Dipresentasikan oleh:
Puji Yunisyah Rahayu
1608437723
Pembimbing:
dr. Zarfiardy Aksa Fauzi, Sp.P (K)
2011
• Terdapat 8,6 juta kasus TB di dunia dimana 1,1 juta
(13%) diantaranya adalah pasien TB dengan HIV positif.
• Sekitar 75% dari pasien tersebut berada di Afrika
“
Tuberkulosis paru (TB) adalah suatu penyakit yang menyerang
jaringan paru yang disebabkan infeksi basil Mycobacterium
tuberculosis.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mendefinisikan TB
Paru sebagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi
Mycobacterium tuberculosis complex.
Etiologi
Mycobacterium tuberculosis :
o Batang
o Panjang 1-4 mikron
o Tebal 0,3-0,6 mikron
o Tahan terhadap asam pada pewarnaan
o Mati dengan sinar matahari langsung
o Bertahan hidup beberapa jam lembab dan gelap
o Dapat dorman beberapa tahun
Faktor Risiko
• Batuk ≥2minggu
Gejala • Dahak
• Batuk darah
Respiratorik • Nyeri dada
• Sesak nafas
• Demam
Gejala • Malaise dan nafsu makan ↓
• BB ↓
Sistemik
Diagnosis Pasien TB
Berdasarkan hasil konfirmasi pemeriksaan bakteriologis
Termasuk dalam kelompok pasien ini adalah:
a. Pasien TB paru BTA positif
b. Pasien TB paru hasil biakan M.tb positif
c. Pasien TB paru hasil tes cepat M.tb positif
d. Pasien TB ekstraparu terkonfirmasi secara bakteriologis, baik dengan BTA, biakan
maupun tes cepat dari contoh uji jaringan yang terkena.
e. TB anak yang terdiagnosis dengan pemeriksaan bakteriologis.
Ronkhi basah, kasar dan nyaring. Tetapi bila infiltrat ini diliputi oleh
penebalan pleura, suara nafas menjadi vesikuler yang melemah
• Tes Tuberkulin
Dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis tuberkulosis terutama pada
anak anak (balita). Biasanya dipakai tes Mantoux yakni dengan menyuntikkan
0,1 cc tuberkulin P.D.D (Prurified Protein Derivative) intrakutan.
Foto Toraks
• Bayangan berawan/nodular di segmen apikal
dan posterior lobus atas paru dan segmen
superior lobus bawah.
• Kavitas, terutama lebih dari satu, dikelilingi
bayangan opak berawan atau nodular.
• Bayangan bercak milier
• Efusi pleura unilateral (umumnya) atau
bilateral (Jarang)
Penatalaksanaan
Prinsip pengobatan TB:
– OAT kombinasi beberapa jenis obat dalam jumlah cukup ,dosis
tepat dan sesuai kategori.
• Streptomisin 15mg/kgBB atau BB > 60 kg: 1000 mg, BB 40-60 kg: 750 mg,
BB < 40 kg sesuai dosis, bersifat bakterisid.
• TD : 110/60 mmhg
• Napas : 28 kali / menit
Vital sign • Nadi : 98 kali / menit
• Suhu : 37,8 ͦ C
Paru Jantung
Abdomen Ekstremitas
Inspeksi : Bentuk
datar, distensi (-), Akral hangat
scar (-), venektasi
(-)
Palpasi : Supel,
nyeri tekan (+), CRT ≤ 2 detik
hepar dan lien
tidak teraba
Perkusi : Timpani
Edema (-)
Auskultasi : Bising
usus (+) normal
Pemeriksaan penunjang
Darah Rutin (16/03/2018) Kimia Darah (16/03/2018)
• HGB : 12,7 gr/dl • GDS : 93 g/dL
• HCT : 39,5 % • Ureum : 9 mg/dL
• RBC : 4,48x 106 /uL • Kreatinin : 0,66 mg/Dl
• WBC : 7.600 /ul • SGOT : 25 U/L
• PLT : 403.000 /ul
• SGPT : 27 U/L
• Elektrolit (16/03/2018)
• Na+ : 135 mmol/L
• K+ : 3,3 mmol/L
• Cl : 98 mmol/L
Pemeriksaan Penunjang
Foto Toraks Interpretasi:
• Identitas sesuai
• Marker R
• Foto thorak posisi PA
• Foto simetris
• Kekerasan cukup
• Tulang dan jaringan lunak baik
• Kedua sudut kostofrenikus lancip
• Trakea di midline
• Cor : CTR <50%
• Pulmo : Tampak gambaran infiltrat di
seluruh lapang paru kanan dan kiri
• Kesan : TB Paru
Resume
• Tn BN, 42 tahun masuk via IGD dengan keluhan sesak napas yang
memberat 1 minggu SMRS. Sesak dirasakan terus menerus, tidak
berkurang dengan istirahat dan tidak dipengaruhi oleh cuaca, debu
atau makanan. Terdapat batuk yang sudah dirasakan dalam 2 bulan
terakhir. Batuk berdahak, warna putih. Riwayat batuk berdarah (-
).Terdapat nyeri dada (+).Terdapat demam yang hilang timbul sejak 2
bulan disertai keringat pada malam hari. Pasien juga merasakan
penurunan nafsu makan, penurunan berat badan 15 kg dalam 2 bulan
terakhir. Pasien merasakan badan terasa semakin lemas. Mual (+)
muntah (+) setiap selesai makan. Dari pemeriksaan fisis didapatkan
frekuensi napas 28x/menit, suhu tubuh 37,8oC, IMT= 16,1 Kg/m2
(underweight). Pada pemeriksaan fisis paru ditemukan vokal fremitus
kanan dan kiri meningkat, Pada pemeriksaan fisis abdomen
didapatkan nyeri tekan (+). Pemeriksaan penunjang pada pemeriksaan
elektrolit didapatkan hipokalemia. Pada foto toraks didapatkan adanya
gambaran infiltrat di seluruh lapang paru kanan dan kiri, kesan TB
paru.
Diagnosis kerja
TB paru BTA (?) kasus baru HIV ?
Anjuran Pemeriksaan:
• Sputum BTA I,II,III
• GeneXpert
Daftar Masalah:
• Hipokalemia
• Sindrom dispepsia
Tatalaksana
Non Farmakologi Farmakologi
• Tirah baring • IVFD NaCl 0,9 % 500 cc/ 8 jam
• O2 3L/menit nasal kanul • PCT tab 3x500 mg
• Edukasi : • Ambroxol syr 3x2 cth
– Anjuran untuk menutup mulut
jika batuk dan tidak
• Ranitidine inj 2x50 mg
membuang dahak • Curcuma tab 3x200 mg
sembarangan. • KSR tab 2x1 mg
– Makan makanan yang sehat
terutama yang mengandung
karbohidrat, serat dan protein.
Hindari konsumsi alkohol dan
merokok.
Follow up
Sabtu, 17 Maret 2018
S : Sesak napas (+), batuk berdahak (+), nyeri dada (-), demam (-)
A : Tuberkulosis paru bakteriologis kasus baru status HIV ? on OAT kategori I fase intensif
P:
IVFD NaCl 0,9 % 500 cc/ 8 jam
OAT 4FDC 1x3 tab
Edukasi :
Ambroxol syr 3x2 cth - Pasien perlu dijelaskan tentang pengobatan
Ranitidine inj 2x50 mg TB paru yang berlangsung selama 6 bulan.
Curcuma tab 3x200 mg Obat harus diminum secara teratur dan tidak
Pemeriksaan sputum BTA II (+) boleh putus obat.
- Kontrol ke poli paru RSUD AA ±2 minggu
PASIEN PULANG kemudian.
PEMBAHASAN
Anamnesis:
Sesak nafas 1 minggu, batuk
berdahak 2 bulan, demam,
penurunan berat badan, badan
lemas, penurunan nafsu makan.
Tuberkulosis paru BTA
PF : (?) kasus baru
Vesikuler (+/+), Vokal Fremitus
kiri kanan meningkat
PP
Radiologik: Lesi aktif
Pembahasan
Pada pasien
Teori – Gejala respiratorik
• Gejala respiratorik – batuk >3 minggu
– batuk >3 minggu – Sesak nafas
– batuk berdarah
– Nyeri dada
– sesak nafas
– nyeri dada • Gejala sistemik
• Gejala sistemik – Demam
– Demam – Malaise
– Malaise – Keringat malam
– keringat malam – Anoreksia
– Anoreksia – Berat badan menurun
– berat badan menurun
Pembahasan