Anda di halaman 1dari 50

HUKUM ADAT

DEFINISI ADAT
 Menurut Hazairin :
“ renapan ( endapan ) kesusilaan dalam
masyarakat, yaitu bahwa kaidah – kaidah
adat itu berupa kaidah – kaidah kesusilaan
yang telah mendapat pengakuan umum
dalam masyarakat itu “
 Menurut Kusumadi Pudjosewojo

“ Adat adalah tingkah laku yang oleh dan dalam


suatu masyarakat ( sudah , sedang , akan ) d-i-
a d a t kan

Adat = kebiasaan normatif yang dipertahankan


oleh masyarakat, walaupun tidak terus terulang,
pada saat-saat tertentu akan berulang dan
harus dilaksanakan, apabila tidak dilaksanakan
maka masyrakat akan mengadakan reaksi
ADAT ISTIADAT
 ATURAN YANG BERASAL DARI
KETETAPAN LELUHUR, YAITU
KETETAPAN YANG DIBUAT OLEH
PEMUKA ADAT DI JAMAN PURBA, DIMASA
NENEK MOYANG YANG MENURUNKAN
MASYARAKAT SEKARANG
 Prof Van Dijk

“ Adat adalah istilah dari bahasa arab


yang berarti KEBIASAAN “

“ Hukum adat adalah istilah untuk


menunjukkan hukum yang tidak
dikodifikasikan dalam kalangan orang
Indonesia asli dan kalangan orang Timur
Asing “
DEFIaNISI HUKUM ADAT
 Menurut MR. B. TERHAAR
Hukum Adat adalah keseluruhan
peraturan yg menjelma dalam
keputusan2x para fungsionaris hukum
(meliputi: eksekutif; legislatif; yudikatif) yg
mempunyai wibawa (Macth Authority) yg
berlaku dalam masyarakat dan dipatuhi
sepenuh hati.
 Menurut Soekanto

“ keseluruhan adat yang ( yang tidak


tertulis ) dan hidup didalam
masyarakat berupa kesusilaan,
kebiasaan, dan kelaziman yang
mempunyai akibat hukum”
 Menurut Prof Bushar Muhammad S.H

“ Hukum yang mengatur tingkah laku manusia


Indonesia dalam hubungannya satu sama lain, baik
berupa keseluruhan dari kebiasaan dan kesusilaan
yang benar-benar hidup karena diyakini dan dianut
serta dipertahankan oleh masyarakat adat, maupun
berupa keseluruhan peraturan yang padanya
diletakkan suruhan /larangan yang jika dilanggar akan
dikenakan hukuman oleh dan berdasarkan putusan-
putusan dari para penguasa adat, yaitu orang yang
mempunyai kewibawaan dan berkuasa memberikan
keputusan dalam masyarakat “
PENGERTIAN HUKUM ADAT
 MenurutPROF. MR. C. VAN VOLLENHOVEN
Hukum Adat adalah hukum yg tdk
bersumber kpd peraturan2 yg dibuat oleh
pemerintah Hindia Belanda dahuku atau
alat2 kekuasaan lainnya yg mjd sendinya
dan diadakan sendiri oleh kekuasaan
Belanda dahulu.
PENGERTIAN HK ADAT
 Menurut MR. B. TERHAAR
Hukum Adat adalah keseluruhan
peraturan yg menjelma dalam
keputusan2x para fungsionaris hukum
(meliputi: eksekutif; legislatif; yudikatif) yg
mempunyai wibawa (Macth Authority) yg
berlaku dalam masyarakat dan dipatuhi
sepenuh hati.
PENGERTIAN
 Menurut Prof. Dr. Supomo, SH
Hukum adat adalah hukum yg tidak tertulis
di dalam peraturan2x legislatif (unstatutory
law) meliputi peraturan2x hidup yg ditaati
oleh masyarakat berdasarkan keyakinan
bahwa peraturan tsb mempunyai kekuatan
hukum.
HUKUM ADAT
 Menurut Soerojo Wignjodipoero
Suatu kompleks norma-norma yg
bersumber pd perasaan keadilan rakyat yg
selalu berkembang serta meliputi
peraturan2x tingkah laku manusia dalam
kehidupan sehari2x, sebagian besar tdk
tertulis, senantiasa ditaati dan dihormati
oleh rakyat krn mempunyai akibat hukum
(sanksi).
UNSUR HUKUM ADAT
 Unsur kenyataan, bahwa adat itu dalam
keadaan yg sama selalu dipatuhi oleh
masyarakat.
 Unsur psikologis, adanya keyakinan
pada rakyat bahwa adat dimaksud
mempunyai kekuatan hukum.
UNSUR KEPATUHAN HUKUM ADAT

