Anda di halaman 1dari 23

ILMU KEALAMAN DASAR

STIKOM YOS SUDARSO


Semester Ganjil 2011-2012
PENGANTAR
Deskripsi Mata Kuliah :
• Mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar bertujuan untuk
meningkatkan kualitas mahasiswa dalam kemampuan
berpikir kritis, kreatif, sistematis dan ilmiah. Selain itu
mahasiswa diharapkan dapat memiliki wawasan yang luas
dan pemahaman etis serta estetis
• Mata kuliah IKD ini juga dapat mendorong mahasiswa
untuk memiliki kepekaan dan empati sosial, bersikap
demokratis, berkeadaban dan menjunjung tinggi nilai
kemampuan, kemanusiaan
• Dengan mempelajari IKD, mahasiswa diharapkan
mempunyai wawasan terhadap pelestarian sumberdaya
alam dan lingkungan hidup, serta dapat ikut berperan
mencari solusi pemecahan masalah lingkungan hidup
secara arif.
Pokok Bahasan:
1. Konsep IKD dalam berkehidupan bermasyarakat.
2. Alam pikir manusia dan perkembangannya,
3. Perkembangan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Alam,
4. Bumi dan alam semesta,
5. Keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya,
6. Makhluk hidup dalam ekosistem alami,
7. Sumberdaya alam dan lingkungan,
8. Ilmu pengetahuan alam dan teknologi bagi kehidupan manusia,
9. Perkembangan teknologi dan dampaknya
10. Isu lingkungan hidup: pemanasan global, kerusakan ekologis,
pelestarian lingkungan
Standar Kompetensi :
• Menjadi ilmuwan dan profesional yang
berpikir kritis, kreatif, sistemik dan ilmiah
berwawasan luas; etis, estetis serta memiliki
kepedulian terhadap pelestarian sumberdaya
alam dan lingkungan hidup, serta mempunyai
wawasan tentang perkembangan ilmu
pengetahuan, dan teknologi serta dapat ikut
berperan mencari solusi pemecahan masalah
lingkungan hidup secara arif.
Bentuk Kegiatan Perkuliahan
a. Perkuliahan tatap muka
b. Tugas Mandiri
c. Tugas Kelompok
d.Presensi/Kehadiran
e.Diskusi
f. Seminar/Presentasi
g. Ujian Tengah Semester
h.Ujian Akhir Semester
Sumber Bacaan
• Maskoeri Yasin, Ilmu Alamiah Dasar, Jakarta:
Rajawali Press, 1992.
• Abdullah Aly dan Eny Rahma, Ilmu Alamiah Da
sar, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.
• H. A bu Ahmadi dan A. Supatmo, Ilmu Alamiah
Dasar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
• Tambahan: silahkan mencari buku-buku lain,
artikel di media masa dan internet
Penilaian
1. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan kehadiran serta partisipasi m
ahasiswa dalam perkuliahan. Fokus penilaian pada aspek-aspek berikut:
2. Tatap muka dalam perkuliahan
3. Keterlibatan dalam interaksi kelas secara umum
4. Kualitas sajian dan balikan lisan yang diberikan kepada sesama rekan mahasis
wa berkaitan dengan ide tulisannya
5. Kualitas karya tulis yang diserahkan baik dari segi substantif maupun paparan
nya ke dalam bentuk karya tulis formal
6. Kualitas jawaban-jawaban dalam ujian tengah dan ujian akhir semester

Prosentasi:
• Tatap muka : 10 %
• Interaksi secara umum : 10 %
• Kualitas tulisan dan balikan : 20 %
• Mid Semester : 30 %
• Semester Akhir : 30 %
Total : 100 %
ILMU ALAMIAH DASAR
• Pengertian:
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu
pengetahuan alam (natural science)
merupakan pengetahuan yang mengkaji
tentang gejala-gejala dalam alam semesta,
termasuk di muka bumi ini, sehingga
terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya
mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip
dasar yang esensial saja.
Ilmu Pengetahuan
Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan
dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.Ilmu-ilmu Alamiah (natural scince). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini
digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku
mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu
kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat
prediksi. Hasil penelitian 100 % benar dan 100 % salah
2.Ilmu-ilmu sosial (social science) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
Tapi hasil penelitiannya tidak 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya
ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini dapat berubah dari saat ke
saat.
3.Pengetahuan budaya (the humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti.
MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN
CIRI KHAS MANUSIA:
a. Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya
b. Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar)
c. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar
d. Memiliki potensi untuk berkembang biak
e. Tumbuh dan bergerak
f. Berinteraksi dengan lingkungannnya
g. Sampai pada saatnya mengalami kematian

Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan
akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan kemauannya
yang sangat kuat itulah sifat unik dari manusia.
AKAL BUDI DAN KURIOSITAS (RASA INGIN TAHU)

