Anda di halaman 1dari 20

KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN

(Land capability clasification)

Tanah yang merupakan istilah tertua dalam perbendaharaan


Bahasa Indonesia mempunyai 3 makna:
makna tanah 1:
Sebagai tempat tumbuh tanaman/tumbuhan.
tanah (a soil) adalah suatu benda alami berdimensi tiga (lebar, panjang,
dan dalam) terletak dibagian paling atas kulit bumi dan mempunyai sifat-
sifat berbeda dari bahan dibawahnya.
Benda alami ini terbentuk oleh hasil kerja interaksi antara iklim (i) dan
jasad hidup (o) terhadap suatu bahan induk (b) yang dipengaruhi oleh
relief tempatnya terbentuk (r) dan waktu (w).
T =  (i, o, b, r, w)
makna 2:
tanah dipandang sebagai regolith atau bahan hancuran iklim
berasal dari batuan atau bahan organik yang diperlakukan
sebagai bahan galian atau tambang dan bahan bangunan.
Dalam makna ini tanah dinyatakan dalam berat (ton,kg) atau
volume (m3).

makna 3:
Tanah diperlakukan sebagai ruangan atau tempat
dipermukaan bumi yang dipergunakan oleh manusia untuk
melakukan segala macam kegiatan. Dalam makna ini tanah
dinilai berdasarkan luas (ha, m2).

makna 1 dan 2 : ekivalen dengan kata soil,


sedangkan makna 3 : ekivalen dengan makna land (lahan)
Lahan diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas
iklim, relief, tanah, air , dan vegetasi serta benda-benda yang
ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap
penggunaan lahan.
Termasuk di dalamnya juga hasil kegiatan manusia di masa
lalu dan sekarang seperti hasil reklamasi laut, pembersihan
vegetasi dan juga hasil yang merugikan seperti tanah yang
tersalinasi (FAO, 1976).

Evaluasi Lahan
Evaluasi lahan adalah proses penilaian penampilan atau
keragaan (performance) lahan jika dipergunakan tujuan tertentu,
meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei dan studi bentuk lahan,
tanah, vegetasi, iklim dan aspek lahan lainnya, agar dapat
mengidentifikasi, dan membuat perbandingan berbagai penggunaan
lahan yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976).
Tergantung tujuan evaluasi, klasifikasi lahan dapat berupa :
KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN
atau
KLASIFIKASI KESESUAIAN LAHAN.

Klasifikasi kesesuaian lahan bersifat spesifik untuk suatu


tanaman (crop spesific) atau untuk penggunaan tertentu
seperti : klasifikasi kesesuaian lahan untuk tanaman
semusim, kesesuaian lahan untuk tanaman tahunan,
kesesuaian lahan untuk tanaman jati, kesesuaian lahan untuk
irigasi, dan sebagainya. (FAO, 1976; Vink, 1975; US Bureau of
Land Reclamation, 1953,1967; Arsyad, 1973).
KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN
(Land capability clasification)
adalah
penilaian lahan (komponen-komponen lahan)
secara sistematik dan pengelompokkannya ke
dalam beberapa kategori berdasarkan atas sifat-
sifat yang merupakan potensi dan penghambat
dalam penggunaannya secara lestari (Arsyad,
2010).
SISTEM KLASIFIKASI KEMAMPUAN
LAHAN
Klasifikasi kemampuan lahan yang
dipergunakan adalah sistem klasifikasi yang
dikemukakan oleh Hockensmith dan Steele
(1943) dan Klingebiel dan Montgomery
(1973). Menurut sistem ini lahan digolongkan
ke dalam tiga kategori utama yaitu Kelas, Sub
kelas dan Satuan Kemampuan atau
pengelolaan.
Pengelompokan di dalam kelas didasarkan atas intensitas
faktor penghambat. Tanah di kelompokan ke dalam delapan
kelas yang ditandai dengan huruf Romawi dari I sampai VIII.
Ancaman kerusakan atau hambatan meningkat berturut-turut
dari Kelas I sampai Kelas VIII. Kelas kemampuan I tidak
mempunyai subkelas.

Pengelompokan di dalam sub kelas didasarkan atas jenis


faktor penghambat atau ancaman. Terdapat empat jenis
utama penghambay atau ancaman yang dikenal yaitu (1)
ancaman erosi (e), (2) ancaman kelebihan air (w), (3)
ancaman perkembangan akar tanaman (s), dan (4) pembatas
iklim(c).
Pengelompokan di dalam satuan kemampuan adalah
pengelompokan tanah-tanah yang mempunyai keragaan dan
persyaratan yang sama terhadap sistem pengelolaan yang
sama bagi usaha tani tanaman pertanian umumnya atau
tanaman rumput untuk makanan ternak atau yang lainnya.

Pendugaan jangka panjang (sepuluh tahun) hasil yang


diusahakan pada setiap lahan dalam satuan kemampuan yang
sama dengan pengelolaan yang sama tidak berbeda lebih dari
25%.
Skema Hubungan antara Kelas Kemampuan Lahan dengan Intensitas
dan Penggunaan Lahan
KRITERIA KLASIFIKASI KEMAMPUAN LAHAN
Kelas Kemampuan Lahan
Faktor penghambat/ I II III IV V VI VII VIII
Pembatas 1)
1. Lereng Permukaan A B C D A E F G
2. Kepekaan erosi KE1,KE2 KE3 KE4,KE5 KE6 (*) (*) (*) (*)
3. Tingkat erosi e0 e1 e2 e3 (**) e4 e5 (*)
4. Kedalaman tanah k0 k1 k2 k2 (*) k3 (*) (*)
5. Tekstur lapisan Atas t1,t2, t1,t2, t1,t2, t1,t2, (*) t1,t2, t1,t2, t5
t3 t3 t3,t4 t3,t4 t3,t4 t3,t4
6. Tekstur lap. bawah sda sda sda sda (*) sda sda t5
7. Permeabilitas P2,P3 P2,P3 P2,P3 P2,P3 P1 (*) (*) P5
P4 P4
8. Drainase d1 d2 d3 d4 d5 (**) (**) d0
9. Kerikil/batuan b0 b0 b1 b2 b3 (*) (*) b4
10. Ancaman banjir O0 O1 O2 O3 O4 (**) (**) (*)
11.Garam/salinitas (***) g0 g1 g2 (**) g3 g3 (*) (*)

Catatan : (*) = Dapat mempunyai semberang sifat (**) = Tidak berlaku


(***) = Umumnya terdapat di daerah kering. Sumber : Arsyad ( 2010)
Kecuraman lereng
A (l0) = 0 sampai 3% (datar)
B (l1) = 3 sampai 8% (landai atau berombak)
C (l2) = 8 sampai 15% (agak miring atau bergelombang)
D (l3) = 15 sampai 30% (miring atau berbukit)
E (l4) = 30 sampai 45% ( agak curam)
F (l5) = 45 sampai 65% (curam)
G (l6) = lebih dari 65% (sangat curam)
Kepekaan erosi tanah (nilai K)
KE1 = 0,00 sampai 0,10 (sangat rendah)
KE2 = 0,11 sampai 0,20 (rendah)
KE3 = 0,21 sampai 0,32 (sedang)
KE4 = 0,33 sampai 0,43 (agak tinggi)
KE5 = 0,44 sampai 0,55 (tinggi)
KE6 = 0,56 sampai 0,64 (sangat tinggi)
Kerusakan erosi yang telah terjadi
e0 = tidak ada erosi
e1 = ringan : kurang dari 25% lapisan atas hilang
e2 = sedang : 25 sampai 75% lapisan atas hilang
e3 = agak berat : lebih dari 75% lapisan atas sampai kurang
dari 25% lapisan bawah hilang
e4 = berat : lebih dari 25% lapisan bawah hilang
e5 = sangat berat : erosi parit
Kedalaman Tanah
k0 = lebih dari 90 cm (dalam)
k1 = 90 sampai 50 cm (sedang)
k2 = 50 sampai 25 cm (dangkal)
k3 = kurang dari 25 cm (sangat dangkal)
Tekstur Tanah
t1 : tanah bertekstur halus, meliputi tektur liat berpasir, liat
berdebu dan liat.
t2 : tanah bertekstur agak halus, meliputi tekstur lempung liat
berpasir, lempung berliat dan lempung berliat berdebu.
t3 : tanah bertekstur sedang, meliputi tekstur lempung,
lempung berdebu dan debu.
t4 : tanah bertekstur agak kasar, meliputi lempung berpasir,
lempung berpasir halus dan lempung berpasir sangat
halus.
t5 : tanah bertekstur kasar, meliputi tekstur pasir berlempung
dan pasir.
Permeabilitas
P1 = lambat : kurang 0,5 cm/jam
P2 = agak lambat : 0,5 – 2,0 cm/jam
P3 = sedang : 2,0 – 6,25 cm/jam
P4 = agak cepat : 6,25 – 12,5 cm/jam
P5 = cepat : lebih dari 12,5 cm/jam
Drainase
d0 = berlebihan (excessively drained), air lebih segera keluar
dari tanah dan sangat sedikit air yang tahan oleh tanah
sehingga tanaman akan segera mengalami kekurangan air.
d1 = baik : tanah mempunyai peredaran udara yang baik.
Seluruh profil tanah dari atas sampai ke bawah (150 cm)
Berwarna terang yang seragam dan tidak terdapat bercak-
bercak berwarna terang yang seragam dan tidak terdapat
bercak-bercak kuning, coklat atau kelabu.
d2 = agak baik : tanah mempunyai peredaran udara baik di daerah
perakaran. Tidak terdapat bercak-bercak berwarna kuning, coklat
atau kelabu pada lapisan atas bagian atas lapisan bawah ( sampai
sekitar 60 cm dari permukaan tanah).
d3 = agak buruk : lapisan atas tanah mempunyai peredaran
udara baik; tidak terdapat bercak-bercak berwarna Kuning,
kelabu atau coklat. Bercak-bercak terdapat pada seluruh lapisan
bagian bawah (sekitar 40 cm dari permukaan tanah).
d4 = buruk : bagian bawah lapisan atas (dekat permukaan)
terdapat warna atau bercak-bercak berwarna kelabu, coklat dan kekuning.
d5 = sangat buruk : seluruh lapisan sampai permukaan tanah
berwarna kelabu dan tanah lapisan bawah berwarna kelabu atau
terdapat bercak-bercak berwarna kebiruan, atau terdapat air yang
menggenang di permukaan tanah dalam waktu yang lama
sehingga menghambat pertumbuhan tanaman.
Faktor-faktor Khusus
Kerikil
b0 = Tidak ada atau sedikit : 0 sampai 15% volume
tanah.
b1 = Sedang : 15 sampai 50% volume tanah; pengolahan
tanah mulai agak sulit dan pertumbuhan tanaman
agak terganggu
b2 = Banyak : 50% sampai 90% volume tanah.
b3 = Sangat banyak : lebih dari 90% volume tanah.
Batuan Kecil
b0 = tidak ada atau sedikit : 0 sampai 15% volume
tanah.
b1 = sedang : 15 sampai 50% volume tanah; pengolahan
tanah mulai agak sulit dan pertumbuhan tanaman
agak terganggu.
b2 = banyak : 50 sampai 90% volume tanah; pengolahan
tanah sangat sulit dan pertumbuhan tanaman
terganggu.
b3 = sangat banyak : lebih dari 90% volume tanah;
pengolahan tanah tidak mungkin dilakukan dan
pertumbuhan tanaman terganggu.
Batuan lepas
b0 = tidak ada : kurang dari 0,01% luas areal.
b1 = sedikit : 0,01% sampai 3% permukaan tanah tertutup;
pengolahan tanah dengan agak terganggu tetapi tidak
mengganggu pertumbuhan tanaman.
b2 = sedang : 3% sampai 15% permukaan tanah tertutup;
pengolahan tanah mulai agak sulit dan luas areal produktif
berkurang.
b3 = banyak : 15% sampai 90% permukaan tanah tertutup;
pengolahan tanah dan penanaman menjadi sangat sulit.
b4 = sangat banyak : lebih dari 90% permukaan tanah tertutup;
tanah sama sekali tidak dapat digunakan untuk produksi
pertanian.
Batuan tersingkap (rock)
b0 = tidak ada : kurang dari 2 persen permukaan tanah tertutup.
b1 = sedikit : 15% sampai 90% permukaan tanah tertutup;
pengolahan tanah dan penanaman agak terganggu.
b2 = sedang : 10% sampai 50% permukaan tanah tertutup;
pengolahan tanah dan penanaman terganggu.
b3 = banyak : 50% sampai 90% permukaan tanah tertutup;
pengolahan tanah dan penanaman sangat terganggu.
b4 = sangat banyak : lebih dari 90% permukaan tanah tertutup;
tanah sama sekali tidak dapat digarap.
Ancaman Banjir/Genangan
O0 = tidak pernah : dalam periode satu tahun tanah tidak
pernah banjir untuk waktu lebih dari 24 jam
O1 = kadang-kadang : banjir yang menutupi tanah lebih
dari 24 jam terjadinya tidak teratur dalam periode
kurang dari satu bulan.
O2 = selama waktu satu bulan dalam setahun tanah
secara teratur tertutup banjir untuk jangka waktu
lebih dari 24 jam
O3 = selama waktu 2 sampai 5 bulan dalam setahun,
secara teratur selalu dilanda banjir yang lamanya lebih dari
24 jam.
O4 = selama waktu 6 bulan atau lebih tanah selalu
dilanda banjir secara teratur yang lamanya lebih dari 24 jam.
Salinitas
g0 = bebas = 0 sampai 0,15% garam larut; 0 sampai 4
(EC x 103) mmhos per cm pada suhu 250C)
g1 = terpengaruh sedikit = 0,15 sampai 0,3% garam
larut; 4 sampai 8 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu
250C).
g2 = terpengaruh sedang = 0,35 sedang 0,65% garam
larut; 8 sampai 15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu
250C)
g3 = terpengaruh hebat = lebih dari 0,65% garam larut;
lebih dari 15 (EC x 103) mmhos/cm pada suhu 250C.
Peta Kelas dan Sub Kelas Kemampuan lahan
Terima Kasih
Kemiringan Lereng 67%
Drainase Baik
Tidak Banjir
Tidak ada Batuan
Erosi Lapisan atas hilang
Tekstur tanah lempung berpasir
Permeabilitas tanah sedang
Kemiringan Lereng 2 %
Lahan selalu tergenang
Tidak ada Batuan
Tidak ada erosiTekstur tanah lempung liat berpasir
Permeabilitas tanah sedang
Lahan di perbaiki dengan pembuatan jaringan
drainase, biaya tidak menjadi masalah sehingga
drainasenya menjadi agak baik

Anda mungkin juga menyukai