Anda di halaman 1dari 14

1.

Latar Belakang

Berdasarkan surat nomor 0000088/KU.01/SPE/50045131/2000/02.2019


tertanggal 21 Februari 2019 dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebagai
pemegang saham PT. UTSG menyampaikan pesan sebagai berikut:

Tidak melakukan rekrutmen tenaga kerja baru baik organik maupun non
organik pada tahun 2019. Untuk perpanjangan kontrak kerja atas tenaga
kerja non organik agar dikoordinasikan kepada Direktur SDM & Hukum PT.
Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebelum diputuskan.

Maka PT. UTSG melakukan proses analisa terkait produktifitas man power
serta melakukan perubahan pola kerja yang memiliki tujuan sebagai berikut
:
1. Mendapatkan nilai efisiensi
2. Menambah produktifitas manpower
3. Menekan tingginya angka jam lembur
2. Prognosa SDM 2018

Berikut komponen pada total pendapatan organic PT UTSG.


ORGANIK
Deskripsi Pelaksana Foreman Supervisor Manager
GDP 58% GDP 49% GDP 51% GDP 66%
Fix Cost
Uang Makan 13% T. Tanggung Jawab 20% T. Tanggung Jawab 20% T. Tanggung Jawab 16%
Lembur 68% Ulap 60% Ulap 74%
Variable Cost
Premi 21% T. Pengawasan 40% T. Pengawasan 26%

Berikut komponen pada total pendapatan Outsourcing Kamaju.


KAMAJU
Deskripsi Pelaksana Foreman Supervisor Manager
Upah 81% Upah 67% Upah 66.6% Upah 51.7%
Fix Cost
BPJS 9% All Tunjangan 17% All Tunjangan 19.3% All Tunjangan 37.3%
Lembur 63% Lembur 60% Uang Makan 73.7% Uang Makan 79%
Variable Cost
Premi 17% Premi 17% Kehadiran 26.3% Kehadiran 21%

Berikut komponen pada total pendapatan Outsourcing SGM


SGM
Deskripsi Pelaksana Foreman Supervisor Manager
Upah 81% Upah 75%
Fix Cost
BPJS 9% BPJS 8%
Lembur 73% Lembur 78%
Variable Cost
Uang Makan 9% Uang Makan 13%
3. Perubahan Pola Kerja
a. Perubahan Pola Kerja Admin
b. Perubahan Pola Kerja Cleaning Service
c. Perubahan Pola Kerja Security
Plotting Security Existing Perubahan Pola Kerja
d. Perubahan Pola Kerja Blasting
e. Perubahan Pola Kerja Operasional Tambang
Resume Efisiensi Hasil dari Perubahan Pola Kerja
4. Evaluasi Outsourcing Existing

KLASIFIKASI BIAYA TERTINGGI


1. Leader Operasional Leader JPA PT.Kamaju
2. Pelaksana blasting PT PNB
3. Pelaksana survey PT Kamaju
4. Pelaksana admin PT PNB
5. Pelaksana admin logistic PT UTSG
6. Foreman mekanik PT UTSG dan PT PNB
7. Pelaksana mekanik PT UTSG dan PT PNB
8. Pelaksana welder PT UTSG
9. Foreman perawatan gedung PT UTSG
10. Foreman SHE PT Kamaju
11. Pelaksana SHE PT Kamaju
12. Leader Security PT Kamaju
13. Manager PT Kamaju dan PT UTSG