Rasa ingin tahu makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri


(instinct) /idle curiosity. Naluri ini didasarkan pada upaya
mempertahankan kelestarian hidup dan sifatnya tetap
sepanjang zaman. Manusia juga mempunyai naluri seperti
tumbuhan dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi yang
terus berkembang serta rasa ingin tahu yang tidak
terpuaskan.
Ketika menjumpai suatu masalah, akal budi manusia bekerja
untuk mencari pemecahannya. Bila suatu masalah telah
terpecahkan, bisa timbul masalah lain lagi yang menunggu
pemecahannya. Setelah tahu apa masalahnya maka ia ingin
tahu mengapa masalah itu terjadi dan bagaimama
terjadinya dan bagaimana pemecahannya.
PERKEMBANGAN ALAM PIKIRAN MANUSIA
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba menjawab
dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi sering
upaya itu tidak terjawab secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk
memuaskan mereka menjawab sendiri. Misalnya kenapa ada pelangi mereka
membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau kenapa gunung
meletus jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya
pengetahuan tentang bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu
muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos.
Cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena keterbatasan
penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi. Sehubungan
dengan dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode
ilmiah.

Puncak pemikiran mitos adalah pada zaman Babilonia yaitu kira-kira 700-600 SM.
Orang Babilonia berpendapat bahwa alam semesta itu sebagai ruangan setengah
bola dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang-bintang
sebagai atapnya. Namun yang menakjubkan mereka telah mengenal bidang
kleptika sebagai bidang edar matahari dan menetapkan perhitungan satu tahun
yaitu satu kali matahari beredar ketempat semula, yaitu 365,25 hari. Pengetahuan
dan ajaran tentang orang Babilonia setengahnya merupakan dugaan, imajinasi,
kepercayaan atau mitos pengetahuan semacam ini disebut Pseudo science (sains
palsu)
LAHIRNYA ILMU ALAMIAH
• Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua
rangsangan dimana tanggapan itu menjadi suatu pengalaman.
Pengalaman yang diperoleh terakumulasi oleh karena adanya
kuriositas manusia. Pengalaman merupakan salah satu fktor
terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta.
Pengalaman akan bertambah terus seiring berkembangnya
manusia dan mewariskan kepada generasi-generasi berikutnya.
• Pertambahan pengetahuan didorong oleh pertama untuk
memuaskan diri, yang bersifat non- praktis atau teoritis guna
memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya
kedua, dorongan praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu
untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi.
• Dorongan pertama melahirkan Ilmu Pengetahuan Murni (Pure
Science) sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan
Terapan (Aplied Science)
KRITERIA ILMIAH
• Pengetahuan masuk kategori Ilmu Pengetahuan,
bila kriteria berikut dipenuhi, yakni:
• teratur, sistemastis, berobyek, bermetoda dan
berlaku secara universal.
• Contoh:
1. logam yang dipanasi memuai
2. Grafitasi Bumi.
METODE ILMIAH DAN IMPLEMENTASINYA
Segala kebenaran dalam ilmu Alamiah terletak pada metode ilmiah. Langkah
pemecahan atau prosedur ilmiah meliputi:
1. Penginderaan, merupakan suatu aktivitas melihat, mendengar, merasakan,
mengecap terhadap suatu objek tertentu.
2. Masalah dan problema, menemukan masalah dengan mengemukakan
pertanyaan apa dan bagaimana.
3. Hipotesis, jawaban sementara terhadap pertanyaan yang kita ajukan.
4. Eksperimen, dari sini ilmu alamiah dan non ilmu alamiah dapat dipisahkan.
Contoh dalam gejala alam tentang serangga dengan lampu (sinar biru)
5. Teori, bukti eksperimen merupakan langkah ilmiah berikutnya yaitu teori.
Dengan hasil eksperimen dari beberapa peneliti dan bukti-bukti yang
menunjukkan hasil yang dapat dipercaya dan valid walaupun dengan
keterbatasan tertentu, maka disusun teori. Teori-teori yang dikemukakan itu
dapat diaplikasikan untuk menjawab kebutuhan manusia, seperti pengusiran
serangga atau perangkap nyamuk (terkait dengan teori pencahayaan.
KETERBATASAN ILMU ALAMIAH
Untuk itu perlu dilakukan pengujian sampai dimana berlakunya
metode ilmiah dan dimana metode ilmiah tidak berlaku. Untuk itu
kita perlu memperhatikan :
1. Bidang ilmu Alamiah: yang menentukan bidang ilmu alamiah adalah
metode ilmiah, karena bidang ilmu alamiah adalah wahana di mana
metode ilmiah dapat diterapkan, sebaliknya bidang non ilmiah
adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat diterapkan.
Contoh hipotesa tentang keberadaan Tuhan merupakn konsep yang
tidak bisa menggunakan metode ilmiah dan apabila menggunakan
konsep ini bisa menyebabkan orang Atheis.
2. Tujuan ilmu Alamiah: membentuk dan menggunakan teori. Ilmu
alamiah hanya dapat mengemukakan bukti kebenaran sementara.
Dkl. kebenaran sementara adalah "Teori". Karena tidak ada sesuatu
yang mutlak tetapi terus mengalami perubahan (contoh teori
tentang bumi ini bulat)
3. Ilmu alamiah dan nilai, ilmu alamiah tidak menentukan moral
atau nilai suatu keputusan . Manusia pemakai ilmu alamiahlah
yang menilai apakah hasil Ilmu Alamiah baik atau sebaliknya.
Contoh penemuan mesiu atau bom atom, rekayasa genetika,
dsb
Agama dan Sains
• Masing-masing memiliki kriteria dan metodenya.
• Agama berangkat dari pengalaman iman (relasi personal
antara manusia dan Yg Ilahi). Relasi itu menjadi pengalaman
batiniah/rohaniah yang mempengaruhi sikap dan tindakan.
Iman akan adanya Allah (yang dialami secara rohaniah-
personal) mendorong sikap takwa dan tindakan beribadat,
melakukan perintah Allah dst. Tidak dituntut bukti inderawi.
Pengalaman iman itu kemudian dirumuskan dalam bentuk
ajaran/dogma.
• Sedangkan sains: memiliki kriteria ilmiah dan metode
seperti yg sudah diungkapkan pd bagian terdahulu.
• Keduanya tidak perlu dipertentangkan. Namun justru bisa
saling melengkapi. Fides quaerens intellectum.
Penciptaan
• Paham Penciptaan: Allah menciptakan alam semesta dari
ketiadaan (menurut agama samawi). Creatio ex nihilo sui et
subjecti: penciptaan dari ketiadaan dan tanpa adanya materi
dasar. Paham ini muncul pertama kali di Israel berkaitan dan
bersamaan dengan paham Yang Ilahi secara monoteistik dan
transenden.
• Tak ada waktu “sebelum penciptaan”, karena waktu diciptakan
bersama alam semesta. Jadi tidak benar mengatakan “sebelum
penciptaan”, karena hy ada Allah. Lalu bagaimana keadaan
Allah dapat dibayangkan? jawabanL tidak dapat dibayangkan.
Esksistensi Allah tidak terikat pada alam semesta.
3. Transendensi dan Imanensi
• Transenden: Yang Ilahi menjadi realitas mutlak, tak terbatas,
dan personal yang melampaui segala realitas dunia
pengalaman kita yang terbatas. Keberadaannya diakui, bisa
dirasakan, tapi berbeda sama sekali dari dunia; eksistensiNya
tidak tergantung dari apakah ada dunia atau tidak. Ia punya
kepenuhan kekayaan mengada, tak terbatas, sempurna.
• Imanensi: Yang Ilahi ada di mana-mana dalam dunia,
meresapi apapun
• Maka transendensi dan imanensi Yang Ilahi selalu
bersamaan. Ia bukan salah satu unsur obyek tapi dimanapun
Ia dapat ditemukan sebagai dasarnya.
• deisme tidak dapat dipertahankan: penciptaan bukan
seperti tukang jam yang setelah selesai bekerja lalu
pergi melakukan pekerjaan lain, dan membiarkan jam
itu “beroperasi” sendiri. Tapi Allah tetap
“memelihara” alam semesta (“providentia divina”)
proses penciptaan terus berlanjut.
• Hubungan Pencipta dan yang diciptakan bukan
seperti dalang dan wayang.

--o0o--
Tugas Kelompok
• Penciptaan; Kel I & 2
• Teori Evolusi: Kel 3 & 4
• Perkembangan Ilmu Pengetahuan 5 & 6
• Agama dan Sains: 7 & 8
• Global Warming: 9 & 10
• Pelestarian Lingkungan Hidup: 11 & 12
Mekanisme:
Setiap kelompok membuat artikel
Satu tema dibahas dua kelompok
Salah satu kelompok mempresentasikan dan kelompok lainnya menjadi
penanggap
Diskusi: antar kelompok penyaji dan penanggap
Diskusi terbuka
Pembagian Kelompok:
• Kel I: Tika Afkirunnisa, Dika, Gian, Jenjang,
• Kel II: Tri Lestari, Aster, Yogi, Diana
• Kel III: Yesaya Wulandari, Marrie, Imam Hidayat, Ivana,
• Kel IV: Nurhayati, Martha, Riski, Rizal,
• Kel V: Adam Supriyoko, Frisca, Linda, Samuel
• Kel VI: Yuda Adi Sasmita, Abby Gunawan, Inasti, Nukman
• Kel VII: Gatra Mustakim, Mareddi, Zeresy, Novian
• Kel VIII: Henry Anderson, Prio, Nuke, Eko Sutrisno
• Kel IX: Agustinus Sugeng, Laelatul Faizah, Puspa, Angga
• Kel X: Emerita Dyah, Rinta, Nurchasanah,
• Kel XI: Metodian Dwi, Ronald, Nico,
• Kel XII: Agustin Meissa, Kristianus, Agus Tri,

Anda mungkin juga menyukai