Anda di halaman 1dari 12

FAAL HATI

 Hati adalah organ yang vital bagi tubuh manusia dan vertebrata
hewan bertulang belakang.
Fungsi hati : menawarkan dan menetralisir racun,
mengatur sirkulasi hormon, mengatur komposisi
darah yang mengandung lemak, gula, protein, dan
zat lain. Hati juga membuat empedu, zat yang
membantu pencernaan lemak.
Pada jaringan hati, terdapat sel-sel Kupfer, yang
sangat penting dalam eliminasi organisme asing
baik bakteri maupun virus. Karena itu untuk
memperlihatkan adanya gangguan faal hati,
terdapat satu deretan tes yang biasanya dibuat
untuk menilai faal hati tersebut.
Secara umum ada 2 macam gangguan faal hati :
1.      Peradangan umum atau peradangan khusus di hati
yang menimbulkan kerusakan jaringan atau sel hati.
2.      Adanya sumbatan saluran empedu. 
Untuk mendiagnosisa faal hati penyakitnya ada 2,
yaitu :
1. Hepatitis akut, disebabkan pleh virus hepatitis
A,B,C,D,& E oleh toksin seperti alkohol. Parasetamol,
dan tooksin jamur.
2. Hepatitis kronis, inflamasi hepatic persisten 6 bulan
atau lebih, disebabkan oleh hepatitis autoimun, infeksi
kronik dari hepatitis B atau C serta konsumsi alkohol
terus menerus.
gejala kerusakan hati yang meliputi:
 Lesu.
 Kelelahan atau kehilangan energi.
 Penurunan berat badanIkterus (kulit dan mata kuning).
 Gejala sindrom nefritis (bengkak di sekitar mata, perut,
dan kaki).
 Kehabisan cairan tubuh (urin berwarna gelap atau
feses berwarna keabuan terang).
 Mual.
 Muntah.
 Diare.
 Sakit perut.
 Penyebab penyakit hati :
1. Terlalu banyak mengonsumsi gula
2. Mengonsumsi Minuman Bersoda
3. Konsumsi makanan yang mengandung lemak
trans atau lemak jenuh
4. Obesitas
5. Terlalu banyak vitamin A
6. Penggunaan jarum yang tidak steril
7. Konsumsi obat-obatan
8. Konsumsi suplemen herba
 Cara Mencegah Penyakit Hati
 Menjaga berat badan ideal.
 Melakukan imunisasi untuk melindungi diri dari
hepatitis A dan B.
 Mengonsumsi obat-obatan sesuai dosis.
 Hindari terpapar cairan tubuh atau darah orang
lain.
 Kenakan masker, lengan panjang, dan sarung
tangan, serta pastikan ruangan memiliki ventilasi
yang baik saat menyemprotkan cairan pembersih,
insektisida, atau fungisida. Lakukan tindakan
pencegahan serupa saat menggunakan cat oles
atau semprot dan bahan kimia berbahaya lainnya.
 Mengonsumsi lebih banyak makanan sehat
dan segar, seperti buah dan sayur.
 Mengurangi konsumsi seafood mentah.
 Memeriksakan diri untuk mendeteksi
kemungkinan tubuh terinfeksi hepatitis, sebab
penyakit hati sering muncul tanpa didahului
gejala tertentu.
 Berdasarkan penelitian, minum kopi dalam
kadar yang tidak berlebihan dapat membantu
mengurangi risiko penyakit hati
Pemeriksaan Bilirubin
Total
 Bilirubin Total
Bilirubin total yang terdapat dalam sampel akan bereaksi
dengan asam sulfonilat terazotinasi dalam DMSO
membentuk senyawa yang berwarna intensitas warna yang
terbentuk sebanding dengan konsentrasi bilirubin pada
sampel.
Metode : End point-DMSO
Prinsip : Bilirubin total yang terdapat dalam sampel akan
bereaksi dengan asam sulfonilat terazotinasi dalam DMSO
membentuk senyawa yang berwarna intensitas warna yang
terbentuk sebanding dengan konsentrasi bilirubin pada
sampel. Diukur dengan
Tujuan : Mengetahui kadar bilirubin darah dalam sampel
Prosedur :

Standart Blanko sampel Sampel kerja


Aquabidest 1000 µL
Standart 50 µL
Serum 50 µL 50 µL
R1 1000 µL 1000 µL
R2 100 µL
R/ Diazo 100 µL 100 µL
Dihomogenkan lalu di inkubasi selama 2 menit pada suhu ruangan setelah itu
dibaca pada panjang gelombang 546 nm. Konsentrasi standart yaitu 10 mg/dL.

Interprestasi Hasil :

Test Nilai Normal Hasil Pemeriksaan


Dewasa ≤ 1 mg/dL
Bayi ≤ 12 mg/dL
Pemeriksaan Bilirubin
Direct
 Bilirubin Direct
Bilirubin direct adalah bilirubin terkonjugasi akan masuk ke
saluran empedu dan di eksresikan ke usus. Bilirubin
terkonjugasi ini bereaksi cepat dengan asam sulfanilat dan
terdiajotisasi membentuk azobilirubin pada reaksi Van den
Bergh.
 Metode : End point-DMSO
 Prinsip : Bilirubin direct yang terdapat dalam sampel akan
bereaksi dengan asam sulfonilat membentuk senyawa yang
berwarna. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan
konsentrasi bilirubin pada sampel yang diukur dengan λ 546
nm.
 Tujuan : Mengetahui kadar bilirubin direct darah dalam sampel.
Prosedur :
Standart Blanko Sampel Sampel Kerja
Aquabidest 1000 µL 1000 µL 1000 µL
Standart 50 µL
Serum 50 µL 50 µL
R1
R2 100 µL
R/ Diazo 1000 µL 100 µL
Dihomogenkan → Inkubasi selama 5 menit pada suhu ruangan → Dibaca pada
panjang gelombang 546 nm. Konsentrasi standart → 10 mg/dL

Interprestasi Hasil :

Test Nilai Normal Hasil Pemeriksaan


Bilirubin Direct ≤ 0,40 mg/dL
Pemeriksaan Bilirubin Indirect
 Bilirubin Indirect
bilirubin indirect adalah bilirubin tak terkonjugasi yang
merupakan bilirubin bebas dan masih berikatan dengan albumin
harus terlebih dahulu di campur dengan alkohol, kafein, atau
pelarut lain sebelum dapat bereaksi.
 Untuk mendapatkan kadar pada pemeriksaan Bilirubin Indirect
dapat dihitung dengan rumus :
 Bilirubin Indirect = Bilirubin Total- Bilirubin Direct
 INTERPRETASI HASIL

Test Nilai Normal Hasi Pemeriksaan


Bilirubin 0,20-0,80mg/dL
Indirect

Anda mungkin juga menyukai