Secara keseluruhan outsourching memiliki biaya yang lebih tinggi terhadap


manpower organik PT UTSG khususnya untuk PT Kamaju.
5. Skema Aanwijzing

Sehubungan dengan habisnya kontrak outsourching di periode Februari 2019 sehingga


akan dilakukan proses tender outsourcing, proses tender akan diawali dengan
penyusunan RKS, Penentuan supplier, aanwijzing,evaluasi komersial dan penentuan
supplier.
5.1 Aspek Penilaian
Panitia Pengadaan melakukan penilaian administrasi dengan sistem gugur dengan
aspek – aspek seperti tercantum dalam tabel di bawah ini.
6. Manajemen Risiko
RINCIAN RISIKO (INHERENT)
AKAR MASALAH / PENYEBAB KATEGORI PENETAPAN P
PROSES DEPARTEMEN AKTIVITAS IDENTIFIKASI DAMPAK RISIKO
RISIKO RISIKO MITIGASI RISIKO PE
RISIKO
KEMUNGKINAN/LIKELI KEPARAHAN/IMPA
NILAI RISIKO
HOOD CT

Kemungkinan terjadinya over Melakukan daily control atas target ROM


Timbulnya beban biaya peledakan (handak,
produksi ROM apabila peledakan dengan kebutuhan produksi dengan
Over produksi ROM peledakan MPO blasting, dll) yang belum dapat menjadi 4 3 12 High
dilakukan dalam 6 hari secara mempertimbangkan cost handak yang
revenue
menerus akan dikeluarkan

Melakukan negosiasi teknis antar engineer


Adanya plan pengembangan quarry
dan pihak blasting untuk membahas
dari PT. Semen Indonesia dengan Pengembangan tambang yang sudah
Schedule blasting tidak sesuai dengan plan pengembangan tambang dengan
mempertimbangkan faktor dari direncanakan oleh pihak engineering PT. 3 3 9 Medium
blasting dari customer mempertimbangkan schedule kerja baru
engineering tambang PT. Semen Semen Indonesia akan terganggu
Perubahan Schedule dan aspek aspek yang akan timbul dari
Human Capital Dept., Indonesia
Manpower Blasting dan perubahan schedule tersebut
Mine Operation Tuban
pekerja supporting non- Efek peledakan [vibrasi noise] karena
Dept., Finance Dept.
shift dari 5:2 menjadi 6:1 peledakan dilakukan terburu-buru untuk
Vibrasi dan Noise berada diatas target yang
mengejar jam kerja dan pengantaran Plan jam pulang kerja yang akan Melakukan penyesuaian kuantitas
ditetapkan PT. Semen Indonesia (Persero) 4 2 8 Medium
pulang, sementara beberapa area mendekati waktu peledakan terakhir peledakan mengikuti jam kerja yang baru.
Tbk.
memerlukan penembakan lebih dari 3 kali
dalam 1 round blasting

Adanya perubahan schedule kerja


Penyesuaian bagi pekerja back office non- Terjadi kekeliruan pemahaman atas schedule Melakukan sosialisasi dan penyesuaian
sehingga diperlukan sosialisasi dan 2 3 6 Low
shift terkait schedule baru pekerja back office non-shift untuk pekerja back office non-shift
penyesuaian

Melakukan sosialisasi kepada vendor


outsourcing terkait sebelum perubahan
ini diterapkan
Melakukan evaluasi terhadap
Human Capital Dept., Perubahan Komposisi Perubahan UMK berpotensi terjadi
Terjadi gejolak terkait perubahan komposisi Operasional berhenti atau terganggu karena pendapat/feedback dari pekerja
Mine Operation Tuban UMK untuk pekerja pengurangan pendapatan pekerja 4 3 12 High
UMK adanya gejolak dari pekerja outsourcing outsourcing.
Dept., Finance Dept. outsourcing outsourcing
Mengambil tindakan tegas terhadap
pekerja outsourcing yang tidak sepakat
terhadap program tersebut (by vendor
outsourcing terkait)
6. Manajemen Risiko
RINCIAN RISIKO (INHERENT)
AKAR MASALAH / PENYEBAB KATEGORI PENETAPAN
PROSES DEPARTEMEN AKTIVITAS IDENTIFIKASI DAMPAK RISIKO
RISIKO RISIKO MITIGASI RISIKO
RISIKO
KEMUNGKINAN/LIKELI KEPARAHAN/IMPA
NILAI RISIKO
HOOD CT