 Unsur kenyataan, bahwa adat itu dalam


keadaan yg sama selalu dipatuhi oleh
masyarakat.
 Unsur psikologis, adanya keyakinan
pada rakyat bahwa adat dimaksud
mempunyai kekuatan hukum.
NILAI-NILAI UNIVERSAL/SIFAT
UMUM HUKUM ADAT
 Asas gotong-royong
 Fungsi sosial manusia dan milik dlm masy.
 Asas persetujuan sbg dasar kekuasaan
umum.
 Asas perwakilan dan permusyawaratan.
CORAK/SIFAT KHUSUS HUKUM ADAT

 Komunal/kebersamaan: artinya manusia


mrpkan mahluk dlm ikatan kemasyarakatan
yg erat (kebiasaan tolong menolong,dsb.).
 Religio-magis: mempercayai dan
menghormati Kekuatan luar biasa yg ada di
luar manusia (upacara2 adat).
 Konkrit : pemikiran penataan serba nyata,
satunya perkataan dengan perbuatan.
 Visual : perhubungan hukum hanya terjadi
dgn adanya ikatan yg dpt dilihat tanda yg
terlihat
KEGUNAAN MEMPELAJARI HK. ADAT

 Menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan


bangsa.
 Kesadaran akan harga diri semakin
bertambah.
 Kesadaran terhadap kepribadian bangsa
semakin tebal.
 Memberikan dasar corak tersendiri terhadap
hukum nasional.
DASAR HUKUM
BERLAKUNYA HUKUM ADAT
1. UUD 1945 : pasal 18B(2); pasal 24;
pasal 32.

2. UU No. 14 th. 1970 : pasal 23 (1) &


pasal 27 (1) jo. UU No. 4 tahun 2004
pasal 25 (1) & 28 (1).
UU No. 14 th. 1970 : pasal 23 (1)
“ Segala putusan Pengadilan selain harus
memuat alasan2x dan dasar2x putusan
itu, juga harus memuat pasal2x tertentu
dari peraturan2x ybs. atau sumber
hukum tak tertulis yg dijadikan dasar
untuk mengadili.”
UU No. 14 th. 1970 : pasal 27 (1)
“ Hakim sebagai penegak hukum dan
keadilan wajib menggali, mengikuti dan
memahami nilai-nilai hukum yg hidup
dalam masyarakat.”
UUD 1945 : pasal 18B(2)
“ Negara mengakui dan menghormati
kesatuan-kesatuan masyarakat hukum
adat beserta hak-hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan
prinsip NKRI.”
UUD 1945 : pasal 32 (1) (2).

 “Negara memajukan kebudayaan


nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya.”
SEJARAH PERTUMBUHAN
HUKUM ADAT
Istilah Hukum Adat ptama kali:
 Dikenalkan oleh Dr. Snouck Hurgronje dlm
bukunya “De Atjehers”.
 Dipakai sbg teknis yuridis di akademis oleh
Mr. Van Vollenhoven.
 Van Dijk : istilah adat dr bhs Arab artinya
kebiasaan.
 Unsur Hukum Adat : unsur asli dan unsur
agama.
HUB. HK ADAT DGN HK AGAMA

Menurut Van Den Berg & Solomon Keyser


 Hukum Adat = Hukum Agama
 Teori Receptio in Complexu (penerimaan
seluruhnya hukum agama yg dianut masy.
Setempat.
 Teori ini mdpat tentangan dr tokoh hk adat lainnya
Prof. Soepomo,
 Hk adat mrpk hk non statutair yg sebag besar
hukum kebiasaan dan sebag kecil hukum agama.
Pendapat Prof. Soekanto
Dasar Hukum Adat di Indonesia:
1. Hukum Asli penduduk yakni hukum Melayu
Polinesia
2. Ditambah pengaruh Hukum Agama
SEJARAH HK ADAT DITINJAU DARI
PERUNDANG-UNDANGAN
Sebelum masa kemerdekaan:
 Jaman VOC
 Jaman penjajahan Belanda
 Jaman pendudukan Jepang
Setelah masa kemerdekaan:
1. UUD 1945 6. UUPA No.5/1960
2. Konstitusi RIS 7. UU No.14/1970
3. UUDS 1950 8. Amandemen UUD 1945
4. Dekrit Presiden 1959 9. UU No.4 /2004
5. Tap MPRS
No.11/MPRS/1960
Sejarah Hk Adat Dlm Perundangan
Jaman VOC
 Th. 1609 dibuat peraturan khusus terkait hk. Adat
 Th. 1757-1765 Mr. Hasselar berencana membuat
Kitab Hk Adat utk pedoman Hakim
Jaman penjajahan Belanda:
 Pasal 131 ayat 2 sub b Indische Staatsregeling (IS):
“Pedoman bagi pembentuk ordonansi utk hk perdata
materiil bagi org Indonesia dan Timur Asing dg asas
bhw hukum adat mereka dihormati…”
 Pasal 131 ayat 6 IS: “ Selama ordonansi dimaksud
psl 131 ayat 2 sub b tsb blm terbentuk bagi org
bukan Eropa berlaku hukum adatnya”
Sejarah Hk Adat Dlm Perundangan
Jaman pendudukan Jepang
Dgn Peraturan Peralihan UU No. 1 th.1942
pasal 3 : “ Semua badan pemerintah dan
kekuasaannya, hkm dan perat UU an dr
pmrth dahulu tetap diakui sah utk sementara
waktu selama tdk bertentangan dgn aturan
pmrth militer.”
Setelah masa Kemerdekaan
1. UUD 1945 : pasal 24; pasal II aturan peralihan
2. Konstitusi RIS 1949 pasal 146 ayat 1 : “Segala
keputusan kehakiman hrs berisi alasan2nya dan
dlm perkara hukuman hrs menyebut aturan2
perundangan dan aturan2 hukum adat yg dijadikan
dasar hukuman tsb.”
3. UUDS 1950 pasal 104 : “Segala keputusan
pengadilan hrs berisi alasan2nya dan dlm perkara
hukuman hrs menyebut aturan2 perundangan dan
aturan2 hukum adat yg dijadikan dasar hukuman
itu.”
 Dekrit Presiden
 Tap MPRS No.11/MPRS/1960 Lampiran A
paragraf 402 “ asas2 pembinaan hukum
nasional spy sesuai dgn haluan negara dan
bdsrk pada hukum adat yg tdk menghambat
perkembangan masy. Adil makmur.”
HUKUM ADAT SEBAGAI
SUATU SISTEM HUKUM
Hk. Adat sbg suatu sistem hukum hrs
memenuhi/mempunyai beberapa unsur :
1. Subyek Hukum
2. Obyek Hukum
3. Hak dan kewajiban
4. Peristiwa hukum
5. Hubungan hukum
BEDA SISTEM HK. BARAT DGN HK. ADAT

 Hk. Barat membedakan zakelijk rechten dan


persoonlijk rechten; Hk. Adat tdk mengenal kedua
pembagian hak tersebut.
 Hk. Barat membedakan antara hukum privat dan
hukum publik; Hk. Adat tdk mengenal perbedaan tsb.
 Hk. Barat membedakan pelanggaran2x hukum dlm
dua golongan: golongan pelanggaran pidana dan gol.
Pelanggaran perdata ; Hk. Adat tdk menbedakan,
setiap pelanggaran adat menimbulkan reaksi adat utk
memulihkan kembali hk. yg dilanggar tsb.
MASYARAKAT HUKUM ADAT
 Istilah lain: persekutuan hukum
Pengertian persekutuan hukum/masy hukum adat:
 Kesatuan manusia yg teratur (ada aturan)
 Menetap di daerah tertentu (ada unsur
komunal)
 Mempunyai penguasa (kepala adat)
 Mempunyai kekayaan (berwujud & tdk bwujud)
FAKTOR TIMBULNYA MASY HUKUM ADAT

 Faktor genealogis (keturunan/darah):


1. Patrilineal (co: Batak)
2. Matrilineal (co: Minangkabau)
3. Parental (co:Jawa,Bugis)
 Faktor teritorial (lingk./wilayah):
1. MHA dgn bentuk tunggal ( Desa di Jawa)
2. MHA dgn bentuk bertingkat (persekutuan
daerah di Minang)
3. MHA dgn bentuk berangkai
Beberapa Contoh MHA
MHA Minangkabau
 Dasarnya adalah genealogis Matrilineal
 Bentuknya MHA bertingkat: Nagari-suku
 Famili di Minangkabau : mpyi penguasa;
kewenangan bmusyawarah dgn Famili
lainnya; ada kekayaan; ada aturan
 Penguasa Famili disebut “Penghulu Andiko”
 Tdapat “rumah2/jurai2” yg dipimpin oleh
nenek scr bergantian.
MHA BALI
 Dasarnya genealogis (Patrilineal)
 Bentuknya MHA Tunggal
 Pimpinan : kepala desa / Klian & beberapa
pejabat desa
HUKUM KEKELUARGAAN
I. KETURUNAN :
 Ketunggalan leluhur
 Ada perhubungan darah antara orang
yg seorang dan orang lain.
 Dua orang atau lebih yg mempunyai
hub darah/ yg tunggal leluhur, adalah
keturunan yg seorang dari yg lain.
KETURUNAN BERSIFAT
 Keturunan Lurus : orang yg satu
merupakan keturunan langsung yg lain.

