Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN

GCG ANGKASA
PURA II

KEL OM P OK 4 M ANAG EM ENT B I SNI S


Pelaksanaan GCG merupakan tindak lanjut Keputusan
BUMN No. PER 01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011
tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik pada BUMN, yang
menyebutkan bahwa “BUMN wajib melaksanakan
operasional perusahaan dengan berpegang pada prinsip-
prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas,
responsibilitas, independensi dan kewajaran”.
Tujuan Penerapan GCG di Angkasa Pura II adalah sebagai
berikut:
1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Organ
Perseroan (Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi),
karyawan, pelanggan, mitra kerja, serta masyarakat dan
lingkungan berjalan secara baik dan kepentingan semua pihak
terpenuhi.
2. Mendorong dan mendukung pengembangan Angkasa Pura II.
3. Mengelola sumber daya secara lebih amanah.
4. Mengelola risiko secara lebih baik.
5. Meningkatkan pertanggungjawaban kepada stakeholders.
6. Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan
Angkasa Pura II.
7. Memperbaiki budaya kerja Angkasa Pura II.
8. Meningkatkan citra Angkasa Pura II (image) menjadi semakin
baik.
Struktur dan Mekanisme GCG
Angkasa Pura II sebagai Perusahaan yang bergerak
dibidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar
udara terus melakukan pembenahan dalam mewujudkan
visi dan misinya. Program transformasi terus dijalankan di
segala bidang sampai pada fungsi-fungsi penunjang,
termasuk diantaranya penanganan risiko. Perusahaan
menyadari, pelaksanaan manajemen risiko korporat
semakin menjadi tuntutan, karena keberhasilannya
menjadi faktor kunci sukses pencapaian tujuan dan
kemenangan persaingan di tingkat global.
Dalam aktivitas usaha, Angkasa Pura II menghadapi
beberapa risiko yang melekat. Risiko tersebut secara umum
dapat dibagi menjadi risiko yang berpengaruh terhadap manusia,
aset, lingkungan, dan reputasi. Sedangkan secara khusus, risiko
yang dihadapi sesuai karakteristiknya dapat berbentuk risiko
kegagalan operasional penerbangan, kegagalan operasi bandara,
kegagalan layanan dan ketidakpatuhan pada regulasi. Berbagai
risiko tersebut ditangani melalui upaya pencegahan risiko, mitigasi
risiko, ataupun pengalihan risiko. Evaluasi selalu dilakukan secara
berkala sesuai dengan perubahan parameter risikonya.
PENERAPAN GCG PT.ANGKASA PURA II

1. Transparasi
 Dijaminnya keakuratan dan ketepatan waktu dalam pengungkapan informasi,
Jika informasi yang disampaikan tidak tepat waktu maka penumpang akan
melakukan proses komplain
 Keterbukaan informasi disampaikan melalui laporan tahunan yang
didalamnya berisi visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi
keuangan,pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat
kepatuhannya,dll
 Kemudahan akses dan bentuk informasi mengenai PT. Angkasa Pura II
(melalui web)
 Kebijakan tertulis di PT.Angkasa Pura II
 Proses penyampaian kebijakan PT. Angkasa Pura II(Persero) secara
proporsional kepada pegawai
2.Akuntabilitas
 kejelasan rincian tugas dan tanggung jawab dalam sistem program
PMS (Perfomance Management System) yang di dalamnya terdapat
job desc, KPI (Key Performance Indicators), dan target atau kinerja
yang harus dicapai
 Jaminan bahwa semua pegawai mempunyai kompetensi sesuai
dengan tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan GGC
 Ketersediaan sistem penghargaan dan sanksi (reward and
punishment)
 Komitmen pegawai terhadap etika bisnis dan pedoman perilaku
3. Responsibilitas
 Komitmen dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
anggaran dasar, dan peraturan
 Pelaksanaan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan kelestarian
lingkungan di sekitar PT

4. Independensi
 melaksanakan 3 komponen di sistem kerja pegawai untuk menghindari
terjadinya saling mendominasi, saling lempar tanggung jawab dan
intervensi oleh kepentingan tertentu. Komponen tersebut adalah DJP
(Distinct Job Profile), KPI (Key Performance Indicators) dan code of
conduct yang menjamin setiap proses pelaksanaan tugas pegawai
berjalan sesuai dengan peraturan
5. Kesetaraan dan Kewajaran
 memberikan kesempatan yang sama dan luas kepada pegawai melalui
pemanfaatan berbagai media. Media yang digunakan bersifat formal
seperti kuisioner pegawai, rapat koordinasi, e-mail, saat apel pagi dan
konvensi atau pertemuan tertentu
 Keterbukaan informasi sesuai dengan kedudukan pegawai
 Pemenuhan hak tersebut berdasarkan kinerja pegawai yang dinilai
melalui sistem reward and punishment
 tersedia organisasi sebagai media pegawai yang efektif untuk
menyampaikan pendapat yaitu Asosiasi Karyawan Angkasa Pura (AKA)
dan Serikat Pekerja (SP). Perusahaan juga memberikan jaminan yang
jelas dalam pola jenjang karir yang didasarkan SK Direksi. Bahkan
semua pegawai diberi kesempatan yang sama dalam menempuh
pendidikan
Self Assessment GCG Tahun 2012
Hasil penilaian Self Assessment GCG PT.Angkasa Pura II oleh
pihak independen untuk praktek tahun 2012 menunjukkan hasil
dengan predikat “BAIK” dengan capaian skor sebesar 82,08%
mencakup 6 (enam) aspek yang diukur yaitu: Komitmen
terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan,
Pemegang Saham dan RUPS, Dewan Komisaris, Direksi,
Pengungkapan Informasi dan Transparansi, dan Aspek Lainnya.
Pelaksanaan Assessment Penerapan GCG periode tahun 2011
 Revisi Pedoman GCG
 Revisi Pedoman Perilaku
 Penandatanganan Pakta Integritas
 Surat Edaran Larangan Penerimaan Parcel/Hadiah
 Sosialisasi GCG secara intensif ke seluruh Insan Angkasa Pura II
 Pembentukan Unit Kepatuhan yang berada di Manajemen Risiko
 Surat Edaran tentang Larangan Berusaha/Berbisnis bagi Direksi dan
Karyawan di Bandar Udara yang Dikelola oleh Angkasa Pura II
Selain pedoman GCG, Angkasa Pura II telah menyusun
Code of Conduct, Charter Komite Audit, Charter Internal
Audit dan berbagai kebijakan dan prosedur dalam
mendukung terlaksananya tata kelola yang baik. Semua
kebijakan dan prosedur tersebut dimaksudkan untuk
mendorong Perusahaan mampu melakukan check and
balance pada setiap aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-
prinsip GCG yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai