Anda di halaman 1dari 10

SIKLUS

MENSTRUASI

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
DIPRESENTASIKAN OLEH :

LIA APRIANTI

ROMANA YUTRIANIS BALI

WILDA SRIDEVI LUBIS


SAFDAMAI YANA LOI
RIZKY ANANDA
ARTIKAN FITRIN NDARAHA
SIKLUS
MENSTRUASI

DEFINISI FASE FASE


MENSTRUASI MENSTRUASI

PROSES
MENSTRUASI
MENSTRUASI adalah pendarahan yang terjadi
akibat turunnya dinding sebelah dalam rahim
(endometrium).

-menstruasi terjadi ketika embrio tidak terbentuk.


Biasanya terjadi sekitar 28 hari. Namun tidak
semua wanita memiliki siklus yang sama.

-siklus menstruasi dikendalikan oleh hormon-


hormon reproduksi yang dihasilkan oleh
hipotalamus,hipofisis,dan ovarium.

- Siklus menstruasi terjadi karena selaput lendir


rahim mengalami perubahan yang berulang-ulang
dari hari ke hari
PROSES MENSTRUASI
Menstruasi biasanya dimulai antara
umur 10-16 tahun

Menstruasi berlangsung kira - kira sekali sebulan


sampai wanita mencapai usia 45-50 tahun

Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut


monopause dan menandai dari akhir masa-masa
kehamilan seorang wanita

Panjang rata-rata menstruasi adalah 28 hari namun berkisar antara 21


hingga 40 hari
4 FASE SIKLUS MENSTRUASI

1. Fase menstruasi
Ovum tidak dibuahi sperma,
sehingga produksi hormon
esterogen dan progesteron
terhenti menyebabkan ovum
lepas dari endometrium
sehingga terjadi pendarahan.
Fase menstruasi berlangsung
kurang lebih 5 hari
2. Fase pra-ovulasi
Disebut juga dengan fase
Poiliferasi
untuk mengeluarkan FSH (Folikel
Stimulating Hormon).

FSH memacu pematangan


folikel dan merangsang folikel
untuk mengeluarkan hormon
esterogen,
Sehingga terjadi pembentukan
dinding endometrium (poliferase).
3. Fase ovulasi

Fase ini terjadi pada hari ke 14.

Tingginya estrogen dari


hipotalamus dari hipofise
menghambat FSH menjadi
hormon LH(Luternizing
Hormone)

Peningkatan kadar LH
merangsang pelepasan sel telur
yang telah matang dari folikel
dari dalam ovarium,
Peristiwa ini disebut Ovulasi.
4. Fase pasca -ovulasi

Follikel de graaft (Follikel matang) yang telah


melepaskan sel telur akan berkerut menjadi korpus
Luteum.

Korpus Luteum mengeluarkan hormon progesteron.

Jika tidak terjadi pembuahan,Korpus Luteum akan


berubah menjadi Korpus Albikan yang hanya sedikit
mengeluarkan hormon,sehingga kadar progesteron
dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebab
terjadinya menstruasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai