kelamin
 Nyeri perut bagian bawah
(perempuan)
 Pembengkakan testis /
skrotum
 Tumbuhan vegetasi
 Radang mata pada bayi baru
lahir
 Bengkak di lipatan paha
 Kantung pelir bengkak dan nyeri
 Sakit perut bagian bawah yang kambuh-
kambuhan
Beberapa contoh infeksi menular
seksual yang umum dijumpai
 PENYEBAB :
Nesseria gonorrhoeae
 MASA INKUBASI :

Pria 2-5 hari, Wanita sulit di ketahui oleh karena sering


asimtomatik
 GEJALA KLINIS
Pria duh tubuh uretra, kental, putih
kekuningan atau kuning, kadang – kadang
mukoid atau mukopurulen; uritema atau
edema pada meatus
Wanita sering kali asimtomatik, bila ada tuh
tubuh serviks purulen atau mukopurulen,
kadang – kadang di sertai eksudat purulen
dari uretra atau kelenjar bartholin.
 Pria : epididimitis, orkitis  infertilitas
 Wanita : adneksitis  kehamilan ektopik,infertilitas
 Striktur uretra, konjungtivitis, meningitis,
endokarditis
ABSES
EDEMA VULVA BARTHOLIN
 PENYEBAB
Chlamydia trachomatis
 MASA INKUBASI
Pria : 1-3 minggu atau lebih lama
wanita : sulit diketahui,(1-4minggu)
 GEJALA KLINIS
DTU serosa, serous purulen, dapat disertai eritema pada
meatus
DTV serviks seropululen, ektopia serviks, serviks mudah
berdarah
 KOMPLIKASI
Pria : epididimitis infertilitas
wanita : Kehamilan ektopik, infertilitas
 PENYEBAB
Trikomonas Vaginalis
 MASA INKUBASI
Beberapa hari sampai 4 mgg
 GEJALA
DTV, kuning-kehijaiuan, kadang2 berbusa,
berbau, gatal pada vulva
 KOMPLIKASI
Partus Prematur, BBLR
PENYEBAB
Candida Albicans

GEJALA
• Gatal pd vulva
• Peradangan pd mulut vagina & labia disertai
bengkak.
• DTV bergumpal , putih, kadang2 kental atau
kekuning-kuningan
PENYEBAB
Virus Herpes Simplex

MASA INKUBASI
Biasanya 2-10 hari s/d 3 mggu

GEJALA
 Diawali dg papul-vesikel-ulkus
 Multiple berkelompok, diatas dasar,
eritematosa,
 sangat nyeri, nyeri dan edema
inguinal,disertai
 gejala sistemik
Lebih dari satu bulan
 PENYEBAB
Treponema palidum
 MASA INKUBASI
2 mggu s/d 3 bulan
 GEJALA
Ulkus soliter, bulat/lonjong, dasar bersih
tidak nyeri, tdk ada gejala sistemik.
 KOMPLIKASI
jantung, neurosifilis kongenital, abortus,
bayi lahir mati
 Penyebab
Haemophillus ducreyi
 Masa inkubasi
2 – 10 hari
 Gejala klinis
 Ulkusmultipel, bentuk tidak teratur , dasar
kotor, tepi bergaung, sekitar ulkus eritema
dan edema, sangat nyeri, KGB unilateral atau
bilateral membesar, nyeri dengan eritema di
atasnya, sering kali disertai tanda-tanda
fluktuasi, biasanya tidak disertai gejala
sistemik.
PENYEBAB
Human papilloma Virus

MASA INKUBASI
Rata2 2-3 bulan

GEJALA
Timbul bintil/tonjolan terutama pd daerah
lembab. Pd wanita dpt menimblkan kanker
 Penyebab
Chlamidia trachomatis
 Masa Inkubasi
3 – 20 hari
 Gejala Klinis
Pembesaran KGB Inguinal medial
dengan tanda radang akut
GEJALA KLINIS
Mata sembab Kemerahan , uni/bilateral, dengan
adanya duh tubuh mata

KOMPLIKASI
Kebutaan
Ulceratif seperti :
 Herpes simplex
 Sifilis
 Chancroid
Hubungan IMS dengan HIV

IMS mempermudah masuknya HIV


 Penderita IMS lebih mudah terkena infeksi HIV 3 –
10x daripada orang yang bukan pengidap IMS

 Pada penderita dg infeksi HIV  gejala IMS


menjadi lebih berat, lebih sulit diobati
 Meminum alkohol
 Minum antibiotik sebelum atau sesudah
hubungan seks
 Suntik antibiotik teratur
 Memilih pasangan seks dengan melihat
penampilan luar
 Membersihkan kelamin luar dengan obat-obat
pencuci setelah hubungan seks
 Keguguran
 Kanker Leher rahim
 Mandul
 Merusak penglihatan, otak dan hati
 Resiko lebih mudah tertular HIV
 Menyebabkan kematian
 Penyuluhan kesehatan
 Penatalaksanaan IMS komprehensif
 Deteksi dini al. skrining
 Pemeriksaan & pengobatan pasangan
seksual
 A = Abstinensi
 B = Be Faithful
 C = Condom
 D = Injecting
Drugs
 E = Education
 Tiap hari ada 38 wanita terinfeksi kanker
serviks
 Tiap 1 jam ada 1 wanita meninggal karena
kanker serviks
 Tiap hari ada 21 wanita di Indonesia
meninggal karena kanker serviks
 Tiap 2 menit di dunia meninggal karena
kanker serviks
 Kasus baru 20.928/tahun dengan tingkat
kematian 9.498/ tahun (tertinggi di Asia
Tenggara)
Cervical Cancer in Indonesia
• The most frequent of cancer in

