Anda di halaman 1dari 25

Karsinoma LARING

Karsinoma Laring
Definisi
• Karsinoma yang mengenai laring (supraglotik,
glotik, subglotik)

Etiologi
• Diduga rokok dan alcohol berpengaruh besar
terhadap timbulnya karsinoma laring.
• Merupakan 2,5% keganasan daerah kepala dan
leher.
• Umum tersering 40-50 tahun, laki-laki lebih banyak
daripada wanita dengan perbandingan 10:1.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemerikaan penunjang :
- patologi anatomi
- radiologi / CT Scan
Anamnesis

• Dini  keluhan suara parau tidak sembuh2


• Rasa ada yang tersangkut di tenggorok
• Gejala lanjut  keluhan sakit menelan / bicara, sesak
nafas yang bertambah berat dan perlahansesak nafas
dan stridor inspirasi, sedikit demi sedikit, progresif.
Kesulitan menelan terjadi pada tumor supraglotik, atau
apabila tumor sudah meluas ke faring atau esophagus.
• Pembesaran kelenjar leher (kadang-kadang).

Suara parau lebih dr 2 minggu dengan pengobatan dan usia


dewasa/tua  rujuk ke dokter
Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan THT : pada laringoskop
indirekta (LI) atau laringoskopi serat optik
(LSO) dapat diketahui tumor di laring.
• Pemeriksaan leher :
– Inspeksi : terutama untuk melihat pembesaran kelenjar
leher, laring dan tiroid.
– Palpasi : untuk memeriksa pembesaran pada
membrane krikotiroid atau tirohioid, yang merupakan
tanda ekstensi tumor ke ekstra laryngeal. Infiltrasi tumor
ke kelenjar tiroid menyebabkan tiroid membesar dank
eras. Memeriksa pembesaran kelenjar getah bening
leher.
Pemeriksaan klinis
- Pemeriksaan laring dengan cara
 Laringoskopi Indirek (cermin laring)
Laringoskopi Direk (laringoskop)
Akan ditemukan lokasi tumor di supra glotis,
glotis dan infra Glotis

- Pemeriksaan kelenjar leher


Ditemukan pembesaran kelenjar leher atau
ada metastase /penjalarannya sampai di
axilla
Pemerisaan penunjang
1. Patologi Anatomi untuk mengetahui jenis
keganasannya
95% Karsinoma sel skuamosa dengan
diferensiasi baik (Squamous Cell Ca Well dif)
2. Foto toraks untuk mengetahui kondisi paru,
apakah ada metastase ke paru
3. CT Scan laring untuk mengetahui keadaan
tumor dan kerusakan / penjalarannya di
daerah laring
KLASIFIKASI TUMOR GANAS LARING
TUMOR SUPRAGLOTIS
Tis Karsinoma insitu
T1 Tumor pada 1 sisi pita suara, gerakan pita suara
masih baik
T2 Tumor pada ke 2 pita suara supra glotis dan
glotis, pita suara masih bisa bergerak
T3 Tumor terbatas pada laring, terfiksir, meluas ke
krikoid bagian belakang, dinding medial sinus
piriformis dan rongga pre epiglotis
T4 Tumor meluas ke luar laring, ke orofaring,
jaringan lunak leher, merusak tulang rawan
tiroid
TUMOR GLOTIS

Tis Karsinoma insitu


T1 Tumor mengenai 1 atau 2sisi pita suara,
gerakan pita suara masih baik atau tumor di
komisura anterior atau posterior
T2 Tumor meluas kesupraglotis atau subglotis,
pita suara masih dapat bergerak atau sudah
terfiksir
T3 Tumor meliputi laring dan pita suara terfiksir
T4 Tumor sangat luas, mertusak tulang rawan
tiroid atau sudah keluar laring
TUMOR SUBGLOTIS

Tis Karsinoma insitu


T1 Tumor terbatas di daerah subglotis
T2 Tumor meluas kepita suara, pita suara
masih bisa bergerak atau sudah terfiksir
T3 Tumor di laring, pita suara terfiksir
T4 Tumor luas dengan destruksi tulang
rawan
tiroid dan jaringan lunak leher
Penjalaran ke kelenjar limfe leher

Nx Kelenjar linfe tidak teraba


N0 Secara klinis kelenjar tidak teraba
N1 Secara klinis teraba1 kelenjar limfe ukuran
diameter 3cm ipsilateral
N2 Teraba kelenjar limfe tunggal, ipsilateral 3-6cm
N2a Satu kelenjar limfe ipsilateral, >3cm tapi <6cm
N2b Multipel kelenjar limfa ipsilateral, <6cm
N2c Metastasis bilateral atau kontralateral
<6cm
N3 Metastasis kelenjar limfe >6cm
METASTASE JAUH

Mx Tidak terdeteksi
M0 Tidak ada metastase jauh
M1 Terdapat metastase jauh
STADIUM
Stadium 1 T1 N0 M0
Stadium 2 T2 N0 M0
Stadium 3 T3 N0 M0
T1/2/3 N1 M0
Stadium 4 T4 N0/1 M0
T1/2/3/4 N2/3 M0
T1/2/3/4N1/2/3 M1
Penatalaksanaan

• Trakeotomi : dilakukan pada penderita yang


mengalami sesak nafas
• Pembedahan :
– Laringektomi parsial (LP)
– Laringektomi total (LT), dapat dikombinasi
dengan :
• Diseksi leher fungsional (DLF)
• Diseksi leher radikal (DLR)
• Radioterapi dan kemoterapi
...penatalaksanaan...

1.Operatif (Stadium 2 – 3)
2.Radiasi /(kemoterapi /kombinasi) (Stadium
1)
3. Operasi dan rekonstruksi + radiasi
(Stadium 4)
Operasi : Laringektomi parsial /total
Stadium I : radiasi, bila gagal dilanjutkan dengan LP/LT
II Selanjutnya
Stadium : LP/LT Rehabilitasi Suara
Stadium III : dengan/tanpa N1 : LT dengan/tanpa DLF/DLR,
diikuti radiasi
Stadium IV : tanpa N/M : LT + DLF diikuti radiasi
Stadium IV (lainnya) : radioterapi dan kemoterapi
TRAKEOTOMI & TOTAL LARINGEKTOMI
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai