Pembimbing:
dr. Satria Yanis Sp.KK, FINSDV
Disusun Oleh:
Trichophyton rubrum
TINEA
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Laki-laki 5 : 1 Wanita
2. Kebersihan
3. Suhu Tinggi
4. Kelembaban kulit
5. Kebiasaan
TINEA
PATOGENESIS
CARA PENULARAN
Antropofilik
Zoofilik
Geofilik
Dermatophytes Invade Produce keratinase
(Microsporum,
Epidermophyton, Stratum enzyme and induce
inflammation
Tricophyton) Corneum
Hyphae develop
centrifugally
Non-Specific immune
response
Specific immune
response
TINEA
KLASIFIKASI
1. Tinea Kapitis : Dermatofitosis pada kulit rambut kepala.
2. Tinea Barbae : Dermatofitosis pada dagu dan jenggot.
3. Tinea Kruris : Dermatofitosis pada daerah genitokrural, sekitar anus,
bokong, dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah.
4. Tinea Pedis et Manum : Dermatofitosis pada kaki dan tangan.
5. Tinea Unguium : Dermatofitosis pada kuku jari tangan dan kaki.
6. Tinea Korporis : Dermatofitosis pada pada kulit tubuh yang tidak
berambut (Glabrous skin).
7. Tinea Imbrikata : Dermatofitosis dengan susunan skuama yang konsentris
dan disebabkan Trichophyton concentricum.
8. Tinea Favosa : Dermatofitosis yang terutama disebabkan Trichophyton
schoenleini secara klinis antara lain terbentuk skutula
dan berbau seperti tikus (Mousy odor).
9. Tinea Fasialis et Aksilaris: Menunjukkan daerah kelainan.
10.Tinea Sirsinata, Arkuata: Deskriptif morfologis.
11.Tinea inkognito : Dermatofitosis dengan bentuk klinis tidak khas karena
telah diobati dengan steroid topikal.
TINEA
KORPORIS
Berbatas tegas
Likenifikasi (kronik)
TINEA
KORPORIS
TINEA
KORPORIS
TINEA
PEMERIKSAAN
Tinea korporis :
1. Dermatitis numular
2. Ptiriasis rosea
3. Neurodermatitis sirkumskripta
TINEA
PENATALAKSANAAN
Umum :
1.Menjaga kebersihan diri
2.Menggunakan pakaian yang tidak ketat & menyerap keringat
3.Pastikan kulit dalam keadaan kering sebelum menutup area
yang rentan terinfeksi jamur.
4.Hindari penggunaan handuk atau pakaian bergantian
dengan orang lain.
5.Mematuhi pengobatan yang diberikan untuk mencegah
TINEA
PENATALAKSANAAN
Khusus :
1.Topikal :
• Lini pertama
Gol. Allylamines (Terbinafine, Naftifine, Butenafine)
Krim 1 kali oles / hari selama 1-2 minggu.
• Alternatif
Gol. Imidazole (Ketokonazole, Itrakonazole,
Flukonazole) Krim 2 kali oles / hari selama 2-8
minggu.
TINEA
PENATALAKSANAAN
2. Sistemik :
Diberikan jika lesi kronik, luas atau sesuai indikasi.
• Lini pertama
Terbinafine 250mg 1 tab / hari selama 2 minggu.
• Alternatif
-Itrakonazole 100mg 2 tab / hari selama 2 minggu.
-Griseofulvin 500mg 1 tab / hari selama 2-4 minggu.
-Ketokonazole 200mg 1 tab / hari selama 1 minggu.
TERIMA KASIH