Mengambil tindakan tegas terhadap


pekerja outsourcing yang tidak sepakat
Terjadi gejolak terkait perubahan komposisi Operasional berhenti atau terganggu karena
3 4 12 High terhadap program tersebut berdasarkan
perhitungan lembur dan premi adanya gejolak dari pekerja outsourcing
kontrak dengan pihak vendor outsourcing
terkait (by vendor terkait)
Karakter dari pekerja outsourcing sulit untuk Melakukan sosialisasi kepada vendor
diatur dan dikendalikan jika ada perubahan Produktifitas pekerja outsourcing menurun 3 4 12 High outsourcing terkait, sebelum perubahan ini
pendapatan. Perubahan lembur dan premi diterapkan
berpotensi terjadi pengurangan
Potensi jam kerja driver dan operator
pendapatan pekerja outsourcing
outsourcing akan pulang cepat ketika Kontinyuitas feed crusher akan terganggu
Melakukan fungsi reward and punishment
produksi dirasa tidak akan mencapai target.
4 3 12 High bagi pekerja yang taat maupun melanggar
Driver atau operator dismotifasi peraturan yang akan diterapkan
dikarenakan kondisi alat yang tidak mampu Utilisasi unit produksi rendah
mengejar target produksi
Perubahan formulasi
Human Capital Dept., Melakukan kajian terhadap peraturan
perhitungan lembur dan Keterlibatan LSM atas perubahan tersebut
Mine Operation Tuban Adanya teguran dari disnaker dan LSM 3 3 9 High perundang-undangan yang berlaku
premi bagi operator dan
Dept., Normatif perhitungan lembur dan premi sebelum penerapan formulasi tersebut
driver outsourcing
Perbedaan pencapaian tonase produksi
Fungsi Jarak dan Densitas material Melakukan formulasi lembur dan premi
dengan volume yang sama antara masing
variatif di setiap lokasi sehingga 4 3 12 High disesuaikan dengan kondisi unit dan jenis
masing driver operator karena disvaritas
mempengaruhi perolehan tonase materialnya
densitas
Dismotifasi dari operator dan driver disaat Potensi terjadi kerusakan unit baik mayor
target tidak terpenuhi dan potensi terjadi maupun minor ketika performa unit
Operator dan driver akan mengejar Melakukan preventif maintenance untuk
kerusakan pada unit produksi dimaksimalkan untuk mengejar produksi
produksi dengan kemungkinan menghindari kerusakan unit dan
(Breakdown pada pertengahan operasi) diikuti 3 4 12 High
mengabaikan SOP pengoperasian sosialisasi/refresh penerapan SOP
potensi bertambahnya cost maintenance
unit pengoperasian unit
dikarenakan kerusakan unit berpotensi
meningkat
Potensi meningkatkan fatigue bagi operator Potensi terjadi accident yang berakibat Melakukan pengawasan ekstra oleh pihak
Pelanggaran peraturan safety karena
dan driver outsourcing dan potensi terjadi property damage baik unit maupun pekerja 3 5 15 High pengawas tambang dan SHE terkait
mengejar target produksi
unsafe action saat mengoperasikan unit outsourcing potensi fatigue
7. Rekomendasi

Dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

• Target KM untuk biaya SDM sebesar 14% dari total cost


• Indeks produktifitas (revenue/manpower) sebesar

Berdasarkan hasil analisis diatas, PT. UTSG


merekomendasikan antara lain :
• Karena sifat pengadaan bersifat skill mining sehingga
direkomendasikan agar pengadaan dilakukan di pihak PT. UTSG
(tidak melalui pengadaan bersama holding).
• Melakukan perpanjangan atau beauty contest atas biaya tenaga
kerja non organik (outsourcing) sesuai pembahasan diatas.

Anda mungkin juga menyukai