Anda di halaman 1dari 28

PENGERTIAN KETEL UAP

Ketel uap adalah suatu closed vessel dimana air


didalamnya dipanasi terjadi uap, uap tersebut
dipergunakan diluar pesawat untuk suatu
keperluan.
Misalnya - untuk pemanasan
- untuk pembangkit daya

Untuk dapat menghasilkan uap yang cukup,


maka ketel memerlukan suplai air dari sumber air
yang dipompakan masuk ke dalam ketel setelah
sebelumnya melewati water treatment.
BEBAN
Beban yang dimaksudkan untuk instalasi turbin uap
adalah seperti generator, pompa kompressor,
baling-baling atau mesin-mesin lainnya.

KONDESOR
Maksud penggunaan kondensor pada instalasi
turbin uap adalah untuk memanfaatkan uap bekas
sehingga menjamin kontinuitas tersedianya air. Oleh
karena ketel memerlukan air yang banyak.
FREED WATER PUMP
Untuk memasukkan air ke dalam ketel digunakan
pompa, karena tekanan harus lebih besar dari pada
tekanan didalam ketel.

SUPER HEATER
Untuk keperluan pembangkitan daya, maka
diperlukan suatu alat untuk pemanasan uap lanjut
yang berfungsi merubah uap saturated hingga
menjadi uap superheated (uap terpanasi lanjut)
STASIUN REDUKSI
Stasiun reduksi diperlukan apabila ada pengambilan
uap untuk sesuatu keperluan, dimana tekanan dan
temperatur harus disesuaikan dengan keperluan.

EXTRAKSI
Apabila ada keperluan uap untuk sesuatu
kebutuhan tertentu, maka dilakukan ekstraksi yaitu
pengambilan uap antara tingkat pertama dan
tingkat terakhir dari turbin misalnya untuk
kebutuhan heating (pemanasan).
EKONOMISER
Ekonomiser disusun sebagai suatu bagian tersendiri dari
alat pemindah panas. Untuk memanfaatkan panas yang
terbuang dari gas asap, dimana panas tersebut ditransfer
ke air pengisi ketel sebelum air pengisi ketel bercampur
dengan sirkulasi air didalam ketel.

AIR PREHEATER
Air preheater adalah suatu alat pemanasan pendahuluan
udara pembakaran, dimana udara yang akan digunakan
dalam pembakaran dilewatkan dan dipanasi dengan gas
asap atau sumber panas lain.

REGENERATOR
Regenerator dipergunakan untuk menaikkan efesiensi.
WATER TREATMENT PLANT

Untuk kelancaran operasi dan untuk menjamin keamanan,


maka air pengisi ketel (feed water) harus mempunyai syarat-
syarat sbb :
1. Semua zat-zat yang mengandung batu ketel atau yang
menyebabkan terjadinya batu ketel misalnya (kerak-kerak
air dan batu kapur) harus dikeluarkan.
2. Jernih tak mengandung kotoran
3. Harus bebas dari zat besi (Fe), magnesium (Mg), karena
dapat membuat kerak-kerak pada dinding ketel
4. Tidak mengandung minyak yang dapat menurunkan
efesiensi ketel
5. Bebas dari garam-garam
6. Bebas dari gas-gas terutama O2, CO2 dll.
DEGASSOR
Degassor adalah suatu alat yang termasuk rangkaian
water treatment plant, gunakan untuk menghilangkan
gas-gas yang ada pada air pengisi ketel.

FEED WATER TANK


Feed water tank adalah tempat penampungan air pengisi
ketel sebelum dipompakan masuk ke dalam ketel.

PROSES PEMBENTUKAN UAP


Pada gambar dibawah memperlihatkan proses
pembentukan uap, mulai dari bentuk es sampai pada
pembentukan uap superheated
Bila diambil ES 1 kg dengan temp -10 0C, kemudian
dipanaskan, maka suhu/temp. ES naik 00C (1-2),setelah itu
terjadi dua fase yang bercampur yaitu fase padat (es) dan fase
cair (air) (2-3) pada keadaan ini tak ada kenaikan temperatur
sampai keseluruh es mencair. Jumlah energi panas yang
diberikan selama proses (2-3) 80 kkal/kg, proses ini disebut
panas lebur.
Setelah itu bila pemanasan diteruskan dari titik 3 (00C),
maka temperatur naik sampai 1000 C pada tekanan standar (3-
4), bila pemanasan diteruskan (4-5), air ketel menjadi uap,
proses ini menjadi dua fase yaitu fase cair dan fase uap, pada
akhir proses yaitu pada titik 5 semua cairan berubah menjadi
uap (membentuk uap), jumlah energi yang terserap pada
proses (4-5) yaitu 538,9 kkal/kg, proses penguapan ini
merupakan penyerapan energi terbanyak, proses penguapan
ini disebut panas penguapan (panas laten), kondisi uap pada
keadaan ini disebut kondisi uap jenuh (uap saturated) atau
uap kenyang.
Bila pemanasan dilanjutkan, maka temperatur akan naik
(proses 5-6), uap yang dihasilkan pada kondisi ini (titik 6)
disebut uap panas lanjut (uap superheated)
Total energi yang terserap untuk 1 kg ES dengan
temperatur -100C menjadi uap superleated pada tekanan
standar 1 atau yaitu :
Proses 1-2  pemanasan es dari = 100C
= 0,5 x 10 = 5 kkal / kg
Proses 2-3  mencairkan ES pada 00C = 80 kkal/kg
Proses 3-4  pemanasan dari (00 – 100) 0C = 100 kkal/kg
Proses 4-5  penguapan air pada temp 1000C = 538,9
kkal/kg
Proses 5-6  pemanasan uap saturated menjadi uap
superheated : Cpuap (tSup – tsat)
KERUGIAN KALOR PADA KETEL
Kerugian panas pada instalasi ketel terdiri dari :
1. Kerugian cerobong
2. Kerugian panas karena terbentuknya gas
pembakaran pada pembakaran tidak sempurna
3. Kerugian panas karena terdapatnya unsur
carbon dalam abu dan terak
4. Kerugian panas karena atau masih mengandung
panas
5. Kerugian karena perpindahan panas dari
peralatan ketel
6. Kerugian karena kandungan air dalam bahan
bakar
1. Kerugian cerobong
Kerugian cerobong disebabkan karena
hilangnya panas bersama gas asap
Q g = Cp (Tq – Tu) kkal/nm3 gas asap
Bila volume gas asap = Vq m3 std /kg, maka
Q g = Vq . Cp (Tq – Tu) kkal/kg
Dimana Tq = Temp. gas asap 0C
Tu = Temp udara 0 C
Cp = Panas jenis gas asap kkal/kg0C
2. Kerugian karena terbentuk gas pembakaran pada
pembakaran tak sempurna
Gas ini terbentuk karena kekurangan udara
pembakaran, hal ini biasa terjadi kalau bahan bakar
dalam dapur terlalu tebal, sehingga ada bagian-bagian
dari bahan bakar tidak terbakar sempurna.
Bila gas yang dapat dibakar yang terdapat dalam gas
asap hanya gas CO saja, maka kerugian panas yang
ditimbulkan dapat dicari sbb :
 Carbon (C) bila terbakar bisa menjadi CO2 atau CO
dengan reaksi kimia seperti sebelumnya
 Bila C terbakar menjadi CO, maka untuk 1 kg C gas
CO dengan nilai bakar 2440 kkal/kg, C masih
mengandung panas bakar.
Qgc = 8140 – 2440 = 5700 kkal/kg karbon
3. Kerugian panas karena terdapatnya unsur karbon
dalam abu dan terak
Kerugian panas seperti ini terjadi karena tidak
terbakarnya carbon dan terbuang bersama abu dan
terak
Bila berat carbon dalam abu dan terak (Wc) kkal/kg,
maka kerugian panas
Qat = (Wc)a + 8140 kkal/kgbb
4. Kerugian panas karena abu dan terak masih
mengandung panas Kerugian panas yang terjadi
karena abu dan terak masih mengandung panas.
Kerugian ini dapat ditentukan dengan hasil kali dari
berat abu dan terak dengan panas jenis rata dari abu
serta selisih temp. abu dengan udara
Qat = Wat . Qat (tat – tu) kkal/kg.
Dimana Wat = Berat abu dan terak
CPat = panas jenis rata-rat  0,20-0,25 kkal/kg0C
5. Kerugian panas karena perpindahan panas
oleh peralatan ketel
Kerugian terjadi faktor perpindahan panas
perubahan ketel, misalnya badan ketel, pipa-
pipa uap dll. Dengan pengalaman praktek
kerugian ini dapat ditetapkan sbb :
Untuk ketel dengan bidang pemanas (BP) (100-
500) m3 kerugian panas (3-4)%
Untuk ketel dengan bidang pemanas (BP) (1000-
2000) m3 kerugian panas (1-3) %
NERACA KALOR (KESEIMBANGAN KALOR)
Neraca kalor adalah perimbangan antara energi
yang masuk dengan energi yang berguna serta
kehilangan-kehilangan energi yang terjadi.
Dimana energi yang masuk (suplai energi) adalah
jumlah energi hasil pembakaran dari bahan bakar.
Banyaknya energi yang masuk
Qin = WF . (LHv) kkal/kg, kj/kg
Dimana Wf = banyaknya suplai bahan bakar (kg/jam)
LHv = nilai kalor bahan bakar kkal/kg, kj/kg
Sedangkan energi berguna adalah energi yang diserap
oleh air pengisi ketel sampai terbentuk uap didalam ketel
Qaut = Ws (HSat – Hair) kkal/jam, kj/jam
Atau
Qaut = We (HSat – Hair) kkal/jam, kj/jam

Ws
Dimana : We =
We
We = kelipatan penguapan kg uap/kg bb
Ws = jumlah produksi uap kg/jam
Hsat = entalpi uap saturasi kkal/kg, kj/kg
Ha = entalpi air pengisi ketel kkal/kg, kj/kg
Kehilangan energi panas adalah semua kehilangan panas/kalor
yang disebabkan oleh kondisi pembakaran dan peralatan ketel
sehingga dapat dinyatakan sbb :

Suplai kkal kj Distribusi kkal kj


, % , %
Kalor jam jam Kalor jam jam

Kalor Wf x LHv 100 Konsumsi Ws (Hsat-Ha) X


pembakaran kalor

Kehilangan Qloss Y
Panas
Jumlah Wf x LHv 100 Jumlah Ws (Hsat-Ha + X + Y =
Qloss) 100%
Atau

Suplai kkal kj
,
Distribusi kkal kj
% , %
Kalor jam jam Kalor jam jam
Kalor Wf x LHv 100 Konsumsi Ws (Hsat-Ha) X
pembakaran Panas

Kehilangan Qloss Y
Panas

Jumlah LHv 100 Jumlah We (Hsat-Ha X + Y =


+ Qloss) 100

Dimana : X% = daya guna ketel = efesiensi ketel


Bila instalasi ketel uap mempergunakan alat-alat tambahan seperti :
Pemanas lanjut
Pemanas udara
Pemanas air pengisi ( economizer)
Maka kehilangan panas akan terbentuk sbb :

Suplai kkal Distribusi kkal


,
kj
% jam jam %
Panas kg Panas
- Kalor pembentukan uap We (Hset – Ha) X
Kalor LHv 100 ketel We (Hsup-Hsat) Y
Pembakaran - Kalor pembentukan uap Wa (Tu’-Ta) Z
(superheater) We (Ta’-Ta) U
- Kalor pemanas udara Wq (Tq – Ta) V
- Kalor pemanas air pengisi W
ketel
- Kehilangan panas pada
cerobong
- Kehilangan lain-lain
Jumlah LHv 100 Jumlah LHv 100
Jadi (x + y + z + u ) adalah daya guna ketel = k

DAYA GUNA KETEL / EFESIENSI KETEL


Daya guna ketel adalah efesiensi ketel atau
merupakan perbandingan antara konsumsi kalor
yang dimanfaatkan dengan suplai panas yang
dimasukkan :
Ws ( Hsat  Ha )
k = Wf  LHv

We ( Hsat  H 0 )
Atau k = LHv
Contoh Soal :
Suatu instalasi ketel uap dapat memproduksi uap
superheater (uap panas lanjut) 3 ton setiap jam,
tekanan ketel 30 atm dan temparatur 3600C setelah
melewati ekonomizer temperatur air pengisi ketel
99,29 0C. bahan bakar ketel % minyak bakar dengan
nilai pembakaran bawah (LHv) 9000 kkal/kg, ef.
Ketel 75%
Hitung :
a. Hitung energi panas yang dibutuhkan setiap jam ?
b. Banyaknya bahan bakar yang dibutuhkan setiap
jam ?
Penyelesaian :
Dik : Ws = 3 ton/jam = 3000 kg/jam
P = 30 atm
t k = 360 0C
LHv = 9.000 kkal/kg
k = 75%
ta = 99,290C
dit : a. Qaut = ………. ?
b. Wf = …….. ?
untuk P = 30 atm
ta = 360 0C
diperoleh entalpi uap superheater
diperoleh entalpi uap superheater (uap panas lanjut )
Hsup = 749,6 kkal/kg
Sedangkan entalpi air pengisi ketel dengan temp. 99,29 0C
Ha = 96,18 kkal/kg
Jadi energi panas yang dibutuhkan setiap jam %
a. Qout = 3000 (749,6 – 96,18) kkal/kg
= 3000 kg/jam x 653,42 kkal/kg
= 1960260 kkal/jam

b. Bahan bakar yang dibutuhkan (Wf)


Ws ( H sup H a )
k =
Wf . LHv
Ws ( H sup H a )
Wf =
 k . LHv

= 3000 (749,6  96,18)


0,75 . 9000

Wf = 290,4 kg/jam

Anda mungkin juga menyukai