LTM DK1 BiologiSel B22 Cantika
LTM DK1 BiologiSel B22 Cantika
IBD
Oleh :
Sumber :
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/tutinfik/material/sel1prokarioteukariotstrukturdanfungsimembransel.pdf
3
Jelaskan makromolekul pembentuk
komponen sel!
KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida (golongan aldosa) atau polihidroksi keton
(golongan ketosa) dengan rumus molekul (CH2O)n . Fungsi Karbohidrat yaitu untuk
sumber energi utama yang terdapat dalam tubuh. Karbohidrat merupakan polimer,
berdasarkan jumlah monomer, karbohifrat dapat digolongkan menjadi
monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
• Lemak, lemak disebut juga trigliserida atau triasiliserol, tersusun dari 1 molekul
gliserol dan 3 molekul asm lemak. Gliserol merupakan sejenis alkohol dalm tubuh,
sedangkan asam lemak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: asam lemak jenuh dan
asam lemak tak jenuh. Lemak yang memiliki asam lemak jenuh disebut juga
dengan lemak jenuh, contohnya lemak hewan berbentuk padat pada suhu
ruangan. Sedangkan lemak yang memiliki asam lemak tidak jenuh disebut dengan
lemak tidak jenuh, contohnya lemak nabati(lemak tumbuhan) dan minyak ikan
yang berbentuk cair dalam suhu ruangan
• Fosfolipid (fosfogliserida) terdiri atas gliserol, asam lemak, dan alkohol. Fosfolipid
merupakan komponen utama membran sel. Fosfolipid menunjukan sifat
ambivalen, karena memiliki ekor hidrokarbonyang bersifat hidrofobik(tidak
memiliki daya tarik terhadap air).
• Sfingolipid tersusun dari 3 komponen, yaitu: 1 molekul sfingosin, 1 molekul asam
lemak, dan kepala polar fosforilkolin. Sfingolipid berada di selubung mielin swl
saraf.
• Steroid merupakan lipid yang memiliki kerangka karbon dengan bentuk 4 cincin
yang menyatu. senyawa yang termasuk kedalam steroid adalah stigmasterol dan
sitoserol(terdapat pada tanaman), ergosterol, dan kolesterol.
• Lilin merupakan senyawa yang terbentuk dari ester asam lemak ddengan alkohol
yang nukan menyusun gliserol
PROTEIN
Protein merupakan komponen penyusun sel yang meliputi sekitar 50% dari bobot
kering sel tersebut. Fungsi protein yaitu sebagai dukungan struktural, penyimpanan,
pergerakn, transpor subtansi tertentu, pengiriman sinyal, enzim, dan pertahanan
untuk melawan subtansi asing yang masuk kedalam tubuh mahluk hidup. Manusia
memiliki puluhan ribu jenis protein yang berbeda. Tapi semua protein merupakan
polimer yang dibangun dari 20 jenis asam amino, yaitu: glisin, alanin, valin, leusin,
isoleusin, metionin, fenilalanin, triptofa, prolin, serin, treonin, sistein, tirosin,
asparagin, glutamin, asam aspartat, asam glutamat, lisin, arginin, dan histidin. Semua
itu membentuk formasi yang akan berubah karena dipengaruhi oleh fisik, kimiawi
lingkungan protein tersubut, yaitu pH, konsentrasi garam, dan suhu.
ASAM NUKLEAT
Asam Nukleat berfungsi sebagai tempat penyimpanansifat individu yag diwariskan,
penyimpanan energi, dan koenzim. Asam Nukleat merupakan polinukleotida.
Berdasarkan nukleotidanya, Asam Nukleat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: Asam
Ribonukleat (RNA) dan Asam Deoksiribonukleat (DNA).
Sumber : http://www.pandaibelajar.com/2016/05/makromolekul-pada-sel-hidup.html#
4
Jelaskan struktur dan fungsi membrane
sel manusia.
A. STRUKTUR MEMBRAN SEL
1. Fosfolipid bilayer
Terdiri dari fosfat dan lipid yang bekerja secara
ambivalen
2. Protein membran
Terdapat 2 protein, yaitu protein integral dan
protein periferal
3. Glikolipid & Glikoprotein
Terdapat molekul karbohidrat yang menempel
pada lipid ataupun protein
Sebagai tanda pengenal bagi sel
4. Kolesterol
Terletak didekat kepala fosfolipid untuk
menjaga kestabilan fosfolipid
B. FUNGSI MEMBRAN SEL
2. Protein Periferal
Protein periferal tidak tertancap pada lipid bilayer;
melainkan berupa bagian pelengkap yang terikat
secara longgar dengan permukaan membran, sering
kali dengan bagian protein integral yang terekspos.
Protein peripheral bisanya berperan sebagai protein
transport yang akan meneruskan sinyal dari luar.
Protein memiliki beragam fungsi terspesialisasi, antara lain:
1. Anchoring Protein melekatkan membran plasma dengan struktur lainnya dan
menstabilkan posisinya.
2. Recognition Protein (Identifier). Sel dari sistem imun dapat mengenali sel lainnya
sebagai sel yang normal atau abnormal berdasarkan keberadaan karakteristik dari
recognition proteins tersebut. Banyak dari recognition proteins yang penting
merupakan glikoprotein.
3. Enzim pada membran plasma dapat berupa protein integral atau protein periferal.
4. Protein reseptor pada plasma membran bersifat sensitif terhadap keberadaan molekul
ekstraseluler spesifik yang disebut dengan ligan.
5. Carrier Protein
6. Channel Protein
6
Mengapa terdapat berbagai jenis
transport membran? Jelaskan jenis-jenis
transport membrane berdasarkan
kebutuhan energi dan protein
transporternya.
Karena membrane bersifat selektif permeable; memungkinkan sebagian
partikel untuk lewat dan mencegah yang lainnya untuk lewat. Juga partikel
memiliki 2 sifat yang memungkinka mereka untuk bisa menembus partikel
yaitu , kelarutan relative terhadap lemak & Ukuran partikel . Sehingga
dibutuhkan cara yang berbeda bagi sebuah partikel untuk bisa melalui
membrane sel. Ada yang aktif (membutuhkan atp) dan ada yang pasif (tidak
membutuhkan atp).
1. Transpor Pasif Transpor pasif terdiri dari 3, yaitu difusi,difusi terfasilitasi, osmosis.
a. Difusi yaitu perpindahan mengikuti penurunan gradient konsentrasi dari daerah dengan
konsentrasi tinggi menuju daerah dengan konsentrasi lebih rendah.
b. Difusi terfasilitasi c. Osmosis yaitu Perpindahan
perpindahan mengikuti air secara pasif dari daerah
penurunan gradient dengan konsentrasi zat
konsentrasi dari daerah dengan terlarut rendah ke daerah
konsentrasi tinggi menuju yang konsentrasi zat
daerah dengan konsentrasi terlarutnya lebih tinggi.
lebih rendah dengan bantuan
dari protein integral yang
menempel di membrane sel
Transpor Aktif terdiri dari 4, yaitu Pompa Natrium Kalium,
1. Transpor Aktif
Kotranspor, Eksositosis & Endositosis
Sumber : http://instrumentasi.lecture.ub.ac.id/potensial-istirahat-sel/
8
Jelaskan mengenai diferensiasi dan siklus
sel!
DIFERENSIASI SEL
Diferensiasi sel merupakan proses ketika sel kurang khusus menjadi jenis sel yang
lebih khusus. Diferensiasi terjadi beberapa kali selama perkembangan organisme
multiselular ketika organisme berubah dari zigot sederhana menjadi suatu sistem
jaringan dan jenis sel yang rumit. Diferensiasi ialah sebuah proses yang lazim pada
makhluk dewasa; sel punca dewasa terpisah dan menciptakan sel anak yang
terdiferensiasi sepenuhnya selama perbaikan jaringan dan perputaran sel normal.
SIKLUS SEL
Siklus sel adalah proses yang mencakup seluruh fase hidup sel. Artinya, pada siklus
sel tidak hanya membahas sel yang sedang mengalami pembelahan, tapi
membahas juga ketika sel tumbuh dan berkembang.
Sumber : https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-diferensiasi-sel-dalam-biologi/
9
Jelaskan proses pembelahan sel secara
mitosis dan meiosis!
MITOSIS
1. Interfase (Fase Istirahat)
Pada tahap ini, sel dianggap sedang istirahat dan tidak melaku-kan pembelahan.
Namun, interfase merupakan tahap yang penting untuk mempersiapkan
pembelahan atau melakukan metabolisme sel. Pada interfase, tingkah laku
kromosom tidak tampak karena berbentuk benang-benang kromatin yang halus.
Walaupun begitu, sel anak yang baru terbentuk sudah melakukan metabolisme. Sel
perlu tumbuh dan melakukan berbagai sintesis sebelum memasuki proses
pembelahan berikutnya.
a. Fase Pertumbuhan Primer ( Growth 1 disingkat G1 )
Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama. Pada subfase ini,
sel-sel belum mengadakan replikasi DNA yang masih bersifat 2n (diploid).
Sementara organel-organel yang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum
endoplasma, kompleks golgi, dan or-ganel lainnya memperbanyak diri guna
menunjang kehidupan sel.
b. Fase Sintesis (S)
Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik. Materi ge-netik adalah
bahan-bahan yang akan diwariskan kepada keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam
inti sel mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis
(penyusunan) menghasilkan 2 salinan DNA.
c. Fase Pertumbuhan Sekunder ( Growth 2 disingkat G2 )
Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya adalah per-tumbuhan
sekunder (G2). Pada subfase ini, sel memperbanyak organel-organel yang
dimilikinya. Ini bertujuan agar organel-organel tersebut dapat diwariskan kepada
setiap sel turunannya. Pada subfase ini, rep-likasi DNA telah selesai dan sel bersiap-
siap mengadakan pembelahan secara mitosis. Selain itu, inti sel (nukleus) telah
terbentuk dengan jelas dan terbungkus membran inti.
Pada subfase ini, inti sel mempunyai satu atau lebih nukleolus (membran inti sel).
Di luar inti terdapat dua sentrosom yang terbentuk oleh replikasi sentrosom pada
tahap sebelumnya. Sentrosom mengala-mi perpanjangan menyebar secara radial
yang isebut aster (bintang). Pada sentrosom terdapat sepasang sentriol yang
berfungsi menentukan orientasi pembelahan sel. Walaupun kromosom telah
diduplikasi pada fase S, namun pada fase G2, kromosom belum dapat dibedakan
secara individual karena masih berupa benang-benang kromatin.
Setelah ketiga tahapan interfase dilalui, sel telah siap menjalani pembelahan secara
mitosis. Seperti fase interfase, pembelahan mitosis juga terdiri dari beberapa fase
MEIOSIS
a. Profase
Pada permulaan profase, di dalam nukleus mulai terbentuk kro-mosom , yaitu
benang-benang rapat dan padat yang terbentuk akibat menggulungnya kromatin.
Pada fase ini, kromosom dapat dilihat menggunakan mikroskop. Selanjutnya,
nukleolus menghilang dan terjadi duplikasi kromosom (kromosom membelah dan
memanjang) menghasilkan 2 kromosom anakan yang disebut kromatid. Kedua
kromatid tersebut bersifat identik sehingga disebut kromatid kembar (sister
chromatid), yang bersatu atau dihubungkan oleh sentromer pada lekukan
kromosom. Sentromer merupakan bagian kromosom yang menyempit, tampak
lebih terang dan membagi kromosom menjadi 2 lengan.
Setelah berakhirnya tahap metafase, pembelahan sel berlanjut pada tahap anafase.
Tahap anafase ditandai dengan berpisahnya kromatid saudara pada bagian
sentromer kromosom. Gerak kromatid ini disebabkan tarikan benang mikrotubulus
yang berasal dari sentriol pada kutub sel. Kalian telah mengetahui bahwa
mikrotubulus melekat pada sentromer. Hal ini menyebabkan sentromer tertarik
terlebih dahulu. Akibatnya, sentromer berada di depan dan bagian lengan kromatid
berada di belakang. Struktur ini seperti huruf V. Gerakan ini menempuh jarak
sekitar 1μm (10-6 meter) tiap menit. Pada saat bersamaan, mikrotubulus non
kinetokor semakin memanjang sehingga jarak kedua kutub sel semakin jauh.
Selanjutnya, masing-masing kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan dan
berfungsi sebagai kromosom lengkap, dengan sifat keturunan yang sama (identik).
Untuk menjalankan tugasnya ini, mikrotubulus telah mengalami peruraian pada
bagian kinetokornya.
d. Telofase
Pada tahap telofase ini, inti sel anakan terbentuk kembali dari fragmen-fragmen
nukleus. Bentuk selnya memanjang akibat peran mikrotubulus non kinetokor.
Benang-benang kromatin mulai longgar. Dengan demikian, fase kariokinesis yang
menghasilkan dua inti sel anak yang identik secara genetik telah berakhir, namun
dua inti sel masih berada dalam satu sel.
Agar kedua inti terpisah menjadi sel baru, perlu adanya pembelahan sitoplasma
yang disebut sitokinesis. Sitokinesis terjadi, segera setelah telofase selesai. Pada
fase sitokinesis terjadi pembelahan sitoplasma diikuti pembentukan sekat sel baru,
sehingga terbentuk dua sel anakan.
Sumber : https://www.pusatbiologi.com/2013/02/pembelahan-sel-mitosis-dan-meiosis.html
10
Jelaskan pengertian, jenis dan tanda
opoptosis?
PENGERTIAN APOPTOSIS
Apoptosis adalah mekanisme kematian sel yang
terprogram yang penting dalam berbagai proses
biologi. Berbeda dengan nekrosis, yang merupakan
bentuk kematian sel sebagai akibat sel yang terluka
akut, apoptosis terjadi dalam proses yang diatur
sedemikian rupa yang secara umum memberi
keuntungan selama siklus kehidupan suatu
organisme (Gambar 1). Contohnya adalah pada
diferensiasi jari manusia selama perkembangan
embrio membutuhkan sel-sel di antara jari-jari
untuk apoptosis sehingga jari-jari dapat terpisah.
Sumber : http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/mekanisme-dan-regulasi-apoptosis1.pdf
JENIS APOPTOSIS
Jalur Caspase Dependen (Jalur Ekstrinsik dan Intrinsik)
Apoptosis dipicu oleh berbagai jalur sinyal dan diatur oleh ligan ekstrinsik dan intrinsik
yang kompleks.10 Terdapat dua jalur apoptosis utama yakni melibatkan fungsi caspase
dan tanpa caspase. Mitokondria bertindak sebagai crosstalk organelles yakni organel
yang berperan pada kedua jalur apoptosis yang berbeda tersebut. Jalur apoptosis
terbagi dua yaitu caspase dependen dan independen.10 Sinyal apoptosis jalur caspase
dependen bisa terjadi secara intraseluler dan ekstraseluler.10 Jalur ekstrinsik
(ekstraseluler) diinisiasi stimulasi reseptor kematian sedangkan jalur intrinsik diinisiasi
oleh pelepasan faktor sinyal dari mitokondria dalam sel.10 Apoptosis
Jalur Caspase Independen
Selain jalur caspase dependen, apoptosis juga dapat dipicu tanpa melalui aktivitas
caspase, yakni jalur caspase independen. Jalur caspase dependen diawali dengan
sejumlah ligan akan merangsang perubahan potensial membran mitokondria yang akan
meningkatkan produksi radikal bebas. Radikal bebas akan merangsang pengeluaran
caspase sehingga terjadi apoptosis. Jalur caspase dependen, caspase tidak berperan
banyak, namun kerusakan mitokondria disebabkan oleh enzim dapat menghasilkan
radikal bebas.
TANDA APOPTOSIS
Tahap awal apoptosis ditandai ekspresi Phosphatidylserine (PS) yang terlempar keluar
dari lapisan dalam ke lapisan luar membran sel. Badan apoptotik yang terbentuk di
akhir apoptosis menyebabkan sel mati ini dapat dikenali oleh makrofag tanpa
dilepaskannya komponen pro-inflamatori selular. Pemecahan DNA membentuk 50
hingga 300 kilobasa bagian.6 Tahap akhir apoptosis menimbulkan pemecahan DNA
internukleosomal menjadi oligonukleosomal dari 80 hingga 200 pasangan dasar oleh
endonuklease.6 Gambaran khas apoptosis lain adalah aktivasi caspase.6 Huruf “c” atau
Cys dari caspase menunjukkan protease sistein, sedangkan “aspase” berarti bagian
unik enzim yang membelah pada terminal C pada residu Asp.6 Aktivasi caspase
menyebabkan keluarnya protein vital selular dan memecah perancah nuklear serta
kerangka dinding sel. Regulator apoptosis yang lain adalah anggota famili Bcl-2.6 Saat
ini ada 18 anggota famili Bcl2 yang telah diidentifikasi, dan dibagi ke dalam dua grup
berdasarkan strukturnya.7 Anggota grup pertama diwakili oleh Bcl-2 dan Bcl-xL yang
berfungsi sebagai protein anti-apoptosis.7 Anggota grup kedua diwakili oleh subfamili
Bax dan Bcl-2 associated killer (Bak), serta subfamili a novel BH3 domain-only death
agonist (Bid) dan the Bcl-2 associated death molecule (Bad), sebagai protein pro-
apoptosis.6, 7 Mekanisme
Sumber :
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjyr86KnsTkAhVjIbcAHWLRCXEQFjACegQIAhAC&url=http%3A%2F%2Fjur
nal.unsyiah.ac.id%2FCDJ%2Farticle%2Fdownload%2F11701%2F9280&usg=AOvVaw0kN6utlmpXwBpcruyVjR8w