 Keturunan Menyimpang/bercabang :
antara kedua orang atau lebih terdapat
adanya ketunggalan leluhur.
 Tingkatan keturunan = derajat
keturunan
 Tiap kelahiran adalah satu tingkatan /
satu derajat.
 Silsilah adalah suatu bagan dimana
digambarkan dengan jelas garis-garis
keturunan dari seseorang (suami istri),
baik lurus keatas, ke bawah, dan
menyimpang.
GARIS KETURUNAN
 PATRILINEAL : hanya melewati garis
laki-laki
 MATRILINEAL : hanya melewati garis
perempuan
 PARENTAL : melewati garis laki dan
perempuan / bapak ibu
ARTI PENTING HUB KEKELUARGAAN

 MASALAH PERKAWINAN

 MASALAH PEWARISAN
II. HUBUNGAN ANAK DAN
ORANGTUA
PENTING DALAM HAL :
 Penerus generasi
 Harapan orang tua di kemudian hari
 Pelindung ortu
Tujuan upacara adat untuk anak

 Perhatian ortu terhadap anak


 Anak mendapat perlindungan dan berkah dari
yang maha kuasa, leluhur, segala kekuatan
gaib disekililingnya
Anak lahir diluar nikah/kawin
 Di Mentawai, Timor, minahasa, Ambon :
dianggap biasa seperti wanita melahirkan
anak dalam perkawinan yang sah.
 Jaman dulu: ibu+anak dicela; dibuang dari
persekutuan; dijadikan budak; dibunuh.
 Sumsel, Bali : pria yg menghamili dipaksa
untuk menikahi.
 Jawa, Bugis: nikah tambelan; pattongkog
sirig.
ANAK LAHIR HUB ZINAH
 Hukum adat: suami menjadi bapak dari
anak yg lahir.
 Hukum Islam : bila anak lahir lebih dari
6 bulan sejak nikah sebagai anak sah
HUB ANAK DAN ORTU
 Larangan kawin anak-bapak atau anak-
ibu
 Saling wajib memelihara dan memberi
nafkah

Anak “dibuang” oleh bapaknya di Bali


“pegat mapianak”
III. HUB ANAK DENGAN
KELUARGA
Garis Keturunan Hubungan dengan keluarga
Patrilineal Keluarga dari pihak bapak lebih erat
/ penting

Matrilineal Keluarga dari pihak ibu lebih erat /


penting

Parental Keluarga dari pihak bapak dan pihak


ibu sama erat / penting
IV. MEMELIHARA ANAK PIATU
Garis Ibu Bapak Keduanya
Keturunan meninggal meninggal meninggal
Patrilineal Bapak Ibu dan Kerabat
lingkungan Bapak
keluarga
Bapak
Matrilineal Kerabat Ibu Ibu Kerabat Ibu

Parental Bapak Ibu Keluarga yg


terdekat /
mampu
KEDUDUKAN TANAH DALAM HUKUM
ADAT

Tanah memiliki kedudukan yg sangat penting dalam hukum adat,:


a. Karena sifatnya:
 Yakni merupakan satu-satunya benda kekayaan yg meskipun
mengalami keadaan yg bagaimanapun jg, msh bsifat tetap dlm
keadaannya, bahkan kadang-kadang malah mjd lebih
menguntungkan.
b. Karena fakta, yakni suatu kenyataan bahwa tanah:
- merupakan tempat tinggal persekutuan.
- memberikan penghidupan kpd persekutuan.
- mrpakan tempat dmn para warga persekutuan yg meninggal
dunia dikebumikan.
- mrpkn pula tempat tinggal dayang-dayang pelindung
persekutuan dan roh para leluhur persekutuan
TRANSAKSI TANAH

Dalam Hukum Adat dikenal dua macam


transaksi tanah, yaitu
 pertama yang merupakan perbuatan hukum
sepihak,
 dan kedua yang merupakan perbuatan
hukum dua pihak.

Anda mungkin juga menyukai