Anda di halaman 1dari 11

PERENCANAAN BISNIS

(BUSINESS PLAN)

Oleh

RUSLAN A. KAMIS. SE., MM

DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN PEMBUATAN BISNIS PLAN

Ternate, 11-13 Desember 2018


Pengertian Wirausahawan

Wirausahawan adalah :
“Seseorang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai peluang, me-manage sumber daya yang
dibutuhkan serta mengambil tindakan yang tepat, guna
memastikan sukses secara berkelanjutan”.
Bagaimana Cara Membuat Perencanaan Bisnis
(Business Plan) yang Baik?

Perencanaan Usaha (business plan) adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan,
strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program, dan anggaran yang diperlukan untuk
menjalankan suatu usaha tertentu (Bogadenta, 2013). Akan tetapi, kenyataannya
banyak orang gagal membuat sebuah rencana bisnis (business plan) disaat akan
melakukan bisnis.

Secara teori, mengembangkan sebuah rencana bisnis atau business plan sangat
penting untuk mengamankan modal awal dan dalam mengarahkan perusahaan setelah
didirikan. Business plan membantu untuk menentukan akan menjadi seperti apa
perusahaan itu nantinya, siapa yang akan mengoperasikannya (dan bagaimana tingkat
pengalaman mereka), dan area persaingan yang akan diambil, serta nilai jual unik yang
diharapkan akan membawa keberhasilan.
Menurut Fox Business (2012), ada 10 poin penting dalam
membuat suatu business plan perusahaan seperti adalah
sebagai berikut:

1. Executive Summary (Ringkasan Eksekutif)


Biasanya terdiri dari satu atau dua halaman yang menjelaskan
secara singkat, tentang usaha bisnis suatu perusahaan. Hal ini
sudah termasuk didalamnya sasaran bsinis, operasional, upaya
pemasaran, dan modal pendapatan.

2. Mission and Vission Statement (Pernyataan Misi dan Visi)


Pada umumnya menjelaskan visi dan misi dari suatu perusahaan
mengenai bisnis yang akan dijalankan. Pastikan visi dan misi
yang dibuat harus jelas, singkat dan mencakup kegiatan bisnis
yang akan dilakukan oleh perusahaan ke depannya.
3. Company Background (Latar Belakang Perusahaan/Bisnis)
Umum, mengambarkan kegiatan bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan tersebut dan asal mula ide untuk membangun bisnis
tersebut.

4. Product Description (Deskripsi Produk)


Menggambarkan secara jelas produk atau jasa yang akan di jual
atau ditawarkan kepada konsumen. Selain itu dalam pembuatan
bisnis plan, pengusaha (entrepreneur) harus dapat menjelaskan
bagaimana sistem proses produksi tersebut dilakukan dari
pengelolaan bahan mentah (raw material), proses pembuatan
(work-in-process), hingga menjadi barang jadi (finished goods)
dan akhirnya dilakukan proses pengemasan atau pelabelan
produk (packing & labelling).
5. Marketing Plan (Rencana Pemasaran)
Dalam pembuatan business plan, perlu dibuat rencana strategi
pemasaran (marketing plan) yang akan dilakukan oleh
perusahaan dalam menjual produk atau jasa mereka kepada
konsumen. Dalam merancang marketing plan, harus dibuat
secara realistis, unik dan memberikan nilai tambah (value added)
bagi perusahaan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan
yang sejenis.
Marketing Plan bisa dibuat dalam beberapa fase sesuai dengan
kondisi bisnis perusahaan, misalnya: fase pengenalan produk
atau jasa (Branding awareness), fase pemasaran lewat digital
ataupun sosial media (digital or media social marketing), fase
pricing strategy, dll.
6. Competitor Analysis (Analisis Pesaing)
Untuk perusahaan yang bergerak di industry sejenis, ada kalanya perlu
melakukan analisis terhadap kompetitior atau pemain sejenis. Dari
analisis tersebut, perusahaan bisa mengetahui market positioning di
pasar serta dapat mengetahui strategi apa yang telah dilakukan oleh
competitor di pasaran dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk
membuat inovasi strategi yang berbeda atau unik untuk dapat bersaing
dengan kompetitor sejenis.

7. SWOT Analysis (Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan


ancaman)
SWOT Analysis sangat perlu di lakukan jika ingin membangun suatu
usaha, karena ini berkaitan dengan kondisi internal perusahaan. Dari
SWOT analysis, perusahaan dapat melihat kekuatan & kelemahan yang
ada dalam perusahaan dengan membandingkan ke kompetitor sejenis,
sehingga dapat dilakukan antisipasi untuk meminimalisir kelemahan
perusahaan dan menjaga konsistensi kekuatan kita dengan
mempertimbangkan faktor eksternal seperti peluang dan ancaman dari
luar yang dapat menghambat keberlangsungan kegiatan bisnis
perusahaan (sustainable business operational)
8. Operations (Operasional)
Di dalam membuat rencana bisnis (business plan), pengusaha
perlu menghitung biaya operasional dalam menjalankan
kegiatan usahanya, mulai dari biaya produksi, biaya SDM, biaya
maintenance, ataupun biaya lainnya. Hal ini sangat penting
dilakukan sehingga dapat mengantisipasi kerugian yang timbul
dari kegiatan bisnis. Selain itu, para investor (penanam modal
usaha) perlu mengetahui alokasi dana secara rinci dan logis
yang akan di gunakan oleh perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional bisnis perusahaan.
9. Financial Planning (Perencanaan Keuangan)
Perencanaan keuangan (financial planning) merupakan
faktor yang sangat penting dalam membangun suatu bisnis.
Dalam membuat rencana keuangan, perusahaan perlu
melakukan formulasi atau perhitungan atas modal dana
(capital) yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan
operasional usahanya, serta bagaimana membuat dan
menggontrol anggaran (budgeting) untuk menjalankan
proses bisnisnya. Semua Hal ini harus diperhitungkan
secara matang dan tepat untuk mencegah kerugian yang
timbul dari kegiatan tersebut.
10. Timeline Business Project (Langkah-langkah proyek bisnis)
Investor perlu mengetahui timeline project yang dibutuhkan ataupun yang akan
dilakukan oleh pengusaha di dalam membangun bisnis usahanya. Perlu
dibuatkan timeline tahapan dalam pengembangan bisnis secara jelas dan logis
sehingga para investor dapat percaya untuk menanamkan modalnya untuk
perusahaan tersebut.

Perencanaan bisnis (Business Plan) yang baik harus mampu menjawab 3


pertanyaan penting bagi investor atau kreditur:
1. Apakah saya dapat menghasilkan uang dengan berinvestasi di bisnis ini?
Pertanyaan ini ingin berusaha menyakinkan kepada investor atau kreditur
mengenai risiko dan imbal hasil, jika mereka berinvestasi di bisnis Kita.
2. Apakah saya menyukai dan mengerti bisnis tempat saya berinvestasi ini?
3. Apakah saya mempercayai orang-orang dengan siapa saya berinvestasi?
Oleh karena itu, melalui sebuah business plan yang mantap akan memberi
jaminan yang lebih keseriusan dari pengelola bisnis yang bersangkutan.
Business plan juga merupakan cara Anda untuk meyakinkan pihak investor
atau pemberi dana hibah di perusahaan yang akan Anda buat. Business plan
yang baik akan mengandung isian yang jelas dan mudah dipahami apa
sebenarnya yang menjadi maksud tujuan, upaya-upaya, gambaran target,
strategi dan sebagainya.
Terima kasih

SIAPKAN DIRI UNTUK UAS…!!!

Anda mungkin juga menyukai