Indonesia ~ (34.4% of women


cancer)1

• Almost 70% of advanced stage


( > stage IIB) 2, low survival rate

• 15.000 new cases, 8.000 death 3;


40 – 45 new cases,
20 – 25 dies/day, 1 dies/hour
1). Dirjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. Badan Registrasi Kanker IAPI,
Yayasan Kanker Indonesia. Kanker di Indonesia Tahun1998. Data Histopatologik.
2). Mochtarom M. Data registrasi Kanker Ginekologik. Bagian Obstetri dan Ginekologi.RSUPN /FKUI, Jakarta 1992
3). IARC, Globocan 2002 database; Summary table by Cancer 2002. http://www-dep.iarc.fr/top.htm.Accessed
Feb 1, 2007
 99,7% kanker leher rahim terkait secara langsung
dengan infeksi sebelumnya dengan Human Papilloma
Virus (HPV)
 Dari 50 jenis HPV yang menginfeksi saluran genital,
15–20 jenis diantaranya berkaitan dengan kanker
serviks
 Empat dari jenis tersebut paling sering terdeteksi
pada kanker serviks (jenis16,18,31,45)
 Infeksi HPV seringkali tidak menimbulkan gejala
 Tanda-tanda infeksi yang paling umum adalah wart
kecil berwarna pink atau merah, gatal dan rasa
terbakar pada daerah genital
 Saat ini, tidak ada pengobatan untuk infeksi HPV
 Setelah terinfeksi, seseorang sangat mungkin
akan terinfeksi seumur hidupnya
 Infeksi aktif dikendalikan oleh sistim kekebalan
tubuh dan dapat menjadi tidak aktif selama
beberapa waktu. Namun demikian, tidak
mungkin memprediksi apakah atau kapan virus
tersebut akan aktif kembali
Setelah perempuan terinfeksi HPV:

 Infeksi dapat tetap stabil


 Infeksi mungkin berkurang secara spontan
 Bila serviks terinfeksi, dapat berkembang
menjadi low grade squamous intraepithelial
lesions (LGSILs) tingkat rendah, disebut juga
cervical intraepithelial neoplasia (CIN I)
lunak atau dysplasia awal

55
 Perkembangan menjadi kanker serviks dari
high grade squamous intraepithelial lesions
(HGSILs) biasanya terjadi setelah 10–20
tahun
 Walaupun jarang terjadi, sebagian lesi
prakanker dapat menjadi kanker dalam
waktu satu atau dua tahun

56
 Hanya diderita oleh perempuan yang sudah pernah
melakukan kontak seksual
 Perkembangan penyakit membutuhkan waktu
lama , antara 10-20 tahun
 Pada stadium awal tidak menimbulkan gejala
 Dapat dicegah!
Riwayat Alami CIN dan Kanker serviks

serviks
serviks Normal
Normal

Infeksi
Infeksi HPV
Sekitar 60% berkurang
dalam 2-3 tahun
Perubahan terkait HPV

Low-grade
Low-grade SIL (atypia, CIN I)
Faktor
Faktor Penunjang
Penunjang
Sekitar 15% berkembang dalam Risiko
Risiko tinggi
tinggi HPV
HPV
waktu 3-4 tahun (jenis
(jenis 16,
16, 18,
18, dll.)
dll.)
High-grade
High-grade SIL
SIL (CIN
(CIN II,
II, III/CIS)
III/CIS)

30%-70% berkembang dalam 10 tahun

Kanker
Kanker Invasif
Invasif
Bishop A, et al. PATH 1995:5
58
Stadium dini
Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan
gejala yang mudah diamati. Itu sebabnya, Anda yang
sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk
melakukan deteksi dini.

Stadium lanjut:
Perdarahan sesudah senggama
Perdarahan spontan antara periode mens
Nyeri panggul
Nyeri ketika berhubungan seksual
Keputihan yang berlebih dan tidak normal
MEROKOK
PENURUNAN
KEKEBALAN
TUBUH

PASANGAN SEKSUAL
LEBIH DARI SATU

KANKER LEHER RAHIM PADA


IBU DAN SAUDARA
PEREMPUAN

Faktor-faktor yang
meningkatkan risiko
HUBUNGAN SEKS PERTAMA
USIA KURANG DARI 20 TAHUN Kanker Leher Rahim
INSPEKULO SERVIKS

NORMAL POSITIF : BERCAK PUTIH CURIGA KANKER

RUJUK
Th/
ULANG BERKALA Pap Smear KKRIOTERAPI

biopsi

Anda mungkin juga menyukai